Shen Long yang awalnya tidak ingin menjadi seorang Dewa karena lebih memilih untuk membahagiakan istrinya, kini memilih jalan Dewa demi bersama Istri-istrinya lagi.
Akankah Shen Long bisa kembali berkumpul bersama Istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode ~ 29
She Yao tentu akan menyetujui permintaan Shen Duanjun, dengan syarat dia akan tetap tinggal di goa kediaman ras Ular Api.
Kesepakatan pun telah ditentukan, sehingga Shen Guangxi langsung pergi. Sedangkan Shen Duanjun langsung dibawa ke dalam goa.
Saat memasuki goa, Shen Duanjun disambut dengan kabut asap yang menutupi penglihatannya, namun berkat She Yao dan pengikutnya dia bisa melewatinya.
Meskipun diluar seperti goa, namun saat beberapa meter memasuki goa, Shen Duanjun merasakan bahwa mereka sudah berada di dunia lain.
Beberapa saat kemudian, kabut asap pun menipis hingga mereka telah berada di sebuah daratan yang tepat di depannya terdapat pintu gerbang.
" Disinilah kediaman ras Ular Api." Ucap She Yao, sambil memberi isyarat kepada bawahannya untuk membuka pintu gerbang.
Shen Duanjun mengangguk kecil, lalu berjalan sambil memperhatikan keadaan sekitar.
Tidak lama kemudian, mereka telah sampai di sebuah bangunan yang terlihat sangat mewah layaknya Istana.
Meskipun tidak diberi perintah, anggota ras Ular Api yang lain langsung menyediakan persiapan untuk pernikahan antara Shen Duanjun dan She Yao.
Hanya dalam beberapa menit, semua telah disediakan, sehingga Shen Duanjun dan She Yao langsung melakukan ritual pernikahan yang cukup aneh.
" Selamat atas pernikahan Ratu She..." Semua anggota ras Ular Api menunduk dan memberi hormat kepada She Yao, juga memberi hormat kepada Shen Duanjun.
She Yao mengangguk kecil, lalu membawa Shen Duanjun menuju kamarnya.
" Aku dan pengikutku akan mengakuimu sebagai raja ras Ular Api, jika kamu mampu membantu kami memiliki wujud manusia." Saat berada di kamar, She Yao menoleh ke arah Shen Duanjun yang berjalan di belakangnya.
Mendengar ucapan tersebut, Shen Duanjun menelan ludah kasar membayangkan dirinya berhubungan dengan manusia setengah ular, meskipun paras She Yao dan pengikutnya begitu cantik.
Pada saat ini, Shen Duanjun bertaruh pada sebuah pusaka yang diberikan ayahnya agar mampu memenuhi hasrat She Yao dan pengikutnya, agar dia memiliki banyak stamina.
" Baik ratu She... Aku akan mencobanya." Jawab Shen Duanjun, meskipun dirinya sedikit ragu.
She Yao tersenyum tipis, lalu menarik tangan Shen Duanjun hingga berbaring di atas ranjang pengantin.
Begitupun dengan Shen Duanjun. Meskipun merasa geli, namun untuk menjadi lebih kuat, dia harus membulatkan tekadnya.
Saat keduanya sedang menikmati malam pertama, delapan wanita bawahan She Yao seakan tidak sabar menunggu giliran.
Namun mereka juga mengetahui bahwa She Yao jauh lebih berhak sehingga mereka harus mendapatkan persetujuan pemimpin mereka.
*******
Sementara di tempat lain, Jenderal Lu mendatangi kediaman Klan Shen, setelah mendatangi kediaman Klan Chen dan Klan Zhao.
Baik Klan Chen maupun Klan Zhao terpaksa harus mengikuti permintaan Jenderal Lu, mengingat kerjasama yang ditawarkan sangat menggiurkan.
Seperti sebelumnya, Jenderal Lu juga menyampaikan hal yang sama kepada Shen Shangyun, agar mau mengirimkan jenius berbakat dari anggota Klan Shen.
" Apa Klan Zhao dan Klan Chen juga mau mengikuti kerjasama ini?" Gumam Shen Shangyun, namun suaranya masih bisa didengar oleh Jenderal Lu.
" Ya... Mereka sudah mengatur siapa saja yang ikut untuk mewakili klannya masing-masing. Tawaran ini hanya berlaku untuk satu kali." Ucap Jenderal Lu dengan penuh keyakinan, meskipun sebelumnya ada sesuatu yang terjadi antara Klan Shen dan Paviliun Bintang.
Jenderal Lu berpikir demikian, karena keuntungan yang diperoleh sangatlah menggiurkan, sehingga setiap Klan berani bertaruh judi dengan menggunakan anggotanya.
Bahkan Shen Shangyun juga begitu tertarik dengan tawaran tersebut, dan berharap agar Klan Shen bisa mencapai kejayaan.
Namun Shen Shangyun juga tidak ingin bertindak gegabah, karena kerjasama tersebut seperti sebuah judi yang justru bisa membunuh anggotanya sendiri.
" Dari semua klan yang aku kunjungi, hanya Klan Shen yang terlalu lama berpikir. Sementara klan lainnya langsung setuju, karena jika sudah keluar dari Paviliun Bintang, maka nama mereka akan disegani." Saat melihat Shen Shangyun belum mengambil keputusan, Jenderal Lu kembali berbicara.
Tentu Shen Shangyun tidak ingin mengambil keputusan dengan cepat, meskipun tawaran mereka sangat menggiurkan.
Namun yang menjadi pertanyaan besar bagi Shen Shangyun, mengapa Paviliun Bintang membuka diri terhadap kota Chenliu?
Kenapa dulu mereka sangat tertutup bagi wilayah kota Chenliu sekarang mereka datang secara pribadi? Apakah mereka sudah banyak kehilangan anggota? Apakah mereka tertarik dengan sesuatu di kota Chenliu?
Itulah pertanyaan demi pertanyaan di pikiran Shen Shangyun, sehingga dia berpikir bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Paviliun Bintang yang kini menunjukkan diri untuk kota Chenliu.
" Aku tau kalian sedang berselisih dengan Klan Chen. Jika tuan muda Klan Shen mau menjadi anggota Paviliun Bintang, kami akan menjamin bahwa Klan Chen tidak akan berani mengusik Klan Shen." Jenderal Lu kembali berbicara, mengingat apa yang mereka temukan sebelumnya berhubungan dengan Klan Shen, sehingga dia harus memberikan sedikit perhatian.
Mendengar ucapan tersebut, Shen Shangyun berpikir bahwa jika Shen Long dimasukkan ke Paviliun Bintang, maka keselamatannya akan terjamin jika anggota Klan Chen melakukan penyerangan.
Shen Shangyun juga berpikir, cepat atau lambat, Klan Chen akan membuat perhitungan, sehingga dia tidak ingin Shen Long terkena imbasnya.
" Baiklah senior... Aku akan mengirimkan putraku sendiri. Tapi aku mohon, jagalah putraku selama di Paviliun Bintang." Shen Shangyun menundukkan kepalanya dan berharap agar Jenderal Lu bisa memberikan keamanan kepada Shen Long.
Untuk kali ini Shen Shangyun hanya mengirim Shen Long seorang diri, karena tujuannya hanya untuk keselamatan Shen Long.
Salah satu alasan Shen Shangyun mengirim Shen Long ke Paviliun Bintang, karena bagaimanapun mereka tidak akan selamanya melindungi Shen.
Meskipun Paviliun Bintang tidak bisa dipercaya, namun Shen Shangyun berpikir mereka tidak akan berbuat buruk kepada Shen Long karena bagi mereka, Shen Long bukanlah ancaman.
Jenderal Lu hanya mengangguk, lalu mengeluarkan sebuah lembaran yang terbuat dari kulit binatang buas, lalu membuat sebuah catatan.
Meskipun Jenderal Lu sama sekali tidak peduli dengan keselamatan semua anggota klan yang menjadi anggota Paviliun Bintang, namun tujuan mereka, begitu rahasia, sehingga hanya beberapa pengurus saja yang mengetahuinya.
" Hanya dengan menggunakan Token ini mereka bisa memasuki wilayah Paviliun Bintang. Tapi jika ada yang ingin berangkat besok pagi, mereka bisa berangkat bersamaku." Setelah menyelesaikan pendataan terhadap Shen Long, Jenderal Lu memberikan Token Paviliun Bintang kepada Shen Shangyun.
Meskipun Jenderal Lu merasa kecewa karena Shen Long hanya mencapai Alam Jiwa Semi Dewa Tingkat Dasar, namun dia hanya menjalankan tugas.
" Baik senior." Ucap Shen Shangyun, hingga Jenderal Lu keluar dari tempat tersebut dan dituntun olehnya.
' Semoga saja bocah ini tidak mati sebelum menemukan titik terang.' Batin Jenderal Lu, sambil melangkahkan kakinya keluar dari kediaman Klan Shen.
Sementara itu Shen Shangyun langsung pergi ke Sekte Menara Abadi untuk menjemput Shen Long yang sedang berlatih.
Namun, Shen Shangyun tidak mengetahui jika Shen Long sedang berlatih di hutan, sehingga dia akan sedikit kerepotan untuk mencarinya.