"Iya... iya... nanti sava bakalan cari yang mirip sama kak ezra aja lah sekalian biar langsung acc nikah" ucap sava sambil terkekeh. Tanpa sava tau telinga ezra memerah mendengarnya.
Tanpa diketahui siapapun diam-diam ezra menaruh hati pada adik sahabatnya itu sejak sava sudah menjelma menjadi seorang wanita dewasa. Perasaan suka terhadap gadis kecil nyatanya kini berubah menjadi rasa sayang seorang pria pada seorang wanita..
Namun ketika ezra kembali dari luar negri untuk meneruskan perusahan kakeknya dan kebetulan akan menjalin kerja sama dengan perusahaan milik keluarga sava yang sudah dipegang oleh sahabatnya Affandra, ezra kembali bertemu dengan gadis kecil yang dulu sangat ia sukai. Pertemuan pertama mereka setelah sekian lama pun langsung membuat ezra kecewa karena sang gadis sudah memiliki kekasih bahkan berencana akan menikah.
Ezra mencoba menhikhlaskan sampai tiba-tiba fandra meminta tolong untuk membantu sava di salah satu hotelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lima belas
Brakkkk...
Berbekal kartu akses otomatis yang diberikan oleh kak Ezra, kini Alsava sudah berada di sebuah kamar hotel berlabel suite milik keluarga adisatya.
Prok... prok... prok...
"Ow... ternyata benar ya kalian ada main dibelakang ku... " ucap sava yang bertepuk tangan saat melihat 2 manusia yang sedang berbagi peluh siang hari ini dengan bersandar didinding dekat pintu kamar. Sava sudah mengantisipasi jika saja kakinya lemas tak bisa menopang bobot badannya sedangkan ia harus terlihat tegar saat ini.
Ezra yang menemani sava atas permintaan sahabatnya fandra yakni kakak dari Alsava sejak awal sudah menyalakan video diponselnya sejak awal masuk kamar, dan sesekali melihat keadaan adik dari sahabatnya itu...
Sava merasakan sakit di dadanya, bahkan sulit bernafas saat melihat dua orang didepannya yang seakan melupakan status mereka...
"Yang... sayang... kok kamu bisa disini yang..?" Tanya rafa gugup sambil menarik selimut untuk menutupi sesuatu yang masih teg4k b3rdiri karna belum melakukan p3lepasan.
Sedang si wanita juga sama, menarik selimut untuk menutupi sebagian badannya sambil melirik ke arah sava sambil tersenyum licik penuh kemenangan
"Terus seharusnya aku dimana mas..?, 1 minggu aku tinggal, bukannya mikir gimana kelanjutan hubungan kita, kamu malah kumpul kebo sama cewe ngga tau diri ini"
"Bu... bukan gitu yang... ini... ini ngga seperti yang kamu pikirkan kok..." raka masih berusaha mencairkan suasana
"Udah lah mas... ngapain juga kamu masih ngomong kaya gitu... kan kamu sendiri yang bilang kalo kamu cuma manfaatin sava buat jaga ibu juga keponakan kamu karena kakak kamu sendiri sudah pusing ngurus anak-anaknya. lagian Toh sebentar lagi juga kamu bakalan ninggalin dia kan mas..?" Kini gisell ikut angkat bicara dengan nada kesalnya
"Diam kamu..." bentak rafa pada gisell
"Yang... jangan dengerin dia... dia... dia yang goda aku yang, maaf... maaf aku khilaf..." raka masih mencoba mencari belas kasih sava
"Hah... ok aku terima kalo emang dia yang goda kamu mas, tapi mas juga salah kenapa mas mau digoda. Kalo mas punya iman, mas ngga bakalan kegoda. Apalagi kita udah rencanain lamaran dan juga pernikahan.." saat ini tak disangkal hati sava benar-benar sakit sehingga nada bicaranya agak naik
"Mas... mas tuh cintanya sama kamu yang... ngga ada yg bakalan berubah sama rencana kita" entah bagai mana caranya kini raka sudah memakai boxernya dan mendekat ke arah sava.
Sava mundur kebelakang ezra dan memalingkan wajahnya saat melihat sesuatu yang menonjol dibawah sana.
"Bro... gw saranin, pakai dulu baju lo yang bener. Cewe dibelakang gw masih suci bro ngga kaya yang itu... " sarkas ezra membandingkan sava juga gisell
"Kalian kita tunggu didepan dalam 5 menit... lebih dari itu gw bakalan panggil polisi atas tindakan perzinaan" ucap ezra yang langsung mematikan video ponselnya lalu menarik tangan sava keluar dari kamar.
Saat ini sava juga ezra sudah duduk bersebelahan di sofa yang ada disana dan 2 orang yang berbadan tegap di samping kanan juga kiri mereka.
Tak lama keluarlah raka terlebih dahulu dengan celana panjang juga kaos singletnya, entah mengapa dia tak memakai kemeja yang biasa ia pakai
Tapi pertanyaan itu langsung terjawab saat gisell keluar dengan memakai kemeja yang terlihat kebesaran di badannya sambil berjalan santai seakan memberitahu bahwa ia adalah pemenangnya.
Sava tersenyum tipis ke arah ezra yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan oleh sava sendiri.
**Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... ditunggu dukungannya
punya bos baik di kasih kepercayaan tp mlh kayak gitu. halal buat di pecat tu mereka.