NovelToon NovelToon
The Unexpected Pair : ArrabelLeo

The Unexpected Pair : ArrabelLeo

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:51k
Nilai: 5
Nama Author: Saras Wati

Sequel dari Pesona Setelah Menjadi Janda

(Mohon untuk membaca novel sebelum nya agar kalian tidak bingung)

***

Arra yang kini berusia 18 tahun, baru saja memasuki dunia perkuliahan. Banyak hal yang berubah dalam diri gadis itu. Namun hanya satu hal yang tidak berubah, yaitu sebagai pacar dari Leo Rexander.

Meski tidak pernah di akui oleh Arra, Leo selalu kekeh mengenai hubungan mereka. Sehingga tidak sedikit orang yang mengira jika Leo hanya lah seorang pembual. Dan hal tersebut membuat beberapa laki-laki berusaha mendekati Arra.

Mau tau bagaimana keseruan Arra dan Leo menjalani kehidupan mereka? Tetap beri dukungan kalian agar author semangat untuk update setiap hari 🤗

Happy reading guys ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saras Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Insiden Di Kantin

Arra dan Gladys sedang berada di kantin sembari menunggu Leo yang masih ada kelas. Mereka berdua pulang lebih awal karena dosen nya tidak datang.

Kedua gadis itu terlihat asik mengobrol, hingga tiba-tiba seseorang menumpahkan sesuatu ke tangan Arra yang ada di atas meja.

Arra menjerit karena merasa tangan nya tersiram air yang cukup panas. Gladys reflek mendorong seorang gadis yang wajah nya terlihat panik karena telah menumpahkan kuah bakso yang ia bawa.

"Eh, sorry gue nggak sengaja. Panas banget ya?"

Arra mengibaskan tangan nya yang terasa perih. Ia melirik kearah gadis itu.

Arra merasa tidak asing dan seperti pernah melihatnya.

"Melepuh nggak? Kita ke dokter aja ya, gue antar." tawar gadis itu.

"Nggak usah, nggak apa-apa kok. Tapi lain kali hati-hati ya." ucap Arra yang sesekali meringis karena merasa tangan nya semakin perih.

"Nggak bisa gitu dong Ra. Gue yakin dia itu sengaja. Ini kantin lagi sepi ya, kok bisa bakso nya dia tumpah di tangan lo? Jalan buat lewat lebar kayak gini, gue yakin dia emang sengaja." sanggah Gladys yang tidak terima Arra membiarkan apa yang baru saja di lakukan oleh gadis itu.

"Tapi gue beneran nggak sengaja. Buat apa gue nyiram dia? Kenal juga nggak." bantah gadis itu dengan wajah serius berusaha meyakinkan Gladys dan Arra yang menatap kearahnya.

Arra mencerna apa yang di ucapkan oleh Gladys. Suasana kantin yang sepi, tidak mungkin membuat gadis itu kesusahan untuk membawa makanan nya. Terlebih stan bakso cukup jauh dari meja nya, seharusnya gadis itu duduk di meja dekat stan bakso itu.

Arra kembali memperhatikan wajah gadis itu. Setelah beberapa detik dia ingat jika gadis itu adalah orang yang mengajak Leo berkenalan di malam konser, dan juga orang yang menatap tidak suka kepada nya.

"Kamu yang ngajak kenalan pacar aku waktu konser itu kan? Terus kamu juga natap sinis ke aku." ucap Arra membuat gadis itu gelagapan.

"M-masa sih? Gue kok nggak ingat ya?"

"Jadi kamu beneran sengaja? Tujuan kamu apa? Mau bikin kulit aku rusak dan berharap Leo berpaling ke kamu?" tanya Arra dengan sarkas.

Gadis itu melirik Arra dan Gladys bergantian, dia bingung harus menjawab apa.

"Bangun, mimpi kamu terlalu tinggi. Bahkan aku kehilangan kepala sekalipun Leo nggak akan berpaling dari aku. Karena yang dia suka itu Arrabella, dan selama nya hanya Arrabella nggak akan ada yang lain. Paham?" lanjut Arra dengan wajah berubah menjadi datar.

Gladys tercengang melihat perubahan nada bicara dan juga raut wajah Arra yang jauh berbeda dari biasa nya. Dia baru tau, gadis selembut dan seramah Arra, ternyata bisa bersikap dingin dan sarkas seperti ini.

Gadis itu mengepalkan kedua tangan nya.

"Gadis manja kayak lo itu nggak cocok buat Leo. Kalian nggak serasi. Lo egois kalau maksain Leo bertahan sama cewek yang sifat nya berbeda 180° dari dia, ya kayak lo ini."

Arra tersenyum miring, "siapa kamu berhak menilai aku serasi atau nggak nya sama Leo? Kamu bukan siapa-siapa, bahkan baru kali ini aku ngeliat orang yang nggak punya urat malu kayak kamu."

Gladys memuji kehebatan Arra dalam menjawab setiap ucapan gadis itu. Dia merasa Arra saat ini seperti Leo namun dalam versi perempuan.

"Berani nya lo ngatain gue! Cewek manja kayak lo itu cuma bisa berlindung sama kekuasaan orang tua, asli nya nggak bisa apa-apa sama sekali. Gue yakin, masuk kuliah juga hasil bantuan orang dalam." ucap gadis itu dengan ekspresi yang meremehkan Arra.

Arra melipat kedua tangan nya di depan dada lalu memperhatikan penampilan gadis itu dari atas hingga bawah.

"Kalau orang tua berkuasa kenapa nggak dimanfaatin? Iya kan? Bahkan saat ini juga aku bisa bikin kamu di keluarkan dari kampus. Mau bukti?" tanya Arra dengan raut wajah yang datar.

Gadis itu gelagapan saat mendengar ucapan terakhir Arra. Bagaimana pun Arra memang lah berasal dari keluarga yang berkuasa di negeri ini, tentu mudah bagi gadis itu untuk membuatnya dikeluarkan dari kampus.

"Udah Ra, bikin aja dia langsung dikeluarin. Nggak guna juga sampah kayak dia tetap disini." celetuk Gladys yang membuat gadis itu menatap tajam kearahnya.

"Diam lo. Gue nggak ada urusan ya sama lo."

"Gue juga nggak ngomong lo kali, gue ngomong sama Arra." jawab Gladys dengan ekspresi mengejek.

"Aku ingat, nama kamu kalau nggak salah Prilly kan?" tanya Arra.

Ya, gadis yang sedang membuat masalah dengan Arra saat ini adalah Prilly, gadis yang menyukai Leo sejak pertama kali melihat pemuda itu di ospek pertama.

Prilly berniat untuk pergi, namun Gladys menahan dengan cara memegang tangan nya.

"Lepasin." ucap Prilly seraya berusaha melepaskan tangan nya dari Gladys.

"Lo tanggung jawab dulu, enak aja langsung mau pergi."

"Apaan sih? Itu cuma kesiram kuah bakso, lebay banget jadi orang." ketus Prilly yang sudah berhasil melepas tangan nya dari Gladys.

"Minimal minta maaf dengan tulus. Jangan udah salah, nge gas lagi. Malu dikit, jangan halu doang yang di banyakin." ucap Gladys tak kalah ketus nya.

Prilly mendengus, dia membuang muka kearah lain. Namun tiba-tiba jantung nya berdetak kencang saat melihat Leo berdiri tak jauh dari mereka dan sedang menatap dengan tajam kearahnya.

Arra yang melihat Prilly diam mematung di tempatnya, mengikuti arah pandangan gadis itu. Arra juga terkejut saat melihat Leo yang sedang melihat kearah Prilly.

"Leo, sini." teriak Gladys yang juga sudah mengetahui jika ada Leo.

Leo berjalan menghampiri ketiga perempuan yang sama-sama sedang melihat kearahnya.

"Leo, dia nyiram tangan Arra pake kuah bakso yang panas." adu Gladys tanpa aba-aba membuat Arra dan Prilly menoleh kepadanya.

Leo melirik tangan Arra yang memerah, dia meraih tangan itu dan melihatnya dengan teliti.

"Apa yang harus gue lakukan untuk ngebalas apa yang terjadi sama Arra gue? Hm?" tanya Leo entah pada siapa, namun tentu membuat Prilly merasa takut.

Gladys tersenyum penuh kemenangan saat melihat Leo dalam mode posesif seperti ini. Sebentar lagi pasti ada pertunjukan yang sangat seru.

"Balas yang setimpal lah. Kalau perlu siram pakai kuah bakso panas satu gentong." ucap Gladys dengan antusias membuat Arra menggelengkan kepala nya.

Leo berbalik dan menatap Prilly dengan sangat tajam.

"Lo udah melewati batas, gue nggak pernah ngasih toleransi buat siapapun yang berani nyakitin pacar gue, apalagi fisik nya. Waktu SMA gue pernah nyiram cewek pakai air keras karena berani ngusik pacar gue. Apa perlu gue ulang hal itu ke lo? Hm?"

Seketika wajah Prilly menjadi pias. Baru mendengarnya saja membuat nyawa nya merasa melayang, di tambah ekspresi datar Leo semakin membuat nya yakin jika laki-laki itu tidak berbohong.

Gladys juga terkejut mendengar pengakuan Leo. Dia langsung menoleh kepada Arra yang terlihat tenang di samping laki-laki itu. Di dalam hati dia akan mengingat hal ini dan berjanji untuk tidak membuat masalah dengan pemuda itu.

"Udah Leo. Biarin aja dia. aku nggak apa-apa kok." ujar Arra.

Leo menoleh, "tapi tangan lo terluka. Gue nggak bisa biarin dia tanpa membalasnya lebih dulu."

Arra menggenggam tangan Leo, lalu Arra tersenyum dengan sangat manis.

"Aku nggak apa-apa, kali ini anggap aja aku lagi sial. Lain kali, kalau terulang lagi kamu boleh ngelakuin apapun. Aku nggak akan mencegahnya."

Arra mengusap lembut kepala Arra.

"Apapun yang lo minta pasti akan gue kabulin, terkecuali hal ini. Gue akan tetap balas apa yang udah dia lakuin ke lo."

1
febi
kapan up nya thorr
Maya ajjach Maya
sukses slalu
Za-aja
Jangan lama2 othor hibernasi nya ...sehat selalu and selalu semangat 💪🏻💪🏻
keyki
sangat bagus/Drool//Hey//Smile/
Vajar Tri
semangat 🤩🤩🤩🤩🤩 Thor aku pada mu 🥳🥳🥳🥳 sayang author banyak banyak 🫰🫰🫰🫰
Nana Nana
setia menunggu.... update thor
Dwi Rustiana
semangat kakak apapun itu semoga dilancarkan semua urusan kakak dan bisa kembali up lagi biar g terlalu kangen sama arabellaleo
Hafifah Hafifah
kirain up bab baru g taunya ngasih pengumuman buat hiatus
Hafifah Hafifah
tetep ditunggu
Atik R@hma
ya, jgn lama² ka😆😆
Venny Merliana
jgn lama2 ya thor update nya saya pantengin dan tungguin trus nich.
Venny Merliana
ya thor lama donk.. update nya
Venny Merliana
next thor...lanjutttttt
Venny Merliana
bener calon nya si Gladys si Brandon..😇😅
Venny Merliana
astajimm..meleleh hatiku denger cuharan hati Leo 😍🥰🌷🌷
Venny Merliana
astaga aq smpe brebes mili alias nangis baca ini😭😭😭
🩷nining
luar biasa
strawberry milk
sebenarnya kasian juga sama Brandon🤣🤣
Miela Zaa
Kecewa
💕 bu'e haresvi 💕
bukan deket ma dewa yg ada ntar dikintilin ma saga🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!