NovelToon NovelToon
Sekretarisku Yang Mungil

Sekretarisku Yang Mungil

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Romansa / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:562.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lunoxs

6 tahun tidak bertemu banyak sekali hal yang berubah dalam pertemanan Adrian dan Ansara. Dulu mereka adalah sahabat baik namun kini berubah jadi seperti asing.

Dulu Ansara sangat mencintai Adrian, namun kini dia ingin menghapus semua rasa itu. Karena ternyata Adrian kembali dengan membawa seorang anak kecil.

"Hidup miskin tidak enak kan? karena itu jadilah sekretarisku," tawar Adrian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SYM Bab 9 - Kenapa Wajahmu Merah?

"Bagaimana jika saya belajar dengan asisten Juan saja, Tuan?" tawar Ansara.

Niatnya dia ingin menjauh dari Adrian, menciptakan jarak nyata diantara atasan dan bawahan tanpa melibatkan tentang pertemanan mereka yang ada di masa lalu.

Tapi sepertinya jika Adrian sampai mengajarinya mengemudi mobil yang ada hubungan mereka malah terlihat semakin dekat.

Tidak, Ansara tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Juan sibuk," jawab Adrian singkat, padat dan jelas.

Namun sudah berhasil membuat Ansara berpikir keras. "Kalau begitu lain kali saja Tuan, menunggu asisten Juan tidak sibuk lagi."

"Kapan?"

Ansara terdiam.

 "Jika kamu terus menunda seperti ini, sampai kapan aku harus jadi supirmu saat kita pergi berdua?" tanya Adrian pula dan membuat Ansara semakin terpojok.

Ansara dipekerjakan di perusahaan ini untuk memudahkan semua pekerjaan Adrian, tapi karena gara-gara tidak bisa mengemudi yang ada Ansara malah memberatkan bosnya tersebut.

"Maaf, Tuan," ucap Ansara penuh perasaan bersalah, mengakui diri bahwa ini adalah salah satu kelemahannya.

Lagipula selama hidup keluarga Ansara memang tidak pernah memiliki mobil, jadi bagaimana bisa Ansara mengemudi kendaraan tersebut.

"Jadi bagaimana, kamu mau belajar siang ini atau tidak?" tanya Adrian.

"Iya, Tuan. Terima kasih sudah berkenan mengajari saya."

"Bagus," jawab Adrian dengan bibir tersenyum kecil.

Merasa sekarang Ansara lebih terlihat menggemaskan daripada saat SMA dulu.

Keluar dari ruangan sang CEO, wajah Ansara lesu sekali. Sampai membuat Jessi menatap sinis, berpikir bahwa Ansara pasti salah-salah saat menunjukkan letak tandatangan sang Tuan.

'Sudah ku duga,' batin Jessi lalu tersenyum miring.

Bagi Jessi dan semua karyawan yang lain, tuan Adrian dikenal sebagai CEO yang dingin, tidak ada toleransi dengan kesalahan, memimpin perusahaan Abraham Kingdom lebih disiplin dibandingkan ayahnya dulu.

'Karena itulah jadi karyawan baru jangan belagu,' batin Jessi lagi.

"Ini Kak, tuan Adrian sudah menandatangani semua dokumennya," ucap Ansara, melaporkan tentang pekerjaan.

"Kenapa wajahmu ditekuk? Apa tuan Adrian menegurmu?"

"Tidak."

"Lalu?"

Ansara terdiam sejenak, tidak mungkin dia mengatakan bahwa nanti akan belajar mengemudi bersama tuan Adrian. Sementara Ansara harus memberi jarak pada sang boss.

"Iya, sebenarnya tuan Adrian memang menegurku," balas Ansara bohong dan membuat Jessi jadi tersenyum semakin lebar.

"Lain kali jika tidak bisa katakan tidak bisa, jangan iya iya saja di hadapan asisten Juan."

"Iya, Kak."

"Ansara, ayo pergi sekarang," ajak Adrian yang menghampiri meja sekretaris.

Ansara dan Jessi sampai terkejut melihat sang CEO tiba-tiba datang.

"Baik, Tuan," jawab Ansara.

"Maaf Tuan, memangnya mau kemana? Bukankah siang ini tidak ada jadwal di luar?" tanya Jessi, reflek bertanya karena dia pun mengetahui semua jadwal sang tuan.

Namun sebelum menjawab pertanyaan itu Adrian lebih dulu menatap Jessi dengan tatapan yang dingin.

"Jessi, ingat batasanmu," ucap Adrian singkat.

Seketika itu juga Jessi langsung menundukkan kepalanya dengan begitu dalam. "Maaf Tuan, maafkan saya," balas Jessi penuh permohonan, dia memang dilarang untuk mengkonfirmasi langsung seperti ini.

Jika ada jadwal yang berubah maka Jessi harus berkoordinasi dulu dengan asisten Juan, bukan langsung mempertanyakannya pada sang Tuan.

Melihat sisi lain Adrian yang mengerikan membuat Ansara takut juga. Mendadak aura Adrian nampak berbeda, bukan si rakus yang menyebalkan, tapi sang CEO yang kejam.

Tanpa ada kata-kata, Ansara langsung keluar dari mejanya. Mengikuti langkah tuan Adrian yang ada di depan.

Jessi merasa tertohok hatinya, di hadapan Ansara dia ditegur sebegininya.

Saat berada di dalam lift, hawa mencekam tadi belum sepenuhnya hilang. Ansara masih merasa takut pada Adrian.

Mereka terus diam sampai akhirnya tiba di basement kantor dan masuk ke dalam mobil.

"Pasang seat belt mu," ucap Adrian.

Karena masih terbawa hawa takut Ansara jadi kesulitan untuk menarik sabuk pengaman tersebut. Sudah dia coba beberapa kali tapi tetap tidak berfungsi.

Adrian jadi menoleh dan menatap heran, padahal mobilnya dalam keadaan baik. Lalu kenapa sabuk pengaman Ansara terlihat seperti rusak.

Ditatap Adrian membuat Ansara makin bingung dan Adrian yang penasaran jadi mengikis jarak untuk ikut menarik seat belt tersebut.

"Berikan padaku," ucap Adrian, bicara disaat jarak sudah dekat. Sampai nafasnya yang hangat dan beraroma mint tercium oleh Ansara.

Jarak sedekat ini membuat Ansara membeku dan mendelik, satu-satunya yang mampu dia lihat adalah urat di leher Adrian yang menggoda.

"Ini tidak rusak, kenapa sulit sekali bagimu untuk menariknya," ucap Adrian. "Selain pertumbuhan mu yang lambat, tenagamu juga sepertinya kurang."

Ansara tak mampu menjawab, hanya mampu menelan ludah dengan kasar.

"Kenapa wajahmu merah?" tanya Adrian lagi.

1
Desyi Alawiyah
Bagus Adrian...kamu sudah dewasa...kamu bisa menentukan jalan hidup kamu sendiri, yang harus tahu diri adalah kedua om-om kamu itu...😪
Desyi Alawiyah
Pasti mereka iri dengan pencapaian Adrian yang berhasil memimpin Abraham Kingdom...

Untuk kedua om-om nya Adrian, kalo ingin memimpin Abraham Kingdom, setidaknya bekerja keraslah seperti Adrian 😒😌😌
Fittar
walaupun adrian hidup bersama hendra tapi tak satupun ajaran hendra yang buat dia tumbuh seperti sekarang melainkan peran sang ibu yang berjuang demi adrian bisa menjadi anak yang baik.
jd jangan seenaknya tuduh adrian rakus. yang ada om beni yang rakus, dengan tega nya mau jodohin anak orang tanpa persetujuan orang tuanya hanya demi keuntungan sendiri.
Hasanah Purwokerto
tenang ans..ga ada hubungannya dg mu..
Hasanah Purwokerto
ckckckckkk..yg ga tau diri itu kamu om...
cb ga ada adrian..perusahaan blm tentu berkembang sebesar ini...
Cici Sri Yuniawati
baguss Adrian... mantappp👍🤭jangan mau ditindas terus2n saatnya melawan... kamulah tuan muda sesungguhnya... kamulah yg harusnya mengendalikan bukan dikendalikan 😏 mau sekongkol sama si Hendra ya silahkan tidak takut 🤨hadapiii terus Ad...
duhh akibat salah paham yg berkelanjutan Ans makin overthinking 😂😂
Maya Sari
bagus Adrian jgn mau hidup mu di kendalikan oleh siapapun lg apalagi mereka yg cuma status Om, cukup kau kecil slalu ngalah dgn d Hendra itu skrg kau harus bisa kuat n ngelawan orng2 yg meremehkan mu n mengancam mu klo perlu sebelum mereka bertindak kau sudah ambil start duluan libas tuh org2 macam om mu itu 🤭
Sugiharti Rusli
apa ayah Adrian tahu kecurangan dari ipar" nya,,,
Wiwik Emy
lanjut thor
*Septi*
kalau merasa punya salah.. perasaannya cemas Mulu.. padahal ada kaitannya
*Septi*
bagus Adrian.. kendalikan mereka yang mencoba mengganggumu 👍🏻
*Septi*
wow menggerogoti perusahaan keluarga sendiri 🙄
vivinika ivanayanti
Ad....jangan dipendam sendiri Ad...lebih baik jujur sama ayah Gia dan ibu Runi, serta jujur status mu sama Ansara juga...
vivinika ivanayanti
mantaaap Adriaannn😍😍😍
vivinika ivanayanti
cocok Dah....sana kumpul sesama pecundang, semoga Ayah Gio juga masih mengawasi kalian 🙄
Nur Azizah
karna blm tau kalau naura adiknya adrian jd ansara jadi jelles ya
vivinika ivanayanti
Heh Benjol...yg brsarkan ad ibuk nya ya.,...tdk ada sangkut pautnya dgn lelaki pecundang itu, terus anak seperti ad di besarkan lelaki pecundang, kalo orang pecundang kayak kamu di besarkan oleh siapa Ben??? dirinya pecundang teriak pecundang 😤
Aan
Aku suka sekali dg sikap tegas Adrian, cerdas,sangat berwibawa meski umurnya msh muda. Sangat pantas sebagai pemimpin tertinggi perusahaan, patut dibanggakan oleh Gio dan para leluhur Abraham. Untuk manusia sejenis Beni,ketegasan Adrian yg dinilai bengis oleh Beni sdh sepatutnya Adrian tunjukkan dg terang2an, supaya tidak ada yg akan berani menindasnya juga ibunya. Yess Adrian......
Sidieq Kamarga
Ooooh ternyata cuma iparnya Gionino ? gayanyaaaaa mau jatuhin pewaris yang hak. Mesti diantisipasi orang kaya gini mah
vivinika ivanayanti
Mantaappp Ad.... tunjukan kalo kamu keturunan murni keluarga Abraham
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!