Rehan merupakan putra bungsu dari pasangan pengusaha konglomerat perusahaan terkemuka baru saja pindah kekota Batam setelah selama dua tahun tak tinggal bersama orang tuanya karena permasalah dengan sang ayah.
tujuannya pindah adalah untuk mencari pengalaman dan membangun sebuah perusahaan yang akan di gunakan untuk balas dendam dengan sang ayah yang meremehkan nya hingga berujung kabur dari rumah. beruntung ibu nya yang baik memberikan perusahaan yang di ambang kebangkrutan. sebuah jalan telah tercipta. mampu kah Rehan membalaskan dendam kepada sang ayah.? seperti apa perjalanan nya.? simak cerita di bawah ini.!
cerita ini adalah fiksi maaf apabila ada kesamaan nama krakter atau tempat.
semua cerita ini hanya khayalan semata tanpa ada niat menyungung siapapun. maaf sebesar besarnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isam M.badrul hisyam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14 LELAHNYA BEKERJA
keesokan harinya setelah habis masa libur, Rehan masuk sekolah seperti biasa tanpa kendala apapun. namun di perusahaan ia mengalami banyak masalah. jam menunjukan pukul setengah 3 sore. Rehan baru saja tiba di perusahaan. sesampainya di ruangan, ia langsung duduk untuk mengerjakan tugasnya sebagai CEO.
tok.tok.tok.;!
masuk.;!
"selamat sore tuan muda."
sapa ibu salsa sembari membungkukkan badannya.
"sore jawab Rehan."
"tuan muda."
Rehan menoleh kearah ibu salsa yang memanggil nya. tadi ada beberapa tamu yang datang untuk melanjutkan pembicaraan masalah kerjasama yang kemarin anda bahas. namun mereka nampaknya kurang senang dengan jam kerja anda yang terlalu sore hari. beberapa dari mereka sempat menunggu anda di lobby dari pagi hingga siang, namun setelah saya menjelaskan pada mereka tentang jam kerja anda mereka tiba tiba marah dan langsung pergi begitu saja, ujar ibu salsa.
"bukankah sudah ku bilang hal semacam itu cukup mintakan berkas yang mereka pikirkan, lalu aku akan melihatnya dan akan memberikan keputusan keesokan harinya.
ibu salsa tertunduk di depan meja kerja rehan. apa mereka tidak membawa berkas seperti yang kukatakan.? tanya Rehan.
ada beberapa orang yang membawanya dan sudah ku taruh di meja anda, namun ada juga yang tidak membawanya karena ingin langsung berdiskusi dengan anda.
pak bara yang menggantikan anda tidak bisa menghandle permintaan diskusi mereka dengan baik. Rehan menghela napas panjang, ia berjalan membuka pintu ruangan kerjanya.
"yasudah, nanti buatkan List nama para tamu yang tidak mengumpulkan berkas yang aku minta. aku akan menelpon mereka satu persatu nanti, ujar rehan."
"baik tuan muda"
kalo gitu saya undur diri untuk kembali bekerja, jawab ibu fafa.
"oh, jangan lupa panggil Revalina keruangan saya."
"baik tuan muda, akan saya panggilkan Revalina."
Rehan kembali duduk di kursi kerjanya, ia sedang menunggu Revalina yang di panggil ibu Fafa.
tok.tok.tok.!
"masuk."
ada apa anda memanggil saya tuan muda.?tanya Revalina. oh.tolong bantu saya list nama perusahaan di dalam berkas yang menumpuk di meja, ujar rehan.
baiklah kita mulai saja. Rehan dan Revalina membereskan berkas yang ada di atas meja.
beberapa saat kemudian saat jam menunjukan pukul 4 sore, bell tanda jam kerja telah usai berbunyi. Rehan menghentikan kerjanya. ia melihat Revalina yang sudah lelah bekerja.
Revalina, kamu bisa pulang sekarang. aku akan menyelesaikan pekerjaan ini. besok aku harap kamu sudah mampu membantuku mengirimkan berkas yang sudah aku selesaikan. tapi tuan muda, berkas ini masih sangat banyak. saya tidak bisa pulang begitu saja, saya bisa lembur hari ini.
"jangan begitu aku tahu kamu sudah terlalu lelah bukan.?" jam kerja kantor telah selesai jadi pulang lah untuk beristirahat.
"tapi tuan muda."
kamu sudah kerja dari pagi. sedang kan aku baru mulai kerja dari sore, kamu sudah sangat lelah jangan memaksakan diri. manfaat kan waktu istirahatmu sebaik mungkin, dan aku tidak akan mengizinkanmu untuk lembur, jelas Rehan.
Revalina terlihat kebingungan. ada perasaan senang karena bosnya itu pengertian padannya. namun ada juga rasa tak tega meninggalkan bosnya yang mengerjakan tugas yang menumpuk sebanyak ini.
"baiklah tuan muda, aku tidak bisa membantu anda menyelesaikan tugas anda ini, kalo begitu saya undur diri. selamat sore tuan muda."
"hmmm. hati hati di jalan."
Revalina menaruh catatan yang dia kerjakan tadi. lalu ia membungkukkan badan dan pergi keluar ruangan. Rehan meregangkan otot-otot nya sambil melihat matahari mulai terbenam, kemudian dia kembali mengerjakan tugasnya.
trek.trek.trek.!
Sura pulpen menggores tintanya di atas kertas. terbentuk tanda tangan di samping kanan kertas itu, Alhamdulillah akhirnya selesai juga, ujar rehan.
Rehan segera membereskan barang Baranya untuk pulang. tidak lupa dia merapikan meja kerjanya. setelah selesai berkemas dia turun kelantai satu lobby untuk pulang.
di lobby seorang satpam menghampiri rehan dan menyapanya, setelah itu
satpam masuk kedalam gedung untuk mematikan lampu.
gedung itu memiliki sistem di mana semua lampu terkontrol di lantai satu.
jadi satpam dengan cepat menyelesaikan tugasnya.
Rehan masuk kedalam mobil yang ada di parkiran di depan gedung. paman bara telah memindahkan mobil dari area parkiran basement gedung saat Rehan mengabari ia akan lembur hari ini. paman bara sendiri sudah pulang karena rehan membawa mobil sendri. biasanya rehan di antar jemput oleh paman bara.
mobil Toyota GTR bewarna putih segera meninggalkan gedung perusahaan menuju jalan raya. mobil melaju di jalan yang sudah lumayan sepi itu.
sebelum pulang Rehan mampir ke restoran
yang buka 24 jam.
Rehan turun dari mobil dan berjalan masuk ke restoran. Rehan trus berjalan Samapi di ujung ruangan. restoran saat ini cukup ramai karena jam operasional nya 24 jam, yang membuat tempat itu selalu ramai pengunjung, pelayan datang menghampiri rehan.
"silahkan lihat menu yang kami sediakan."
ujar pelayan tersebut, Rehan melihat daftar menu yang di berikan.
ia lalu meyebut beberapa menu.
baik lah mohon ditunggu sebentar pesanannya tuan, ujar pelayan kepada Rehan.
"Rehan hanya menganggukkan kepalanya."
pelayan itu pergi dari meja rehan menuju dapur. Rehan melipat tangannya sembari menatap langit restoran.
tak berselang lama pelayan datang membawakan makanan.
"silahkan di nikmati, ujar pelayan tersebut."
setelah selesai makan dengan lahap, rehan meninggalkan restoran untuk pulang dan beristirahat. di jalan Rehan melihat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.
mobil di lakukan dengan sangat cepat, rehan ingin segera rebahan setalah Berjam jam duduk. Samapi di rumah, Rehan segera merebahkan badannya ketempat tidur. ia melihat langit kamarnya.
"jadwal pelajaran di sekolah sangat padat, meskipun begitu ilmu yang di serap tidak banyak, pekerjaan sebagi CEO semakin bayak dan berat. lembur hari ini sudah membuat rehan kelelahan. jika jadwal sekolah seperti di Jakarta, mungkin aku bisa menghandle perusahaan lebih baik lagi. sepertinya aku harus mulai merubah aturan sekolah agar pekerjaan di perusahaan tidak terbengkalai."
"ia melihat langit kamar dengan serius, di dalam pikirannya ia sedang merencanakan sesuatu untuk mengubah jadwal sekolah."
"ya, mungkin harus mulai dari sana."
Rehan langsung tertidur tanpa mengganti pakainya. malam itu ia tidur dengan pulas, setelah lembur dari sore sampai malam.
up dable up dong thor
masa masih mikir mau ketemu sama siapa..
tapi klo tulis seorang gadis ,, pas klo di bilang Siswi..
walau gadis n wanita itu sama2 perempuan. tapi konteks nya beda.. itu menurut aye.