Mengisahkan tentang perjalana kehidupan seorang anak bernama Leonel Alastair yang berasal dari keluarga Von Adler. Kecintaannya pada musik klasik begitu melekat saat dia masih kecil, demi nama keluarga dan citra keluarganya yang sebagai musisi.
Leonel menyukai biola seperti apa yang sering dia dengarkan melalui ponselnya. Alunan melodi biola selalu membawanya ke masa masa yang sangat kelam dalam hidupnya.
Namun perlahan seiringnya waktu berjalan, kehidupan dan minatnya berubah. Dengan bantuan seorang kakak angkat Raehan dia memiliki tujuan baru, dengan tujuan tersebut dia bertemu seseorang yang menempati hatinya.
Bromance!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 (End): "Menapak Masa Depan"
Beberapa tahun telah berlalu sejak Leonel dan Julian memutuskan untuk menjalani hidup bersama. Hidup mereka bukan tanpa tantangan, tetapi setiap rintangan hanya memperkuat ikatan di antara mereka. Ketenaran Leonel sebagai penulis dan pembicara publik semakin melejit setelah buku Cahaya di Tengah Bayangan menjadi bestseller. Buku itu mendapat pengakuan luas, menjadi inspirasi bagi banyak orang yang pernah merasakan rasa terpinggirkan atau terjebak dalam bayangan masa lalu.
Namun, kehidupan Leonel dan Julian kini tidak hanya berputar di sekitar ketenaran dan pengakuan. Mereka telah menemukan kebahagiaan di dalam kehidupan sederhana, yang diisi dengan momen-momen kecil yang tak ternilai. Setiap malam, mereka akan duduk di balkon apartemen kecil mereka, menikmati secangkir kopi, dan berbincang tentang mimpi-mimpi mereka—tentang masa depan, petualangan yang ingin mereka alami, dan hal-hal yang ingin mereka lakukan bersama.
Suatu malam, saat mereka duduk di balkon seperti biasa, Julian mengeluarkan sesuatu dari sakunya—sebuah tiket pesawat. “Bagaimana kalau kita pergi?” katanya, mengacungkan tiket itu ke arah Leonel sambil tersenyum lebar.
“Pergi?” tanya Leonel, tersenyum penasaran. “Ke mana?”
“Ke tempat yang kamu sebutkan waktu itu... Selandia Baru. Tempat dengan pegunungan yang kamu bilang selalu ingin kamu lihat langsung. Aku ingin kamu bisa merasakan kebebasan yang lebih luas lagi, tempat di mana kita bisa benar-benar jauh dari semua hal yang pernah membebani kita,” jelas Julian.
Leonel terdiam sejenak, merasakan kehangatan yang luar biasa dari sikap perhatian Julian. Tanpa berpikir dua kali, ia mengangguk dan tersenyum. "Aku akan pergi ke mana saja selama kamu ada di sana."
Perjalanan ke Selandia Baru membawa mereka pada petualangan yang tak terlupakan. Dari padang rumput hijau yang luas hingga puncak-puncak gunung yang menjulang, setiap sudut tempat itu terasa ajaib. Leonel merasakan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, dan dengan Julian di sampingnya, tempat itu menjadi lebih bermakna.
Di salah satu malam yang tenang, mereka mendaki bukit kecil untuk menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Di sana, di bawah gemerlap cahaya bintang, Leonel merasakan sebuah keinginan kuat untuk terus melangkah ke depan, tanpa rasa takut akan masa lalu.
“Jul,” Leonel berbisik, memandang langit luas di atas mereka, “Aku ingin kita selalu bersama, melangkah sampai akhir. Apa pun yang terjadi, aku ingin kamu di sisiku.”
Julian mengangguk sambil meraih tangan Leonel dan menggenggamnya erat. “Aku sudah bilang, kan? Kamu selalu punya tempat selama aku ada. Dan aku akan selalu ada.”
Mereka berdua saling tersenyum, merasakan kehangatan cinta yang tak terucapkan. Di bawah langit yang luas dan penuh bintang itu, mereka berjanji untuk bersama menghadapi setiap hari baru, tanpa rasa takut, tanpa ragu.
Setelah kembali dari Selandia Baru, Leonel dan Julian memutuskan untuk mendirikan sebuah yayasan bagi remaja yang mengalami kesulitan dalam keluarga mereka. Yayasan itu diberi nama Cahaya Baru, terinspirasi dari perjalanan Leonel untuk menemukan dirinya dan melepaskan diri dari bayang-bayang masa lalu.
Yayasan Cahaya Baru menjadi tempat di mana mereka bisa berbagi cerita, memberikan dukungan, dan menjadi tempat perlindungan bagi siapa pun yang merasa kehilangan arah. Leonel dan Julian mengabdikan hidup mereka untuk membantu orang lain menemukan “cahaya” mereka sendiri.
Mereka tahu, di dunia yang penuh tantangan ini, cinta dan kepercayaan akan selalu menjadi penuntun yang setia. Dan dengan keyakinan itu, mereka melangkah bersama—membangun masa depan yang dipenuhi harapan, bagi diri mereka sendiri dan bagi semua orang yang pernah merasakan berada di bawah bayangan.