Gadis remaja berusia 15 tahun yang dituntut hukuman 10 tahun penjara itu kini sudah menjadi wanita hebat. Ia dituntut atas pembunuhan Ayah tiri yang menyiksa sang Ibu sampai meninggal.
Power keluarga Ayah tirinya mampu membuatnya tak berkutik saat dimasukkan ke dalam penjara, tapi itu lah awal kebangkitan dirinya.
Di dalam penjara ia diangkat anak oleh seorang wanita gengster, di dalam tahanan akhirnya dia menjadi orang yang ditakuti.
10 tahun kemudian ia keluar dari penjara untuk menuntut balas pada mereka yang menutup mata saat ibunya disiksa semasa hidup dan mereka yang menjebloskan dirinya ke penjara. Ia bersama teman-temannya sesama Ex-Narapidana, bersama mereka menjadi lebih kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesona Ex-Narapidana - Lima.
Maxayla mengemudikan mobil masuk melewati gerbang besar sebuah rumah mewah bergaya Victoria.
Setelah itu dia turun bersama Zephyr dan masuk ke dalam rumah besar milik keluarga Ananta.
"Tuan muda." Kepala pelayan menyambut kedatangan Zephyr, mata kepala pelayan menatap penuh tanya pada Maxayla yang berdiri di belakang sang tuan.
"Mulai hari ini dia akan jadi bodyguard ku, namanya Max."
Kepala pelayan hanya mengangguk, "Apa saya harus mempersiapkan kamar?"
"Jadikan kamarnya dan kamarku bisa menyatu, jadikan kamar ganda. Mengerti?"
"Baiklah, Tuan muda."
"Siapkan makan malam yang lezat."
"Baik."
Zephyr pun menoleh pada Maxayla. "Ikut aku!"
Maxayla mengikuti langkah sang Tuan muda, melewati beberapa ruangan mewah. Ada lift di dalam rumah, namun Zephyr lebih memilih menaiki tangga mengingat kejadian tadi di dalam lift.
Sepertinya tak ada orang di rumah, suasana terasa sepi hanya terdengar gema langkah kaki di lantai marmer dari mereka berdua.
Zephyr membuka pintu kamarnya, dia melangkah masuk. Maxayla tidak mengikuti, dia memeriksa pintu kamar.
"Tuan, ijinkan saya mengganti keamanan pintu. Saya akan memasang smart door lock menggunakan kode pin serta biometrik seperti sidik jari. Ini hanya pintu kamar biasa, aneh sekali rumah sebesar ini dan orang kaya seperti Anda tak mempunyai pengamanan. Bahkan mempunyai bodyguard pun baru sekarang, kenapa tidak dari dulu?"
"Ibu tiriku melarang, Papa hanya menuruti keinginan Mami Selena."
Ah, pantas saja! Wanita itu memang mengontrol segalanya!
"Terserah kau ingin melakukan apa, aku akan mandi!" Zephyr menaruh ponselnya di atas meja nakas, benar-benar orang yang teledor dan kurang berhati-hati pantas saja ada yang berani mengincar.
Pria itu pun masuk ke dalam kamar mandi, kemudian menutup pintunya. Di dalam sana, ia membuka satu persatu pakaian dan menaruh ke tempat pakaian kotor.
Membuka shower dengan menyetel air hangat, Zephyr mandi dengan bibir penuh senyuman. Sekarang dia merasa terlindungi, bahkan kejadian tembak-tembakan di jalan tadi tak membuatnya takut lagi sebab ada Maxayla bersamanya.
Seperti di ruangan kantor Zephyr tadi, Max pun memeriksa setiap sudut kamar. Waktu berlalu dan saat ia masih memeriksa, Zephyr keluar dengan memakai handuk kimono. Laki-laki itu membiarkan di bagian daerah dadanya terbuka dan menampakkan bulu-bulu halus mengintip keluar.
Maxayla melirik Tuan nya, "Anda ingin saya siapkan pakaian ganti?" tawar Max.
"Tidak perlu, meksipun ada pelayan... tapi selama ini aku terbiasa mengurus keperluanku sendiri."
Max pun kembali menyisir ruangan, setelah selesai dia menelepon seseorang untuk mengurus pintu kamar dan juga memasang Cctv di spot spot tertentu di dalam kamar Zephyr dan di seluruh pojok rumah. Ia tak meminta izin pada Zephyr karena itu untuk kepentingan nya sendiri.
Tok
Tok
Tok
Setelah hampir satu jam berlalu di kamar, ada ketukan di pintu.
"Tuan muda, Nyonya Selena sudah kembali. Makan malam pun sudah siap."
"Oke."
Zephyr menjawab tanpa membuka pintu, dia menatap ke arah Maxayla. "Mau ikut bergabung?"
"Apa, makan malam?"
"Hm."
"Tidak usah, saya lupa membawa tas berisi keperluan saya. Sebentar lagi Enzo datang dan saat Anda makan malam... saya akan membersihkan tubuh dan berganti pakaian."
"Lalu makan malam mu?" tanya Zephyr.
"Gampang. Silahkan Anda pergi, saya akan melalui jalan belakang menemui Enzo diluar."
Zephyr akhirnya keluar dari kamar untuk makan malam, dia berjalan menuruni tangga. Di ruangan makan, ternyata sudah banyak orang dari keluarga Selena duduk disana.
Memang setelah sang Ayah meninggal, ibu tirinya itu memboyong seluruh keluarga ke rumah Zephyr.
Mata semua orang di meja makan tampak gelisah, mereka melirik ke arah Zephyr seperti memeriksa apa lelaki itu terlihat sehat dan tidak kekurangan apapun.
Selena tersenyum lembut menyambut kedatangan Zephyr di meja makan, dia tidak memperlihatkan raut wajah apapun. Entah itu rencana liciknya, semua tertutupi oleh wajah cantik dan ramah nya.
"Kemarilah, sayang. Mami lihat kamu segar sekali, apa ada hal baik?"
Zephyr hanya tersenyum tipis, ia duduk di kursi utama yang dulunya kursi yang selalu diduduki oleh Ayahnya saat sang Ayah masih hidup.
"Tak ada apa-apa Mih, semuanya berjalan seperti biasa."
"Ohya, tapi kepala pelayan mengatakan pada Mami kamu bawa seseorang dan dia wanita. Apa namanya tadi, bodyguard."
"Dia memang bodyguard, yang aku sewa dan mulai hari dia akan menemaniku kemana-mana. Dia akan bertanggung jawab akan keselamatan dan keamananku, akibat teror beberapa bulan ini yang aku rasakan."
Selena menatap adik laki-laki nya bernama Antonio, sementara kakak lelaki yang dibunuh oleh Maxayla yakni Ayah tiri Maxayla bernama Benny.
Antonio memahami arti tatapan dari kakak perempuan nya, dia hanya mengangguk samar artinya akan segera memeriksa siapa bodyguard Zephyr.
"Dimana bodyguard mu sekarang, Mami nggak lihat."
"Dia bebas di rumah ini, aku membiarkan nya berkeliling. Jangan ada yang memerintahnya, selain aku. Aku minta pada kalian semua..." Zephyr mengangkat pandangan, menatap satu persatu orang-orang di meja makan.
Ada orang tua Selena, adik laki-laki dan adik perempuan Selena juga anak Selena yakni adik tiri Zephyr.
Adik perempuan Selena mengibaskan rambutnya ke belakang, memperlihatkan leher jenjangnya saat tatapan Zephyr berhenti padanya.
"Abang, Kitty mau beli tas baru. Boleh minta uang, nggak?" ucap perempuan berusia 26 tahun itu dengan suara lembut namun terasa menjijikkan bagi Maxayla yang mengintip dari lantai atas.
Usia Kitty dan Maxayla sama, karena dulunya mereka teman sekolah di SMA.
Maxayla menatap satu persatu wajah-wajah orang yang dulu hanya menonton saat almarhum ibunya dan dirinya disiksa sang ayah tiri. Mereka mendorong dan mendukung kelakuan bejat Benny, bahkan orang yang tertawa saat Maxayla dis1ksa adalah Kitty. Dulu saat di sekolah, perempuan itu cemburu pada Maxayla karena ada laki-laki di sekolah yang Kitty sukai tapi malah menyukai dan menyatakan cinta pada Max.
Kitty, Gue disini....!!!! Tunggu saja neraka mu!!!
____
Masih seru nggak? Yang minta cover diganti udah ya 🫶🏻😘
Dukung terus ya, like, komen lovee full💋♥️
ditunggu karya selanjutnya ...🥰
aku punya solusi Sam. bius aja. masukin karung. udah. 🤣🤣🤣🤣🤸
.siap siap karya baru meluncur ya Thor... /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/