NovelToon NovelToon
Aku Istri Gus Zidan

Aku Istri Gus Zidan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: triani

keinginannya untuk tidak masuk pesantren malah membuatnya terjebak begitu dalam dengan pesantren.

Namanya Mazaya Farha Kaina, biasa dipanggil Aza, anak dari seorang ustad. orang tuanya berniat mengirimnya ke pesantren milik sang kakek.

karena tidak tertarik masuk pesantren, ia memutuskan untuk kabur, tapi malah mempertemukannya dengan Gus Zidan dan membuatnya terjebak ke dalam pesantren karena sebuah pernikahan yang tidak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Gus Zidan yang suka menggoda

Hari itu, seperti biasa, Aza harus menjalani hukumannya menyapu halaman pesantren. Saat tengah asyik bekerja, tiba-tiba seorang santri menghampirinya. Santri itu membawa sebuah ember kosong dan menyerahkannya pada Aza.

"Aza, kamu diminta datang ke rumah yang baru direnovasi di dekat pesantren. Katanya ada yang butuh bantuan," ujar santri tersebut dengan wajah sedikit gugup.

Aza memandang ember di tangannya dengan bingung. "Rumah yang baru direnovasi? Siapa yang memintaku?" tanyanya.

Santri itu hanya menggeleng. "Aku tidak tahu siapa, hanya diminta untuk menyampaikan saja."

Aza merasa curiga. Apakah ini jebakan Farah atau ada sesuatu yang lain? Batin Aza curiga.

Tapi, ia juga penasaran apa yang tengah direncakan oleh Farah kali ini. Dengan rasa penasaran, Aza mengangguk dan mulai berjalan menuju rumah yang dimaksud, masih memegang ember di tangannya. Seiring langkahnya semakin mendekati rumah tersebut, hatinya mulai bertanya-tanya.

"Siapa yang memintaku, dan untuk apa?" gumamnya pelan menatap rumah yang sepertinya belum ditinggali.

Aza melangkah dengan ragu, membawa ember itu ke rumah yang baru direnovasi.

Begitu tiba, ia melihat tumpukan material seperti batu bata dan karung semen yang masih berserakan di halaman. Rumah tersebut tampak sudah hampir selesai, tapi belum benar-benar rapi.

"Apa-apaan ini?" gumam Aza, sambil terus memandang sekeliling. "Tidak ada seorang pun di sini, dan rumah tampak sepi. Apa ada yang mengerjaiku!?"

Ia merasa bingung, namun akhirnya memutuskan untuk mendekat ke pintu rumah.

Sebelum mengetuk, pintu tiba-tiba terbuka sedikit, memperlihatkan Gus Zidan yang berdiri di sana dengan santai, memandangnya dengan senyum tipis.

"Assalamualaikum, mazaya Farha Kaina." sapa Gus Zidan lengkap.

"Waalaikumsalam. Apa yang Gus Zidan lakukan di sini?" tanyanya terkejut.

"Masuklah." ucap Gus Zidan dengan lembut,

Aza mendesah, "Selalu, nggak ada jawaban yang tepat."

Gus Zidan tersenyum dan menarik tangan Aza dengan cepat hingga tubuhnya terjerembak di dalam pelukan Gus Zidan membuat Aza terpaku, apalagi saat telinganya dengan begitu tajam bisa mendengar detak jantung pria itu.

Tangan kiri Gus Zidan dengan cepat ia gunakan untuk menutup pintu, tidak memperhatikan betapa bergejolaknya Aza saat ini.

Yang benar saja, kenapa dia begitu berkarisma sih, batin Aza. Ia sebenarnya ingin sekali mendiring tubuh itu tapi tanganya seakan menjadi begitu lemas hingga tidak punya kekuatan sama sekali.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Gus Zidan membuyarkan lamunannya, dengan cepat Aza mendorong tubuh guz Zidan memberi jarak diantara mereka.

"Main peluk-peluk. sengaja cari kesempatan ya?" protes Aza.

Hustttt

Bukannya menjawab pertanyaan Aza, Gus Zidan malah meminta Aza untuk tidak berisik dan memilih mengajak Aza menjauh dari pintu.

"Kamu ingin semua orang tahu kalau kita suami istri!?"

"Kenapa memangnya?"

"Di luar ada santri yang lewat." ucap Gus Zidan.

Aza merasa canggung apalagi setelah apa yang terjadi tadi. "Aku disuruh ke sini, disuruh bawa ember ini... ada apa? Kamu bekerja sama sama si Parah biar kasih hukuman ke aku ya?"

Gus Zidan tertawa kecil. "Curiga sekali. Siapa Parah?"

"Jangan pura-pura nggak tahu deh." ucap Aza kesal karena kembali teringat dengan Farah.

"Aku cuma ingin memastikan kamu baik-baik saja."

"Memang apa urusannya sama kamu!?"

Gus Zidan tiba-tiba menarik tubuh Aza membuat Aza terpaku, "Mau ngapain?" tanyanya dengan suara yang tertahan di tenggorokan.

"Aku cuma mau menunjukkan bagaimana bersikap sebagai suami istri." goda gus Zidan membuat Aza semakin pucat.

"Jangan macam-macam ya, aku akan teriak ya." ancam Aza yang mulai panik.

Gus Zidan kembali tersenyum dan melepaskan tubuh Aza, mengusap kemejannya yang seolah lusuh karena bersentuhan dengan Aza, "Aku minta kamu datang ke sini untuk melihat rumah ini."

"Kurang kerjaan banget. Memang aku mau jadi kontraktor apa!?"

"Kamu nggak mau pindah dari pesantren?"

"Maksudnya?"

"Ini rumah kita jika kamu mau." ucap Gus Zidan dengan nada datar.

Aza membelalak kaget. "Rumah kita? Apa maksudnya?"

"Ini rumah yang akan kita tinggali setelah renovasinya selesai," jawab Gus Zidan santai. "Aku ingin kamu memberi usulan agar nanti kamu tetap merasa nyaman tinggal di sini."

Aza, dengan gaya ngeyelnya yang khas, melipat tangan di dada dan memajukan bibirnya. "Siapa juga yang mau tinggal di rumah ini sama kamu? Aku nggak mau, mending tinggal di pesantren dari pada tinggal berdua sama kamu!" katanya setengah kekanak-kanakan, meski sebenarnya dia sedikit penasaran.

Gus Zidan, bukannya tersinggung, justru tersenyum lebar. "Oh, begitu? Baguslah, kalau begitu aku nggak perlu repot-repot mengajakmu keluar dari pesantren." jawabnya santai, seakan Aza baru saja mengatakan sesuatu yang lucu.

"Nggak masalah," ucap Aza singkat.

"Kalau begitu, kamu mau tinggal di mana? Di pesantren terus?" godanya, sambil bersandar di pintu.

Aza menatap Gus Zidan dengan kesal. "Mungkin! Setidaknya di pesantren aku nggak harus tinggal sama kamu," balasnya, meski dalam hati dia merasa sedikit salah tingkah.

Gus Zidan tertawa lagi, kali ini lebih pelan. "Ya, itu pilihanmu. Tapi nanti kalau aku pengen minta jatah gimana?, kita kan suami-istri," katanya dengan nada menggoda, membuat bulu kuduk Aza berdiri, tubuhnya merinding.

Aza semakin bergidik ngeri saat Gus Zidan mendekatinya. Matanya melebar, dan ia otomatis melangkah mundur, semakin waspada. Namun, langkahnya terhenti ketika punggungnya membentur dinding. Jantungnya berdetak lebih cepat, sementara Gus Zidan tetap mendekat dengan senyum tipis yang menggoda di wajahnya.

“Sepertinya sudah waktunya sekarang,” Gus Zidan berkata pelan, nada suaranya penuh godaan yang membuat Aza semakin salah tingkah.

“Ja-jangan dekat-dekat!” Aza berseru panik, wajahnya memerah. "Aku nggak main-main, loh!"

Gus Zidan berhenti beberapa langkah di depannya, kemudian tertawa kecil melihat reaksinya. “Ini sudah waktunya untuk Diniyah sore, jadi segeralah kembali ke pesantren." ujar Gus Zidan sambil melangkah mundur lagi, memberi Aza ruang bernapas.

Aza masih menatapnya dengan tatapan kesal, tetapi ada sedikit kelegaan di matanya. “Kamu tuh… nyebelin!” katanya dengan nada kesal, meskipun di dalam hati ia merasa sedikit lega karena Gus Zidan tidak benar-benar mengancamnya.

Gus Zidan hanya tersenyum lembut. “Pergi sekarang atau kita melanjutkannya. Dan aku akan meminta izin pada pengurus pesantren jika kamu bermalam di sini.” godanya membuat Aza bergidik ngeri dan berlalu dengan cepat meninggalkan Gus Zidan yang tersenyum kecil melihat tingkah lucu Aza.

"Dasar bocah."

Bersambung

Happy reading

1
dr
sukq
Sul Lasih
double up ...suka AU Thor🤗❤️semangat💪
ir
semangat belajar nya Aza, Gus Zidan mendidik Aza untuk serius dalam belajar, ntar giliran Aza terlalu fokus sama pelajaran dan kurang perhatian sama dia di complen lagi 😓😓
yuning
mulai ada yang nyelip ya za
fee2
mulai tak rela kan suami ada yang liatin dengan pandangan berbeda....
fee2
aza aza masih bingung jadi istri atau santri... cium tangan suami sudah biasa enak kok rasanya....
Aisyah
santri NE do ganjen yo za😏
Im4 niah
tolong lebih banyak LG up nya thorr
yuning
tak perlu kekerasan dengan kelembutanpun pasti bisa mencair
Tri Ani: setuju
total 1 replies
yuning
gak perlu instan , nikmati saja prosesnya
Tri Ani: setuju
total 1 replies
fee2
mau mengingatkan tapi terhalang status yang belum boleh di publikasikan.... dilema....
Tri Ani: iya, padahal pengen banget
total 1 replies
fee2
salting kan aza.... terasa degdegan gitu...
Tri Ani: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
ir
temen ku juga pernah, kaya Aza ginj tapi bukan sekolah, pas lagi nonton tv dia ketiduran, pas di bangunin suruh pulang malah nanyain sayur nangka fia 🤭🤭
Tri Ani: ngelindur itu🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Lutfi Alvian
semngt thor up nya
Tri Ani: siap kak
total 1 replies
ir
Za mending yg tua dari pada yg muda,
karna perempuan lebih baik di tinggal kerja dari pada di tinggal nongkrong
karna kita butuh nafkah bukan mkn cinta 😆😆
ir: makan cinta mah mana kenyang, sakit hati iyaa 🤣🤣
ir: karna kita butuh donatur 😆🤣
total 4 replies
Aisyah
sumpah aku suka banget sama alur cerita nya Thor,semangat Thor💪💪💪
Tri Ani: siap kak, makasih
total 1 replies
4_amiraa_ Tadzkiyaa_
ehhh di gantung lagi nih... kira2 kenapq ya Aza...
Tri Ani: kan udah musim hujan, jadi digantung dulu
total 1 replies
4_amiraa_ Tadzkiyaa_
kpn upnya nih thor
ir
kek nya leher nya si Farah perlu di tarik biar ga tegang 🤧🤧
Tri Ani: sabar kak, nunggu si kecil bobok dulu
ir: ayoo update, yg bnyak kaya kemarin mlm 😆😆
total 5 replies
fee2
bagus aza jangan mau di tindas....
Tri Ani: setuju deh pokoknya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!