Yoooooo.... my Family, welcome back to my story. Sesuai permintaan, aku lanjut nulis Zandra. Dan ini adalah Zandra season 6, semoga kalian suka yaaa.❤️❤️❤️
Kembalinya penerus Zandra, yang mana semua anggota keluarganya harus berpencar. Setelah kematian sang legendaris Yumi, dan alasan lain harus memimpin perusahaan di setiap kota dan negara.
Keturunan Zandra, yang memilih untuk tetap tinggal di rumah utama. Ternyata mendapatkan petualangan misteri, dan tentunya berhubungan dengan MEREKA (si makhluk halus)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keberanian Ghava
"Gimana Lun? Bisakan?" tanya Ghava lagi
"Iya, bisa. Nanti gue hubungi Risa, gue ajak dia." jawab Luna, membuat senyuman Ghava mengembang.
"Makasih Lun, lu bisa percaya ma gue. Gue bakalan tepati apa yang gue bilang, karena gue beneran cinta ma Risa. Kalo gitu gue ke kamar gue ya, ditunggu kabar baiknya." Ghava keluar dari kamar Luna, dengan bersenandung bahagia.
Luna menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan Ghava. Ia pun melanjutkan kegiatannya, lagi pula Risa sudah deal akan ikut.
.
.
Hari keberangkatan tiba, senyuman Ghava sejak pagi tak menghilang. Ketiga saudaranya, tentu tau apa alasannya. RISA
"Kapan Risa kita jemput? Apa kita berangkat sekarang? Apa Risa sudah siap? Bla bla bla.." lama-lama Cia pun merasa kesal, mendengar pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Ghava.
"Ghav..." Cia menaruh sikunya
"Hmm" Ghava menoleh, dengan senyuman menyebalkan dimata Cia
"Gue tau lu lagi kasmaran, bahagia karena Risa mau ikut. Tapi bisa ga Ghav?? LO BERENTI NANYA-NANYA TENTANG KAPAN DAN KAPAN, PADAHAL JELAS-JELAS LO TAU KALO KITA BERANGKAT SEJAM LAGI!!! PANAS KUPING GUE, SEKALI LAGI LU NANYA ATAU MULUT LO KELUAR SUARA...." Cia bicara penuh penekanan dan menggerakkan ibu jarinya dari kiri ke kanan lehernya
GLEK
"O oke... Gue ga akan banyak bicara, mulut gue.. gue kunci." balas Ghava dengan menggerakkan menyeleting dan mengunci mulutnya
"Anak pintar, kalo gini kan adem." ucap Cia seraya menepuk pundak Ghava, Luna menggelengkan kepalanya.
Sedangkan Ali sedang berbicara dengan anak buah keluarga Zandra, yang akan ikut. Ali menyuruh mereka ikut dengan menggunakan mobil van yang ada, bukan dengan mobil hitam yang biasa digunakan.
Ali ingin mereka juga merasa nyaman, selama di perjalanan. Di mobil van sudah tersedia kamar, dapur dan juga kamar mandi. Jadi semua orang, bisa menikmati perjalanan ini.
Dengan ancaman, bila Ali tak ingin mereka kawal. Akhirnya mereka pun setuju, sehingga mereka semua akan berangkat dengan menggunakan 3 mobil van.
2 mobil van, untuk anak buah Zandra. Sedangkan 1 untuk Ali dan empat orang lainnya, termasuk Risa di dalamnya.
"Baiklah, semua sudah siap. Ayo kita berangkat!!!" ucap Ali
"Ayooooo" tentu Ghava yang paling semangat, ia tak sabar bertemu dengan gadis pujaannya.
"Gue jadi penasaran sama ayah Syamil, apa ayah kaya Ghava ya? Waktu ayah ngejar bunda Anin." tanya Cia
"Mmm... Kayanya kalo liat ayah Syamil, nggak deh. Ayah kalem gitu, terus kalo bunda yang ngejar ayah. Kayanya nggak juga, bunda secuek itu." jawab Luna, Cia mengangguk
"Terus, nurun siapa tuh bocah? Herman gue" gumam Cia, entah kenapa ia jadi penasaran dengan kisah cinta orang tua mereka.
"Yang aku tau, keluarga Zandra adalah keluarga pemaksa dalam mendapatkan jodoh. Jadi ini salah satunya, kita lihat bagaimana Ghava mendapatkan Risa." ucap Luna
"Bener juga, apa nanti aku juga gitu ya. Kalo udah ada yang klik, gue bakalan maksa tu cowok biar jadi laki gue." ucap Cia
"Bisa jadi" balas Luna
"WOOOY... BURUAAN, LAMA BEUT DAHH. MALAH GIBAH LU PADA DI SONO, BURUAN NAIK" teriak Ghava di pintu mobil
"Ampun dah, itu bocah" ucap Cia, Luna terkekeh
Ali sudah ada di dalam, ia duduk di samping kursi penumpang. Mereka berangkat menggunakan supir, mang Jey panggilannya. Padahal namanya Junaedi, wkwkwk
Entahlah, untuk apa Ali di depan. Karena ia pun takkan banyak bicara, mungkin supaya mang Jey tidak kesepian. 😒
"Mang, kita ke rumah teman Luna dulu ya." ucap Luna, seraya naik mobil
"Siap neng, neng Risa kan?"
"Siapa lagi mang" mang Jey pun tersenyum
Begitulah, sangat sulit bagi anak-anak majikannya ini. Untuk menerima orang baru, untuk masuk dalam lingkup mereka.
Bukan karena sombong, hanya saja... Jey juga tau, bila keempat bersaudara ini bisa mendengar isi hati orang lain.
"Bismillah"
Kendaraan pun mulai berjalan, ketiga mobil van berangkat ke tempat tujuan mereka.
.
.
"Hati-hati ya nak, ingat pesan ibu. Jangan merepotkan neng Luna sama yang lain, jangan pernah hilang dari pengawasan neng Luna. Pokonya jaga sikap, selama di sana. Setiap daerah, memiliki adat dan peraturan mereka sendiri. Ikuti apa kata orang lokal, jangan melanggar." ucap bu Zahra menasehati putrinya, juga Luna dan yang lain
Risa menganggukkan kepalanya
'Iya ibu, Risa akan menuruti semua nasihat ibu.' jawab Risa, dengan menggerakkan tangannya
"Bibi jangan cemas, kalau Risa tidak menurut. Luna, akan mengurungnya di dalam mobil." ucap Luna, membuat Risa memanyunkan bibirnya.
Namun di mata Ghava, apapun ekspresi Risa. Selalu cantik dan ia semakin menyukai gadisnya.
Mereka pun berpamitan, mencium punggung tangan bu Zahra bergantian.
Saat yang lain masuk mobil, Ghava masih berdiam diri di depan ibu Zahra.
"Apa ada, yang ingin nak Ghava bicarakan dengan ibu?" tanya bu Zahra, karena hanya Ghava yang belum masuk ke dalam mobil.
"Bu, maaf bila saya lancang. Tapi.. saya ingin meminta ijin ibu, untuk mendekati Risa." jawab Gahva
DEG
"Maksud nak Ghava?" tanya Bu Zahra, jujur saja jantungnya berdebar. Ia memang bukan orang bodoh, ia paham maksud Ghava. Tapi ia hanya takut, dengan apa yang ia pikirkan.
"Saya menyukai putri ibu, sejak pertama kali melihatnya. Mungkin menurut ibu, itu tidak mungkin. Tapi saya berani bersumpah, bila saya benar-benar ingin ke arah yang lebih serius. Bila ibu tidak yakin, saya akan langsung meng khitbah Risa setelah pulang dari Indramayu." jawab Ghava
GLEK
"Tapi nak Ghava, keluarga kami bukan dari keluarga yang setara dengan keluarga nak Ghava. Ibu merasa tidak pantas, apalagi dengan kondisi Risa yang nak Ghava pun tau sendiri. Risa tidak bicara, karena kelakuan mendiang bapaknya. Bahkan, kalian adalah teman pertama yahg dimiliki oleh Risa. Karena yang lain tak ingin berteman dengan anak ibu, dengan alasan Risa bisu dan pekerjaan ibu yang hanya sebagai ojeg online. Dan yang paling memalukan adalah, Risa anak dari seorang narapidana." balas bu Zahra
"Itu bukan masalah bagi saya dan keluarga, asal ibu tau. Keluarga kami, tak pernah memandang seseorang dari kedudukan ataupun kekayaan." ucap Ghava
Mata bu Zahra berkaca-kaca, ia merasa tak percaya bila putrinya akan di sukai oleh seorang pria yang memiliki kekayaan dan kedudukan bukan main.
"Apa nak Ghava yakin?" tanya bu Zahra, kembali meyakinkan Ghava.
"Sangat, saya sangat yakin bu." jawab Ghava
"Ya Allah, mimpi apa ibu. Putri ibu akan di sukai oleh nak Ghava, ibu sebagai orang tua. Hanya bisa memberikan ijin dan restu, untuk nak Ghava. Bila nak Ghava, memang benar-benar serius. Ibu sangat bersyukur, karena akhirnya akan ada yang bisa menjaga putri ibu. Bila Allah memanggil ibu, ibu tidak khawatir lagi dengan kehidupan Risa." air mata bu Zahra menetes
"Ibu jangan bicara seperti itu, bu. Ibu akan selalu sehat, sampai melihat kami menikah dan memiliki bayi-bayi lucu." bu Zahra tersenyum
"Ibu titip Risa nak, mungkin akan sulit membuat putri ibu membuka hatinya. Karena melihat begitu keras dan jahatnya, mendiang bapak. Risa menutup diri dari lelaki, ia takut bila ia akan mengulang kisah ibu." lanjut bu Zahra
"In sha Allah bu, mohon doa dan restu ibu." jawab Ghava
"Ibu merestui dan akan selalu mendoakan, yang terbaik untuk kalian." ucap bu Zahra, Ghava mengangguk
"Kalau begitu, Ghava pamit bu. Assalamualaikum."
"Wa'alaikum salam"
...****************...
Maafkan telat banget...
Kondisi aku sedang tidak baik-baik saja, sakit kepala belakang yang luar biasa.
Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰
...Happy Reading All...
semangat ya kak buat episode khusus ghava+ Risa juga bagus kak thor
jangan lupa crazy up ya kak thor 👌
kok jd gayatri dan mahesa
bukan nya gayatri dan burhan
🙏🙏🙏🙏
dari siang baca malem baru rebess 🤦♀️ ampun da
💪💪💪💪💪💪💪
lanjuttt ,,,,
votenya emak🥰😘
pak dosen oh pak dosen, gimana pak, hebat kan cia, pasti minder nih sekarang ,😆😆😆
kasihan tania
kirain 2 bab😁😁