🥇Juara 1 YAAW Periode 2 2024 Genre Pria
🏅Juara Tema Kreatif 'Harem'
Elang menjadi pemuas nafsu para wanita dewasa semenjak SMA. Ia terpaksa melakukan itu demi bertahan di kehidupan ibu kota yang keras. Sampai suatu hari Elang mendapat pelanggan yang membuatnya terjebak dalam masalah besar.
Takdir membawa Elang harus menjadi guru les privat putri dari salah satu pelanggannya. Terlebih putri pelanggannya itu adalah sahabat kekasihnya Elang. Parahnya ketiga perempuan itu sama-sama jatuh cinta pada Elang.
Inilah cerita Elang. Petualangannya dalam menghadapi banyak wanita di hidupnya. Bagaimana kelanjutannya? Apa Elang membiarkan banyak wanita berlabuh di hatinya? Atau dia memilih melabuhkan hatinya hanya untuk satu orang saja.
*Genre : Harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6 - Kekasih Elang
Kembali ke masa sekarang...
Sekarang Elang berada di kamar kostannya. Dia memang sudah memiliki unit apartemen pribadi, namun dirinya terkadang nongkrong ke kostan lama. Itu karena kostan tersebut dia berikan khusus untuk pacarnya.
Tak lama kemudian, pintu kamar Elang terbuka. Seorang cewek cantik berseragam putih abu-abu datang. Namanya adalah Dara, dialah pacarnya Elang.
"Akhirnya yang ditunggu datang juga," ucap Elang seraya berdiri menghampiri Dara.
Dara tersenyum sambil mengalungkan tangannya ke tengkuk Elang. Tak lama bibir mereka saling menyatu dengan intens dalam sesaat.
Sungguh, jika berciuman dengan Dara, Elang merasa sangat antusias. Mengingat dia benar-benar mencintai cewek itu dibanding wanita-wanita yang pernah ditidurinya.
Belum lama berciuman, Dara melepas tautan bibirnya. Dahi cewek tersebut mengerut. "Rasa rokok," komentarnya.
Elang terkekeh. "Sorry, aku lagi ngerokok. Nih rokoknya belum habis," ujarnya sembari memperlihatkan rokok yang tersemat di antara jari-jemarinya.
Dara hanya geleng-geleng kepala. Dia lalu menutup pintu kamar.
"Gimana spp-mu? Sudah lunas kan?" tanya Elang.
"Iya. Semuanya nggak akan lunas kalau bukan karenamu," ungkap Dara. Dia segera memeluk Elang dengan erat. "Thanks ya, Sayang..." lanjutnya.
"Syukurlah kalau begitu," ujar Elang.
Kebetulan nasib Dara juga seperti Elang. Dia anak yatim piatu yang baru saja keluar dari panti asuhan. Namun bedanya, Dara tidak melakukan pekerjaan khusus seperti Elang.
"Lain kali, pertemukan aku sama orang tua angkatmu itu. Biar nanti aku bisa langsung bilang terima kasih sama mereka," kata Dara.
Elang tersenyum kecut. Mengingat dia juga terpaksa membohongi sang pacar terkait dari mana uang yang didapatnya selama ini.
"Iya. Nanti pasti ketemu kok," tanggap Elang. Dia tak bisa membayangkan bila suatu hari nanti Dara mengetahui tentang kebohongannya.
Selain sebagai pacar, Elang juga terbantukan dengan kehadiran Dara. Cewek itu berotak jenius, jadi kalau ada masalah pelajaran yang tidak dimengerti, Elang akan belajar dengan Dara.
Itulah yang dilakukannya hari itu. Setelah belajar, Elang dan Dara biasanya lanjut bermesraan. Dara sendiri masih perawan seperti namanya. Dia belum siap melakukan hal lebih intim dengan Elang. Setidaknya itulah yang Dara beritahu ketika Elang menginginkan hubungan intim.
Elang sendiri sangat menghormati keinginan Dara. Dia menghormati gadis yang dicintainya lebih dari apapun. Meski terkadang, dirinya terbawa suasana saat berciuman panas dengan gadis tersebut. Tetapi Elang mampu menahan diri dengan baik demi Dara.
Kini Elang ada di toilet. Dia berlari ke sana saat sudah selesai berciuman dengan Dara. Elang terpaksa melampiaskan nafsunya seorang diri.
Saat sudah selesai, Elang kembali ke kamar. Dia melihat Dara sudah bersiap untuk pulang. Gadis cantik itu tersenyum mempesona.
"Gimana? Udah selesai?" tanya Dara. Ia selalu tahu apa yang dilakukan Elang setelah berciuman dengannya. Yaitu pergi ke toilet dan menyelesaikan semuanya seorang diri.
"Iya," balas Elang.
Dara segera mendekati Elang. Dia peluk pemuda itu sambil mendongak menatap wajahnya. Mengingat tinggi badan Dara hanya setinggi dada Elang.
"Bentar lagi ya, El. Aku masih butuh waktu," tutur Dara. Dia selalu merasa tidak enak hati saat melihat pacarnya menyelesaikan hasratnya seorang diri.
"Lagian aku heran sama kamu. Emangnya kau nggak merasa apa-apa pas kita ciuman?" selidik Elang.
"Ngerasa sih. Bahkan selalu. Tapi aku masih takut. Soalnya kau pernah dengar kan. Bagi perempuan, melakukan itu saat pertama kali katanya sakit banget," ucap Dara sambil meringiskan wajah. Seolah dia membayangkan bagaimana rasa sakit itu.