Rizki Bayu Saputra adalah seorang anak yang di besarkan oleh kakeknya yang merupakan pensiunan angkatan bersenjata.
Sebelum Kakeknya wafat dia telah menitipkan amanat bahwa dia harus mencari sebuah kebenaran di salah satu kota besar di negara tersebut.
apakah Rizki mampu menyelesaikan amanat mendiang kakeknya?
serta mendapatkan kebenaran tentang semuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Teguh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Supremasi
Tidak lama setelah empat orang itu pergi.
Pria misterius itupun bangkit kembali dan tersenyum lalu pergi menjauh dari belakang gedung Olahraga.
Saat ini siswa Trita Kusuma sedang menikmati rangkaian acara di Aula Sekolah mereka.
Banyak dari siswa tersebut yang bersuka cita adapula yang merasa sedih karena harus berpisah dengan sahabat mereka.
Pada masa sekolah seperti ini memang menjadi hal yang akan selalu di kenang.
Karena perpindahan masa dari remaja menuju dewasa, akan selalu menjadi hal yang menarik untuk dikenang.
Sehingga banyak sekali siswa yang akan menyempatkan melakukan hal konyol di depan siswa lain atau melakukan hal lain bersama dengan sahabat mereka.
“acara terakhir adalah sambutan dari juara umum, sekaligus penutup rangkaian acara yang ada di sekolah Trita Kusuma, Rizki Bayu Saputra silahkan naik keatas panggung!!” ucap pak Haerudin dengan pelan.
Rizki pun bangkit dari tempat duduknya menuju keatas panggung.
Banyak siswa yang mengucapkan selamat dan adapula yang menatap sinis kearah Rizki.
“tunggu dulu!!” ucap salah seorang siswa yang ternyata adalah Firman.
Gerry yang melihat itu hanya tersenyum dan memberikan tanda kearah Firman dan Farhan.
Mereka berdua pun berjalan dengan keadaan yang aneh karena penampilan mereka terlihat sangat berantakan.
Pak Haerudin yang ingin mencegah mereka di halangi oleh Pak David dengan gelengan kepala.
Setelah sampai keatas panggung !
“Rizki kami minta maaf karena kesalah pahaman selama ini!” ujar Firman yang membuat banyak orang kaget termasuk Gerry.
“pak David kami ingin mengakui sesuatu!” tambah Farhan kearah pak David.
Pak David hanya menggerakan kepalanya tanda mempersilahkan kepada Firman dan Farhan.
“Ayu dan Gilang adalah korban dari Gerry pak!” ucap Farhan jelas.
“apa maksud kamu?!” tanya pak David bingung dengan ucapan Farhan yang tiba tiba.
“Gerry menyuruh kami untuk memukuli Gilang dan mencuri kunci jawaban yang dia pegang agar Gerry bisa menjadi juara di akhir ujian tahun ini!” jelas Firman yang membuat semua siswa terkejut.
“bersama Willy dan Putri, Gerry ingin mempermalukan seorang siswa dan ingin siswa itu terkenal dengan sebutan si pencuri!” tambah Firman dengan emosi.
Gerry yang mendengar hal itu menjadi marah dan bangun dari tempat duduknya.
“PENIPU!!” teriak Gery dengan keras.
"DASAR KAU PENIPU!!" Teriak Gerry yang terdengar putus asa.
Dia terlihat sangat ketakutan bahkan keringat sudah bermunculan di keningnya.
Putri dan Willy pun seketika menjadi panik dengan pengakuan Firman dan Farhan.
“benar, Firman dan Farhan berbicara omong kosong!” ucap Putri dengan kencang.
Farhan dan Firman yang melihat Gerry panik menjadi sangat senang.
“kami bisa membuktikan semuanya karena semua bukti ada pada Farhan!” ucap Firman dengan santai.
“BERHENTI!!” ujar salah seorang pria tua yang masuk kedalam Aula Sekolah
“KAKEK!” ucap Gerry dengan hormat dan pelan.
Namun pria tua itu tidak menghiraukan Gerry dan berjalan kearah pak David.
Sedangkan Firman dan Farhan menjadi sedikit ragu dengan kedatangan Tuan Ardiansyah.
Karena mereka tahu siapa Tuan Ardiansyah, dia lah yang memegang kendali seluruh perusahaan yang berada di bawah naungan keluarga Ardiansyah.
Seluruh perintah selalu melewati persetujuan Tuan Ardiansyah.
“sudah lama sekali kita tidak berjumpa!” ucap Tuan Ardiansyah kepada pak David.
“bagaimana kabar sahabatku Kusuma?!” tambahnya kepada pak David.
“ayahku baik baik saja, silahkan duduk dan kita saksikan pertunjukan dari teman teman cucu anda!” ucap pak David dengan senyum.
“tidak perlu di lanjutkan, kita akhiri saja dengan sambutan anak itu!” ucap TuanbArdiansyah yang menunjuk Rizki.
“jangan seperti itu, para siswa dan guru sudah penasaran dengan ucapan Firman dan Farhan!” ucap pak David tanpa ragu.
Tuan Ardiansyah pun tersenyum seraya membuka telapak tangan nya dan mengangkat keatas.
“apa kalian ingin melanjutkan ucapan kalian?!” tanya Tuan Ardiansyah.
Firman dan Farhan yang mengetahui maksud dari gestur tangan Tuan Ardiansyah seketika ketakutan.
“tidak tuan, semua yang kita katakan hanyalah omong kosong!!” ucap Firman cepat dan langsung turun dari panggung.
Tuan Ardiansyah yang mendengar itu tersenyum lalu menurunkan tangannya dengan posisi yang sama.
Gerry yang melihat itupun tersenyum puas dan menatap mereka dengan penuh amarah.
Begitupun Putri dan Willy yang merasa lega dengan semua ini.
Rizki yang melihat semua kejadian ini menjadi sedikit bingung.
“apa seperti itu pengaruh seorang yang kuat, hanya dengan mengangkat tangan saja membuat Firman dan Farhan ketakutan!!” gumam Rizki dalam hati.
Pak David yang menyadari keanehan ini menjadi curiga terhadap prilaku keluarga Ardiansyah.
Namun pak David berusaha tetap profesional sebagai kepala sekolah Trita Kusuma.
Tetapi pak David pun akan mencoba mencari informasi tentang yang di ucapkan Firman dan Farhan.
“baiklah Rizki silahkan lakukan sambutan mu!!" ucap pak David dengan tenang.
tdi bagi tugasnya masing-masing 30 org, berarti total ny 120 tambah pemimpin jadi 124 orang lah
jadi lanjut baca saja, Kalo ceritanya sudah sudah tidak menarik baru.... Permisi Selamat tinggal...