Siapa sangka takdir membawa Kevin harus terperangkap di pondok pesantren. Dirinya tidak bisa sebebas dulu, membuat Kevin frustasinya luar biasa. Namun siapa sangka, di sana ada sosok bidadari tak bersayap yang selalu membuat mata Kevin berseri-seri. Hari-harinya yang di pikir terasa suram di pondok pesantren, namun menjadi cerah. "Ustadzah, mau enggak jadi istri saya, nikah sama saya, kalau ustadzah nikah sama saya enggak bakalan nyesel deh. Saya ganteng, kaya lagi, saya anak tunggal loh... Keluarga Pradipta lagi." ucap Kevin dengan songong, matanya mengedip pada ustadzah galak yang mengajar di kelasnya. Nadzira -- sosok ustadzah itu mendelik pada santrinya itu. "Jangan ngimpi kamu. Type saya enggak modelan kayak kamu. Cepat kerjakan hukuman kamu, jangan banyak tingkah." Cetus Nadzira galak. Kevin tidak tersinggung, cowok itu malah tersenyum lebar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
"Pa , cepetan kenapa sih ?! " Kevin terus saja mendesak agar papa nya cepat sampai di rumah milik Nadzira . Pasalnya terakhir kali dirinya membuka chat dari Nadzira sebelum ponsel nya itu mati kehabisan baterai Nadzira meminta dirinya untuk segera datang ke rumah gadis itu .
CK , sial banget , mau menghubungi Nadzira tapi ponsel nya mati . Mau pinjam ponsel mama atau papa nya dirinya lupa nomor Nadzira ..
Kevin saja yang terlalu bahagia , sampai lupa semalam menge-charger ponsel milik nya .
"Sabar Kevin !!! Jangan begitu kamu , bisa-bisa kita kecelakaan kalau kamu minta terus papa buat ngebut. " Ucap Pradipta kesal sendiri dengan anak nya itu.
Kevin berdecak mendengar nya "Cepet pa !! Jangan lama-lama kenapa !! Kalau enggak biar Kevin aja sini yang bawa mobil nya . " Ucap Kevin yang tidak sabaran
Pradipta menggeleng kan kepala nya. "Enggak !! Enggak boleh . Kamu ngerih banget naik mobil nya . Bisa lain tujuan kita nanti . " Ucap Pradipta yang tau bagaimana anak semata wayangnya itu mengendarai mobil .
Kevin mendengus mendengar nya. Tidak punya banyak waktu lagi, dirinya harus segera sampai di rumah gadis cantik itu .
"Pa , please , kalau enggak Nadzira bakalan di nikahi sama orang lain ..." Ucap Kevin frustasi . Dirinya membaca pesan dari Nadzira saja sudah hampir jantungan .
Pradipta dan Ningsih membulat kan kedua bola mata nya , terkejut dengan apa yang di katakan oleh Kevin . "Loh , kok bisa pacar kamu itu mau di nikahi sama orang ? Orang dia hamil nya juga sama kamu Kevin ..."
"Ya biasalah , orang kita lama banget datang nya. "Cetus Kevin . "Udahlah enggak banyak waktu , biar Kevin aja yang bawa mobil nya . Papa berhenti ...."
Terpaksa Pradipta langsung menghentikan laju mobil nya , begitu pun mobil yang ada di belakang mereka . Beruntung mobil yang di belakang tidak menubruk mobil milik Pradipta .
Di belakang mobil itu barang seserahan untuk lamaran , yang membawa nya juga para bodyguard Pradipta .
Kevin langsung turun dan bertukar posisi dengan papa nya itu, hingga semua nya sudah pada posisi nya ,Kevin langsung menancap mobil itu .
Ningsih dan Pradipta sudah pasrah saja ...
Benar saja , tiga puluh menit mereka sudah sampai di kediaman Nadzira . Mata Kevin langsung terbelalak saat melihat sudah banyak nya orang berada di sana .
Langsung saja Kevin turun setelah memarkirkan mobil milik nya , bahkan Kevin sudah berlari menuju ke rumah gadis itu .
"Saya nikah kan anak saya --"
"Stopppppp!!!!!!" Teriak Kevin nyaring , membuat semua orang yang ada di sana menoleh ke arah Kevin dengan tatapan penuh tanya.
Kevin menghela nafas nya kasar , beruntung dirinya tepat waktu , kalau saja dirinya telat sedikit saja ,mungkin gadis pujaan nya itu sudah resmi menjadi istri orang . Dan Kevin tidak mau kalau hal itu sampai terjadi ...
"Kamu siapa ? Berani sekali kamu menganggu proses ijab kabul saya !!" Ucap juragan Sarden berang , pasal nya hampir saja dirinya resmi menjadi suami Nadzira , kini malah kedatangan seseorang yang tak di kenal nya .
Nadzira ada di dalam kamar nya langsung tersenyum saat mendengar suara Kevin .. dirinya sedari tadi terus berdoa agar Kevin datang tepat waktu. Dan Allah menjawab doa nya itu . Padahal tadi Nadzira sudah frustasi sekali saat Abah nya dengan tega malah melangsungkan ijab kabul nya tanpa meminta ijin Nadzira terlebih dahulu .
Kevin tersenyum menyeringai mendengar nya. Kevin menepuk dada nya. "Saya calon suami Nadzira . Dan hari ini saya yang akan menikah dengan Nadzira ..." Ucap Kevin tegas .
Abah Nurdin langsung berdiri dan melotot mendengar perkataan pemuda yang tidak di kenal nya itu . "Kamu jangan sembarangan berbicara ya !! Anak saya akan menikah dengan juragan Sarden ! Bukan menikah dengan kamu " ucap Abah Nurdin marah .
"Ya , Nadzira hanya akan menikah dengan saya , bukan kamu . Jadi sana kamu pergi , jangan mengganggu acara ku anak muda . " Timpal juragan Sarden .
"Saya tidak mau , saya yang akan menikah dengan Nadzira ." Kevin mana mau kalah,
"Kamu ya !!! " Juragan Sarden lalu menoleh ke arah para bodyguard nya . "Hei kalian , usir bocah ingusan ini . " Titah juragan Sarden .
Mereka mengangguk lalu ingin menghampiri Kevin ,namun dari luar Pradipta dan beberapa anak buah nya langsung saja masuk ke dalam rumah itu dan menghentikan aksi para bodyguard juragan Sarden .
"Berani kalian sentuh anak ku, akan ku patahkan tangan kalian " desis Pradipta .
Mereka ketakutan, apa lagi saat mengetahui siapa yang sedang mereka hadapi . Mereka bukan nya orang bodoh, mereka sangat tau siapa seorang Pradipta itu .
"Jangan halangi anak saya yang akan menikah dengan pacar nya , kalian semua nya pergi !!" Ucap Pradipta lagi .
Juragan Sarden ketakutan , lalu memerintahkan kepada anak buah nya untuk pergi , namun sebelum itu juragan Sarden menoleh ke arah Abah Nurdin . "Nurdin , besok hutang kamu harus segera lunas !! Kalau tidak , kamu akan masuk ke dalam penjara . Dan aku pastikan kamu akan membusuk di balik jeruji besi ." Ucap juragan Sarden .
Nurdin meneguk ludahnya susah payah, ingin memohon lagi, tapi juragan Sarden sudah keburu pergi dari rumah nya .
Kini Nurdin menatap tajam ke arah Kevin . "Hei , kamu punya apa berani menikah dengan anak saya hm ? Saya minta mahar yang banyak . Sesuai apa yang akan saya --"
"Berapa ?" Potong Pradipta, dirinya sudah terbiasa menghadapi orang seperti Nurdin ini .
Nurdin tampak berpikir , sekira nya dirinya akan meraup keuntungan dengan menikahkan anak nya dengan pengusaha sukses itu . "Seratus lima puluh juta , kalau anda bisa menyediakan nya , saya akan menyerahkan Nadzira pada anda .." ucap Abah Nurdin.
Nadzira yang mendengar perkataan dari Abah nya langsung keluar dari dalam kamar . "Enggak Abah !! Abah kemarin bilang nya enggak segitu. Lagian utang Abah sama juragan Sarden --"
"Diam Nadzira !!! " Bentak Abah Nurdin ,geram sekali dirinya dengan anak nya itu yang terlalu oon sekali .
Kevin dan Pradipta tersenyum , lalu kedua nya mengangguk kan kepala nya. "Oke . Saya akan memberikan mahar nya seperti apa yang anda sebutkan . Tapi saya hanya ada uang lima puluh juta kes seperti apa yang Nadzira sebutkan kemarin . Sisa nya nanti saya akan pergi ke ATM dan menarik nya . " Ucap Kevin.
Abah Nurdin memicingkan mata nya. "Kamu enggak nipu saya kan ?"
Kevin menggeleng kan kepala nya. "Buat apa saya menipu . Saya serius dengan anak bapak, dan saya akan melakukan apa pun untuk anak bapak . " Ucap Kevin yakin .
"Saya mau nya sekarang ." Ucap Abah Nurdin yang tidak percaya .
Nadzira sudah ingin protes , namun Kevin sudah terlebih dahulu memanggil salah satu bodyguard papa nya dan meminta nya untuk menarik sejumlah uang di ATM terdekat ...
Beberapa saat kemudian ...
"Saya terima nikah dan kawin nya Nadzira binti Nurdin dengan mas kawin uang senilai seratus lima puluh juta rupiah di bayar tunai "
"Bagaimana para saksi ?"
"Sah "
"Sah "
