Arra sangat tahu bahwa pernikahannya dengan Erzan Harold hanyalah sebuah kontrak pernikahan.
Untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dia meninggalkan putrinya yang baru lahir dan mengganti wajah serta identitasnya.
Arra kira hubungan mereka berakhir malam itu, namun siapa sangka tuan muda Harold terus mencarinya.
Mampukah Erzan menemukan Arra? bukan hanya demi Eleanor anak mereka, tapi juga dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLW BAB 23 - Diantara Dua Nama
Selepas Selena pergi, Austin tetap berada disana. Tekadnya sudah bulat untuk menanyakan tentang sang adik pada wanita asing itu.
Austin terus menunggu, dia terus mengamati setiap orang yang hendak keluar. Menunggu Selena untuk datang.
Tapi yang pertama dia lihat adalah seorang wanita yang tadi menarik Selena pergi.
Itu adalah Bella.
Tidak ingin membuat masalah Austin pun memutuskan untuk bersembunyi.
Dan selepas kepergian Bella, Austin kembali mengamati semua orang. Terus berada di lobby gedung SM Corp hingga siang tiba, hingga akhirnya dia melihat Selena keluar dari salah satu pintu lift.
Dengan langkah cepat Austin menghampiri. Tanpa memperdulikan sopan dan santun dia langsung menarik Selena untuk mengikuti langkahnya, keluar hingga sampai di area parkiran tepat berada di samping mobil miliknya.
"Lepas!" pekik Arra, dia sungguh tidak menyangka jika Austin masih ada disini.
"Jawab pertanyaan ku! Bagaimana bisa Arra memberikan alamat rumah kami padamu!" Austin kini mulai memaksa, dengan tatapan penuh ancaman dia bertanya pada Selena.
Tapi Arra tidak lemah, dia balas tak kalah tajam tatapan sang kakak.
"Rumah kami? Bukankah anda tidak mengenal Arra? lalu apa peduli anda."
"Jangan memancing kemarahan ku."
"Tidak! aku akan memancing kemarahan semua orang." Setelah mengatakan itu Arra langsung berteriak sekuat-kuatnya, hingga berhasil menarik perhatian beberapa orang dan berlari menghampiri ke arah teriakannya.
Seketika itu juga Austin melerai tangannya yang sedari tadi mencekal lengan Selena.
Austin tidak berkutik saat semua orang mulai menatapnya dengan tajam, mulai menuduhnya yang bukan-bukan, bahkan menarik Selena untuk menjauh dari Dia seolah mengamankan.
Melihat Austin yang tak berdaya, Arra tersenyum menyeringai.
Saat itu Austin memang pergi, Tapi dia pastikan akan kembali menemui Selena.
Dan interaksi antara Austin dan Selena, tak lepas dari perhatian Erzan. Dia yang sedang mencari istrinya, justru selalu diperlihatkan dengan Selena.
Tapi ada yang aneh, jika dulu Selena yang mengejar Austin, namun kini sebaliknya. Justru Austin Lah yang selalu mendekati Selena.
"Wanita seperti itu memang hanya merepotkan," ucap Erzan, dia bicara dengan Eleanor yang berada di gendongannya. Lalu meletakan ponselnya diatas meja.
"Kenapa kamu tertawa, apa membicarakan wanita itu terdengar lucu?" tanya Erzan saat dilihatnya sang anak malah tertawa kecil.
"Selena Maiden?"
Tawa Eleanor makin renyah terdengar, bayi berusia 3 bulan lebih sedikit ini benar-benar menggemaskan.
"Aneh, kenapa kamu malah tertawa, wanita itu bukanlah wanita yang benar. Mommy mu adalah yang terbaik."
Eleanor masih tertawa, diantara dua nama itu sama saja, bisa membuatnya bahagia.
"Sekarang yang benar, saat daddy menyambut nama Selena kamu harus cemberut dan saat daddy menyebut nama Arra kamu baru boleh tersenyum."
"Siap?"
Eleanor hanya menanggapi dengan mengulum satu jari telunjuknya.
"Arra."
Eleanor tertawa.
"Bagus."
"Selena."
Eleanor tertawa lagi, membuat Erzan berdecih kesal. Merasa ajarannya tidak diserap baik oleh sang anak.
"Daddy tidak mau lagi bicara dengan mu," kesal Erzan.
Tapi Eleanor malah mulai mengerjabkan matanya merasa mengantuk. Melihat itu Erzan segera menimang sang anak, menepuk pelan bokong Eleanor dengan mulutnya yang mulai mengeluarkan suara berdesis.
Sst sst sst sst terus berulang seperti sebuah nada pengantar tidur.
Tapi ajaibnya cara itu manjur, tidak sampai 5 menit Eleanor sudah tidur.
"Anak pintar," ucap Erzan, dia mencium pipi anaknya dengan sayang.