Terjebak dalam pilihan, hal itu yang dirasakan Raisa saat berusaha menyelesaikan masalah keuangan di keluarganya.
Keputusannya untuk mengikuti saran mucikari, malah mempertemukan Raisa dengan sang hot duda, Diego.
Akankah Raisa berhasil mendapatkan keuntungan dan melepaskan dirinya dari pesona hot duda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rya Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanya Masa Lalu
Wanita yang datang menemui Sheila saat ini adalah Clarissa yang dulu pernah bekerja dengan Sheila sebagai wanita penghibur, sebelum menikah dengan Diego bahkan sampai ia sudah menikah dengan pria tersebut dan pergi ke luar negeri. Tentu saja Clarissa sangat terkejut di saat mendengar Sheila mengucap nama Diego dan ia sangat yakin jika Diego yang dimaksud oleh Sheila adalah Diego mantan suami yang saat ini ingin ia dapatkan kembali. Clarissa menyesal telah meninggalkan pria tersebut waktu itu demi karir dan pria lain juga tentunya.
"Ada apa Baby Cla, kenapa kau begitu terkejut saat Mami mengucap nama Tuan Diego. Ya emang benar Tuan Diego, dia adalah pelanggan pertama Mami dan Mami juga memberikan anak baru Mami kepadanya. Apa kau tahu Tuan Diego itu rela membayar mahal untuk Raisa," tukas Sheila.
"Raisa?" Tanya Clarissa mengulangi ucapan Sheila.
"Iya Cla, jadi anak baru Mami itu namanya Raisa. Dia membutuhkan uang sehingga meminta pekerjaan dari Mami dan kebetulan waktu itu Tuan Diego yang merupakan pelanggan Mami itu juga datang bersama tamannya yang merupakan pelanggan lama Mami. Dia meminta barang baru karena ini adalah pertama kalinya Tuan Diego minta ditemani oleh wanita penghibur, maka itu Mami meminta Raisa yang menemani Tuan Diego." Sheila menjelaskan kepada Clarissa bagaimana asal mula pertemuan Raisa dan Diego sampai akhirnya Raisa bekerja di rumah Diego sebagai pengasuh anaknya.
"Jadi pengasuh itu namanya Raisa dan Mami yang telah mempertemukan mereka berdua?" Cecar Clarissa yang terlihat murka.
"Kenapa kau jadi marah seperti itu terhadap Mami, ada apa Clarissa?" Tanya Sheila tak mengerti.
"Apa Mami tahu Diego itu mantan suami yang masih aku inginkan Mi. Aku pulang ke Indonesia karena aku ingin mengajaknya kembali, yang aku dengar meskipun sudah 5 tahun aku meninggalkannya, sampai saat ini dia masih sendiri dan aku yakin itu karena dia masih mencintaiku. Tapi nyatanya sikapnya itu sudah berubah padaku dan itu semua karena wanita itu," tukas Clarissa.
"Apa? Jadi Tuan Diego itu mantan suamimu?" Ya mana Mami tahu Clarissa, karena Diego dan Raisa itu sama-sama datang ke Mami dan pada akhirnya mereka berdua adalah orang yang Mami pertemukan," ucap Sheila yang tak terima untuk disalahkan.
"Oke, tapi terimakasih atas informasinya Mi. Sekarang aku jadi tahu siapa wanita itu dan sekarang aku tahu apa yang harus aku lakukan untuk membuat wanita itu pergi dari hidup Diego selamanya," ucap Clarissa menatap tajam.
"Oke, jika kau membutuhkan Mami katakan saja. Mami pasti akan membantumu," tutur Sheila.
"Aku pasti membutuhkan bantuan Mami nantinya. Terimakasih ya Mi," ucap Sheila yang langsung saja beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan klub malam tempat di mana Sheila biasa berada ntuk memantau Anak-Anaknya yang bekerja di klub malam tersebut.
*****
"Kau lagi, sudah aku katakan jangan pernah menginjakkan kaki ke rumah ini lagi. Kehadiranmu di sini sama sekali sudah tidak diinginkan, Denis sama sekali tidak mengenalmu dan bukankah waktu itu Mamaku udah mengatakan padamu bahwa Denis sangat sulit untuk dekat dengan orang lain, apalagi orang asing," hardik Diego saat melihat Clarissa ada di depan rumahnya.
"Tapi aku bukan orang asing Diego dan jika Denis menganggapku orang asing itu semua karena kau. Denis tidak tahu aku siapa dan itu semua karena keegoisanmu, kau tidak pernah memberitahu Denis tentang ibunya, kau tidak pernah menunjukkan fotoku sama sekali kepada Denis," kata Clarissa yang terang-terangan menyalahkan mantan suaminya itu.
"Heh wanita tidak tahu diri, kemana saja kau selama ini? Apa kau pernah memberi kabar? Apa kau pernah menanyakan kabar Denis? Sama sekali tidak pernah Clarissa dan kenapa sekarang kau tiba-tiba kembali dan malah menyalahkanku. Perlu kau tahu, aku dan Denis sudah hidup bahagia tanpa ada kau di sini. Apa kau pikir dengan aku memberitahu Denis tentangmu, menunjukkan fotomu Denis akan mau bersama denganmu saat ini? Sama sekali tidak Clarissa, Denis itu sangat sulit dekat dengan orang lain apalagi orang asing yang baru saja ditemuinya meskipun sudah pernah melihatnya lewat foto. Lagipula aku sama sekali tidak ada waktu untuk menceritakan tentangmu kepada Denis, meskipun ada itu hanya kejelekanmu saja. Jadi lebih baik aku mengatakan saja jika kau sudah pergi jauh dan aku sama sekali tidak pernah bertemu denganmu, karena memang itu kenyataannya," ucap Diego yang berhasil membuat hati Raisa tertampar.
"Kau jahat Diego, kesalahanmu ini benar-benar fatal dan tidak bisa dimaafkan karena kau sudah dengan sengaja ingin menjauhkan ibu dan anak kandungnya. Tapi jika saat ini kau mau balikan denganku maka aku akan memaafkanmu, kita mulai semuanya dari awal untuk merawat Denis sama-sama. Aku ingin kembali dengan kalian," ucap Raisa.
"Ck, untuk apa aku meminta maaf karena aku sama sekali tidak mempunyai salah terhadapmu, justru kaulah yang selama ini bersalah Clarissa. Kau jangan pernah bermimpi untuk kembali bersamaku dan aku minta jangan pernah kau menggangguku hidup keluargaku lagi, karena saat ini aku sudah mencintai wanita lain," tegas Diego yang langsung saja menutup pintu rumahnya dengan sangat rapat.
Tok … tok … tok …
"Diego … buka pintunya Diego, aku belum selesai bicara. Diego … buka pintunya. Aku tahu siapa wanita yang kau maksud, dia itu bukan perempuan baik-baik. Buka pintunya!" Teriak Clarissa sembari mengetuk pintu, tetapi sama sekali tak digubris oleh Diego.
Diego pun langsung saja melangkahkan kakinya menuju ke kamar tanpa memperdulikan Clarissa di luar sana.
"Sial!" Ini semua gara-gara wanita itu, lihat saja nanti aku pasti akan menghancurkanmu wanita jal*ng," umpat Clarissa yang menatap penuh kebencian.
*****
Seperti biasa pagi-pagi sekali sebelum Denis bangun Raisa sudah datang ke kediaman Abimana untuk melakukan pekerjaannya. Terlebih lagi di saat ini Siska masih berada di Bandung, sehingga tidak ada yang mengurus Denis walau hanya sekedar untuk mengawasinya mandi dan menyiapkan pakaiannya karena Denis tidak mau dengan para pelayan yang bekerja di rumahnya.
"Selamat pagi Tuan Muda Denis, ayo cepat bangun dan mandi," sapa Raisa sembari membuka jendela kamar anak kecil tersebut sehingga cahaya mentari masuk menerpa wajahnya, membuat Denis pun langsung saja bangun dan menuju ke kamar mandi.
Setelah Tuan Mudanya itu mandi dan memakai pakaiannya, kini giliran Raisa yang merapikan lalu menyiapkan sarapan untuknya pula.
------
"Kak Raisa, Papa mana ya? Biasanya Papa sudah duduk di sini untuk sarapan, tapi kenapa sekarang Papa tidak ada?" Tanya Denis dengan mode sopannya, memanggil Raisa dengan sebutan Kakak.
"Aku juga tidak tahu di mana Ayahmu, bagaimana kalau kau lihat saja dan ajak Papamu sarapan," sahut Raisa.
"Lebih baik kau saja Kak, aku sudah sangat lapar dan ingin sarapan," tukas Denis.
"Ya sudah, tapi kau tidak apa-apa 'kan sarapan sendiri dulu dan aku akan melihat Papamu," tutur Raisa.
"Iya aku tidak apa-apa, aku 'kan bukan anak kecil lagi," sahut Denis yang membuat Raisa merasa gemas mendengarnya, lalu bergegas ke lantai atas menuju ke kamar bos-nya itu.
Tok … tok … tok …
"Tuan … apa kau sudah bangun?" Berulang kali Raisa memanggil sembari mengetuk pintu kamar Diego tetapi sama sekali tidak ada jawabannya.
"Apa mungkin Tuan Diego lagi mandi ya, ya sudahlah aku tunggu di bawah saja," gumam Raisa.
Akan tetapi di saat Raisa hendak pergi meninggalkan kamar Diego …
Debug …
Tiba-tiba Raisa mendengar suara seperti ada yang jatuh dan ia yakin jika suara tersebut berasal dari kamar Diego, sehingga Raisa pun kembali mengetuk dan memanggil nama Digo. Karena sama sekali tak ada jawabannya sedangkan Raisa merasa sangat khawatir takut terjadi sesuatu dengan Diego, di saat itu pun ia mencoba untuk membuka pintu kamar Diego yang ternyata tidak dikunci.
"Tuan Diego … !" Pekik Raisa yang sangat terkejut melihat kondisi Diego saat ini.
Bersambung …