G. Manggala Winata pria yang kerap disapa Gala , berusia 32 tahun . CEO dari Winata Grup . Lima tahun pernikahannya dengan Clara - sang istri yang berprofesi sebagai aktris , tak membuat rumah tangga kedua nya kembali terasa harmonis . Apalagi kejenuhan mulai Gala rasakan saat sang istri tak pernah lagi memiliki waktu hanya untuk sekedar melepas rindu dengannya .
Alih-alih , bukannya memperbaiki hubungan dengan sang istri , Gala justru menuruti ide gila dari temannya . Yaitu membayar seorang wanita untuk ia jadikan pelampiasan dengan syarat kontrak pernikahan siri selama satu tahun tanpa sepengetahuan sang istri . Tanpa Gala ketahui jika sang istri memiliki rahasia besar yang ia sembunyikan .
Aluna , wanita cantik berusia 19 tahun yang bekerja sebagai office girl diperusahaan Winata Grup . Ia Rela menukar harga dirinya dengan sejumlah uang demi untuk membiayai pengobatan sang ibu dan membayar hutang almarhum ayahnya pada rentenir .
Bagaimana kisah kedua nya?
Simak kelanjutannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB EMPAT
Setelah membalas pesan dari Dirga , Gala langsung me-nonaktifkan ponsel nya lalu menyimpannya disaku celana . Setelah itu ia segera meraih dasi lalu memakainya .
Sejenak Gala menarik nafas panjang , mengingat rumah tangganya dengan Clara yang sudah berjalan selama lima tahun . Dua tahun terakhir semenjak karir Clara melejit , ia jadi jarang bertemu dengan sang istri. Padahal kedua orangtua nya selalu menagih kehadiran seorang cucu , sedangkan sang istri saja terus menunda kehamilan dengan dalih ingin lebih mengembangkan karir nya dulu sebelum memiliki anak .
CK! Alasan yang terdengar klise , tapi itulah kenyataannya . Setiap kali kedua nya sedang berhubungan bad*n , Clara langsung mendorong tubuh Gala agar lelaki itu mengeluarkan benih nya diluar .
Entah , Clara yang tidak ingin mengandung anak dari Gala atau memang dia ingin mengembangkan dulu karir nya . Pertanyaan seperti itu kerap mengacaukan pikiran Gala .
Tak ingin berlarut-larut memikirkannya , Gala bergegas melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja nya , tak lupa sebelum itu ia menyambar jas yang tadi ia tanggalkan disandaran kursi kebesarannya .
Saat Gala membuka pintu ruang kerja nya , ternyata Lendra sudah berdiri dan hendak mengetuk pintu nya .
"Sudah siap tuan ?" ujar Lendra
"Hmm". Sahut Gala berdehem , ia langsung berjalan duluan meninggalkan Lendra menuju lift .
Ting ..
Pintu lift terbuka , Gala langsung masuk dan diikuti Lendra dibelakang nya .
"Len , apa ada jadwal lain setelah makan siang dengan Affaction Coorporation ?" tanya Gala
Lendra membuka iPad yang dibawanya dan membaca lagi schedule Gala .
"Tidak tuan ,apa anda ingin pulang lebih awal ?" ujar nya
"Tidak , aku ingin ketempat biasa ". Jawab Gala datar
"Baik tuan " , sahut Lendra . Ia sudah paham jika Gala mengatakan ketempat biasa , itu arti nya lelaki itu ingin pergi ke club dan bertemu dengan kawan-kawannya .
Ting ..
Pintu lift terbuka dan telah sampai dilantai lobi , Gala bergegas keluar sembari memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana .
Demi apapun , semua yang melihat Gala saat ini akan langsung terkesima dengan kharisma serta wibawa yang lelaki itu pancarkan . Tubuh tegap tinggi , bentuk wajah dengan rahang yang tegas . Dan jangan lupakan mata nya yang berbentuk hazel dengan bola mata berwarna coklat nan tajam seperti elang, setiap menatap orang bagaikan tengah mengintimidasi nya .
Benar-benar kombinasi yang sempurna . Ia seperti Kaivan - sang papa ketika waktu masih muda . Penuh dengan pesona .
Bahkan kecerdasannya dalam meneruskan perusahaan keluarga nya pun tak perlu diragukan lagi , semenjak ia dilantik menjadi direktur utama Winata Grup , tak sampai bertahun-tahun perusahaan itu sudah makin merambah sukses ditangan Gala . Hingga perusahaan-perusahaan lain dari mancanegara berbondong-bondong ingin menjadi investor .
"Siang Pak Gala ". Sapa Para karyawan yang berpapasan dengannya sembari menundukkan kepala nya .
"Hmm ..." dan Gala hanya berdehem sebagai jawabannya .
Saat akan melangkah keluar dari pintu loby , mata nya tak sengaja melirik Aluna yang tengah mengepel lantai bersama temannya .
Wanita terlihat sangat seksi dengan pakaian Office Girl yang melekat ditubuh ramping nya , ditambah rambut nya dikuncir kuda dengan poni belah samping . Terlihat natural tapi sangat cantik . Tanpa sadar Gala mengulas senyum tipis , setipis mungkin hingga Lendra pun tak bisa melihat nya .
"Mari tuan ". Ucap Lendra membuyarkan lamunan Gala saat tengah menatap intens Aluna , dan wanita itu pun juga menyadari jika Gala tengah menatap nya .
Lendra membukakan pintu mobil untuk Gala , dan lelaki itu segera masuk . Setelah itu Lendra pun bergegas mengitari setengah badan mobil dan masuk kedalam kursi kemudi .
Perlahan mobil yang dikendarai Lendra melaju meninggalkan gedung mewah dan bertingkat itu menuju restoran XX .
Tingg ..
Dering ponsel Gala berbunyi, ia langsung merogoh nya dari dalam saku celana dan melihat siapa yang mengirimi nya pesan .
My Wife ..
Ternyata Clara , Gala tak membuka nya dan hanya membaca nya lewat jendela atas layar . Istri nya itu kembali mengirimi nya pesan yang berisi :
Sayang , kenapa tidak membalas pesan ku ? Apa sayang marah ?
Gala hanya membacanya saja tanpa berniat membalas pesan tersebut , sampai tiba-tiba ponsel nya bergetar dan itu adalah panggilan dari Clara . Dengan malas , Gala menggeser tombol hijau lalu menempelkan benda pipih itu ditelinga nya .
"Sayang , kenapa diam saja ? Apa kamu marah karena aku mengundur kepulanganku ?"
"Aku juga kaget saat manager ku mengatakan jika waktu kepulangan ku terpaksa diundur karena ternyata aku ada pemotretan produk make up ter-"
"Cukup Clara ! Aku tidak mau tau . Kau sudah mengatakan jika lima hari lagi akan pulang dan aku tidak menerima alasan apapun lagi !"
"Gala? Kau membentakku ?"
Tak ingin semakin terpancing emosi , Gala segera mematikan panggilan telepon itu sepihak . Ia langsung menyandarkan tubuh nya disandaran kursi sembari memejamkan matanya dan memijat pelipis nya . Sejenak ia menarik nafas dalam-dalam demi menetralkan emosi nya yang tiba-tiba memuncak .
"Ah sial! Mau sampai kapan rumah tanggaku seperti ini ". Umpat nya lirih
Lendra yang mendengar itu hanya bisa melirik tuannya dari kaca spion tanpa berani berkomentar .
Tujuh tahun lama nya ia menjadi asisten pribadi Gala , jelas ia tau bagaimana perasaan lelaki itu . Sebenarnya Lendra juga turut prihatin dengan keadaan rumah tangga tuannya itu , apalagi ia yang menjadi saksi bagaimana kerasnya perjuangan Gala dalam mendapatkan restu dari orang tua Clara , hanya karena dulunya Gala tak mengatakan sejujurnya jika dia seorang penerus tahta kekayaan Winata .
Orang tua Clara hanya mengetahui jika Gala hanya seorang pemuda biasa yang menjadi kekasih putri nya sejak masa kuliah . Kala itu Gala berangkat dan pulang ke kampus hanya mengendarai motor tua , menjadikan orang tua Clara berpikir jika Gala adalah orang miskin .
"Tuan kita sudah sampai ". Ucap Lendra
"Hmm ... Len , kau keluarlah dan temui pempimpin Affaction Coorporation ". Tukas Gala tanpa membuka matanya menatap Lendra
"Tapi tuan -"
"Aku tidak menerima bantahan Len , jika mereka ingin membatalkan kerjasama nya . Langsung batalkan saja , aku juga tidak akan rugi ". Sahut Gala cepat sembari membuka matanya dan menegakkan tubuh nya .
Mendengar itu , Lendra hanya bisa menghela nafas panjang dan tak lagi membantah .
"Baik tuan ".
Lendra segera turun dari mobil dan bergegas melangkahkan kakinya masuk kedalam Restoran XX .
.
.
Didalam Apartemen dikota Y
Sepasang suami istri tengah merengkuh kenikmatan bersama dan berbagi peluh serta bertukar Saliva .
"Aaahhh ... Faster baby ". Desah seorang pria muda yang duduk bersandar dengan seorang wanita yang menggerakkan tubuhnya diatas pria itu naik turun .
"Wish you want honey .." Wanita itu semakin cepat menggerakkan tubuhnya membuat pria itu kelimpungan dan terus mendes*h nikmat .
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen .. Terimakasih ♥️🌹