'Ketika nona arogan berubah'
Apakah kalian berfikir bahwa aku akan berubah menjadi gadis yang baik,sopan,ramah,rendah hati?
Kalian salah,aku akan berubah menjadi malaikat pencabut nyawa untuk orang-orang yang menghancurkan kehidupan ku.
***
Alana Blanchard meninggal di usia 18 tahun karna tertabrak mobil truk yang membuat tubuhnya hancur dan tak berbentuk,bahkan hanya kepalanya yang terkubur karna keluarganya tak mau repot-repot mencari bagian tubuh lainnya.
Bahkan semua orang menganggap kematiannya adalah sebuah berkat,termasuk keluarga dan juga tunangannya.
Namun Tuhan memberikannya kesempatan kedua,hingga ia kembali ke satu tahun lalu dimana setahun kemudian adalah hari kematiannya.
Namun Alana hanya sendiri melawan keluarganya yang berpengaruh besar,belum lagi dengan keluarga tunangannya yang punya organisasi mafia.
Akhirnya Alana meminta bantuan Paman kecil dari tunangannya,yang ia tahu adalah orang terpenting dan paling berpengaruh dikeluarga besar mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Alana
"Pa,Alana udah benar-benar keterlaluan dia berani nampar mama di depan umum, ngelukain Alga juga menyakiti Celine,papa harus bertindak tegas sama Alana dia udah keterlaluan pa,apa papa akan diam saja menghadapi sikap kurang ajar anak itu?"
Zahra mengadukan semuanya kepada suaminya setelah sang suami kembali dari luar kota.
"Ma,papa lagi capek bisa tidak jangan bahas itu dulu biarkan papa istirahat"
Zahra mendegus pelan kemudian ekspresi wajahnya melunak,"Ya udah deh papa istirahat dulu aja,tapi nanti kita bahas lagi ya pa,mama benar-benar gak bisa mentolerir perlakuan Alana lagi jika di biarkan dia bisa saja menjadi preman di luaran sana bahkan bisa saja menjadi pembunuh mengingat bagaimana berhati kejamnya dia"
Pembunuh?Jauh sekali pemikiran Zahra.
Alvarez menghembuskan nafas kemudian mengangguk,"Papa tidak akan membiarkannya mempermalukan keluarga Blanchard sekalipun anak itu akan keluar dari keluarga ini"
***
Akhir-akhir ini Alana selalu pulang tengah malam ke apartemen,entah apa yang ia urus di luaran sana sampai tengah malam.
Baru saja Alana keluar dari Lift lagi-lagi ia bertemu dengan pria beberapa hari lalu yang ia temui di depan lift itu juga,namun kali ini hanya seorang pria saja,namun tanpa peduli Alana melewati pria itu begitu saja ia tidak ingin berurusan dengan siapapun,ia hanya ingin fokus pada kehidupannya sendiri.
Namun langkah Alana terhenti saat mendengar pria asing itu berbicara padanya.
"Kamu Alana cucu almarhum tuan Blan?"
Alana berbalik untuk melihat pria yang baru berbicara dengannya itu,namun pria itu masih berdiri di posisinya semula dengan posisi membelakanginya saat ini."Benar,apakah anda mengenal almarhum kakek saya?"tanyanya akhirnya setelah cukup lama terdiam.
Namun tanpa menjawab pria itu masuk ke lift,saat sudah berdiri di dalam lift dan berbalik Alana bisa melihat ekspresi wajah pria itu begitu datar dan dingin sebelum lift benar-benar tertutup.
Glek...
Alana menelan salivanya saat tatapannya dan pria itu sempat bertemu,"Aura pria itu tidak biasa sangat menyeramkan",gumam nya kemudian pergi.
***
"Alana kau tahu,papa sangat marah atas apa yang kau lakukan dengan kak Alga waktu itu,asal kau tahu kak Alga sampai di obati langsung oleh dokter"
"Oh ya,itu bagus",jawab Alana cuek,ia tidak mengerti kenapa Celine selalu mencari gara-gara padanya,bahkan lihat sekarang gadis itu mengikuti nya ke perpustakaan.
"Nanti pulang sekolah papa akan bertemu dengan mu,dan kemungkinan besar akan mengeluarkan mu dari sekolah ini"
Alana tak menanggapi ia hanya mengambil buku-buku yang ia ingin ambil,namun Celine terus mengikutinya dan berceloteh."Oh ya,ku harap kamu datang ya tiga hari lagi acara ulang tahun papa dan juga hari dimana aku akan di angkat menjadi keluarga Blanchard,aku tidak ingin bahagia sendiri",lanjut Celine dengan tidak berperasaan nya.
Celine kesal setengah mati karna Alana yang tak menanggapinya,ia menyentak tangan Alana sampai tubuh Alana berbalik dan melihatnya.
"Jangan menguji kesabaran ku",Alana tak bisa menahan lebih lama kekesalannya.
"Kenapa mau mukul aku,lakukan saja jika kamu berani,ingat sekarang aku anak pemilik sekolah ini,berani kamu nyentuh aku maka akan langsung di keluarkan dari sekolah ini"
Alana tertawa sinis mendengarnya, benar-benar tidak tahu malu.
"Ingat Alana sekarang kau bukan siapa-siapa lagi,bahkan aku ragu bulan depan kau tidak akan mampu membayar uang sekolah",ejek Celine bahkan menunjuk-nunjuk dada Alana."Tapi jika kau berlutut dan mencium sepatu ku mm...mungkin aku akan berbaik hati untuk membayar uang sekolahmu untuk bulan depan", lanjutnya lagi menatap Alana dengan rendah.
"Hasil merebut milik orang lain aja bangga,apa kau tidak punya rasa malu sedikit saja?,lihatlah bahkan sebegitunya ingin merendahkan ku,apakah kamu begitu terobsesi denganku selama ini?",Alana berkata tanpa emosi dengan tangan yang terlipat di depan dada.
Celine melotot kesal,ia akan membuka suara lagi namun Alana lebih dulu berbicara.
"Kamu pikir setelah aku keluar dari keluarga Blanchard aku akan kehilangan segalanya?, justru aku akan memiliki segalanya dan kamu...tetap bukan siapa-siapa,kau dan ibu mu itu sebentar lagi akan kembali menjadi orang miskin!",cecar Alana dengan senyum kemenangan melihat raut wajah Celine yang memerah karna marah.
Alana sudah menyelediki semuanya bersama dengan Chairul tentang Zahra dan Celine, keduanya berencana akan membuat kejutan di acara ulang tahun Alvarez nanti dimana akan bersamaan mengangkat Celine jadi Putri kandung dan satu-satunya di keluarga Blanchard.
Satu fakta yang Alana ketahui tentang Zahra sebelum bersama papanya,yaitu Zahra yang ternyata seorang pelayan di rumahnya dulu,dan Celine adalah putri kandungnya dengan suaminya,ya fakta lainnya ternyata sebelum menikah dengan Alvarez Zahra sudah menikah dan memiliki Celine,namun berpura-pura masih single saat mendekati Alvarez hingga berhasil menikah dengannya,dan untuk memberikan kehidupan yang baik untuk putrinya ia berpura-pura mengatakan pada keluarga Blanchard kalau ingin mengadopsi anak,dan fakta yang lebih mengejutkan lagi suami Zahra masih hidup hingga saat ini dan mereka masih saling berhubungan.
Sebenarnya semua fakta itu tidak sulit di ketahui karna ternyata almarhum kakek Blan sudah mempunyai informasi-informasi itu namun belum di selidiki lebih baik,jadi Alana dan Chairul hanya tinggal menyelediki lebih dalam dan mengumpulkan bukti-bukti yang ada.
Dan dari sana Alana juga curiga akan sesuatu tentang kematian kakeknya yang secara tiba-tiba,terlebih ia juga sering mendapatkan rekaman-rekaman tidak jelas di otaknya tentang kematian seseorang dan Alana yakin itu adalah kematian sang kakek.
"Jika sampai terbukti wanita itu juga yang melenyapkan kakek,maka aku tidak akan pernah memaafkannya!"
Alana keluar dari perpus tanpa mempedulikan Celine lagi.
Namun saat Alana sudah keluar,tiba-tiba tangannya di tarik oleh seseorang bahkan belum sempat ia melihat siapa orang itu ia sudah di bawa ke belakang perpus.
Rafael
"Apa yang kau inginkan?"
"Kenapa lo tiba-tiba berubah Alana?"
Alana tersenyum sinis namun hanya samar, kenapa pria itu bertanya seperti itu?
"Jawab gue Alana!?,kenapa lho enggak seperti dulu ngejar gue sampai melukai cewek manapun yang mendekati gue?,kenapa lo gak terobsesi lagi sama gue?,kenapa lho gak pernah nemuin gue lagi sekarang seperti sebelumnya dimana lo selalu ingin berada di sisi gue?,lho juga enggak pernah lagi memberikan gue bekal lagi seperti biasanya bahkan tidak pernah Absen?!"
Rafael bertanya dengan tak ada jeda, terdengar jelas dari nada bicaranya kalau ia sedang frustasi,bahkan matanya begitu memerah dan rambutnya acak-acakan wajahnya juga kusam.
"Kenapa Alana?"
Bersambung...