NovelToon NovelToon
Kupinang Dengan Istighfar

Kupinang Dengan Istighfar

Status: tamat
Genre:Beda Usia / Suami ideal / Pernikahan Kilat / Nikahmuda / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:10.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Genap 31 tahun usianya, Rafardhan Faaz Imtiyaz belum kembali memiliki keinginan untuk menikah. Kegagalan beberapa tahun lalu membuat Faaz trauma untuk menjalin kedekatan apalagi sampai mengkhitbah seorang wanita.

Hingga, di suatu malam semesta mempertemukannya dengan Ganeeta, gadis pembuat onar yang membuat Faaz terperangkap dalam masalah besar.

Niat hati hanya sekadar mengantar gadis itu kepada orang tuanya dalam keadaan mabuk berat dan pengaruh obat-obatan terlarang, Faaz justru diminta untuk menikahi Ganeeta dengan harapan bisa mendidiknya.

Faaz yang tahu seberapa nakal dan brutal gadis itu sontak menolak lantaran tidak ingin sakit kepala. Namun, penolakan Faaz dibalas ancaman dari Cakra hingga mau tidak mau pria itu patuh demi menyelamatkan pondok pesantren yang didirikan abinya.

.

.

"Astaghfirullah, apa tidak ada cara lain untuk mendidik gadis itu selain menikahinya?" Rafardhan Faaz Imtiyaz

Follow Ig : desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15 - Putuskan Pacarmu!!

"Kenapa ngomongnya gitu?"

"Tanya saja, laki-laki biasanya gitu soalnya," ucap Faaz yang kemudian Ganeeta tanggapi dengan helaan napas panjang.

"Itu kan biasanya, Zion berbeda."

"Tahu dari mana dia berbeda? Yang namanya cowok nakal mana mungkin pacarnya cuma satu, Ganeeta."

"Memang Mas kenal sama Zion?"

"Tidak sih."

"Nah!! Itu poinnya, kenal saja tidak tiba-tiba bisa menilai tu dari mana?"

Tak segera menjawab, Faaz hanya menarik napas dalam-dalam sebelum kembali bicara. "Fine, whatever tentang itu, tapi intinya Mas tidak mengizinkan kamu menghubungi laki-laki itu dalam bentuk apapun, paham?"

"Apa-apaan sih? Kenapa jadi ngatur-ngatur aku?"

Pertanyaan konyol, Faaz yang mendengar seketika menunduk dan meraih dagu istri kecilnya. "Ganeeta sepertinya kamu lupa yang kita lakukan di depan penghulu kemarin apa."

Ganeeta menepis tangan Faaz secepatnya sebelum kemudian memalingkan muka. Kembali meraih hair dryer yang tergeletak di atas lantai, dan melanjutkan aktivitasnya yang tadi sempat tertunda.

Dia tampak tak peduli tatkala ponselnya kembali masuk ke saku Faaz, padahal saat ini dia ingin menangis.

Tak ada pembicaraan, keduanya sama-sama terdiam dan betah terjebak dalam kebisuan. Hingga selesai, Ganeeta masih terus cemberut dan berharap Faaz akan peka apa maunya.

Ganeeta berlalu dan memilih bersantai di balkon kamar. Tidak dengan tangan kosong, melainkan membawa novel romansa yang sempat dia beli di toko buku minggu lalu.

Berharap dengan cara itu, rasa jengah lantaran belum diizinkan menggunakan ponsel akan sedikit terobati sebagaimana yang kerap dia lakukan selama ini.

Anehnya, berbeda dengan sebelum-sebelumnya, kali ini Ganeeta tidak bisa fokus dan diksi yang teramat indah di sana justru terkesan menyebalkan.

Sudah tentu karena suasananya berbeda. Selama ini jika ponselnya disita sang papi, dua atau tiga hari pasti dikembalikan dan Ganeeta bisa kembali bebas menghubungi Zion.

Akan tetapi, saat ini justru sebaliknya dan Faaz seakan jadi penghalang sekaligus ancaman yang membuat Ganeeta benar-benar murka.

"Nyebelin banget sih, Papi juga ngapain ngasih HP-nya ke dia ... makin runyam kan urusannya," gerutu Ganeeta dengan mata yang melirik ke arah Faaz.

Tampak jelas suasana hatinya sangat panas, tapi begitu Faaz mendekat pandangannya justru kembali ke novel yang dia baca.

"Kamu suka baca?"

"Dih sok akrab ... pakai acara dempet-dempet lagi duduknya," cerocos Ganeeta dalam hati sembari bergeser lantaran merasa Faaz terlalu dekat dengan tubuhnya.

Tak mau kalah, Faaz ikut melakukan hal yang sama dan keduanya terus begitu hingga Ganeeta berada di ujung tanduk.

"Bisa geseran sedikit tidak? Aku mau jatuh loh," ucap Ganeeta sembari menatap lelah wajah Faaz yang terlihat amat santai setelah membuat Ganeeta marah.

"Bisa, nih." Sembari bergeser, Faaz menyanggupi permintaan Ganeeta.

Bergeser memang, tapi hanya beberapa senti, tidak sampai tiga jari hingga Ganeeta menghela napas panjangnya.

"Jangan bercanda deh, aku paling males diginiin."

"Oh iya? Terus sukanya diapain?" tanya Faaz semakin berani dengan melingkarkan tangan di pundak Ganeeta yang sedang emosi-emosinya.

Dia yang kesal dan merasa muak menghadapi Faaz seketika bangkit dan berdiri segera. Niatnya ingin kembali ke kamar, tapi Faaz sengaja mengangkat satu kakinya dengan niat menghadang Ganeeta hingga pemilik wajah cantik itu terheran-heran dibuatnya.

"Wah benar-benar cari perkara nih Pak Ustadz."

"Mau HP-nya tidak?" tanya Faaz bersedekap dada dan menghadirkan harapan di benak Ganeeta.

Masih dengan lagak sok jual mahal tapi butuh, tanpa diminta Ganeeta kembali duduk dan menutup novel yang baru dia baca beberapa kata itu.

"Mau," jawab Ganeeta sembari menatapnya penuh harap.

"Tapi tidak boleh menghubungi laki-laki itu ... sanggup?"

"Iya," jawab Ganeeta menyerah pasrah.

Saat ini dia berpikir untuk menyanggupi permintaan Faaz lebih dulu karena jujur saja jika terlalu lama hidup tanpa ponsel, kemungkinan akan terganggu kewarasannya.

Namun, Faaz yang tahu jalan pikirannya jelas tidak percaya begitu saja. Mengingat dia juga pernah muda dan paham betul siasat tatkala tengah berusaha membohongi orangtua.

"Benar sanggup?"

"Iya, sanggup."

"Bagus, kalau begitu putuskan," titah Faaz seketika membuat mata Ganeeta mengerjap pelan.

"Apa?" Ganeeta bertanya sekali lagi karena merasa permintaan Faaz memang agak sedikit aneh.

"Apa kurang jelas? Putuskan pacarmu!!" Sembari memberikan ponsel Ganeeta, Faaz berucap demikian.

Ganeeta yang tadi sudah sempat senang mendadak dilema dan memilih diam. Tangannya seketika tertahan dan tidak memiliki ketertarikan untuk meraih ponsel itu.

Sontak, hal itu membuat Faaz menarik kesimpulan bahwa sang istri teramat sulit memutuskan hubungan bersama kekasihnya.

"Tidak mau?"

"Tadi Mas bilang tidak boleh menghubunginya, kenapa sekarang justru berubah?"

"Tidak berubah, Mas justru masih baik ... sebelum benar-benar lost contact akhiri hubungan kalian baik-baik."

.

.

Lama sekali Ganeeta berpikir, hingga akhirnya dia memilih tidak menerima ponsel tersebut dan membaca novelnya.

Tak tinggal diam, Faaz yang tidak sesabar itu perihal hubungan Ganeeta dengan anak senakal Zion tanpa pikir panjang mengarahkan ponsel tersebut ke wajah Ganeeta hingga kini dia bisa bertindak dengan sendirinya.

Secepat kilat jemari Faaz mengutak-atik ponsel Ganeeta dan mencari nomor telepon Zion di sana. Ganeeta yang mulai sadar tindakan Faaz tentu saja panik hingga berusaha merebut ponselnya.

"Mau ngapain, jangan macam-macam ya!!" teriak Ganeeta mengikuti Faaz yang kini kembali masuk ke dalam kamar dalam keadaan ponsel sudah menempel di telinga.

Pertanda bahwa pria itu tengah menghubungi seseorang yang Ganeeta duga adalah Zion.

"Hallo, Zion kah?"

"Mas, stop!! Aku bilang jang_ Hmmmpp!!" Ganeeta terlalu lambat kali ini.

Tubuhnya yang mungkin tak bisa berontak tatkala Faaz justru menutup mulut dengan telapak tangan dan mengunci tubuhnya dalam pelukan.

"Ganeeta? Kamu di sana, Sayang?" Suara Zion terdengar jelas di telinga Ganeeta karena pria itu sengaja mengeraskan suaranya.

"Ehm iya, Ganeeta di sini, tapi aku yang akan bicara padamu."

"Kau siapa?"

"Aku suaminya dan mulai hari ini aku tegaskan padamu, hubungan kalian telah berakhir jadi saatnya jauhi istriku ... Ganeeta tidak punya keberanian untuk memutuskan hubungan denganmu, karena itu aku yang mewakilinya."

Begitu ucap Faaz sebelum kemudian mengakhiri panggilan tersebut secara sepihak. Tak selesai di sana, Faaz juga menghapus nomor ponsel pria itu usai memblokirnya hingga Ganeeta tidak bisa berbuat apa-apa.

Selesai dengan misinya, baru Faaz menyerahkan ponsel tersebut pada Ganeeta. Masih dengan wajah yang tak percaya, Ganeeta benar-benar tidak menduga Faaz tetap bisa mencari nomor telepon kedua Zion yang dia samarkan sebagai tukang galon agar tidak ketahuan papinya.

"Jahat banget sih, dia pacar aku loh," ucap Ganeeta dengan mata yang kini berkaca-kaca saking hancurnya.

"Dan kamu istri Mas, Mas berhak melakukan apapun yang Mas mau selagi itu baik dan tidak mendatangkan mudharat untukmu, Ganeeta."

"Tapi tidak ujug-ujug dipisahin juga, orang lagi sayang-sayangnya."

"Siapa?"

"Aku."

"Yang nanya," jawab Faaz dan berakhir cubitan kecil di perut Faaz hingga pria itu berjinjit saking sakitnya. "Awwh, sakit, Sayang!!"

Tak ayal, panggilan Sayang yang Faaz gunakan sukses membuat Ganeeta mengakhiri cubitannya dan berlalu keluar kamar dengan wajah yang kembali bersemu merah.

.

.

- To Be Continued -

1
🤎 Tétëh Sund@
ya ampuunn akmal asal jeplak aja.. pake disebut jg al4t tempur laki².😄😄
🤎 Tétëh Sund@
manjanya ganeeta nurun ke ara.
🤎 Tétëh Sund@
disuruh lebih sabar lagi sama allah sapa tau dgn trs ikhtiar tar dpat doble babynya.🙂
🤎 Tétëh Sund@
kualat tuh krn ngebantah suami padahal sudah dilarang tp ngeyel jdnya gitu.🤭
🤎 Tétëh Sund@
lah kenapa kartika tak di tuntut n dipenjarakan atas pencemaran nama baik kok malah di bebasin padahal sudah fatal sampe memalsukan tes dna n hampir buat rumah tanggamu n ganeeta hancur.
🤎 Tétëh Sund@
waduuhh kenapa tuh dgn aruni, apa ada hubungannya sama ganendra ya krn sikapnya berubah total sama ganeeta.🤔
🤎 Tétëh Sund@
𝑚𝑎𝑚𝑖 𝑎𝑚𝑒𝑒𝑟𝑎 𝑒𝑔𝑜𝑖𝑠 𝑛𝑔𝑒𝑙𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑎𝑛𝑒𝑒𝑡𝑎 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑡𝑝 𝑑𝑖𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑗𝑔 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑟𝑝𝑢𝑛 𝑘𝑟𝑛 𝑘𝑒𝑏𝑜𝑏𝑜𝑙𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑠𝑛𝑦𝑎 𝑙𝑏ℎ 𝑏𝑖𝑗𝑎𝑘 𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑐𝑚 𝑘𝑟𝑛 𝑔𝑎 𝑚𝑎𝑢 𝑑𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑢𝑑ℎ 𝑡𝑢𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑎 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑔𝑎 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑒ℎ
🤎 Tétëh Sund@
𝑎𝑚𝑝𝑢𝑢𝑛𝑛 𝑠ℎ 𝑚𝑠ℎ 𝑑𝑖𝑏𝑎ℎ𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠ℎ𝑜𝑙𝑎𝑡 𝑦𝑔 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑚𝑝𝑢𝑟𝑛𝑎, 𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑎𝑛𝑒𝑒𝑡𝑎, 𝑎𝑟𝑢𝑛𝑖.
🤎 Tétëh Sund@
𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑖𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎𝑖𝑟 𝑎𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛𝑎 𝑚𝑒𝑘𝑠𝑖𝑝𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔2 𝑔𝑎𝑛𝑒𝑒𝑡𝑎 𝑠𝑢𝑘𝑎 𝑏𝑖𝑘𝑖𝑛 𝑢𝑙𝑎ℎ.😄😄👍
🤎 Tétëh Sund@
𝑦𝑎 𝑎𝑚𝑝𝑢𝑢𝑢𝑛𝑛 𝑙𝑔 𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑖𝑢𝑠2 𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑏𝑖𝑘𝑖𝑛 𝑛𝑔𝑎𝑘𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑏 𝑘𝑎𝑙𝑜 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑖 𝑐𝑒𝑛𝑡𝑖𝑙 𝑔𝑎𝑚𝑒𝑒𝑡𝑎 𝑦𝑔 𝑙𝑔 𝑛𝑔𝑢𝑝𝑖𝑛𝑔... 𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑗 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛.😆😆😆
🤎 Tétëh Sund@
ℎ𝑚𝑚𝑚 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑚𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑘ℎ𝑖𝑎𝑛𝑎𝑡 𝑠𝑚 𝑓𝑎𝑎𝑧
🤎 Tétëh Sund@
𝑏𝑒𝑛𝑒𝑟 𝑎𝑛𝑒𝑒𝑡 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑡𝑟𝑠 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑛𝑑𝑎2 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑙𝑔𝑠𝑔 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑟𝑛 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖 𝑦𝑔 𝑢𝑗𝑢𝑛𝑔2𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒ℎ𝑎𝑛𝑑𝑙𝑒 𝑙𝑔 𝑘𝑟𝑛 𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑎𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑏 𝑢𝑟𝑎𝑖 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑚𝑢𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑡𝑢 𝑡𝑟𝑠 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡 𝑠𝑚 𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎.
🤎 Tétëh Sund@
𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑢𝑎𝑘 𝑗𝑔, 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑏𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑡𝑢ℎ 𝑠𝑖 𝑏𝑖𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑟𝑜𝑘 𝑘𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑠𝑚 𝑓𝑎𝑛𝑑𝑦 𝑘𝑟𝑛 𝑎𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑓𝑖𝑡𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑚𝑢.
🤎 Tétëh Sund@
𝑤𝑎𝑑𝑢𝑢ℎℎℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑓𝑖𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑠𝑚 𝑓𝑎𝑛𝑑𝑦 𝑠𝑒𝑚𝑜𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑔𝑒𝑟𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝
🤎 Tétëh Sund@
𝑗𝑑 𝑖𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑔 𝑠𝑖𝑔 𝑠𝑢𝑔 𝑠𝑒𝑟𝑟𝑟 𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑑𝑛𝑎 𝑛𝑦𝑎, 𝑠𝑒𝑚𝑜𝑔𝑎 𝑡𝑟𝑘𝑢𝑎𝑡 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑓𝑎𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑎𝑟 𝑡𝑢ℎ 𝑚𝑎𝑛𝑡𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑚𝑎 𝑠𝑖𝑝𝑒𝑛𝑗𝑎𝑟𝑎 𝑗𝑔𝑛 𝑠𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑚𝑎𝑎𝑓
🤎 Tétëh Sund@
𝑓𝑎𝑎𝑧 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑙𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑛 𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑔𝑎𝑛𝑒𝑒𝑡𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑗𝑜𝑑𝑜ℎ𝑖𝑛 𝑎𝑖𝑟𝑖𝑛 𝑠𝑚 𝑎𝑘𝑚𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑝𝑎 𝑡𝑎𝑢𝑏𝑑𝑖𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑗𝑑 𝑙𝑏ℎ 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑖𝑏𝑎𝑑𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑖𝑚𝑖𝑠 𝑔𝑖𝑡𝑢.
🤎 Tétëh Sund@: 𝑎𝑟𝑢𝑛𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑢𝑑𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟𝑖𝑛.🤭🤭
total 1 replies
🤎 Tétëh Sund@
𝑦𝑎 𝑎𝑚𝑝𝑢𝑢𝑢𝑛𝑛𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑛𝑎𝑚𝑎 ℎ𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡2 𝑡𝑟𝑠 𝑎𝑛𝑒𝑒𝑡 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑦𝑎𝑖 𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑢𝑠𝑡𝑎𝑑𝑧 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑢𝑘𝑎 𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑖𝑛 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑔𝑖𝑡𝑢.
🤎 Tétëh Sund@
𝑠𝑒𝑚𝑜𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑔𝑒𝑟𝑎𝑏𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖𝑘𝑖 𝑠ℎ 𝑘𝑎𝑙𝑜 𝑓𝑎𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑢 𝑗𝑢𝑗𝑢𝑟 𝑏𝑖𝑎𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑦𝑎 𝑐𝑒𝑝𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖 𝑛 𝑛𝑎𝑚𝑎 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑓𝑎𝑎𝑠 𝑗𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑙𝑔 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢 𝑦𝑔 𝑓𝑖𝑡𝑛𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑛𝑗𝑎𝑟𝑎 𝑏𝑖𝑎𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑜𝑘.
🤎 Tétëh Sund@
ℎ𝑚𝑚𝑚𝑚... 𝑘𝑎𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖𝑗𝑒𝑏𝑎𝑘 𝑡𝑟𝑠 𝑑𝑖𝑓𝑖𝑡𝑛𝑎ℎ 𝑠ℎ 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑏𝑑𝑟 𝑖𝑔𝑎𝑢𝑎𝑛 𝑓𝑎𝑎𝑠 𝑡𝑝 𝑔𝑎 𝑡𝑎𝑢 𝑗𝑔 𝑒𝑛𝑠𝑖𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎.🤭
🤎 Tétëh Sund@
ℎ𝑎𝑑𝑒𝑢𝑢ℎℎ 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑖𝑏𝑖𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑟𝑜𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑟 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑎𝑙𝑖𝑓𝑎 𝑦𝑔 𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑟𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑎 𝑦𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑘𝑛 𝑘𝑒 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛 𝑚𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑜𝑐𝑜𝑟 𝑘𝑟𝑛 𝑑𝑢𝑙𝑢 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎 ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑓𝑎𝑎𝑠 𝑔𝑎𝑛𝑒𝑡𝑡𝑎.
𝑚𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑗𝑢𝑗𝑢𝑟 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑠𝑚 𝑔𝑎𝑛𝑒𝑒𝑡𝑎, 𝑓𝑎𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑎𝑟 𝑔𝑎 𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑟𝑢𝑛𝑦𝑎𝑚 𝑘𝑟𝑛 𝑖𝑎𝑡𝑟𝑖𝑚𝑢 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑘 𝑡𝑎𝑢
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!