Menikah dengan pria yang tidak di cintainya, dan sering di sakiti oleh suaminya sendiri, membuat hati Farhana mati rasa. Namun semua berubah saat kedatangan Ayah mertuanya yang berstatus Duda dan sangat Hot. Lalu apakah Farhana akan beralih ke lain hati ataukah akan tetap mempertahankan pernikahannya?
Ikuti terus kisahnya, ya!
follow IG @thalindalena
Add Fb Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Baper
Dante mengusap keringat yang ada di wajah dan lehernya. Berolah raga setiap pagi setelah sarapan sudah menjadi rutunitasnya, selain itu untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Ia keluar dari ruang gym yang ada di lantai tiga paling atas di rumah tersebut, lalu turun menuju lantai bawah menggunakan lift.
"Kamu melihat Hana, Ger?" tanya Dante kepada putranya yang sedang duduk di ruang keluarga sembari memainkan ponsel.
"Untuk apa Daddy mencari Hana?" Gery bukannya menjawab, malah melontarkan pertanyaan lainnya.
"Kami mempunyai janji," jawab Dante sembari mengulas senyum.
"Aku di sini, Dad." Hana berseru dari arah tangga, dan melemparkan senyuman manis ke arah Dante.
Dante pun membalas senyuman Hana tidak kalah manis, membuat dada Hana menjadi berdetak tidak karuan saat melihat pesona Hot Daddy itu.
"Hana bersiaplah, kita akan pergi setelah ini," ucap Dante kepada menantunya.
"Baiklah, Dad," jawab Hana lalu segera berjalan menuju kamarnya.
Sedangkan Gery seperti orang bodoh yang menatap Ayah dan Istrinya bergantian.
"Ada apa?" tanya Dante saat menyadari di tatap oleh putranya.
"Kalian mau kemana?!" tanya Gery ketus.
"Bukan urusanmu! Bersiaplah berangkat kuliah, dan belajar dengan rajin! Mulai saat ini fokus dengan kuliahmu. Perusahaan akan Daddy pegang sendiri," ucap Dante, membuat Gery syok bukan kepalang.
"Daddy, tidak bisa memutuskan semua ini secara sepihak!" Gery tidak menerima keputusan ayahnya.
"Aku adalah penguasanya! Bukan kamu! Segala fasilitasmu akan Daddy batasi, paham!" Dante berucap tegas dan tidak ingin di bantah. Kemudian ia segera berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri.
"Sial!! Bangsat!!" umpat Gery dengan penuh emosi. Ia tidak terima dengan keputusan ayahnya, akan tetapi ia tidak bisa membantah.
Segala fasilitasnya di batasi? Itu artinya, ia tidak bisa bebas bersenang-senang lagi? Rasanya kepala Gery ingin pecah memikirkannya.
*
*
*
"Sudah siap?" tanya Dante bertanya sembari melirik Hana yang terlihat sangat cantik di pagi hari itu.
Daddy ganteng bangett😫
Hana menoleh seraya mengangguk pelan dan melemparkan senyuman manis kepada ayah mertuanya.
"Aku sudah tidak sabar bertemu dengan kedua orang tuaku," ucap Hana sangat antusias dan penuh keceriaan.
"Kalau begitu kita berangkat sekarang," jawab Dante, membukakan pintu mobim untuk Hana.
Ah, manis sekali.
Perlakuan Dante yang begitu perhatian dan lembut kepadanya, membuat hatinya merasa ketar-ketir.
"Terima kasih, Dad," ucap Hana saat ia sudah duduk di jok mobil.
Dante tersenyum saja menjawabnya, lalu menutup pintu mobil tersebut dengan rapat, setelah itu barulah ia masuk ke dalam mobil mewahnya dan duduk di balik kemudi.
"Apakah rumahmu jauh?" tanya Dante ketika ia sudah menjalankan mobilnya, keluar dari pintu gerbang rumahnya.
"Lumayan jauh," jawab Hana, menoleh menatap Dante yang terlihat fokus menyetir mobil.
Dante mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah orang tua Hana. Dengan arahan Hana sebagai petunjuk jalan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan dengan selamat.
"Kita sudah sampai. Maaf, Daddy pasti lelah karena sudah menyetir sejauh ini," ucap Hana tidak enak hati. Karena mereka menempuh perjalanan hampir satu jam, membelah jalanan ibu kota yang padat merayap pada pagi hari itu.
"Tidak masalah, Hana. Apa pun akan aku lakukan untukmu," jawab Dante, sembari mengulas senyum tipis, lalu mengusap pucuk kepala Hana dengan penuh kelembutan.
DEG
Jantung Hana sepertinya sudah tidak sehat, karena setiap kali mendapat perlakuan manis dari Dante, jantungnya itu berdetak tidak karuan, seolah ingin loncat dari tempatnya.
"Dad, bisa tidak jangan terlalu manis? Aku Baper!" jerit Hana di dalam hati.
***
Jangan lupa dukungannya❤
btw mampir juga ya dikaryaku jika berkenan/Pray/
Mommymu itu yang tidak tahu diri jangan di tiru.
jangan cuma enaknya aja yang kau nikmati.
papanya gak penting beeuuuhhh
Istrimu kau sia2kan dengan berbagai tuduhan yang belum tentu kebenarannya. Daddymu dapat janda yang masih tersegel wkwkwk