Jika seseorang telah jatuh cinta, bisa membuat orang tersebut lupa diri, dan tidak perduli akan kekurangan orang yang ia cintai. Bahkan terkadang, tidak perduli, apakah orang yang ia cintai itu membalas cintanya atau tidak.
Aleena Catherine mencintai Alan Anderson, sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama, hingga akhirnya mereka menikah.
Tapi, tiga tahun usia pernikahan mereka, Aleena di ceraikan Alan. Ternyata Alan tidak mencintai Aleena.
Setelah menceraikan Aleena, Alan melemparkan Aleena kepada pria miskin, bernama Alfred Stewart.
Aleena tidak menyangka, ternyata ia memiliki kisah dengan Alfred, yang tidak pernah Aleena sadari, sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu.
Pernikahan Aleena dengan Alfred yang di anggap semua orang, pria miskin dan pria sampah, menjadi pernikahan yang tidak terduga bagi Aleena.
Aleena di manjakan bak ratu, dan menjadi Nyonya Stewart, yang sangat mendominasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 8.
Untuk menyenangkan hati Aleena, terpaksa Alfred menuruti keinginan Aleena, untuk tidak mengadakan pesta mewah.
Dan, sekarang Alfred telah berdiri di depan rumah Aleena, di sebuah komplek perumahan kalangan menengah, dengan dua lantai.
Ia akan tinggal untuk sementara, di kediaman orang tua Aleena.
Dan, ia akan bersiap menghadapi keluarga Aleena, yang pastinya akan terkejut, melihat Aleena pulang membawa pria yang mereka tidak kenal.
"Papa!" panggil Aleena.
Seorang pria lanjut usia, sekitar lima puluhan lewat, sedang duduk di ruang utama rumah Ayah Aleena, sedang membaca sebuah majalah.
Pria itu duduk bersama dengan dua wanita berbeda usia, sedang menikmati camilan, dan seorang anak muda berusia kira-kira delapan belas tahun.
Ke empat orang tersebut menoleh memandang ke arah Aleena dan Alfred, dengan pandangan yang berbeda satu sama lain.
"Aleena!" Ayah Aleena sontak berdiri dari duduknya.
"Kenapa kamu pulang! seharusnya kamu bertahan di sana, agar tidak di ceraikannya!" dengus lelaki muda, kepada Aleena dengan nada sinis.
"Iya, benar! aku membutuhkan uang untuk membeli ponsel edisi terbaru, kami menunggu kamu, mengirimkan uang pada kami!" sahut wanita yang lebih muda dari Aleena, dengan nada ketus.
Selama Aleena menikah dengan Alan, ia selalu di beri gaji seperti pembantu oleh Alan.
Dan, Aleena selalu memberikan uang, yang di berikan Alan itu kepada Ayahnya.
Ternyata uang yang selalu ia kirimkan untuk Ayahnya, Lucy yang mengambilnya.
Mereka pikir uang itu di berikan Alan kepada Aleena, sebagai uang saku bulanan kepada Aleena.
Karena Aleena istri Alan, jadi Alan berkewajiban memberikan uang bulanan kepada Aleena.
Mereka tidak tahu, kalau uang itu gajinya sebagai pembantu di Mansion Alan.
Aleena selama tiga tahun, merahasiakan kenyataan itu kepada Ayahnya, karena ia lah yang memaksa Ayahnya, untuk menikahkan ia dengan Alan.
Jadi, ia tidak berani mengatakan, apa yang sebenarnya ia alami, setelah masuk ke dalam keluarga Anderson.
"Aku sudah menduga, kalau kamu akan di depak oleh Alan, karena sampai sekarang tidak dapat memberi Alan seorang anak!" sahut pria muda dengan nada ketus juga.
"Diam! bukannya menyambut Aleena dengan baik, sudah lama dia tidak pulang, kalian malah membuat keributan!!" ujar Ayah Aleena, memarahi kedua anak tirinya tersebut, yang terlihat tidak senang dengan kedatangan Aleena.
Alfred merasakan suasana rumah Aleena, ternyata tidak seperti yang ia duga.
Ia pikir selama ini Aleena memiliki keluarga, yang saling menyayangi satu sama lain.
Aleena menatap dingin, ketiga orang yang selalu tidak menyukainya itu.
Ayah Aleena, Robert Cony, menikah lagi setelah Ibu Aleena meninggal, saat Aleena berusia tiga belas tahun.
Lucy Thea, Ibu tiri Aleena saat menikah dengan Ayahnya, telah memiliki dua putra dan putri.
Setelah Ayahnya dan Ibu tirinya menikah, Ayah Aleena tidak membeda-bedakan kasih sayangnya, kepada semua anak-anaknya.
Hingga membuat ke dua adik tiri Aleena menjadi sangat manja.
"Mari duduk putriku, sudah lama kamu tidak pulang ke rumah, Papa merindukan mu, mari.. mari duduk di sini!" Ayah Aleena menepuk sofa di sebelahnya.
Aleena menarik tangan Alfred untuk duduk di samping Ayahnya, yang sontak membuat keempat keluarga Aleena, terpaku melihat tangan Aleena, yang menggenggam tangan Alfred.
"Lihatlah! dia membawa seorang pria tanpa rasa malu, jangan-jangan Alan menceraikan dia memang karena berselingkuh!!" sahut adik perempuan Aleena, seraya menuding kan jari telunjuknya kepada Aleena.
"Iya! betul! kamu berselingkuh dengannya, kan?!" adik lelaki tiri Aleena, ikut menimpali tuduhan kakaknya kepada Aleena.
"Sudah... sudah... jangan menuduh yang tidak-tidak pada kakak kalian, Aleena tidak mungkin seperti itu" Lucy dengan nada yang lemah lembut, melerai ke dua anaknya yang tengah memojokkan Aleena.
Wajah datar Aleena terlihat tenang, memandang ketiga orang itu.
Lucy terlihat Ibu yang lemah lembut, kalau di depan Ayah Aleena saja, jika Ayahnya tidak di rumah, Lucy bagaikan singa yang mengaum, siap melahap Aleena.
Sudut bibir Aleena menyunggingkan senyuman dingin, mendengar perkataan Ibu tirinya tersebut.
Ia tahu, sebenarnya Lucy juga ikut menyindir dirinya, dengan pura-pura membelanya.
Aleena kemudian duduk di samping Ayahnya, dan Alfred duduk di sebelah Aleena.
"Pa, apakah Papa sudah mendengar tentang perceraian ku dengan Alan?" tanya Aleena memandang Ayahnya.
"Iya, Alan memberitahu kan perceraian kamu dengannya, Papa pikir mungkin karena kamu yang memaksakan pernikahan kalian, jadi ia sampai saat ini ternyata tidak bisa mencintai kamu!" Robert meraih tangan Aleena, lalu menggenggamnya ke dalam ke dua tangannya.
"Alan ingin menikahi kekasihnya, karena itulah ia menceraikan aku" ucap Aleena pelan.
Robert terdiam mendengar apa yang di katakan Aleena. Ternyata Alan selama menikah dengan Aleena, memiliki seorang kekasih.
Bersambung....