Permaisuri Penguasa Dari Pangeran Terbuang

Baiklah terima kasih suamiku, jika begitu kami pergi dulu untuk istirahat" ucap Ming Yue lalu pergi dari sana bersama Ai.

Setelah itu hanya tinggal Dai Lu dan Xinyi yang marah, atas perbuatan jendral songan.

"Yang mulia berani sekali merena ingin meracuni permaisuri Ming Yue, Meraka meremehkan kediaman kita" ucap Xinyi

"Ya kau benar, gunakan bukti yang kita dapatkan dan kirim ke ayah handa, dan buat seolah olah Jendral Songan yang melaporkan semua kejahatan para Mentri dan pejabat itu" ucap Dai Lu dingin.

" Baik yang mulia, hamba menjalankan perintah" ucap Xinyi lalu pergi.

"Kalian jangan salahkan aku jika aku bertindak kejam, tidak akan aku maafkan kalian semua" ucap Dai Lu marah

...****************...

Sedangkan Ai dan Ming Yue sedang duduk di kamar Ming Yue,

"Apa yang kau pikirkan Ming Yue?" tanya Ai

"Aku sedang berpikir kita ini perlu uang yang banyak untuk membangun semuanya, tapi aku bingung apa semua emas kita cukup untuk semuanya?" ucap Ming Yue

"Aku juga tidak tau, apa kah cukup coba saja aku memilih ladang uang yang tidak akan pernah habis dan bisa bertambah sendiri saat di ambil" ucap Ming Yue pelan

Dan tiba tiba gelang di tangan nya bersinar dan dalam sekejap Ming Yue bisa melihat jika di dalam gelang itu menyimpan banyak harta berharga dan tidak akan pernah habis.

"Ai coba tebak apa yang kulihat saat ini?" tanya Ming Yue

"Ada apa, apa yang kau lihat?" tanya Ai

"Aku melihat gunung emas yang tidak akan pernah habis dan akan selalu bertambah banyak jika kita membantu orang lain dengan tulus" ucap Ming Yue heboh

"Benarkah?" tanya Ai shock

"Benar aku tidak berbohong, jadi kita bisa membuat kerajaan sendiri, Ai bagaimana jika kita membuat kerajaan sendiri di sebuah hutan yang belum di jamah orang lain dan bisa kita buka, kita bisa mengajak orang orang yang terlantar untuk tinggal disana untuk menjadi penduduk kita, dari pada kita menunggu disini bukan. Kita biarkan saja mereka merebutkan kekaisaran ini" ucap Ming Yue

"Kau benar itu ide yang bagus, kita bicarakan pada suami mu agar bisa cepat terlaksana" ucap Ai

"Iya, kau tau bukun semua pasukan Kekaisaran ini hanya akan mau di perintah oleh suamiku karena dialah pemilik token itu, jadi kita bisa mengambil semua pasukan itu lalu kita juga mengajak Mentri dan pejabat jujur untuk mundur perlahan begitu juga masyarakat nya, maka lama kelamaan Kekaisaran ini akan kosong dan hanya cangkang saja" ucap Ming Yue.

"Dan kita bisa rahasiakan siapa pemimpin dari kerajaan baru itu hingga waktunya tiba, kita akan tetap disini sampai semua selesai agar tidak ada yang curiga jika kerajaan itu milik kita, dan kita bisa menggunakan baju dengan buatan kita agar semua orang penasaran siapa kita" ucap Ming Yue lagi.

"Iya kau benar, ayo kita bicarakan pada suami mu" ucap Ai

"Tidak perlu aku sudah dengar semuanya, dan akh setuju dengan rencana istri ku" ucap raja Dai Lu yang tiba tiba muncul bersama Xinyi

"Maaf membuat kalian kaget aku datang untuk memberi tau hal penting" ucap Dai Lu.

"Baiklah tidak masalah, duduk lah kita bicarakan semuanya" ucap Ming Yue

"Terima kasih" jawab Dai Lu lalu duduk di sebelah Ming Yue

Lalu mereka berdiskusi semua nya dari awal hingga akhir.

Dan semua di setujui dan akan memulai semua setelah acara pertama lusa.

...****************...

Keesokan harinya pagi pagi sekali kediaman, Ming Yue sudah berdiri 20 Pengawal bayangan yang di minta Ming Yue pada Dai Lu

"Selamat pagi yang mulia permaisuri Salam hormat, kami siap menjalankan perintah yang mulia" ucap Kedua puluh pengawal itu.

"Baiklah salam kalian aku terima, apa kalian sudah sarapan jika belum ayo sarapan dulu aku sudah menyiapkan nya untuk kalian" ucap Ming Yue dan itu membuat mereka semu kaget dan salin pandang.

"Ayo kenapa kalian justru saling pandang, apa kenyang dengan hanya saling pandang?" ucap Ming Yue

"Tapi yang mulia kami tidak pantas-" ucapan mereka terhenti

"Apanya yang tidak pantas, kalian masih manusia kan, jika kalian manusia sama seperti ku ya tentu pantas saja, jadi ayo cepat nanti keburu terang" ucap Ming Yue

"Baik yang mulia" ucap mereka dan mengikuti Ming Yue masuk dan benar saja disana sudah tersedia meja panjang dan sudah berisi banyak masakan yang terlihat sangat nikmat,

"Ayo cepat duduk, sebentar lagi suamiku akan datang kita bisa makan bersama" ucap Ming Yue dan benar saja Dai Lu datang bersama Xinyi

"Ayo duduk suamiku, kita makan dulu setelah itu kami akan pergi" ucap Ming Yue dan Dai Lu menurutinya.

Semua pun mulai memakan makanan yang ada disana dengan sangat menikmati nya.

Setelah semua selesai Ming Yue dan Ai serta kedua puluh orang itu pergi karena suasana masih sangat gelap disana,

"Kita akan pergi mengambil barang yang harus di kirim ke selatan dari orang orang mentri Zu dan kalian gunakan baju prajurit milik jendral Songan agar mereka mengira mereka pelakunya" ucap Ming Yue

"Setelah mendapatkan barang barang itu kita bawa ke selatan agar semua bisa di berikan pada korban kekeringan itu" ucap Ming Yue

"Baiklah yang mulia" ucap semuanya.

"Ai kau pergilah bersama 7 orang untuk belanja keperluan para wanita itu, aku khawatir mereka kelaparan, aku akan mengurus ini" ucap Ming Yue

"Baik kau harus hati hati, ayo kalian bertujuh ikut aku" ucap Ai

"baiklah kau juga hati hati kalian semua harus berhati hati" ucap Ming Yue dan mereka pun pergi dengan arah berbeda.

Sedangkan di istana terdengar kehebohan, para pelayan yang tersisa hanya ada tiga karena semuanya telah mati, terkena racun yang harus di berikan pada Ming Yue.

"Ada apa kalian ribut dan kenapa kalian hanya bertiga?" tanya Xinyi

"Tuan di... disana ada mayat, mereka semua sudah mati!!" ucap salah seorang pelayan

"Apa... Bagaimana bisa lalu kenapa kalian selamat, apa kalian yang melakukan ini?" tanya Xinyi

Mendengar itu tiga pelayan itu langsung terduduk memohon ampun.

"Tidak tuan kami juga tidak tau, kami tidak ada yang tau kenapa begini" ucap mereka

"Jika begitu kalian harus diam dan jangan ada yang sampai tau jika ada kejadian ini, takutnya ini jebakan dan akan membuat semua celaka, kunci mulut kalian dan bekerja lah seperti biasa tanpa berbicara hal ini jika tidak kalian pasti menjadi tersangka karena kalian yang selamat" ucap Xinyi

"Baik tuan kami mengerti, kami tidak melihat apapun pagi ini, ayo kita bekerja" ucap mereka dan bekerja seperti biasa.

Melihat kepergian itu Xinyi tersenyum kecil, lalu memanggil orang orang nya.

"Kubur mereka di tempat yang sudah di sediakan, bersihkan semua" ucap Xinyi

"Baik tuan" ucap mereka lalu menjalankan perintah

Bersambung