JANDA BUKAN, SEORANG ISTRI PUN BUKAN!
Ayubi mengira ia adalah seorang Janda ditinggal mati selama 6 tahun ini, ternyata ia bukan lah seorang janda karena suaminya masih hidup.
Sayangnya, suami Ayubi menggunakan identitas dari kembaran suaminya. Suami dari Ayubi menjadi pengganti suami untuk wanita lain selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Dia Bukan Seorang Janda.
Abimanyu berjibaku dengan pekerjaan di perusahaan, dia akan mengurus tender proyek terbesar dan bertekad akan memenangkan nya. Itu akan ia tukar dengan kebebasannya sebagai Abidzar dan ia akan kembali ke dalam pelukan istri dan anak-anak aslinya.
“Apa saat aku kembali, Ayu akan menerima ku? Sedangkan aku telah meninggalkan nya dan membohonginya selama ini, statusnya bahkan aku gantung. Dia bukan istriku tapi dia juga bukan janda, aku keterlaluan. Harusnya... sebelum aku menghilang, aku menceraikan nya dulu kan? Tidak! Tidak! Aku nggak sanggup jika sampai kehilangan nya, aku bisa mati beneran ditinggalkan dia menikah dengan pria lain! Huh! Membayangkannya saja... benar-benar menyebalkan! Rindu sekali aku sama kamu Yu, sayangnya kemarin aku hanya peluk anak-anak kita. Coba aku pura-pura jadi orang gila dan meluk kamu, lumayan kan...“
Abimanyu merasa konyol saat ini karena ia bicara sendiri, akhirnya pria itu menaruh dokumen yang sedang ia periksa dan membuka iPad untuk memantau Cctv di toko roti milik Ayubi yang lumayan besar dan terkenal. Bahkan Cctv di dalam rumah dan sekitaran rumah Ayubi tersambung pada tabletnya. Bahkan ada Cctv tersembunyi di kamar Ayubi, untuk memuaskan nya saat ia merindukan tubuh Ayubi.
Suami mesumm? Ya! Abimanyu sangat mesum pada istrinya sendiri. Itu lah kenapa dia bisa tetap waras dari godaan tubuh Kezia selama ini.
Bibir Abimanyu tersenyum saat melihat Ayubi membuka jilbabnya di ruangan wanita itu sebagai pemilik toko, rambut yang masih hitam legam seindah dulu yang pernah ia ciumi saat mereka tidur bersama di atas ranjang. Lalu wajah itu, kecantikan yang tidak pernah berubah.
“Aku merindukan mu sayang,“ Abimanyu menempelkan bibirnya ke layar iPad dan menciumi wajah istrinya berulang kali.
Tok
Tok
Terdengar suara ketukan pintu, namun bukan pintu di ruangannya di perusahaan tapi pintu ruangan Ayubi di toko roti.
“Ya, siapa?“
“Ini saya Bu, Fatia.“
Di layar iPad nampak Ayubi memakai jilbab nya lagi dengan santai karena dia sudah terbiasa memakainya dan tidak kesulitan jika memakai secara mendadak. Ayubi berjalan ke arah pintu dan membukanya.
“Ada apa, Fat?“
“Ada yang pesen roti kita tapi katanya ingin Ibu langsung yang melayani. Ada 2 orang...“
“Apa saya mengenal mereka? Apa pelanggan tetap kita, Fat?“
“Satunya pelanggan tetap, tapi dia baru pertama kali datang kesini secara langsung karena bisanya dia hanya pesan lewat delivery toko kita. Satunya lagi saya baru liat, Bu.“
“Siapa nama kedua orang itu?“
“Pelanggan tetap kita bernama Pak Zainal, satunya lagi wanita katanya namanya Bu Kezia.“
“Kamu benar, saya juga nggak kenal. Baiklah, ayo temuin mereka.“
Di perusahaan wajah Abimanyu sudah terlihat murka, bisa-bisanya ia kecolongan karena Kezia menemukan Ayubi.
“Sial! Aku harus pergi kesana! Tapi apa yang harus aku lakukan nanti disana?!“
Tak ingin ambil pusing, yang penting bagi pria itu saat ini Kezia tak menyakiti Ayubi apalagi sampai membocorkan identitas nya sebelum dia yang jujur pada Ayubi lebih dulu.
.
.
Setelah mengantarkan Keysa sekolah ke tempat yang sama dengan anak-anak Abimanyu, Kezia meluncur ke toko milik Ayubi. Ia ingin melihat seberapa hebat seorang Ayubi, sampai Abimanyu tetap bertahan dari godaan wanita cantik sepertinya setiap hari meskipun mereka tidur terpisah di dalam kamar namun ia penasaran kenapa bisa Abimanyu tidak tergoda dengan tubuh indahnya dan tetap setia pada Ayubi padahal dulunya wanita itu buta saat bersama Abimanyu.
Bagi Kezia, setelah membaca dari informasi tentang Ayubi. Wanita itu bukanlah wanita sempurna, kenapa Abimanyu sampai bertahan dengan kesetiaan?
“Halo, ada yang bisa saya bantu?“ wajah Ayubi dengan hijabnya tampak seperti boneka yang dibalut kain.
Aslinya ternyata lebih cantik dari foto! Tiba-tiba ada kekaguman dari Kezia pada Ayubi.
“Ekhm! Jadi kamu pemilik toko ini?"
“Iya saya.“ Jawab Ayubi.
“Saya Kezia, saya ingin memesan cake lebih tepatnya kue ulang tahun. Putri saya akan berulang tahun 3 hari lagi, bisa kan?“
“Tentu saja, Mbak. Silahkan request cake nya pada kami, insyAllah semaksimal mungkin toko kami akan mempersiapkan yang terbaik.“ Ayubi bertutur lemah lembut menjawab pelanggan.
Astaga! Bahkan saat dia bicara, begitu lembut sampai bisa-bisa aku tidur disini! Ck... apa kira-kira kekurangan nya? Kezia menatap wajah campuran Ayubi dengan perpaduan wajah timur tengah, dengan pipi merona merah muda alami dan wajah tanpa sapuan make up tebal. Bahkan meskipun memakai tutup kepala, kecantikan Ayubi tak bisa tertutupi.
“Mbak?“ Ayubi membuyarkan lamunan Kezia, “Maaf, tapi saya harus bicara dengan pelanggan lain yang juga sedang menunggu. Bagaimana, Anda jadi pesan di tempat kami?“
“Ya! Ya! Aku pesan dengan ukuran big ya!“
"Silahkan bicarakan dengan asisten saya disini, dan tulis keinginan Anda Mbak. Terima kasih sudah memesan di A & A Bakery, Mbak. Semoga pelayanan kami memuaskan, saya permisi."
“Tunggu!“ cegat Kezia.
“Ya, Mbak?“
“Aku meminta nomer pribadi mu, boleh? Aku hanya ingin langganan di toko roti mu ini, tapi aku ingin berhubungan dengan pemiliknya langsung.“
Ayubi seperti enggan namun dia tak ingin kehilangan pelanggan apalagi Kezia adalah seorang wanita dan bukan pelanggan laki-laki yang selalu ia tolak jika mereka meminta nomer pribadi nya.
"Baik, silahkan save nomer saya.“
Kezia tersenyum tipis, lugu sekali wanita di depannya itu. Dia pun mengetik nomer Ayubi di ponselnya.
“Oke! Sudah.“
“Kalau begitu saya permisi, Mbak.“
Kezia tak menahan Ayubi lagi.
.
.
Sesekali Ayubi menatap pada Kezia yang masih bicara dengan asistennya di toko, dia merasa ada sesuatu yang janggal dengan Kezia.
“Mbak, gimana? Saya ingin memesan cake untuk 3 hari lagi, putri saya ulang tahun. Dia kan teman putri Anda di sekolah, dia selalu mengatakan kue yang dibagi oleh Azkia sangat lezat sampai saya harus memesan kue dari sini setiap hari.“
Sama waktu pesanannya 3 hari lagi dengan wanita itu... aku tebak dia adalah seorang Nyonya kaya raya! Batin Ayubi melirik Kezia.
Ayubi kembali menoleh pada pria yang berada di depannya, sebenarnya ia baru tau jika putrinya berteman dengan putri dari laki-laki di hadapannya itu.
“Kebetulan Ibu kandung Cecil sudah meninggal dunia, saya sudah menduda lama dan Cecil sangat menginginkan sosok ibu baru. Saya dengar Anda juga seorang Janda, sama seperti saya... Anda juga ditinggalkan oleh suami Anda karena dia meninggal dunia.“
Kicep! Ayubi tak mengerti arah pembicaraan laki-laki bernama Zainal di depannya ini!
“Kita sedang membicarakan masalah cake bukan, Pak? Kenapa harus membahas Anda adalah Duda dan saya adalah Janda?“
“Em, begini Ayubi.“ Zainal bahkan langsung memanggil Ayubi tanpa embel-embel Mbak lagi. “Cecil bilang sangat suka pada kue mu dan dari cerita Azkia... kamu adalah sosok figur seorang ibu yang hebat begitu lembut dan penyayang. Kebetulan saya membutuhkan istri dan juga Ibu untuk Cecil. Kamu juga pasti membutuhkan sosok seorang suami demi menjagamu dan anak-anakmu. Kita sama-sama single, jadi bagaimana kalau kita bersama saja?“
Ayubi terhenyak, meskipun ada beberapa laki-laki yang selalu mendekatinya namun Ayubi selalu menghindar dan setelah itu mereka akan mundur teratur karena tak ingin membuat Ayubi tak nyaman.
Kali ini, begitu berani dan blak-blakan Zainal mengajaknya bersama? Ia mengerti ajakan dari Zainal, maksudnya mereka berdua menikah!
“M-maksud Pak Zainal?“
“Saya ingin melamar mu untuk menikah dengan ku." Zainal terdengar percaya diri.
“Tidak bisa! Dia bukan seorang janda dan dia tidak bisa menikah dengan pria lain karena dia masih berstatus istri__“
“ABI...!!!“
Ucapan Abimanyu terhenti oleh teriakan Kezia, wanita itu menatap tajam pada Abimanyu yang sepertinya ingin membuka identitas nya sebagai suami dari Ayubi.
abimanyu serba slah pelan"harus kashn pengertian k keysa...kshan azkia