NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti Tuan Bara

Pengantin Pengganti Tuan Bara

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:541.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: lala_syalala

Pernikahan adalah sebuah janji seumur hidup di mana semoga orang ingin menikah dengan pilihannya sendiri, namun bagi Maura itu adalah sebuah angan-angan saja.

Dia harus menggantikan sang kakak yang kabur di hari pernikahannya, tekanan yang di dapat dari orang tuanya membuat Maura pun menyetujuinya karena dia tidak ingin membuat keluarganya malu.

Pernikahan ini terjadi karena sebuah hutang, di mana orang tuanya hutang begitu besar dengan keluarga calon suaminya itu, sosok pria yang sama sekali tidak Maura ketahui bagaimana wajahnya.

Bahkan selama beberapa kali pertemuan keluarga tidak pernah pria itu menampakkan wajahnya, dari rumor yang di dapat bahwa pria itu berwajah jelek sehingga tidak berani untuk menampakkan wajahnya, itu juga salah satu alasan sang Kaka memilih kabur di hari-h pernikahannya dan harus menumbalkan sang adik yaitu Maura.

Bagaimana kelanjutannya???

Yukkk kepoin cerita nya.

NB: Kalau ada typo boleh komen ya biar bisa di perbaiki

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SPOILER CERITA

Pagi hari menyapa membuat seorang gadis merenggangkan badannya dan mulai bangun untuk menjalankan sholat subuh.

"Oammmm, ngantuk-nya." sahut gadis tersebut kemudian berjalan ke arah kamar mandi dan mulai bersih-bersih kemudian wudhu.

Setelah itu dia segera melaksanakan tugasnya sebagai seorang muslim dengan melaksanakan sholat wajib setiap harinya.

Dia adalah Anindira Maheswari Gunawan, seorang gadis cantik berumur 23 tahun yang sedang menempuh pendidikan tinggi di salah satu universitas Islam swasta di Bogor dan juga sekaligus mondok di sana untuk menuntut ilmu agama lebih dalam lagi.

Selain cantik Anindira atau Anin panggilan akrab nya juga pintar bahkan dia termasuk murid pintar di pesantren dan kampusnya, dia juga di besarkan dalam keluarga yang islami sehingga dia sangat menjaga sholat nya dan itu membuat banyak orang kagum padanya apa lagi kaum adam, namun meskipun begitu Anindira tidak pernah sombong atau pun merasa paling pintar karena itu adalah kewajibannya sebagai seorang muslim yang di tanamkan dalam dirinya oleh kedua orang tuanya.

TOK TOK TOK

Terdengar suara ketukan pintu dari luar membuat Anindira segera membuka pintu tersebut setelah ia sholat subuh dengan masih menggunakan mukenah nya.

"Iya bunda ada apa?" tanya Anindira setelah membukakan pintu karena tidak biasanya bundanya datang ke kamarnya, karena biasanya Anindira lah yang turun membantu bundanya untuk masak sarapan untuk ayah dan Abang nya.

"Enggak, bunda cuma pingin aja jemput adek, yuk turun udah selesai kan sholat nya?" tanya bunda Fita dan di angguki oleh Anindira.

Anindira memang sedang liburan sehingga dia memilih pulang ke rumahnya di Jakarta, teman temannya juga pada liburan semester namun Anindira tidak bisa lama karena dia harus segera kembali ke pesantren beberapa hari lagi.

Anindira merupakan anak kedua dari pasangan Adi Gunawan dan Fita lestari Gunawan, dia juga memiliki seorang kakak laki-laki bernama Farel Adipati Gunawan yang sekarang ini berusia 26 tahun dan bekerja meneruskan perusahaan keluarga.

Kalau tanya tentang kak Farel dia masih belum menikah tetapi secepatnya dia akan menikah dengan tunangannya yaitu kak Sandra yang di khitbah nya dua minggu lalu dan satu minggu lagi akan resmi menikah dengan sang kakak.

Dalam keluarganya memang sang ayah ingin agar anak-anaknya tak terjerumus dalam dosa sehingga kalau memang ingin segera menikah lebih baik ta'aruf dan langsung meng-khitbah-nya saja agar tidak menimbulkan fitnah juga begitulah prinsip hidup ayah Adi yang memang dulunya dari keluarga islami juga sehingga turun ke keluarga nya sekarang.

Anindira turun ke bawah dengan menggandeng tangan sang bunda, dia memang terlihat sangat manja sekali di rumah namun dia sangat pendiam sekali di luaran sana sehingga banyak orang yang susah untuk mendekati Anindira bahkan hanya untuk berteman sehingga Anindira hanya memiliki beberapa teman akrab saja dan tidak banyak seperti yang lainnya namun tetap saja banyak yang kagum dari santriwan dan santriwati di pondok pesantren ar-rahman pesantren yang dia tinggali untuk menuntut ilmu yang sangat mengagumi sosok Anindira.

"Dek, kamu jadi balik kapan?" tanya bunda Fita kepada sang anak.

"Adek balik dua hari lagi bun." ucap Anindira dengan cengiran nya.

"Ya udah terserah, buruan siap-siap deh setelah itu turun buat sarapan katanya kamu nanti mau ketemuan sama sandra," ucap bunda Fita karena semua pekerjaan sudah selesai.

Tanpa basa basi Anindira pun segera menuju ke kamarnya dan siap-siap, setelah selesai dia segera turun dan menyapa ayah dan kakaknya yang sudah duduk manis di meja makan dan menunggu Anindira saja.

"Pagi, ayah, kak." sapa Anindira.

"Pagi anak ayah," balas ayah Adi.

"Pagi dek," balas kak Farel juga.

"Kamu mau kemana kok udah rapih aja?" tanya ayah Adi.

"Aku mau ketemu sama calon kakak ipar ku yah." ucap Anindira dengan cengiran melihat sang kakak.

"Kak, hari ini Anin nebeng ya sampek ke rumah kak sandra." ucapnya saat baru saja duduk di kursinya.

"Boleh," balas kak farel.

Kak Farel memang sangat sayang kepada sang adek yaitu Anindira, dia sangat menjaga sang adek bahkan jika ada seorang laki-laki yang mencoba mendekati sang adek saja kak Farel langsung pasang badan dan langsung mencari tahu apakah baik atau tidak untuk sang adek, namun kebanyakan yang mendekati Anindira adalah pria pria yang hanya ingin berpacaran tanpa mau ajak serius sang adik saja.

Setelah itu semuanya pun sarapan dengan tenang, setelah sarapan Anindira pun berangkat bersama dengan sang kakak.

Sampai di depan rumah kak sandra kak Farel langsung menurunkan Anindira, awalnya kak Farel ingin mampir namun tidak jadi karena harus segera ke kantor untuk meeting.

"Kak Sandra," sapa Anindira saat kak Sandra sudah cantik dengan gamis panjang nya.

"Loh dek mana kakak mu Farel katanya kamu bareng sama dia?" tanya kak Sandra.

"Dia udah berangkat kak gak sempet pamit soalnya ada meeting penting." jawab Anindira dan di angguki kak Sandra.

"Ya udah sekarang kita berangkat?" tanya kak Sandra.

"Iya kak, ayo." balas Anindira.

Hari ini Anindira lah yang akan mengemudikan mobil sang calon kakak iparnya sedangkan kak Sandra dengan senang hati menerima nya.

"Dek, kamu balik kapan ke pesantren?" tanya kak Sandra.

"Dua hari lagi kak," balas Anindira.

"Yah," lirih kak Sandra sedih.

"Kenapa kak?" tanya Anindira melihat tubuh calon kakak iparnya itu melorot sedih.

"Kakak nanti gak ada temen curhat lagi dong, padahal kakak udah nyaman banget loh dek sama kamu," ucap kak Sandra mengungkapkan isi hatinya yang akan di tinggal calon adek iparnya itu kembali mondok.

"Nanti kan kak Sandra bisa jenguk aku," ucap Anindira mencoba menenangkan sang kakak.

Setelah itu mereka pun berbincang-bincang hal lainnya yang sangat seru, setelah sampai di tempat jurusan yaitu toko pakaian yang memang kak Sandra janjikan sebelum calon adek iparnya ini kembali mondok.

Cukup lama mereka berkeliling mall dengan senangnya bahkan mereka banyak di lirik oleh beberapa kaum adam karena paras dua wanita yang memakai gamis itu terlihat cantik dan anggun.

.

Jam tiga sore Anindira pamit pulang memesan ojek online tadi karena dia tidak ada yang menjemput, awalnya kak Sandra menawarkan untuk mengantar adek iparnya itu tapi Anindira langsung menolaknya karena tidak ingin merepotkan.

"Assalamualaikum bunda." salam Anindira dan langsung di sambut oleh di empunya.

"Waalaikumsalam, udah pulang dek?" tanya bunda Fita basa basi.

Anindira langsung mencium tangan sang bunda saat baru saja masuk.

"Iya bun, bunda Anindira ke kamar dulu ya udah bau asem nih," pamit Anindira.

Sedangkan bunda Fita yang melihat tingkah anaknya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah dan kelakuan sang anak.

Setelah bersih-bersih Anindira pun memakai gamisnya setelah itu turun ke bawah membantu sang bunda menyiapkan makan malam, tak lama para pria sudah pulang dari kerjanya.

Mereka makan malam dengan khidmat dan sesekali di selingi oleh canda tawa dari seluruh keluarga.

"Dek, nanti waktu nikahan kakak kamu harus balik lagi loh." ucap kak farel memperingatkan sang adek.

"Iya kak insyaallah Anindira usahakan," jawab Anindira karena bagiamana pun dia mondok sehingga tidak bisa leluasa begitu saja.

.

Dua hari kemudian.....

Pagi ini Anindira sudah siap dengan barang-barang bawaannya atau lebih tepatnya barang yang bunda Fita siapkan padahal Anindira ingin tidak terlalu ribet namun berdebat dengan sang bunda maka dia akan kalah.

Setelah siap semuanya Anindira di antar ke stasiun terdekat karena dia akan naik kereta saja dari pada harus di antar karena dia kasihan kalau ayahnya harus bolak balik hanya untuk mengantarnya.

Di stasiun cukup ramai orang, dengan santai Anindira segera menuju ke tempatnya, karena sudah biasa naik kereta Anindira pun sudah terbiasa.

Sekarang ini dia menggunakan gamis hitam dengan hijab hitam juga namun tetap terlihat cantik jika di pandang, bahkan dia hanya menggunakan polesan bedak tipis dan juga lip blam hanya untuk agar bibirnya tidak kering saja.

"Maaf, mbk boleh saya duduk." ucap seorang pria muda yang meminta izin untuk duduk di kursi sebelah Anindira yang kosong dan memang tiket pria tersebut di situ.

Mata mereka bertemu sebentar sebelum keduanya mengalihkan pandangan mereka.

"Silahkan mas." balas Anindira sambil menundukkan kepalanya.

Pria tersebut segera duduk karena kereta juga akan segera berangkat, sedangkan Anindira sudah basah tangannya karena merasa gugup, apa lagi dia ingat akan mata indah dengan wajah yang tertutup oleh masker dan juga kupluk jaket membuat dia tidak tahu betul bagaimana wajah pria yang duduk di sampingnya itu.

Begitupun dengan anindira yang juga menggunakan masker sehingga mereka tidak tahu satu sama lain selain mata indah mereka berdua.

Hanya ada kecanggungan di sana, untuk meredakan kecanggungan Anindira memilih untuk membaca buku pelajarannya yang memang sengaja ia beli dengan kak Sandra dua hari lalu.

Laki-laki itu juga sesekali melirik ke arah wanita bergamis di sampingnya, entah mengapa saat mata mereka berpandangan membuat jantungnya berdetak cepat membuat pria tersebut susah payah untuk mengontrol jantungnya yang tidak bisa di ajak kompromi.

'Astagfirullah.' gumam pria tersebut dalam hatinya yang pasti Anindira tidak tahu itu.

Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya Anindira pun sampai di stasiun bogor, setelah itu dia pun turun dan mencari angkot untuk sampai di daerah pondoknya.

Anindira langsung mencari halte bis di mana biasanya angkot mangkal di sana, benar saja saat dia baru saja sampai ada angkot lewat, dia pun segera masuk ke dalam tanpa tahu bahwa ada yang melihatnya dari tadi tapi dia tidak merasa.

Sore harinya Anindira pun sudah sampai di depan pesantren yang sudah memberikan banyak pelajaran untuknya soal agama, membuat dia menjadi wanita lebih baik lagi dari pada Anindira yang dulu, seorang wanita penuh dosa karena tingkah nakalnya.

.

.

Bersambung.....

1
Radiah Hassan
Next
Radiah Hassan
😂😂😂
Radiah Hassan
Lanjut
Radiah Hassan
Sabar Bara😄
Radiah Hassan
Lanjut
Radiah Hassan
Alhamdullillah.. Slmt ya Maura
Radiah Hassan
Pasti ada kejut utk Bara.. Lnjut
Radiah Hassan
Lanjut
Radiah Hassan
Maura hamil???
Radiah Hassan
👏👏👏👏Maura.. Begitu lh jgn seterus di injak org.. Sesekli harus berani agar org x berani utk berbuat seenak ny
Andalia Yuswar
Bagus ceritanya..lanjut
Radiah Hassan
Bara cemburu 😄
Radiah Hassan
Lanjut
Radiah Hassan
Blm waktu ny Maura.. Sabar ya
Radiah Hassan
Cerita ny bgs.. X bosan mmbaca cerita nya
Radiah Hassan
Semoga maura cpt hamil
Radiah Hassan
😄😄😄Melepas niat
Radiah Hassan
Sabar Ra.. Untung ajak suami mnghubungi mu.. Itu tanda dia peduli...
febby fadila
maaf ya aku kira td ulat bulu eee tau2nya spupet to😄
febby fadila
udah mulai muncul ulat bulunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!