Terpikat Pesona Hot Duda

Terpikat Pesona Hot Duda

Bertemu Mucikari

"Nenek … aku mohon bangun Nek!"

Suara teriakan seorang wanita muda berusia 25 tahun bernama Raisa Salsabila, terdengar melengking mengisi sebuah kamar kecil. Ia yang baru saja pulang bekerja di sore hari, dibuat terkejut melihat sang nenek yang jatuh terkapar di atas lantai dalam keadaan pingsan. Nenek yang akrab di panggil Nenek Sania itu mempunyai penyakit yang cukup parah, tetapi karena kondisi keuangan keluarga mereka yang pas-pasan membuat Raisa tidak mampu untuk membawa neneknya untuk pergi berobat. Ia hanya seorang Cleaning Service yang bekerja di salah satu perusahaan terbesar di kotanya karena Raisa hanyalah seseorang lulusan SMA.

"Nek aku mohon Nek bangun, kenapa Nenek jadi seperti ini," kata Raisa iringi air matanya yang bercucuran, lalu ia pun meminta tolong tetangganya untuk membawa Nenek Sania ke klinik terdekat.

------

"Maaf Nona Raisa, Nenek Anda harus segera dibawa ke rumah sakit, ini surat rujukannya. Anda juga tahu sendiri 'kan jika penyakit yang Nenek Sania alami ini bukan penyakit yang main-main, beliau mengalami penyakit jantung koroner yang semakin lama semakin memburuk. Jadi tidak akan bisa diobati di klinik kami. Sekarang juga Nona harus membawa Nenek Anda ke rumah sakit, karena jika tidak saya takut akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan," titah dokter saat Raisa membawa neneknya ke klinik.

"Baik Dok, terimakasih banyak," ucap Raisa, tubuhnya lemah seketika saat mendengar kabar tentang neneknya itu.

Raisa pun mengikuti pihak klinik yang membawa Nenek Sania menggunakan ambulan menuju ke rumah sakit.

"Nek, aku mohon Nenek harus bertahan ya. Hanya Nenek satu-satunya keluarga yang aku punya. Aku janji Nek, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan Nenek," batin Raisa yang menggenggam erat tangan sang nenek dengan air matanya yang terus saja menetes tanpa henti.

*****

Keesokan hari, Raisa pergi bekerja seperti sedia kala. Jika tidak bekerja tentunya ia akan semakin kesulitan untuk mendapatkan uang. Mengingat Dokter mengatakan kepada Raisa bahwa dalam minggu ini neneknya harus segera dioperasi jika ingin melihat neneknya itu selamat, karena penyakit yang dideritanya semakin hari semakin memburuk, bisa saja nenek Sania tidak bertahan jika Raisa tidak cepat mengambil keputusan itu.

Hal tersebut telah membuat Raisa merasa kebingungan, ia sama sekali tidak memiliki uang. Sejak kecil, ia hanya tinggal bersama dengan Nenek Sania yang mengatakan jika kedua orang tuanya sudah meninggal, bahkan Nenek Sania sendiri tidak mempunyai keluarga lagi selain dirinya. Sehingga Raisa sudah terbiasa hidup sederhana dengan membantu neneknya sehari-hari berjualan nasi lemak dan aneka macam kue basah untuk menghidupi mereka. Akan tetapi semenjak Nenek Sania sakit, hanya Raisa yang bekerja sendiri mati-matian. Meskipun belum bisa membawa neneknya berobat tetapi setiap hari neneknya harus mengkonsumsi obat untuk mengurangi rasa sakit yang dideritanya dan tentunya obat tersebut juga harganya tidak main-main.

"Dor … Raisa kau kenapa? Yang aku lihat dari tadi kau seperti tidak fokus. Apa ada sesuatu yang mengganjal pikiranmu?" Tanya Nada yang merupakan teman Raisa sesama CS di perusahaan X, membuat Raisa terkejut dan tersadar dari lamunannya.

"Nada, kau mengejutkanku saja. Tapi kau benar, seperti yang pernah aku katakan padamu jika Nenekku memiliki penyakit dan saat ini Nenek sedang berada di rumah sakit. Dokter mengatakan jika Nenek harus segera dioperasi, kalau tidak kondisinya akan semakin memburuk. Aku tidak mau kehilangan Nenek, Nada. Hanya Nenek keluarga yang satu-satunya aku miliki. Tapi kau tahu sendiri 'kan aku hanya bekerja sebagai Cleaning Service, aku tidak memiliki uang sama sekali, bahkan untuk makan saja kami pas-pasan. Dari mana aku akan mendapatkan uang untuk operasi Nenek? Kartu kesehatan, BPJS, semuanya Nenek tidak punya. Aku bingung Nada, andai saja ada pekerjaan yang bisa langsung menghasilkan uang banyak dalam waktu singkat, pasti aku akan melakukannya. Tapi itu tidak akan mungkin, apa aku harus menjadi ba bi ngepet," ucap Raisa yang terlihat begitu sedih dan kebingungan.

Nada terdiam sejenak, ia ikut merasakan apa yang dirasakan oleh sahabatnya itu. Rasanya ingin membantu, tetapi ia juga berasal dari keluarga sederhana yang sedang berusaha mengumpulkan uang untuk kuliah.

"Sa, sebenarnya aku bisa membantumu untuk mencari uang tambahan. Tapi aku tidak yakin kau mau atau tidak," ucap Nada sehingga membuat Raisa pun langsung saja menatapnya dengan mata berbinar.

"Kau serius? Apa itu, aku harus berbuat apa? Tolong bantu aku Nada, aku mau yang penting Nenekku bisa segera dioperasi," ucap Raisa begitu antusias.

"Ya sudah begini saja, nanti pulang kerja lebih baik kau ikut aku, aku akan memperkenalkanmu dengan seseorang yang akan membantumu itu," kata Nada.

"Baik Nada, terimakasih banyak ya," ucap Raisa tersenyum.

"Iya, sama-sama. Kalau begitu aku mau ke sana dulu ya, aku mau membersihkan kaca yang di sana," tukas Nada.

"Iya, aku juga mau lanjut mengepel lantai," ucap Raisa yang akhirnya pun terlihat semangat kembali untuk mengerjakan pekerjaannya. Ia merasa sedikit tenang karena setidaknya sudah memiliki sedikit harapan untuk mendapatkan biaya operasi sang nenek.

*****

Sesuai kesepakatan, kini Nada dan Raisa pun sedang di dalam perjalanan menuju ke sebuah restoran untuk bertemu dengan seseorang yang dijanjikan oleh Nada. Orang tersebut yang menentukan restoran itu, sehingga mereka pun langsung saja ke sana menaiki taksi agar cepat sampai.

"Raisa, apa kau yakin ingin menerima pekerjaan ini?" Tanya Nada yang sebenarnya tidak yakin.

"Memang apa sih pekerjaannya, kenapa kau begitu tidak yakin denganku?" Tanya Raisa.

"Maaf Sa, aku tidak bisa menjelaskannya sekarang, tapi yang jelas waktu itu aku pernah ditawarkan oleh temanku tapi aku tidak mau melakukannya," ucap Nada.

"Memangnya kenapa? Apa terlalu berat?" Tanya Raisa penasaran.

"Ah sudahlah, nanti kau juga akan tahu," tukas Nada.

------

Tidak lama kemudian, mereka pun telah tiba disebuah restoran yang dituju. Keduanya turun dari taksi dan langsung saja masuk ke dalam restoran tersebut, menghampiri seorang wanita yang sudah menunggu mereka di dalam sana.

"Mami Sheila, maaf kami terlambat," ucap Nada.

"Nada, apa kabar Sayang? Kau semakin cantik saja," tutur seorang wanita paruh baya yang akrab disapa dengan Mami Sheila itu. "Oh tidak apa-apa Sayang, Mami juga baru sampai. Oh ya, ini teman kamu yang kamu katakan tadi?" Tanyanya yang menunjuk ke arah Raisa.

"Iya Mi, ini Raisa temanku," jawab Nada, lalu Raisa pun memperkenalkan dirinya kepada Sheila.

"Ya sudah silahkan duduk," ucap Sheila dan Raisa pun langsung saja mendudukkan dirinya di kursi yang telah disediakan.

"Mami, Raisa, maaf aku duluan ya. Aku nggak bisa menemani kalian karena aku ada urusan lain. Lagipula biar kalian berdua lebih enak 'kan ngobrolnya," ucap Nada.

"Oh gitu, ya sudah Nada terimakasih ya kau sudah mengantarku ke sini," ucap Raisa.

"Iya sama-sama, nggak usah sungkan gitu lah Sa," ucap Nada.

"Kamu hati-hati Sayang," ucap Sheila pula.

"Iya Mami, aku pulang dulu ya," ucap Nada lalu ia pun pergi meninggalkan Raisa dan Sheila di restoran.

------

"Raisa, Mami sudah mendengar cerita tentang kesulitanmu dari Nada. Nada sudah menjelaskan semuanya dan Mami sangat tahu jika hidupmu terasa sangat berat, kau pasti sangat membutuhkan uang. Mami bersedia membantumu tapi kau harus tahu dulu apa pekerjaan yang akan kau lakukan," kata Sheila yang menatap serius

"Iya Mi, aku memang sangat membutuhkan uang dalam minggu ini juga. Apapun pekerjaannya pasti akan aku lakukan, yang penting Nenekku selamat Mi," ucap Raisa dengan penuh harap.

"Ya sudah jika kau memang bersedia, pekerjaanmu adalah … ."

Sheila menjelaskan kepada Raisa tentang pekerjaan apa yang akan diberikan kepadanya, membuat Raisa benar-benar terkejut mendengarnya.

"Apa Mami serius? Jadi maksud Mami pekerjaanku adalah sebagai seorang pela cur?" Tanya Raisa.

"Ya bisa dibilang seperti itu. Bukankah kau sangat ingin mendapatkan uang dalam waktu singkat? Dalam waktu 2 malam saja kau bisa mendapatkannya Sayang, bahkan jika kau pandai mengambil hati pelangganmu kau bisa mendapatkannya langsung dalam waktu 1 malam. Tapi Semua terserah padamu, karena kau yang membutuhkan uang itu. Mami hanya ingin membantumu," terang Sheila yang membuat Raisa baru menyadari jika saat ini ia sedang bertemu mucikari.

"Aku tidak sudi!"

Bersambung …

Raisa Salsabila.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🤓🤓😘

2023-11-30

1

susi 2020

susi 2020

😍🥰

2023-11-30

1

Ashraf Syafikah

Ashraf Syafikah

aku mampir kak

2023-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bertemu Mucikari
2 Terpaksa Menerima
3 Pelanggan Pertama
4 Tak Menyangka
5 Mencari Baby Sister
6 Tawaran Pekerjaan
7 Sosok Malaikat
8 Menemui Diego
9 Tamu Tak Diundang
10 Hari Pertama Bekerja
11 Sangat Menyenangkan
12 Merasa Ketakutan
13 Merasa Nyaman
14 Lagi-Lagi Soal Istri
15 Hanya Masa Lalu
16 Merawat Diego
17 Fitnah
18 Jangan Mengganggu Wanitaku
19 Kekhawatiran Diego
20 Klien Lama
21 Seperti Layaknya Keluarga
22 Ancaman Dari Seseorang.
23 Kepergian Sang Nenek
24 Surat Wasiat.
25 Merasa Dekat.
26 Donor Darah.
27 Kecolongan Dana.
28 Keinginan Yang Sama
29 Mengancam.
30 Malam Pesta.
31 Satu Malam Bersama
32 Bertanggung Jawab.
33 Menjalin Hubungan.
34 Mengungkapkan Hubungan.
35 Mendapatkan Restu.
36 Ibu Pengganti.
37 Merasa Bahagia.
38 Mencari Seseorang.
39 Sangat Misterius.
40 Lebih Agresif.
41 H-3.
42 Membongkar Masa Lalu Raisa.
43 Batalkan Pernikahan Kalian!
44 Mengungkapkan Identitas.
45 Membatalkan Pernikahan.
46 Menyimpan Rahasia.
47 Salah Paham.
48 Bersandiwara.
49 Sulit Menerima.
50 Pendamping Untuk Raisa.
51 Promo Novel Baru
52 Membawa Pergi.
53 Melepas Rindu.
54 Merindukanmu.
55 Melamar.
56 Perasaan Kelvin.
57 Tidak Direstui.
58 Sakit Hati.
59 Keputusan Diego.
60 Dengan Syarat.
61 Berbeda Pendapat.
62 Sudah Direncanakan.
63 Curiga.
64 Pulang ke rumah.
65 Semakin Curiga.
66 Tak Terima.
67 Tidak Sebodoh Itu.
68 H-2
69 Hari Pernikahan.
70 Menjadi Seorang Istri.
71 Sidik Jari.
72 Butuh Asupan.
73 Sebutan Mama.
74 Kondisi Raisa.
75 Seperti Dulu.
76 Suster Misterius.
77 Pura-Pura Bodoh.
78 Menerima Kembali.
79 Nonton Film.
80 Diusir.
81 Sang Mata-Mata.
82 Memulai Rencana.
83 Jebakan.
84 Ditangkap Polisi.
85 Unek-Unek Darrel.
86 Dendam Masa Lalu.
87 Mengutus Pengacara.
88 Sidang.
89 Kekhawatiran Seorang Ayah.
90 Lebih Sensitif.
91 3 Tahun.
92 Hangatnya Keluarga.
93 Kelas Ibu Hamil.
94 Rekaman CCTV.
95 Demi Kebaikan.
96 Menyadari Kesalahan.
97 Surat Ancaman.
98 Baik-Baik Saja.
99 Pendapat Raisa.
100 Teman Lama.
101 Kehilangan Berkas Penting.
102 Dalam Masalah.
103 Teka Teki.
104 Terpaksa Berbohong.
105 Hal Tak Terduga.
106 Firasat.
107 Berpura-Pura.
108 Tawanan Baru.
109 Sampai Kapan?
110 Masih Sama Seperti Dulu.
111 Menemani Diego.
112 Jauh Lebih Baik.
113 Sebutan Ayah.
114 Melahirkan.
115 Diesa Queen Abimana.
116 Kita Sehati.
117 Tak Pernah Terbayangkan.
118 Percaya Takdir.
119 Menyesuaikan Diri.
120 Cara Yang Lebih Licik.
121 Menjadi Asistenmu.
122 Sama-Sama Kepergok.
123 Liburan Ke Bandung.
124 Membutuhkan Sang Anak.
125 Seperti Nyata.
126 Tentang Masa Kecil Diego.
127 Harus Berhati-Hati.
128 Sadar Dari Koma.
129 Menolak Untuk Dioperasi.
130 Menemanimu Walaupun Sebentar.
131 Keputusan Siska.
132 Bertemu Teman Kuliah.
133 Membagi Tugas.
134 Pulang Ke Jakarta.
135 Merasa Tidak Pantas.
136 Lagu Lama.
137 Asisten Baru.
138 Membenci Pengkhianat.
139 Quality Time.
140 Takut Kehilangan.
141 Identitas Palsu.
142 Berhasil Membujuk.
143 Berjalan Lancar.
144 Sesuai Rencana.
145 Mencurahkan Isi Hati.
146 Ada Apa Dengan Kak Diego?
147 Membantu Pihak Kepolisian.
148 Membawa Keberuntungan.
149 Olahraga Pagi.
150 Bersikap Manja.
151 Ancaman Baru.
152 Menemukan Pelaku.
153 Pelaku Tertangkap.
154 Bungkam.
155 Pengakuan Ayumi.
156 Menjadi Donatur.
157 Memberi Kesempatan.
158 Bertindak.
159 Tidak Menemukan Apapun.
160 Menyerang Sastro.
161 Ketahuan Berbohong.
162 Membutuhkan Donor Darah.
163 Kalut.
164 Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165 Saling Menyerang.
166 Peluru Terakhir.
167 Rela Berkorban.
168 Tidak Sia-Sia.
169 Peringatan.
170 Kebaikan Raisa.
171 Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172 Titipan Cium.
173 Masa Persidangan.
174 Menyenangkan Istri.
175 Sesuatu Yang Berkesan.
176 Merindukan Papa.
177 Maaf, Aku Tidak Bisa.
178 Rem Blong.
179 Kabar Tentang Diego.
180 Memastikan Keadaan Diego.
181 Ada Kejanggalan.
182 Dalang Dibalik Kecelakaan.
183 Hidup Normal.
184 Nama Di Batu Nisan.
185 Dia Adik Saya.
186 Berlibur ke Bali.
187 Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Bertemu Mucikari
2
Terpaksa Menerima
3
Pelanggan Pertama
4
Tak Menyangka
5
Mencari Baby Sister
6
Tawaran Pekerjaan
7
Sosok Malaikat
8
Menemui Diego
9
Tamu Tak Diundang
10
Hari Pertama Bekerja
11
Sangat Menyenangkan
12
Merasa Ketakutan
13
Merasa Nyaman
14
Lagi-Lagi Soal Istri
15
Hanya Masa Lalu
16
Merawat Diego
17
Fitnah
18
Jangan Mengganggu Wanitaku
19
Kekhawatiran Diego
20
Klien Lama
21
Seperti Layaknya Keluarga
22
Ancaman Dari Seseorang.
23
Kepergian Sang Nenek
24
Surat Wasiat.
25
Merasa Dekat.
26
Donor Darah.
27
Kecolongan Dana.
28
Keinginan Yang Sama
29
Mengancam.
30
Malam Pesta.
31
Satu Malam Bersama
32
Bertanggung Jawab.
33
Menjalin Hubungan.
34
Mengungkapkan Hubungan.
35
Mendapatkan Restu.
36
Ibu Pengganti.
37
Merasa Bahagia.
38
Mencari Seseorang.
39
Sangat Misterius.
40
Lebih Agresif.
41
H-3.
42
Membongkar Masa Lalu Raisa.
43
Batalkan Pernikahan Kalian!
44
Mengungkapkan Identitas.
45
Membatalkan Pernikahan.
46
Menyimpan Rahasia.
47
Salah Paham.
48
Bersandiwara.
49
Sulit Menerima.
50
Pendamping Untuk Raisa.
51
Promo Novel Baru
52
Membawa Pergi.
53
Melepas Rindu.
54
Merindukanmu.
55
Melamar.
56
Perasaan Kelvin.
57
Tidak Direstui.
58
Sakit Hati.
59
Keputusan Diego.
60
Dengan Syarat.
61
Berbeda Pendapat.
62
Sudah Direncanakan.
63
Curiga.
64
Pulang ke rumah.
65
Semakin Curiga.
66
Tak Terima.
67
Tidak Sebodoh Itu.
68
H-2
69
Hari Pernikahan.
70
Menjadi Seorang Istri.
71
Sidik Jari.
72
Butuh Asupan.
73
Sebutan Mama.
74
Kondisi Raisa.
75
Seperti Dulu.
76
Suster Misterius.
77
Pura-Pura Bodoh.
78
Menerima Kembali.
79
Nonton Film.
80
Diusir.
81
Sang Mata-Mata.
82
Memulai Rencana.
83
Jebakan.
84
Ditangkap Polisi.
85
Unek-Unek Darrel.
86
Dendam Masa Lalu.
87
Mengutus Pengacara.
88
Sidang.
89
Kekhawatiran Seorang Ayah.
90
Lebih Sensitif.
91
3 Tahun.
92
Hangatnya Keluarga.
93
Kelas Ibu Hamil.
94
Rekaman CCTV.
95
Demi Kebaikan.
96
Menyadari Kesalahan.
97
Surat Ancaman.
98
Baik-Baik Saja.
99
Pendapat Raisa.
100
Teman Lama.
101
Kehilangan Berkas Penting.
102
Dalam Masalah.
103
Teka Teki.
104
Terpaksa Berbohong.
105
Hal Tak Terduga.
106
Firasat.
107
Berpura-Pura.
108
Tawanan Baru.
109
Sampai Kapan?
110
Masih Sama Seperti Dulu.
111
Menemani Diego.
112
Jauh Lebih Baik.
113
Sebutan Ayah.
114
Melahirkan.
115
Diesa Queen Abimana.
116
Kita Sehati.
117
Tak Pernah Terbayangkan.
118
Percaya Takdir.
119
Menyesuaikan Diri.
120
Cara Yang Lebih Licik.
121
Menjadi Asistenmu.
122
Sama-Sama Kepergok.
123
Liburan Ke Bandung.
124
Membutuhkan Sang Anak.
125
Seperti Nyata.
126
Tentang Masa Kecil Diego.
127
Harus Berhati-Hati.
128
Sadar Dari Koma.
129
Menolak Untuk Dioperasi.
130
Menemanimu Walaupun Sebentar.
131
Keputusan Siska.
132
Bertemu Teman Kuliah.
133
Membagi Tugas.
134
Pulang Ke Jakarta.
135
Merasa Tidak Pantas.
136
Lagu Lama.
137
Asisten Baru.
138
Membenci Pengkhianat.
139
Quality Time.
140
Takut Kehilangan.
141
Identitas Palsu.
142
Berhasil Membujuk.
143
Berjalan Lancar.
144
Sesuai Rencana.
145
Mencurahkan Isi Hati.
146
Ada Apa Dengan Kak Diego?
147
Membantu Pihak Kepolisian.
148
Membawa Keberuntungan.
149
Olahraga Pagi.
150
Bersikap Manja.
151
Ancaman Baru.
152
Menemukan Pelaku.
153
Pelaku Tertangkap.
154
Bungkam.
155
Pengakuan Ayumi.
156
Menjadi Donatur.
157
Memberi Kesempatan.
158
Bertindak.
159
Tidak Menemukan Apapun.
160
Menyerang Sastro.
161
Ketahuan Berbohong.
162
Membutuhkan Donor Darah.
163
Kalut.
164
Memutuskan Untuk Berada Di Rumah.
165
Saling Menyerang.
166
Peluru Terakhir.
167
Rela Berkorban.
168
Tidak Sia-Sia.
169
Peringatan.
170
Kebaikan Raisa.
171
Ditetapkan Sebagai Tersangka.
172
Titipan Cium.
173
Masa Persidangan.
174
Menyenangkan Istri.
175
Sesuatu Yang Berkesan.
176
Merindukan Papa.
177
Maaf, Aku Tidak Bisa.
178
Rem Blong.
179
Kabar Tentang Diego.
180
Memastikan Keadaan Diego.
181
Ada Kejanggalan.
182
Dalang Dibalik Kecelakaan.
183
Hidup Normal.
184
Nama Di Batu Nisan.
185
Dia Adik Saya.
186
Berlibur ke Bali.
187
Sampai Akhir Menutup Mata (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!