S2 Selir Modern
Nessa yang berniat mencari hiburan, justru bertemu dengan seorang pria.
"Kenapa kau selalu mengikuti ku? Aku sudah menolong mu, pergilah!"
"Nona, izinkan aku untuk mengabdi padamu. Aku bisa bela diri ataupun menjadi pelayan mu nona!"
Bagaimanakah kisah cinta mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tekad!
Seiring dengan ingatan yang berputar di kepalanya, sosok itu memegang kepalanya yang terasa sakit. Helaan napas panjang terlihat dari nya, matanya menatap sosok yang masih berdiri angkuh dengan tatapan tajam padanya.
"Kau dengar tidak? Andre!" Sentak nya.
"Dasar tuli! Pokoknya segera bereskan muntahan itu! Menjijikan!" Ucapnya meksipun tidak mendapatkan respon, dia berlalu dengan mendorong tubuh yang basah kuyup itu.
Setelah kepergian pria itu, tubuhnya berputar hingga melihat sebuah cermin. Matanya menelisik penampilan nya dengan lekat. Menyentuh wajahnya sendiri, sepasang tangan nya dihiasi oleh luka dan kantung mata nya terlihat hitam. Dan jangan lupa, tubuhnya yang kurang nutrisi itu.
"Tubuh apa ini? Lihatlah.... Lebih buruk dari seorang pelayan." Zhang, dia menempati tubuh seorang pria kalangan bawah dengan kehidupan yang buruk. Menjadi tulang punggung dan pembantu di rumahnya sendiri serta tak lupa menjaga dan mengurus ibunya yang sakit-sakitan, tanpa rasa peduli dari ayahnya.
"Buruk sekali....." Andre, itulah namanya.... Nama pada tubuh yang ditempatinya.
"Aku akan membalas perlakuan kejam ini. Karena aku.... Bukan pria lemah itu lagi, dan terlebih.... Aku harus menemukan Xiu ku." Tekad nya menatap tubuhnya yang jauh dari kata layak itu.
*****************
"Biar aku Daddy!" Ucap pria muda itu entah keberapa kalinya. Matanya terus menatap ke arah Daddy nya dengan langkah yang lebar.
"Tidak! Putriku akan berada di gendongan ku. Ayo princess Daddy... Kita pulang." Erlan menggendong tubuh putrinya. Meskipun ada kursi roda untuk itu, tapi Erlan memilih untuk menggendong putrinya sendiri. Rasa rindu dan bahagia membuncah pada nya, dia tidak ingin melewatkan sedikitpun momen bersama putrinya lagi.
Sudah cukup baginya, menunggu dua tahun yang terasa sangat berat untuknya. "Ayolah Daddy...."
"Tidak Nevan!" Shera mengulum senyum melihat perdebatan suami dan putra bungsu nya. Nevan bersikeras untuk menggendong tubuh kakaknya. Sedangkan Leo, dia diam dengan senyum kecil di wajahnya.
"Biar Leo mommy." Ucap Leo pada Shera, tas berisi barang-barang Nessa itu diambil alih oleh Leo.
"Terimakasih sayang mommy."
"Of course mom." Leo, tumbuh menjadi pria tampan nan gagah. Manik keabu-abuan nya sungguh menjadi daya tarik dan menambah ketampanan nya. Dan tentunya, rupa itu mirip dengan Abraham.
***************
Senyum Nessa mulai terlihat, meksipun tubuhnya masih terasa kaku untuk bergerak. Matanya berbinar-binar melihat bangunan yang dirindukannya, dari gendongan Daddy nya, Nessa merasa bahagia sekali.
"Selamat datang kembali princess Daddy." Ucap Erlan, sambil membawa masuk putrinya, diiringi dengan yang lainnya.
Kediaman itu tampak dihias untuk menyambut kedatangan tuan putri mansion mewah itu. Warna cantik dengan kesan lembut itu menambah suasana bahagia. Netra amber itu melihat hiasan itu. Lilac, itulah tema hiasan nya.
"Kau suka princess Daddy?"
"Hmmmm."
"Sudah tidur?"
"Ya, baru saja. Kita akan memulai terapi Nessa besok." Shera mengangguk, dia menyandarkan kepalanya di bahu lebar Erlan yang menjadi sandaran ternyaman nya.
"Nevan terus saja berceloteh sejak tadi." Ucap Erlan.
"Dia merindukan kembaran nya, itu wajar."
"Benar, tapi dia harus bersaing dengan ku."
"Ayolah sayang... Kau mau bertengkar dengan putra mu?" Ucap Shera dengan mata memicing.
"Ya, aku sangat merindukan putri kita. Jantung ku terasa berhenti saat melihat nya terbaring tak berdaya. Dia hanya terpejam, aku sesak melihatnya. Terlebih, aku tidak suka air mata mu Shera. Aku tidak suka tangisan sedih mu, aku tidak suka. Aku merasa gagal dengan keadaan putri kita yang seperti itu. Tapi itu adalah hal pertama dan terakhir kalinya, aku tidak akan membiarkan putri kita seperti itu lagi." Jelas Erlan dengan tegas, meksipun nada bicara nya lembut.
Keesokan harinya......
Nessa mulai menjalani terapi nya. Dia dibantu oleh terapis khusus yang berpengalaman untuk itu. Tentu saja, Erlan tidak mungkin menyewa sosok yang biasa untuk kesembuhan putrinya.
"Ya bagus nona Nessa..." Nessa mencoba mengambil langkah kecil.
"Eghh..." Nessa terhuyung, tapi tubuhnya langsung disambut oleh Daddy nya.
"Tidak apa, Daddy disini. Kau hebat hari ini." Ucap Erlan, dia mengecup pucuk kepala putrinya dengan lembut.
"Aku tidak bisa Daddy." Ucap Nessa dengan mata berkaca-kaca, dia merasa sulit untuk itu.
"Tidak, itu tidak benar. Kau adalah putri Daddy. Kita coba lagi besok." Erlan kembali membawa putrinya menuju kamar nya.
"Kau bisa pergi, terimakasih untuk hari ini." Ucap Shera pada terapis itu.
"Baik nyonya."
**********
"Mom...." Panggil Leo, membuat Shera terbalik menatap wajah putranya.
"Ada apa? Leo butuh sesuatu?"
"Tidak, aku perhatikan... Nessa jadi lebih banyak melamun. Dia tampak memikirkan sesuatu, apa itu berkaitan dengan kejadian itu mom?" Jelas Leo.
Shera terdiam sejenak mendengar nya. Dia membenarkan ucapan putranya. Nessa lebih banyak melamun. Seolah dia mencari sesuatu, awalnya Shera berpikir... Itu adalah hal yang wajar setelah putrinya bangun dari koma.
"Mom, aku hanya tidak ingin... Nessa teringat..."
"Ingat apa?" Erlan langsung menyambung pertanyaan putranya.
"Tidak ada, Leo hanya bilang. Nessa mengingat beberapa barang nya, dia tidak melihat itu di kamar." Jelas Shera.
"Dia tidak akan kuliah."
"Sampai sembuh kan Daddy?" Erlan menggeleng.
"Tidak, Daddy berpikir, kita sebaiknya membawa Nessa ke tempat nenek mu. Disini, kurang baik untuk kesembuhannya." Jelas Erlan.
"Sayang, bawakan kopi ku. Aku akan ke ruang kerja, aku harus menyelesaikan semuanya sebelum keberangkatan putri kita." Lanjut Erlan, dia berlalu meninggalkan keduanya.
"Katakan pada Nevan, urus hal ini. Daddy mu tampaknya tidak bermain-main." Jelas Shera.
"Tapi mereka belum putus mom. Kesembuhan Nessa pasti sudah diketahui nya."
"Lakukan saja, mommy tau kau bisa mengatasinya. Jangan membuat sisi lain Daddy mu keluar." Leo mengangguk dan menatap kepergian mommy nya dengan secangkir kopi di tangannya.
"Jika bukan pria itu, siapa pria yang akan diterima Daddy untuk Nessa?"
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🙏
bukan maksa tapi mohon /Chuckle/
ayo Zain semangat, mereka bukan keturunan matre tapi berprinsip jadi sentuh hati keluarganya dengan kesungguhan dan keteguhan hati mu
daku padamu Thor /Drool/