'Ketika nona arogan berubah'
Apakah kalian berfikir bahwa aku akan berubah menjadi gadis yang baik,sopan,ramah,rendah hati?
Kalian salah,aku akan berubah menjadi malaikat pencabut nyawa untuk orang-orang yang menghancurkan kehidupan ku.
***
Alana Blanchard meninggal di usia 18 tahun karna tertabrak mobil truk yang membuat tubuhnya hancur dan tak berbentuk,bahkan hanya kepalanya yang terkubur karna keluarganya tak mau repot-repot mencari bagian tubuh lainnya.
Bahkan semua orang menganggap kematiannya adalah sebuah berkat,termasuk keluarga dan juga tunangannya.
Namun Tuhan memberikannya kesempatan kedua,hingga ia kembali ke satu tahun lalu dimana setahun kemudian adalah hari kematiannya.
Namun Alana hanya sendiri melawan keluarganya yang berpengaruh besar,belum lagi dengan keluarga tunangannya yang punya organisasi mafia.
Akhirnya Alana meminta bantuan Paman kecil dari tunangannya,yang ia tahu adalah orang terpenting dan paling berpengaruh dikeluarga besar mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu kembali
Ruangan bernuansa putih dan peach dimana dominan putih karna seluruh tembok bercat putih,dengan barang-barang berwarna peach,dari sofa,lemari,tv,meja makan,pantry dan banyak barang lagi berwana peach dan tentunya ada beberapa barang berwana putih.
Di tempat itulah Alana saat ini, tempat itu adalah apartemen pemberian kakeknya saat dirinya ulang tahun ke 15,dulu apartment dengan luas 10×15 itu sama sekali tidak seperti itu saat Alana berkunjung ke sana pertama kali,apartment itu dulunya bergaya klasik Eropa yang mewah dan elegan tapi lihatlah sekarang apartemen itu berubah,bukan Alana yang mengubahnya tapi sepertinya sang kakek lah yang mendekor ulang karna merasa cucunya tak menyukainya,jadi ia memutuskan untuk mengubah apartemen itu sesuai warna kesukaan sang cucu perempuan satu-satunya tapi Alana belum sempat tahu saat sang kakek secara tiba-tiba meninggal saat pulang ke rumah.
"Maaf kek Alana pernah menyia-nyiakan kasih sayang kakek,dan terimakasih karna pemberian kakek ini,tapi asal kakek tahu sekarang Alana lebih suka warna hitam"
Alana menatap datar foto pria tua dengan rambut putih dan kaca mata emasnya, sedang memeluk seorang bocah kecil yang begitu cantik yang tak lain adalah Alana kecil.
Dret...dret...
Suara ponsel di sakunya membuat perhatiannya teralihkan,wajahnya menjadi begitu dingin saat melihat panggilan dari Zahra ibu tirinya.
Mau apa dia?
Begitulah pikiran Alana tapi ia tidak mengabaikannya justru ia langsung mengangkatnya.
"Halo Alana"
"..."
"Saya tahu kamu mendengar saya Alana,jika kamu ingin tahu tentang ibu kandung mu segera temui aku di kafe xx saat ini juga"
Tut...
Panggilan langsung dimatikan,Alana tentu saja tak menghindar,ia sudah tahu silsilah ibu kandungnya melalui rekaman adegan yang sering muncul di pikirannya semenjak kembali ke usia 17 kembali,namun ia ingin dengar apa yang ingin di katakan oleh ibu tirinya itu.
***
Hingga berakhirlah Alana saat ini berada di kafe xx sesuai permintaan Zahra ibu tirinya.
"Akhirnya kau datang juga"
Ucap wanita paruh baya yang masih tampak muda dan cantik di usia empat puluhan,ia tampak duduk dengan elegan di sofa dengan minuman di depannya.
"Saya tidak punya waktu banyak"
Alana membuka suara setelah duduk bersebrangan dengan Zahra.
"Kau tidak memanggil ku mama lagi?",Zahra tersenyum dengan wajah mengejek,"Baguslah aku juga muak dan jijik mendengar mu memanggil ku mama",lanjutnya dengan wajah tanpa dosa.
"Katakan apa yang ingin kau katakan tentang ibu kandung ku?",mengabaikan ucapan mencibir Zahra,Alana lebih penasaran dengan apa yang ingin dikatakan wanita itu tentang ibunya.
"Aku sangat senang setelah kau tahu semuanya,kau tau aku begitu kesal setiap kali kau memanggilku 'mama' dan menyebut putri kandung ku anak pungut", Seolah tak mendengar Alana,Zahra kembali melanjutkan unek-uneknya."Sebenarnya sudah sejak lama aku ingin menendang mu dari rumah dan keluarga Blanchard,tapi baru sekarang kesampaian dan itu membuat ku lega,tidak sia-sia usaha ku selama ini dan itu berkat bantuan sikapmu juga sih,aku harus berterimakasih padamu karna semua kasih sayang keluarga sekarang hanya untuk putri kandung ku semua kemewahan dan harta keluarga Blanchard akan jatuh ke tangan putriku juga,karna putri ku adalah anak kesayangan di keluarga Blanchard"
"Itu tidak akan pernah terjadi",Alana berbicara dengan nada datar dan tatapan tanpa ekspresinya.
"Kenapa tidak?,oh ya aku lupa memberitahumu kalau minggu depan Celine akan resmi di umumkan sebagai putri kandung keluarga Blanchard SATU-SATUNYA dan secara bersamaan kamu Alana akan di hapus dari keluarga Blanchard",ucap Zahra tersenyum penuh kemenangan,sudah begitu lama ia membenci gadis di depannya itu karna banyak alasan.
Salah satu alasan Zahra membenci Alana karna wajahnya yang begitu mirip dengan ibu kandungnya,dan itu adalah alasan yang kuat ia ingin mengusir Alana jauh-jauh dari keluarga Blanchard,agar suaminya tidak mengingat mantan istrinya lagi yang sebenarnya ia tahu selama ini suaminya itu belum bisa melupakannya bahkan setelah sekian lama.
Deg...
Entah kenapa perasaan Alana begitu sakit, padahal ia sudah mempersiapkan diri dan hatinya untuk itu semua,tapi rasanya masih begitu sakit seperti terhantam batu besar,apakah air lebih kental dari darah?
"Jadi mulai minggu depan kau tidak akan ada hubungan sedikitpun lagi dengan keluarga Blanchard,secara otomatis nama mu juga akan di hapus dari daftar ahli waris",lanjut Zahra senang saat melihat wajah Alana yang berubah.
"Tidak perlu memasang wajah sedih seperti itu,sebagai gantinya aku akan memberitahu mu sedikit tentang ibu kandung mu,namanya adalah Alice dia adalah wanita jalang murahan sama seperti mu"
Oh shit,Zahra begitu frontal sekali bahkan setelah mengatakannya itu terlihat begitu puas.
Alana terkekeh,"Bukannya sebutan itu harusnya untukmu,JALANG?", sarkasnya yang kemudian bangkit dari duduknya.
"Apa maksudmu?",kesal Zahra tidak terima yang langsung ikut berdiri,namun ia terkejut saat Alana tiba-tiba berjalan mendekatinya hingga berdiri selangkah di depannya."A...Apa mau mu?", ucapannya tiba-tiba gugup,sungguh ia tiba-tiba takut dengan aura gadis di depannya itu.
"Kita lihat sejauh mana kau akan merasa menang karna aku...Aku tidak akan tinggal diam"
Begitu mencekam dan dingin membuat bulu kudu Zahra berdiri begitu kata itu keluar dari mulut Alana.
"Kau tidak akan bisa melakukan apapun,aku berhasil menyingkirkan ibu mu yang jalang itu apalagi kamu..."
PLAK!!!
Begitu kata-kata itu keluar dari mulut Zahra, satu tamparan yang begitu keras langsung mendarat di wajahnya.
"Jangan berani menyebut ibuku dengan sebutan itu di depan ku"
Sorot Mata Alana seolah bisa menembus dada Zahra saat ini.
***
Alana kembali ke apartemennya larut malam sekali,setelah bertemu dengan Zahra ia tidak langsung pulang tapi pergi ke pemakaman sang ibu kandung.
Hingga berakhirlah ia sekarang pukul sebelas malam di gedung apartemen.
Bohong jika ia tidak merasa sakit hati dengan namanya yang akan di keluarkan dari keluarga Blanchard,ia masuk lift untuk pergi ke unitnya yang berada di lantai 3,hingga saat lift sampai di lantai 3 dan terbuka ia cukup di buat terkejut dengan orang-orang di depannya ketika lift sudah terbuka sepenuhnya.
tiga pria bertubuh tinggi besar dengan jas hitam dan kemeja putih yang begitu rapi di tubuh mereka,namun pria di tengah tampak hanya menggunakan kemeja hitam tanpa jas sudah di tebak kalau ia adalah ketuanya terlebih auranya berbeda dari kedua pria lainnya.
Tampan
Ya!siapapun melihat pria berkemeja hitam yang sekarang di hadapan Alana pasti akan langsung mengakuinya SANGAT TAMPAN, seperti baru keluar dari dunia manhwa,lihatlah proporsi tubuhnya dan juga wajahnya sungguh tidak nyata seperti dari dunia komik saja.
Alana segera tersadar saat lift akan kembali tertutup,segera ia menahan tombol di sampingnya dan keluar melewati ketiga pria itu sehingga bisa ia lihat perbedaan tingginya dengan mereka cukup banyak.
Alana menoleh ke belakang melihat ketiga pria tadi telah masuk ke dalam lift yang sudah tertutup.
Siapa mereka?