Chen Miao Miao, gadis kaya yang hilang sejak kecil, ditemukan kembali oleh keluarganya di usia 17 tahun. Namun, kebahagiaannya hancur karena kelicikan Chen Xiao Wan, anak angkat yang merebut kepercayaan keluarga.
Dalam kecelakaan tragis, orang tua Miao Miao memilih menolong Xiao Wan terlebih dahulu, karena kelicikannya. ketika kedua orang tuanya kembali untuk menolong Miao Maio, mobil tersebut tiba-tiba meledak.
Mama dan Papa nya meninggal karena kesedihan nya, ketiga kakak nya tewas dengan tragis dan Xiao Wan menikmati harta keluarga mereka.
Takdir membawa Miao Maio kesempatan kedua ketika Papa dan Mama nya menjemputnya dari panti asuhan, membawa ingatan masa depan kematian keluarga nya.
Tanpa sepengetahuan Miao Miao, keluarga dan jodohnya kini dapat mendengar kata hatinya. Dengan kesempatan ini, bisakah ia melindungi keluarganya dan membalas dendam pada Xiao Wan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CM2
Miao Miao melangkah keluar dari gerbang sekolah dengan langkah penuh percaya diri. Mobil baru yang diparkir di sana berkilau di bawah sinar matahari siang, menambah kesan mewah dan elegan. Ia mengenakan outer panjang yang menutupi seragam sekolahnya dengan rapi, memberikan kesan formal namun tetap stylish. Tangan yang terulur mengunci pintu mobil, lalu ia meluncur ke kursi pengemudi dan menyalakan mesin mobilnya.
Sambil memutar musik favoritnya dengan volume tinggi, suara musik yang energik dan ceria memenuhi kabin mobil. Miao Miao tidak bisa menahan tawa kecil yang terlepas dari bibirnya, merasakan kebebasan dan kesenangan yang ia rasakan di saat itu. Ia menikmati perjalanan menuju perusahaannya, CM2, tempat yang telah dibangunnya dengan kerja keras dan tekad.
Sesekali, ia menyanyikan lirik lagu yang terdengar di radio, membiarkan angin masuk lewat jendela yang sedikit terbuka, dan menikmati momen kebebasan yang jarang ia rasakan sebelumnya. Perusahaan CM2 telah menjadi simbol dari usaha dan pencapaiannya, dan Miao Miao akan membawa perusahaan tersebut ke puncak kesuksesan.
Sesampainya di depan gedung CM2, Miao Miao sudah dapat melihat persiapan yang dilakukan di sekitar area perusahaan. Asistennya yang mengetahui kedatangan CEO mereka langsung memberi instruksi kepada para karyawan untuk segera berbaris rapi di samping jalan utama, menunggu dengan penuh antusias.
Miao Miao mengarahkan mobilnya dengan hati-hati, menikmati momen penting yang kini menjadi rutinitasnya. Di luar, para karyawan dari berbagai departemen yang lebih tinggi telah berdiri tegap, mengenakan pakaian resmi mereka, siap menyambut kedatangan pemimpin mereka dengan penuh hormat. Satpam yang berdiri di gerbang utama, mengenakan seragam yang rapi, mulai memblokir jalan agar tidak ada orang yang lewat, semuanya menunggu kedatangan CEO dengan penuh kekaguman.
Miao Miao memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah disiapkan, dan saat ia keluar dari mobil, suasana menjadi semakin hening, menciptakan aura penuh penghormatan. Dengan langkah yang mantap dan penuh keyakinan, ia melangkah maju, disambut dengan tepuk tangan yang riuh dari para karyawan yang berdiri di sepanjang jalan.
Asisten pribadi Miao Miao, yang berada di depan, menyambutnya dengan senyuman hangat. "Selamat datang, CEO! Kami siap untuk semua agenda hari ini," katanya dengan penuh semangat.
Miao Miao mengangguk dengan senyum percaya diri, merasakan kekuatan yang ada di sekitarnya. "Terima kasih semuanya. Ayo, mari kita mulai. Banyak pekerjaan yang menunggu," jawabnya dengan sikap tegas namun ramah.
Miao Miao melangkah mantap di depan, diikuti oleh asisten setianya, Jia Li, yang sedikit mundur memberi ruang agar CEO mereka bisa berjalan lebih lancar. Mereka menuju ruang rapat yang telah dipersiapkan dengan matang dari pagi. Miao Miao tetap dengan sikap percaya diri, namun penampilannya yang masih muda, imut, dan terlihat seperti seorang gadis sekolah mengundang pandangan penuh keheranan dari para karyawan yang baru pertama kali melihat langsung CEO mereka.
Sebagian karyawan merasa kesulitan untuk memadukan gambaran gadis muda nan cantik yang mereka lihat dengan sosok CEO yang mereka dengar begitu berwibawa dan sukses dalam dunia bisnis. Mereka merasa perasaan mereka campur aduk, di satu sisi, mereka tak bisa menyembunyikan rasa kagum dan terkesima pada kecantikan dan kepintaran Miao Miao, tetapi di sisi lain, mereka juga tak bisa menepis rasa tak percaya bahwa seorang gadis muda sepertinya mampu memimpin perusahaan besar seperti CM2 dengan tangan yang begitu kokoh.
Namun, meskipun muncul keraguan dan kebingungannya, ada satu hal yang jelas di mata mereka: CEO mereka adalah sosok yang penuh pesona dan kekuatan. Tidak ada yang bisa meragukan kualitas kepemimpinannya.
Jia Li, yang berjalan di belakang Miao Miao, melihat kebingungannya di antara para karyawan. Dengan senyuman tipis di wajahnya, ia memahami perasaan mereka, tapi ia tahu betul apa yang dapat dilakukan CEO mereka. Miao Miao, CEO Mereka, bukan hanya tampak muda, tetapi juga memiliki pemikiran dan kebijaksanaan yang jauh melampaui usianya.
Sesampainya di ruang rapat, Miao Miao segera duduk di kursi CEO yang telah disiapkan dengan penuh perhatian. Semua mata tertuju padanya, menunggu petunjuk dan arahan dari pemimpin muda yang luar biasa ini.
Miao Miao duduk dengan tenang di kursi CEO, menyaring setiap kata yang keluar dari mulut para petinggi perusahaan yang ada di sekelilingnya. Meskipun tampaknya masih muda, ia memiliki sikap yang tak terbantahkan. Wajahnya yang cantik dan imut tidak mengurangi kekuatannya dalam memimpin. Setiap berkas yang diberikan asisten, Jia Li, langsung ia teliti dengan seksama. Tidak ada satu pun detail yang terlewat.
Para petinggi yang ada di ruang rapat merasa was-was. Mereka tahu betul bahwa Miao Miao bukanlah pemimpin yang akan ragu untuk mengambil tindakan tegas jika ada yang melanggar aturan atau melakukan kecurangan. Reputasi perusahaan CM2 sebagai perusahaan desainer fashion terbesar kedua di negara mereka sangat bergantung pada integritas dan kinerja yang baik. Oleh karena itu, mereka harus berhati-hati setiap kali berbicara atau menyampaikan informasi di hadapan Miao Miao. Salah langkah sedikit saja, bisa berakibat fatal bagi karier mereka.
Miao Miao memeriksa berkas dengan cermat, memperhatikan angka, laporan, dan proyeksi bisnis yang ada. Tatapan tajamnya menunjukkan ia tidak mudah terpengaruh. Saat ia menemukan sesuatu yang tidak sesuai atau mencurigakan, ia akan menatap tajam pada orang yang bertanggung jawab, membuat suasana menjadi tegang.
Sesekali, ia mengangkat wajahnya dan melirik para petinggi yang duduk di seberangnya. Mereka tidak bisa menghindari pandangannya yang tajam, tetapi mereka tahu itu adalah bagian dari sifat CEO CM2 yang tidak akan memberi ruang bagi kesalahan. Tidak ada toleransi untuk kecurangan atau ketidaksinambungan dalam perusahaan yang telah dia bangun dengan sangat keras. Ia bisa sangat bijak, tetapi juga sangat keras jika melihat sesuatu yang salah.
Satu per satu, berkas selesai dibahas, dan semua orang yang hadir di ruangan itu merasa cemas. Mereka tahu betapa pentingnya menjaga perusahaan tetap berada di jalur yang benar, dan jika mereka gagal memenuhi ekspektasi Miao Miao, akibatnya bisa sangat buruk. Pemimpin muda ini telah membuktikan dirinya dengan keputusan-keputusan bijak yang telah mengangkat perusahaan mereka ke puncak, dan mereka semua tahu bahwa kesalahan kecil bisa meruntuhkan semua pencapaian itu.
Setelah beberapa saat, Miao Miao meletakkan berkas terakhir, dan menatap mereka dengan serius. "Pastikan kalian semua melaksanakan tugas dengan hati-hati. Perusahaan ini hanya akan tumbuh jika kita menjaga integritas dan kualitas. Tidak ada ruang untuk kesalahan," katanya tegas. Suaranya yang lembut namun penuh wibawa membuat semua yang hadir saling menatap dan mengangguk, menyadari betapa kuatnya tekad dan ketegasan Miao Miao dalam memimpin.
Dengan satu kata terakhir, "Rapat selesai," Miao Miao berdiri dan melangkah keluar dari ruangan, meninggalkan para petinggi yang masih terdiam, berpikir tentang seberapa jauh mereka akan berjalan di bawah kepemimpinannya yang tak kenal ampun namun adil.
Setelah Miao Miao dan Jia Li meninggalkan ruang rapat, suasana yang sebelumnya tegang langsung berubah. Para petinggi yang tadinya duduk diam dengan wajah tegang kini mulai saling berbisik satu sama lain. Mereka saling melepaskan napas lega, seolah beban berat yang mereka rasakan selama rapat akhirnya terangkat.
"Bos kita benar-benar snagat berbeda, ya? Masih muda, tapi cara berpikirnya jauh lebih tajam daripada CEO lain yang pernah kita temui," ujar salah satu petinggi dengan suara rendah, sambil menatap pintu yang baru saja ditutup.
"Benar, aku hampir tidak bisa bernapas tadi," tambah yang lain, menggelengkan kepala, merasa lega akhirnya rapat selesai. "Aku tahu perusahaan ini besar dan Bos punya banyak pengaruh, tapi sejujurnya, aku tidak menyangka dia seserius itu."
"Bos kita bisa sangat baik, tapi juga sangat menakutkan jika ada yang salah," kata seorang wanita yang lebih senior di antara mereka. "Aku merasa seperti sedang diuji setiap kali dia melihat berkas-berkas itu. Itu bukan hanya soal bisnis, tapi cara dia menilai kita semua."
Sementara mereka berbicara, beberapa dari mereka masih tampak sedikit terkejut dengan kekuatan kepemimpinan Miao Miao yang mengesankan. Mereka merasa seperti baru saja menyaksikan seorang gadis muda yang kelihatan imut dan ceria namun memiliki kecerdasan dan ketegasan yang luar biasa.
"Sudahlah, kita harus berhati-hati ke depannya," kata salah satu dari mereka yang lebih tua. "Jangan sampai kita melakukan kesalahan yang bisa membuat kita kehilangan posisi kita di perusahaan. CEO tidak akan segan-segan untuk mengganti kita jika kita tidak memenuhi standar yang dia inginkan."
Para petinggi itu mulai kembali pada pekerjaan mereka, meskipun masih ada ketegangan di antara mereka.