NovelToon NovelToon
Bukan Istri Yang Sempurna

Bukan Istri Yang Sempurna

Status: tamat
Genre:Poligami
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: husna_az

Sebagai seorang wanita yang sudah kehilangan rahimnya, dia tetap tegar menjalani hidup walau terkadang hinaan menerpanya.

Diam-diam suaminya menikah lagi karena menginginkan seorang anak, membuat ia meminta cerai karena sudah merasa dikhianati bagaimanapun dia seorang wanjta yang tidak ingin berbagi cinta dan suami.

Pertemuannya dengan seorang anak kecil membuat harinya dipenuhi senyuman, tapi ia juga dilema karena anak itu meminta ia menjadi ibunya itu berarti dia harus menikah dengan Papa dari anak itu.

Akankah Yasna menerima permintaan anak kecil itu atau kembali kepada mantan suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Kapan menikah

"Ran, hari ini aku nebeng sama kamu ya," pinta Tisya.

"Memang kamu ke sini naik apa?" tanya Emran.

“Aku naik taksi, mobilku mogok,” jawab Tisya.

“Hari ini, aku berangkat bareng anak-anak. Aku lagi malas menyetir. Kalau kamu mau ikut nggak papa,” ujar Emran.

“Sempit lah, Pa,” sela Aydin.

“Biasanya kamu bawa mobil sendiri, kenapa sekarang sama anak-anak?” tanya Tisya.

“Aku ada meeting di beberapa tempat jadi, aku minta Pak Hari buat menyetir,” jawab Emran.

“Ya sudah, aku pesan taksi saja,” sahut Tisya.

Mereka melanjutkan sarapan mereka. Tak berselang lama, taksi yang dipesan Tisya datang.

“Aku pergi dulu, Emran, Tante.” Tisya meninggalkan mereka setelah pamit.

“Iya, hati-hati,” sahut Karina.

“Sudah selesai makannya?” tanya Emran. “Kalau sudah? Ayo, berangkat!”

“Cudah,” jawab Afrin.

“Bunda, ikut naik mobil, kan?” tanya Afrin.

“Bunda bawa motor,” jawab Yasna.

“Nggak papa, motornya ditinggal di sini saja,” sahut Emran.

Yasna mengangguk sambil tersenyum. Mereka pamit pada Karina, Aydin lebih dulu masuk ke dalam mobil, ia memilih duduk di depan di samping Pak Hari. Emran pun duduk di belakang bersama Afrin dan Yasna.

Dalam perjalanan hanya didominasi suara Afrin, Yasna hanya menimpali sesekali, begitu pun dengan Emran. Mereka lebih dulu mengantar Aydin, setelah itu mengantar Afrin dan Yasna.

“Afrin, masuk dulu, ya! Papa mau bicara dulu sama Bunda,” ucap Emran.

“Iya, da-da Papa.” Afrin berlari memasuki kelas dengan melambaikan tangannya.

“Ada apa, Mas?” tanya Yasna setelah Afrin meninggalkan mereka berdua.

“Seharusnya aku yang bertanya, ada apa sebenarnya? Bukankah kemarin kamu setuju untuk kita tidak bertemu dulu?” tanya Emran balik.

"Apa mas keberatan?"

"Tentu, tidak! Aku heran saja,"

"Aku sudah memikirkannya dan aku memutuskan kembali ke tujuan awalku. Aku ingin merebut hati Aydin." Yasna menatap Emran.

"Jadi maksudmu, kamu memaafkanku?"

"Untuk kali ini saja, tidak ada dua kali apalagi tiga kali."

"Terima kasih, aku janji akan selalu menjaga diri dan menjaga perasaanmu." Emran tersenyum begitu pun dengan Yasna.

"Ekhem ... kalau mau pacaran jangan di depan sekolah, banyak anak kecil yang lihat. Ingat jika ada dua orang berbeda jenis sedang berduaan, orang ketiganya itu setan," sindir Nadin yang baru datang.

"Siapa yang pacaran? Kita cuma ngobrol. Aku lihat di sekitar juga nggak ada orang lain selain kamu jadi, kamu setannya. Aku balik dulu, assalamualaikum." Emran pergi begitu saja sebelum Nadin marah.

"Waalaikumsalam." Yasna menahan tawanya.

"Hei! Enak saja ngatain orang setan, awas saja nanti kalau ketemu," gerutu Nadin.

"Ayo, masuk! Orangnya sudah pergi," ajak Yasna.

"Kamu ada hubungan sama Emran?" tanya Nadin di sela langkahnya.

"Kita sesama manusia kan memang harus menjalin hubungan yang baik."

"Kamu mah pura-pura nggak ngerti. Kamu tahu lah, apa maksudku."

Yasna hanya tersenyum tanpa mengatakan apapun. Ia sendiri juga bingung harus menjawab apa? Nyatanya mereka tidak menjalin hubungan yang Nadin maksud, tetapi mereka punya komitmen yang harus mereka jaga.

"Kamu semakin membuat aku penasaran saja," ujar Nadin.

"Aku sudah sampai ruanganku, bye."

Yasna pergi meninggalkan Nadin membuat Nadin mendengus kesal, tetapi dia bahagia melihat sahabatnya bahagia.

'Kamu orang yang baik, semoga kamu selalu bahagia,' batin Nadin.

****

"Ma, Zahran kemana? Kenapa dia jarang ke sini? Apa dia tidak terima kalau anaknya perempuan? Ini kan juga bukan kehendakku, bagaimana pun anak ini darah dagingnya." Avi kesal pada Zahran karena sejak kepulangannya, Zahran seperti tidak peduli pada dia dan anaknya.

"Mungkin dia sibuk, banyak pekerjaan," jawab Faida.

"Sibuk mengejar mantan istrinya," cibir Avi.

"Apa maksudmu?"

"Mama sudah tahu jawabannya, tanpa aku jelaskan."

"Seharusnya kamu bertanya pada dirimu, apa kurangnya kamu? Hingga Zahran masih saja mengejar Yasna yang sudah jelas-jelas bukan istri yang sempurna. Jangan seenaknya menyalahkan orang lain." Faida pergi meninggalkan Avi seorang diri.

"Sial! Gue harus bisa membuat Zahran tunduk sama gue, selama ini gue sudah berusaha memisahkan mereka dan berhasil. Kini saatnya membuat Zahran hanya menatap gue," gumam Avi.

Avi menggendong putri kecilnya, ia bahkan belum memberi nama, ia berharap Zahran mau memberi nama untuk putri mereka.

"Assalamualaikum," ucap seseorang yang baru datang.

"Waalaikumsalam, Mas," sahut Avi dengan tersenyum semanis mungkin.

"Mama, mana?" tanya Zahran.

"Ada di dalam," jawab Avi. "Mas."

Zahran akan pergi. Namun, Avi menahan tangan Zahran. Ia ingin mengatakan sesuatu.

"Mas, putri kita belum punya nama. Apa Mas sudah memikirkan nama yang bagus untuknya?"

"Tidak ada, sebelumnya aku mengira dia laki-laki jadi, aku mempersiapkan nama untuk laki-laki bukan perempuan."

"Beri dia nama apa saja yang menurutmu bagus."

Zahran diam, ia tidak memikirkan nama untuk anaknya sama sekali. Jadi, dia bingung mau berkata apa?

Avi melepaskan tangan Zahran, sepertinya pria itu memang tidak memikirkan putrinya sama sekali. Padahal Avi sangat berharap ada sedikit perhatian Zahran untuk putri mereka.

"Anisa." Emran pergi setelah mengucap satu nama.

Sebenarnya itu nama yang dulu ia siapkan bersama Yasna untuk calon bayi mereka. Kini ia memberikan nama itu untuk putrinya dengan wanita lain, bukan putrinya dengan Yasna.

"Anisa, nama yang bagus. Sayang nama kamu sekarang Anisa, Mama akan carikan nama panjang buat kamu, apa ya?"

*****

"Papa!" teriak Afrin yang baru keluar dari sekolah.

"Papa nggak kelja?" tanya Afrin.

"Iya, habis ini mau kerja lagi. Kan mau jemput Afrin sama Bunda Yasna," jawab Emran. "Bunda Yasna mana?"

"Ada di luang gulu."

"Kita tunggu Bunda Yasna, ya!"

Afrin mengangguk menyetujui ucapan Emran. Terlihat beberapa anak pulang di jemput otang tua mereka.

"Maaf lama, kenapa tidak pulang duluan saja. Aku bisa naik taksi," ucap Yasna.

"Tidak apa-apa," sahut Emran. "Ayo, naik!"

Mereka menaiki mobil dan menuju rumah Emran, motor Yasna masih ada di sana.

"Bunda, kapan menikah sama Papa?" tanya Afrin.

Yasna dan Emran terkejut mendengar pertanyaan Afrin. Mereka belum dalam tahap itu, bagaimana mereka harus menjelaskannya pada Afrin?

"Afrin tahu dari mana soal menikah?" tanya Emran.

"Teman Alin bilang, kalau mau punya mama sepelti Bunda, Papa sama Bunda halus menikah dulu," jawab Afrin.

"Kalau Afrin mau Papa sama Bunda menikah, Afrin harus banyak berdoa, biar Allah memberi jalan Bunda sama Papa menikah," ujar Emran.

"Mas." Yasna menatap Emran dan melirik ke arah Aydin di depan.

"Tidak apa-apa," sahut Emran.

Aydin mengepalkan tangannya, ia kesal dengan Papanya yang akan menikah tanpa memberi tahunya. Ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi, ia akan berusaha memisahkan papanya dengan Yasna dan wanita-wanita lainnya.

.

.

.

.

1
¢ᖱ'D⃤🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐ᴙ𝔞shqι⒋ⷨ͢⚤🐬
Luar biasa
v_cupid
kasihan babynya
v_cupid
😀
v_cupid
penggoda muncul lagi
v_cupid
..
Ruzita Ismail
Luar biasa
teti kurniawati
saya mampir, mampir juga yuk di karya aku
Perjodohan Arini
¢ᖱ'D⃤🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐ᴙ𝔞shqι⒋ⷨ͢⚤🐬
Kenapa ya, Giliran Perempuan yang punya Kekurangan selalu di Tindas, sementara kalau Laki2 yang punya Kekurangan, selalu bersikap seolah2 dia yang tersakiti😔
v_cupid
bikin luluh aydin
v_cupid
py anak usil bgt..
Bayu Fitri
Kecewa
Bayu Fitri
Buruk
Nia Nara
Dua orang yg belum selesai dengan masa lalunya, trauma nya, lukanya dan disatukan. Ini lah hasil akhirnya
Nusa thotz
bener...penculikan dan penyerangan fisik bukan delik aduan, jadi tanpa laporanpun kasusnya seharusnya tetap di proses
Titim Fatimah
Luar biasa
Suherni 123
jiah,,,kalo cemburu bilang,situ waras pak
Suherni 123
Emraan tingkat kepekaan pada istri 0 deh,,dari si tisya sekarang Celine
v_cupid
haha gak cinta tapi bisa bertahan 5 tahun dan punya anak sampai 2.. ajaib.. 😅
Suherni 123
yasna mudah banget memaafkan,, waktu itu avi,ini Emraan yang jelas jelas sengaja hmmm
Suherni 123
harusnya dikasih tau semua, termasuk alin juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!