Ellina damara, gadis berusia 18 tahun yang di adopsi keluarga damarta.
Awalnya kehidupannya baik baik saja sebelum kedatangan sahabat sekaligus calon istri kakak sulungnya. Yang mengakibatkan dirinya di benci oleh sang kakak karena di tuduh berbuat jahat pada calon istrinya.
Hingga sebuah tragedi terjadi. Mereka tidur bersama hingga mengakibatkan ellina hamil. Namun sayangnya Arion sang kakak tak ingin bertanggung jawab. Dan memaksa menyuruh ellina menggugurkan kandungannya.
Dengan sakit hati ellina memilih pergi dari kehidupan Arion seta keluarganya. Melahirkan dan membesarkan anaknya sendiri.
Hingga beberapa tahun mereka bertemu kembali. Dengan ellina yang telah berubah bersama sang putra tampan.
Bagaimana kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
"aku bisa jelasin ar. Ini gak seperti yang kamu lihat kok"
"apalagi yang mau kamu jelaskan nad. Dua kali kamu bohongi aku nad. Aku masih belum bisa maafin kamu karena kebohongan kamu waktu itu dan sekarang, Siapa ayah dari bayi ini nad?" tuntut Arion.
"kamu ngomong apa sih Ar. Kamu ayahnya Ar, dia bayi kamu!" ucap Nadia dengan air mata yang mulai berderai.
" jangan membual Nadia kau tahu jelas jika aku bukan ayah bayi ini. Kau hamil sudah lama sebelum kita menikah, jika pun dia memang bayi ku dia pasti lahir secara prematur bukan normal. Kau tidak perlu mengelak lagi. Aku akan mengurus perceraian kita dari sekarang. Dan setelah kau pulih kau bisa keluar dari rumahku" putus Arion tegas.
"tidak! Kamu mohon sayang jangan cerai. Kasih aku kesempatan satu kali lagi aku janji akan jadi istri yang terbaik buat kamu" pinta Nadia memohon. Berderai air matanya.
"aku tidak bisa. Kau sudah ku beri satu kesempatan dan kau malah menyia nyiakannya. Kau berbohong dengan mengaku mengandung anakku yang nyatanya dia anak orang lain" lirih Arion dia merasa kecewa dengan sikap Nadia.
"Ar aku mohon. Apa kau tidak kasihan padaku, aku baru saja melahirkan dan kita berdebar masalah perceraian. Aku mohon Ar".
"kasihan? Aku bahkan memberikan seluruh tenagaku, cinta, uang, rumah. Kau ku perhatikan dengan saat baik disaat kau bahkan bukan mengandung anakku."
"Arion aku mohon pliss. Apa kamu udah gak sayang sama aku gak kasihan? Aku baru melahirkan Ar hikss.. aku masih sayang sama kamu ar. aku mohon jangan cerai ya?" pinta Nadia dengan berlumur air mata.
"aku memang masih sayang padamu. Mau bagaimanapun juga kita menjalin hubungan selama enam tahun. Tapi dengan mudahnya kau mengkhianatiku dan menikmati kukungan pria lain hingga kau hamil. Itu yang kau bilang sayang? Cih"
" pengurusan penceraian akan aku lakukan dengan cepat. Aku akan membiarkan kondisimu pulih terlebih dahulu dan setelah itu kau bisa keluar dari rumah keluarga dra"
Percakapan satu bulan kemarin masih terngiang di kepala pria yang tengah menyedot rasa dari rokok yang di pegang nya. Kepalanya pusing akibat pemikiran yang terlalu kacau.
Dua minggu lalu Nadia sudah keluar dari rumah keluarga nya. Tentu saja karena perintahnya. Kala itu Arion yang memaksa Nadia untuk menandatangani surat cerai baru pulang dari kantor pengadilan agama. Karena hari itu mereka resmi bercerai sebagai suami istri.
Nadia yang sudah mengemasi barang barang miliknya serta sang putra damar bagaskara mencoba memohon pada Arion untuk tidak mengusirnya. Dengan sang putra di gendongannya dia menangkap kedua tangannya di depan dengan wajah iba.
" Ar plis, pikirin lagi ya. Jangan usir kami Ar aku mohon hikss."
"Kasih aku satu kesempatan. Meski aku bukan istri kamu lagi tapi aku akan berusaha melayani kamu sebagai tuan. Asal kau tidak mengusir aku dan damar" pinta Nadia.
Dari pada pindah rumah Nadia memilih untuk tinggal disana meski harus menjadi pelayan. Karena baginya, tinggal di sana dia masih bisa kembali menaklukan hati Arion dan masih kemungkinan mereka bersama lagi meski harus menjadi seorang pelayan dulu. Berbeda jika dia pindah rumah, akan sulit mengambil kembali hati prianya.
" Tidak Nadia keluarlah! Aku tidak ingin mendengar permohonan mu lagi. Aku sudah memberimu tempat yang lebih kayak di banding permintaan mu itu. Jadi, jangan pernah kau tampakan lagi wajahmu di depanku!"
Saat itulah Nadia keluar. Arion telah membeli sebuah rumah yang lumayan jauh dari rumah keluarga nya. Dia berikan itu pada Nadia sebagai tanda nafkah yang di berikannya pada mantan istri serta anaknya
Arion mendengus pelan sembari menghembuskan napas dinginnya. Alasan Nadia kala itu membuatnya terkejut dan sangat terpukul kecewa dengan berat.
_"kau tahu jika kau sudah hamil saat akan menikah denganku?" Tanya Arion serius pada Nadia. Kini mereka tengah berbicara empat mata_
_"yah aku mengaku. Aku memang sudah tahu jika aku hamil sebelum menikah denganmu. Maaf" aku Nadia dengan tertunduk._
_arion meraup wajahnya kasar. " apa alasanmu mempertahankan bayi itu?" Tanya arion. Dia sangat ingin tahu alasan Nadia mempertahankan bayinya. Bukan dia menyuruh nya menggugurkan kandungan, hanya saja dia ingin tahu._
_"aku....aku tidak bisa. Aku juga seorang ibu Ar aku tidak mungkin menggugurkan anakku. Bagaimanapun dia tetap anakku meski bukan kamu ayahnya Ar" jelas nadia._
_" selain itu, aku memang mengkhianatimu. Aku jatuh cinta pada pria lain sebelum kita menikah. Kami sering melakukan hubungan intim dan akhirnya aku mengandung anaknya." Aku nadia. Mau bagaimana lagi Arion sudah mengetahuinya, lebih baik dia mengaku dari pada menambah kebohongan lagi_
_"lalu kenapa kau tak meminta pertanggung jawaban darinya dan lebih melanjutkan pernikahan denganku? Bukankah kau mencintainya?" Tanya Arion sesak saat mendengar pengakuan istrinya mengenai pengkhianatan nya_
_nadia menunduk pelan. Mengusir sesak di dada setiap kali mengingatnya. " Aku... Aku tidak bisa"_
_"kenapa?"_
_"karena dia telah memiliki istri dan bahagia bersama keluarga nya" tertahan tercekat rasanya leher Nadia seperti di cekik oleh tambang besar_
Arion menunduk. Rokok di tangannya terjatuh begitu saja. Dia terduduk lemas di balkon dengan angin malam yang menyorotinya. Air matanya lolos tanpa bisa dia tahan. Dadanya sesak saat kembali mengingat cinta tulusnya terkhianati. Apakah ini yang di dapatnya setelah apa yang di perbuatnya?
Dia bahkan telah Matian Matian membela Nadia meski dia tahu Nadia lah yang salah. Apakah ini karma untuknya karena telah berbuat jahat pada adiknya?