Emanuel Abraham Lincoln seorang pria dewasa yang berumur 28 tahun merupakan CEO Dari perusahaan Besar yang bernama E,A Company
Emmanuel Merupakan suami dari seorang wanita cantik yang bernama Rossa, mereka sudah lama menikah dan di karuniai seorang
putra Yang Kini Berusia 2 tahun, putra mereka Di beri nama Kenzie Junior Abraham Lincoln.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berangkat ke Singapura
Emmanuel kembali memeluk Silvia dengan sangat erat. Entah mengapa waktu Dafa berkata akan merebut Silvia darinya, Emmanuel merasa sedikit takut. Bagaimana tidak takut? Emmanuel sangat tahu siapa itu Dafa. Apapun yang Dafa inginkan ia harus mendapatkannya, bagaimana pun caranya. Itu lah yang membuat Emmanuel takut karena Emmanuel tahu Dafa akan melakukan segala cara demi merebut Silvia darinya.
"Tuan kenapa terlihat ketakutan seperti itu?" tanya Silvia menangkap wajah Emmanuel yang terlihat cemas dan gelisah.
"Tidak apa-apa! Peluk saja aku!" titah Emmanuel sembari mempererat pelukannya pada Silvia. Silvia yang mendapatkan perlakuan seperti itu, hanya bisa pasrah dan kembali memeluk Emmanuel dengan kedua tangannya.
Keduanya pun larut dalam pelukan hangat itu. Hingga beberapa menit kemudian, pintu ruangan tiba-tiba diketuk oleh seseorang yang membuat Emmanuel dan Silvia langsung melepaskan pelukannya masing-masing.
"Masuk!" titah Emmanuel.
Han masuk ke dalam sana dengan wajah yang terlihat panik. "Tuan," seru Han.
"Ada apa, Han? Kenapa kau terlihat panik seperti itu?" tanya Emmanuel dapat menangkap raut wajah panik Han.
"Nenek buyut Tuan tiba-tiba mengalami penurunan kesehatan secara drastis pagi ini," jawab Han yang membuat Emmanuel langsung terkejut saat mendengarnya.
"Apa?! Lalu bagaimana keadaannya sekarang?!" pekik Emmanuel sangat khawatir.
"Saya belum dapat kabar dari pihak rumah sakit, Tuan. Yang pastinya anda diminta Tuan Besar untuk segera terbang ke Singapura sekarang ini juga. Semua keluarga telah berangkat ke sana," ucap Han.
Emmanuel menganggukan kepalanya dengan segera. "Segera siapkan jet pribadiku, Han! Kita berangkat sekarang juga!" titah Emmanuel.
"Baik, Tuan!" Han pun segera pergi dari sana untuk melaksanakan tugasnya itu.
"Silvia," seru Emmanuel.
"Iya, Tuan?" tanya Silvia.
"Kau ikut aku ke Singapura. Kondisi nenek buyutku sedang tidak baik-baik saja saat ini dan aku harus ke sana," ujar Emmanuel.
"Tapi—"
"Jika kau tidak ikut siapa yang akan menjaga Kenzie? Kau tahu sendiri putraku itu tidak bisa berpisah dirimu," ujar Emmanuel yang membuat Silvia terdiam sebentar lalu sedetik kemudian gadis itu menganggukkan kepalanya dikarenakan merasa kasihan pada Kenzie.
Beberapa menit kemudian. Han kembali datang dan memberitahukan jika pesawat pribadi milik Emmanuel sudah disiapkan.
"Ayo kita berangkat," ujar Emmanuel.
"Aku bangunkan Kenzie dulu," ucap Silvia yang segera masuk ke dalam kamar. Setibanya di dalam sana, Silvia segera membangunkan Kenzie.
"Sayang ...." Silvia menepuk-nepuk punggung Kenzie secara perlahan.
"Emmm ...." Kenzie langsung menggeliat ketika merasakan gangguan itu.
"Bangun, Sayang. Ayo kita pergi," ucap Silvia dengan sangat lembut yang membuat mata Kenzie langsung terbuka.
"Eumm ... mau ke mana, Bu?" tanya Kenzie seraya mengucek-ngucek matanya dengan kedua tangannya.
"Ikut Papa ke Singapura, Sayang. Ayo bangun. Jangan kucek-kucek matamu, nanti bisa merah loh!" tegur Silvia menahan kedua tangan Kenzie.
"Gendong, Bu," pintah Kenzie dengan sangat manja. Tanpa banyak berkata lagi, Silvia segera menggendong Kenzie, lalu keluar dari kamar itu.
"Semuanya sudah siap?" tanya Emmanuel ketika melihat kedatangan Silvia yang menggendong sang putra.
"Sudah," jawab Silvia.
"Ayo kita berangkat!"
Emmanuel, Silvia dan Han pun melangkah keluar dari ruangan itu. Mereka akan berangkat ke Singapura hari ini juga karena kondisi Nenek Buyut Emmanuel sedang tidak baik-baik saja.
Masih ingat dengan Neneknya Nyonya Lenny yang dulu sempat disekap oleh Tuan Charles? Itu lah dia.
______________________
2 jam perjalanan. Akhirnya mereka tiba di Singapura. Mereka langsung berangkat menuju rumah sakit Mount Elizabeth.
Sesampainya di rumah sakit tersebut. Emmanuel dan Silvia pun segera masuk ke dalam ruangan VVIP milik sang Nenek Buyut.
"Papi. Mami," seru Emmanuel ketika melihat Tuan Charles dan Nyonya Lenny sedang menangis di samping tempat tidur Nenek Buyutnya.