Sebagai satu-satunya penerus Keluarga Hector dia adalah Elgard Fidelyo Hector pria yang sangat terkenal di Kota Alfakrest dengan kekayaannya yang melimpah membuat semua wanita tergila-gila dengan akan kekayaannya.
Namun pria itu tidak pernah berminat untuk mengganti stasusnya menjadi menikah, ada hal yang lebih penting di bandingkan itu.
Pada akhirnya, Elgard merubah statusnya menjadi menikah karena utusan dari Arthur Hector dan Arisha Yunna Hector untuk mencari keturunan.
Hal yang tidak terduga terjadi dikehidupan Elgard telah memiliki Ketiga Istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19-Xavion dan Xavier
Oliv ynag sudah ada diruang pemulihan, kini dia sudah sangat bersih sekali hanya ada mereka berempat saja didalam ruangan itu.
Elgard dan Oliv sama-sama tidak mempunyai orang tua lagi, ada rasa sedih dilubuk hati mereka namun itu bukan hal yang membuat mereka akan selalu bersedih.
Tapi bersyukurlah dengan kehidupan yang sekarang karena mereka adalah sepasang Suami-isteri dan Ayah-Ibu untuk kedua anaknya.
" Mas, siapa nama mereka berdua?" tanya Oliv yang sedang menggendong salah satu anaknya
Elgard tersenyum dan mendekat kearah Oliv, dimana dia juga sedang menggendong anak pertamanya.
" Yang bersamaku Xavion Peterson Hector adalah putra pertama kita, dan sedangkan dia bersamamu Xavier Parviz Hector adalah putra kedua kita"
" Nama yang sangat bagus, cocok sekali untuk mereka berdua"
Oliv tersenyum sambil mencium pipi gembulnya Xavier.
" Mas, apa Mba Nadine sudah dikabarin bahwa aku sudah melahirkan?" tanya Oliv
Seketika Elgard terkejut dia sepertinya sangat lupa untuk memberi kabar kepada Nadine.
" Sepertinya aku lupa, karena tadi sangking fokusnya kepadamu otakku gak berjalan sama sekali"
Oliv terkekeh mendengar ucapannya Elgard, begitu paniknya kah dia sehingga tidak bisa berpikir jernih begitu.
" Baiklah aku akan mencoba menghubungi mereka"
Oliv menganggukkan kepalanya dan tersenyum kepada Elgar, dimana pria itu kembali menaruh putra pertamanya didalam box bayi tersebut.
Lalu dia mengambil ponselnya untuk menghubungi Nadine.
*******
Disebuah kehidupan di Desa Jagori, pasangan suami-isteri yang masih bisa terbilang masih baru.
Dimana tepatnya hari ini usia pernikahan mereka memasuki 2bulan, Nadine yang merasakan tidak enak badan sedari tadi malam.
Dia merasakan mual-mual namun kadang dia muntah tanpa memakan apapun, jangankan ingin makan mencium bau makanan saja dia sudah merasakan sangat ingin muntah.
Nadine benar-benar tidak tau ada apa sebenarnya dengan dirinya kali ini.
" Sayang, apa kamu ingin sesuatu?" tanya Ezra yang sedang memijat kepalanya
Nadine menggelengkan kepalanya.
" Tidak Hubby, rasanya aku sudah ingin muntah lebih dulu saat mendengar makanan"
" Kamu dari malam tadi sampai sekarang belum ada makan apapun loh sayang"
" Aku benar-benar tidak bisa Hubby, rasanya perutku ada yang mengobok-oboknya"
Tiba-tiba.
Hueeeeekkk .. Hueeeeeekkkk
Dengan cepat Ezra bangun dari duduknya dan mengambilkan satu ember kecil untuk Nadine membuang semua isi perutnya.
Karena dia sangat tidak mampu untuk bangun dari tempat tidurnya.
" Kalau begitu kita periksa ya sayang, aku akan panggilkan mereka kemari" ujar Ezra diangguki Nadine
Ezra langsung bangun dari tempat tidurnya dan berlari mengarah pintu luar, terlihat Ezra sangat khawatir dengan keadaannya Nadine.
Nadine juga tidak tau apa sebenarnya yang terjadi kepada dirinya itu, wanita itu hanya menutup matanya dan memijat kepalanya sendiri.
" Ya Tuhan, ada apa dengan diriku ini" keluh Nadine dalam hatinya
Setelah 5 menit, akhirnya Ezra kembali dan membawa satu bidan. Karena jika ingin Dokter dia harus keluar dulu dari Desa Jagori baru bisa mendapatkan perawatan dari Dokter.
Jadi untuk sementara Ezra meminta bidan yang memeriksa keadaan istrinya.
Setelah tiba, dengan cepat bidan itu memeriksa keadaannya Nadine yang begitu lemah, dia hanya tersenyum membuat Ezra dan Nadine bingung.
" Bu ada apa dengan istri saya?" tanya Ezra
Bidan itu berhenti memeriksa keadaannya Nadine lalu menoleh kearah Ezra.
" Usia pernikahan kalian sudah berapa?" tanya Bidan itu
" Kalau tidak salah 2bulan" jawab Ezra dengan cepat
" Lalu, kapan terakhir Nona Nadine datang bulan?"
Seketika Nadine terdiam dan saling bertatapan kepada Ezra mereka terlihat begitu bingung.
" Setelah menikah kemarin, saya baru saja selesai datang bulan bu dan 2bulan ini saya belum ada merasa datang bulan"
Bidan itu tersenyum lalu mengeluarkan satu alat tes kehamilan semakin membuat Nadine dan Ezra bingung.
" Tolong dibantu istrinya untuk mengeceknya pakai air urinnya, setelah itu tunggu beberapa menit agar hasilnya keluar"
Ezra menganggukkan kepalanya dan menggendong Nadine untuk kekamar mandi, saat tiba dikamar mandi Ezra membantu Nadine untuk mengambil air urinnya agar bisa mengeceknya karena dia benar-benar sangat lemas.
Setelah beberapa menit mereka keluar dari kamar mandi dan membawa hasilnya tersebut, Ezra menaruh kembali istrinya diatas tempat tidur secara perlahan-lahan.
Lalu Nadine memberikan hasil itu tersebut kepada Bidan yang tadi menyuruh mereka. Wajah bidan itu tersenyum saat melihat hasilnya.
Kedua pasang suami-istri itu hanya kebingungan karena tidak tau hasilnya apa.
" Selamat ya untuk kalian berdua akan menjadi orang tua"
Ezra dan Nadine merasa bingung saat mendengar ucapannya bidan itu.
" Maksudnya ibu?"
" Dari hasil tes tersebut, Nona Nadine dinyatakan hamil dan kira-kira usia kandungannya 9minggu"
Mata Ezra terbelalak dan terkejut begitu juga dengan Nadine menutup mulutnya merasa tidak percaya dengan hal itu.
" J-jadi maksud ibu istri saya sedang mengandung anak saya?"
" Benar sekali, jika kalian ingin memastikannya bisa langsung keklinik terdekat atau dirumah sakit"
Ezra langsung memeluk Nadine, betapa bahagianya mereka berdua mendengar kabar tersebut. Tidak habis-habisnya Ezra selalu menciumi puncak kepalanya Nadine.
Begitu juga Nadine hanya bisa menangis saja dia benar-benar tidak menyangka akhirnya dia bisa hamil sekian lamanya.
" Baiklah saya akan pamit, saya akan memberikan beberapa vitamin untuk Nona Nadine agar dia tidak terlalu mabuk setelah itu saya sarankan untuk pemeriksaan lebih lengkap dan lanjut"
Ezra melepaskan pelukannya dari Nadine, lalu menoleh kearah bidan itu.
" Terima kasih banyak bu"
" Sama-sama"
Setelah membayar, bidan itu pergi meninggalkan mereka berdua dimana Nadine yang masih menangis sambil mengelus-elus perutnya.
Dia sangat bahagia sekali bahwa kehadiran sosok hidup baru yang akan membuat mereka menjadi lengkap.
" Ohiya sayang, tadi ada Tuan Elgard mengabariku bahwa Oliv sudah melahirkan"
Nadine terkejut saat mendengar ucapan Suaminya.
" Benarkah itu?" tanya Nadine diangguki oleh Ezra
" Kalau begitu ayo kita kesana" sambung Nadine
Ezra langsung mendekat kearah Nadine.
" Hey, bukannya kamu sedang tidak enak badan?"
" Ayo kita pergi, sekalian aku mau mengasih tau tentang kehamilanku kepada Oliv"
Ezra tersenyum sambil mengelus-elus pipinya Nadine.
" Baiklah sayang, sekalian kita periksa juga ya disana"
Nadine menganggukkan kepalanya dengan tersenyum sangat bahagia sekali.. Kini mereka siap-siap untuk berangkat kerumah sakit menghampiri Oliv.
********
Didalam ruangan pemulihan, Oliv yang sedang menyusui Vion anak pertamanya. Untuk Vier sedang tertidur nyenyak.
Elgard yang sedang mengupaskan buah untuk Oliv karena utusan oleh Dokter agar dia tidak kekurangan vitamin selama menyusui.
" Mas, bagaimana tentang Mba Nadine?"
" Ezra tadi mengatakan mereka akan kemari, mungkin mereka sudah dalam perjalanan"
Oliv menganggukkan kepalanya dengan tersenyum sambil melanjutkan kembali menyusui Vion. Namun tiba-tiba Vier kembali menangis hal itu dengan cepat Elgard menghampiri putra keduanya .
" Hey boy, apa yang membuatmu menangis?"
" Mungkin popoknya terisi"
Seketika Elgard menatap Oliv, tidak mungkinkan dia disuruh menggantinya.
" Sayang, apa kamu yakin menyuruhku untuk menggantinya?"
" Lalu, siapa yang akan kamu suruh?"
Elgard menarik nafasnya.
" Baiklah-baiklah aku akan mencoba menggantinya"
Oliv hanya tersenyum, sebenarnya dia bisa menggantinya namun memang sengaja menjaili Elgard.
Dimana Elgard mulai membuka popoknya, namun ternyata saat Elgard membuka apa yang dikatakan Oliv benar.
" Sayang dia sedang eek" teriak Elgard
" Tolong ya mas gantikan dia"
" T-tapi"
" Ayolah mas bantu aku"
Elgard menghelankan nafasnya, mau tidak mau dia mencoba untuk membersihkan eek putra keduanya.
Hueeeekk.. Hueeeekk..
Oliv terkekeh melihat Elgard yang hampir muntah karena membersihkan eek putra keduanya, namun dia tetap saja membersihkannya.
Setelah membersihkannya, Elgard kembali memasangkan popoknya dan belajar untuk membedung bayinya.
Walaupun tidak rapi tapi tidak apa-apa karena memang baru belajarkan. Dimana putra keduanya langsung tertidur setelah diganti.
" Haaaa dasar ya kamu bisa-bisanya mengerjai Daddy"
Oliv hanya bisa terkekeh saja mendengar ucapannya Elgard ada terasa lucu juga melihat dia sedang mengomel kepada putranya.
Tok. Tok.
Terdengar suara ketukkan pintu, dengan cepat Elgard melangkahkan kakinya untuk melihat siapa dibalik pintu tersebut.
Saat Elgard membuka pintunya, terlihat Nadine dan Ezra diluar pintu tersebut.
" Masuklah" perintah Elgard
Oliv menoleh kearah pintu dia sangat penasaran siapa yang datang, saat Nadine masuk serta diikuti Ezra betapa senangnya Oliv.
" Mba Nadine"
" Hay Oliv"
Nadine mendekat kearah Oliv yang sedang menggendong putra pertamanya.
" Mereka sangat tampan sekali seperti Mas Elgard"
" Betulkan mereka sangat mirip kepada Daddynya"
Nadine menganggukkan kepalanya lalu dia menoleh kearah satu box bayi.
" Oliv, apa aku boleh menggendongnya?"
" Tentu mba, gendonglah"
Nadine langsung berjalan mendekat box satunya, dimana dia menggendong putra keduanya Oliv merasa sangat gemes sekali melihat pipi gembulnya.
Lalu Nadine kembali mendekat kearah Oliv karena dia ingin memberitahukan sesuatu kepada Oliv.
" Oliv, ada yang ingin aku katakan kepadamu"
Oliv mengangkat satu alisnya dia merasa bingung apa yang akan dikatakan Nadine.
" Hubby, bisa kemarikan tasku?" pinta Nadine kepada suaminya
Ezra langsung berjalan dan menghampiri Nadine, lalu istrinya meminta tolong mengambilkan satu tissu yang isinya hasil tes dia tadi.
" Ini bukalah"
Oliv merasa bingung dan penasaran sebenarnya apa yang ada didalam tersebut, Oliv mengambilnya lalu Elgard mendekat kearah Oliv dan menggendong putra pertama mereka.
" Apa ini?" tanya Oliv saat memberikan putra pertamanya kepada Elgard
" Buka saja kamu bakalan tau Oliv"
Karena merasa penasaran Oliv membuka lilitan tissu tersebut, awalnya wajah Oliv biasa-biasa saja lalu beberapa menit kemudian.
" Mba ini?" tanya Oliv sambil menutup mulutnya
Raut wajah Nadine seketika menjadi bahagia saat Oliv melihatnya.
" Mba kamu hamil?"
Nadine menganggukkan kepalanya dan tersenyum menatap Oliv, tanpa aba-aba apapun Oliv langsung memeluk Nadine.
" Mba selamat kamu akan menjadi ibu sepertiku"
Nadine hanya menangis, karena dia benar-benar sangat bahagia sekali. Elgard hanya tersenyum saat mendengar tentang kehamilan Nadine.
Dia juga merasa bersyukur saat waktu itu membuat Nadine sembuh dan bisa hamil seperti sekarang.
Kebahagiaan Oliv dan Nadine sangat lengkap kali ini kehadiran buah hati membuatnya menjadi lengkap.