NovelToon NovelToon
Pesona Pasukan Orange Cantik

Pesona Pasukan Orange Cantik

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Duda / Cinta Terlarang / Pelakor / Romansa
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Mitha, Gadis Kaya yang mendadak miskin karena sang ayah direbut Pelakor. Hidupnya berubah 180⁰ sehingga pekerjaan apapun dia geluti demi menafkahi sang mama yang sakit-sakitan. Dia bergabung menjadi Pasukan Orange DKI Jakarta

Selama menjalani profesinya menjadi pasukan orange banyak ujian dan cobaan. Dan Mitha menemukan cinta sejati di lingkungan kerjanya, seorang lelaki yang berkedudukan tinggi tapi sudah beristri.

Apakah dia juga akan menjadi Pelakor seperti perempuan yang merebut ayahnya dari mamanya?? Yuk..di subscribe dan ikuti ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebakaran

"Kamu yakin mau jadi baby sitter anak saya?" Tanya Megan

"Saya belum menyetujuinya pak, istri bapak yang memaksa. Kerjaan saya di sini bagaimana. Lagian saya juga harus mengurus mama di rumah. Kalau waktu itu saya kerja di Daycare, karena sedang cuti kuliah jadi bisa bagi waktu untuk kerja di Daycare dan jaga mama. Kalau sekarang ga mungkin, waktu saya harus terbagi tiga. Kasian mama saya kalau ditinggal lama sendirian di rumah" jawab Mitha saat ditanya di ruang rapat bersama Bu Laili juga

"Bagaimana pak lurah? Sepertinya Mitha juga keberatan" Megan mengangguk

"Kalau seandainya kamu hanya jadi baby sitter di rumah saya dan menjaga mama kamu, gimana?" Megan berusaha negosiasi

"Terus pekerjaan saya gimana. jujur pak, saya kerja untuk nafkahi mama dan pengobatan mama. Kalau saya kerja jadi baby sitter di rumah bapak kan hanya dua bulan. Selanjutnya saya harus nganggur lagi dan cari kerjaan lagi" Megan terenyuh dengan sikap polos Mitha, dia cantik, berpendidikan, sangat mudah mendapatkan pekerjaan apapun di luar sana. Tapi demi bisa Nyambi merawat ibunya, dia rela kerja kasar seperti ini.

"Kamu tetap bekerja di sini, setelah dua bulan kamu bisa kembali lagi kerja di kelurahan" Mitha tampak berpikir

"Jam kerja saya di rumah bapak bagaimana? Rumah bapak dengan rumah saya kan juga makan waktu untuk bolak balik" Mitha melirik Bu Laily meminta solusi

"Saran saya pak, bagaimana kalau pagi putri bapak dibawa ke rumah Mitha dan nanti setelah pulang kerja, bapak jemput kembali putri bapak. Seperti penitipan balita di Daycare gitu pak" Bu Laily angkat bicara agar ketemu solusinya

"Baiklah kalau begitu saya setuju, bagaimana kamu Mitha? apa keberatan?" Megan menatap wajah Mitha yang terlihat sumringah

"Saya setuju pak, pada dasarnya saya sangat menyukai anak-anak. Solusi ini juga meringankan saya, jadi saya bisa mengurus dua bayik sekaligus" Mitha memamerkan deretan giginya yang memiliki gingsul sebagai pemanis senyumnya.

"Mengurus orangtua yang stroke itu sangat berat Mitha, ibu bangga sama kamu, masih muda tapi punya tanggung jawab dan bakti baik pada orangtua" Bu Laily mengelus punggung tangan Mitha yang halus

"Harta berharga saya cuma mama saya Bu Laily, akan saya jaga sampai kapanpun" Mitha tersenyum tulus

"Pak Lurah ada kebakaran di rumah warga! Rumah Bu Naryo kebakaran pak!!" Marwan Tiba-tiba nongol di pintu ruang rapat memberi kabar yang mengejutkan

"Ru-rumaah Bude Naryo!!! Ya Allah mamaaaa...!!!" Mitha histeris dan langsung berlari keluar ruangan dengan cepat. Kontrakan Mitha di belakang rumah bude Naryo karena dia yang memiliki kontrakan yang Mitha tempati.

Megan dan beberapa staff kelurahan juga langsung bergerak menuju lokasi. Memastikan mobil pemadam kebakaran sudah dihubungi dan mengerahkan segala bantuan

Mitha yang sudah berada di depan kontrakannya langsung membopong mamanya ke tempat aman, Megan yang melihat itu langsung berlari mengambil tubuh mama Mitha dari gendongan. Airmata tak dirasanya sudah beranak sungai di pipinya. "Tolong mama saya pak"

Mitha kembali ke rumah untuk mengambil barang-barang berharga, surat-surat penting dan kursi roda mamanya.

Baru saja dia mau ke arah lemari, mengambil beberapa pakaian, terdengar suara atap dapurnya roboh. Asap hitam mengepul masuk ke dalam kontrakannya

Megan menarik lengannya "Mitha ayo keluar, bawa yang penting saja. Pakaian tidak perlu" Megan melindungi kepala Mitha dengan badan tinggi tegapnya. Mereka keluar dari kepulan asap hitam dan pergi meninggalkan kontrakannya

"Mama saya dimana pak?" dengan napas tersengal Mitha memeluk lengan Megan

"Mama kamu aman, sudah di rumah Bu Gino. Saya kembali lagi ke sana" mereka berpencar. Mitha menyusul mamanya ke rumah Bu Gino dan Megan kembali ke lokasi kebakaran membantu warga lainnya.

Sang Jago merah berhasil dipadamkan setelah 6 jam membakar seluruh kontrakan dan sebagian rumah Bu Naryo. Dalam keadaan shock dan tak ikhlas menerima musibah, Bu Naryo sibuk mencari kesalahan orang lain

"Gara-gara Nerima perempuan ini ngontrak, rumah saya di azab!! Duit dari hasil menjajakan diri di club malam bikin rumah saya kena azabnya!!" Bu Naryo menunjuk-nunjuk Mitha dengan mata melotot dan meraung-raung.

"Buuu...ga boleh ngomong gitu. Mitha sekarang udah kerja halal ga kerja di sana lagi" Mpok Lasmi membela Mitha

"Iya Bu Naryo nih asal aja ngomongnya, ibu lagi kena musibah ga boleh ngomong begitu. Nanti Allah makin mengazab ibu karena menyakiti orang lain" Bu Ratna membantu menenangkan Mitha

Mitha dan mamanya hanya pasrah dengan tuduhan dan omongan negatif dari Bu Naryo

Megan yang sempat mendengar teriakan histeris Bu Naryo mengernyitkan keningnya "Apa betul dia pernah kerja di club malam?" batinnya

"Mithaaa..!! Ya Allah nak..gimana mamamu" Bu Diana sahabat mama datang ke lokasi penampungan, setelah bang Dul memberinya kabar.

"Mitha ayo bawa mama kamu ke rumah Tante, ayo sayang" Bang Dul langsung menggendong Laras dan membawanya ke mobil. Mitha yang masih shock dengan kejadian kebakaran dan lontaran kata pedas dari Bu Naryo, merasakan kehadiran Bu Diana adalah penyelamatnya. Dia merasa tidak ada muka lagi berada di sana, mendapati tatapan beberapa orang di sana yang seakan mengintimidasinya.

Mitha ikut masuk ke mobil Fortuner Bu Diana. Dia ga tau akan dibawa kemana, dia hanya bisa pasrah. Saat ini yang dia butuhkan tempat berlindung dan kasur empuk untuk meluruskan badannya yang teramat lelah.

Mobil memasuki bangunan besar yang memiliki kamar berjajar seperti sebuah rumah kontrakan tapi disana banyak sekali lansia. Dari plang nama di depan pagar Mitha baru tahu kalau dia memasuki sebuah panti jompo. Bang Dul langsung membopong mamanya ke sebuah kamar yang diisi satu ranjang empuk yang sudah dilapisi perlak, di sana ada toilet, westafel, lemari, meja makan fortabel yang bisa di geser ke arah tempat tidur untuk seorang pasien makan.

"Ini rumah Tante?" Mitha mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan

"Bukan Mitha, Tante mengabdikan diri di sini. mengurus para lansia dan orang terlantar. Mama kamu akan aman disini sayang.." Bu Diana mengelus punggung Mitha dengan lembut

"Untuk sementara Mitha tidur di kamar Wulan dulu, selagi Wulan cuti satu Minggu. Nanti kalau Wulan sudah datang Mitha akan Tante carikan tempat tinggal lagi ya" Mitha mengangguk.

"Ga apa-apa Tante, kalau sudah gajian Mitha akan cari kontrakan baru dan membawa mama. Terima kasih sudah memberi Mitha dan mama tempat tinggal sementara' ini Tante" Mitha tersenyum

"Gak mitha, mama kamu tetap di sini. Tante yang urus, sebagai bakti Tante terhadap mama kamu. Mama kamu sangat berjasa bagi Tante. Di sini juga mama kamu banyak temannya dan ada perawat yang tersedia selama 24 jam menjaga secara shift dan dipantau gizi dan kesehatannya" Mitha manggut-manggut.

"Untuk biaya penitipan disini berapa Tan? Bolehkan Mitha tetap bolak balik ke sini untuk ngurus mama, kalau Mitha pulang kerja. Mitha akan cari kontrakan yang terdekat dari sini"

"Mama kamu gratis tinggal di sini sampai mama kamu sembuh, syukur-syukur jika mama kamu betah dan sama-sama tinggal dengan Tante di sini. Kami itu sudah seperti Kaka adek, Mitha"

"Mitha bersyukur ketemu orang yang menganggap kami keluarga, Tan. Karena selama ini kami tidak punya siapa-siapa. Terlebih setelah papa menikahi selingkuhannya. Dunia Mitha serasa terbalik Tan" Mitha terisak di pelukan Diana. Diana mengusap punggung Mitha dengan lembut.

"Ya sudah, Mitha istirahat dulu. Kamu pasti shock dan lelah" Diana mengurai pelukannya.

Bang Dul yang sejak tadi hanya menguping pembicaraan kedua wanita itu dari luar ikut tersenyum bahagia "Suatu saat kamu akan meraih kebahagianmu Mitha" Dan bang Dul pergi meninggalkan panti jompo itu untuk memberi laporan pada pak Lurah

1
Elia Rossa
bagus ceritanya ...semangat kaka author 👍💪
Aksara_Dee: Terima kasih ka Elia 🙏🩷
total 1 replies
Raihani Anhy
lanjut
Aksara_Dee: 2 episode sudah terbit..🙏
total 1 replies
Raihani Anhy
Penasaran dengan kelanjutannya
Aksara_Dee: terima kasih like dan komennya 🙏
total 1 replies
aqila wati
lanjut kak
Aksara_Dee: sieepp..
total 1 replies
Aksara_Dee
terima kasih likenya, ditunggu komen dan votenya ya 🩷
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!