BANYAK TYPO. HARAP MAKLUM INI NOVEL PERTAMA SAYA. NGGAK ADA WAKTU BUAT REVISI 🙏
Miranda Arrabella seorang gadis cantik dan memiliki karir yang bagus di bidang fashion.
Karyanya sering memenangkan beberapa penghargaan bergengsi di kota Paris.
Miranda memiliki seorang saudara kembar yang bernama Mirabel.
Dengan maksud menghadiri pernikahan saudara nya itulah akhirnya mempertemukan ia dengan Mathew Benigno.
Mathew Benigno, adalah tunangan saudaranya Mirabel.
Dihari pernikahan mereka, tiba-tiba Mirabel pergi tanpa pesan apapun.
Atas kesepakatan keluarga, Robin memutuskan sepihak bahwa Miranda yang akan menggantikan saudara nya menikah dengan Mathew Benigno. Keputusan Robin diterima oleh pihak Mathew.
Bagaimana kelanjutan hubungan Miranda Mathew, apakah mereka bisa bertahan dengan pernikahan yang dilakukan dengan terpaksa ?
Ikuti terus kelanjutannya 🙏
WARNING
CERITA INI UNTUK ***+
BIJAKLAH DALAM MEMBACA !
.
CERITA I
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
Miranda hanya tersenyum melihat Mathew dan Daniel, sepertinya mereka bersahabat baik, batin Miranda menerka persahabatan mereka.
"Ternyata kalian disini dude!".
Tampak dua orang pria mendekat kearah mereka. Tak kalah tampan nya.
Kalau dilihat dari penampilannya mereka pasti bukan pria sembarangan.
"Ada apa dengan mu Daniel", tanya pria yang satunya.
"Ahh... bastard satu ini sensitif sekali, mengancam ingin membunuh ku karena berkenalan dengan istrinya", ketus Daniel.
Semuanya tau kata-kata Daniel itu untuk menggoda Mathew.
"Diam kau bastard", hardik Mathew sambil memeluk pinggang Miranda.
Miranda sedikit kikuk diperlakukan posesif oleh Mathew, ia tidak enak dengan teman-teman Mathew.
"Ohh, jadi gadis cantik ini istri mu Math?".
"Kau tidak ingin mengenalkannya kepada ku dan Giorgio?".
"Ricko"...
Tanpa persetujuan Mathew, Ricko mengulurkan tangannya.
Disambut Miranda dengan senyum ramah.
"Giorgio"...
"Istri mu sangat cantik Math", goda Giorgio.
"Rasanya aku ingin cepat menikah juga, jika bisa membuat ku bahagia seperti diri mu dude", ujar Giorgio mengedipkan sebelah matanya pada Mathew.
Disambut tawa Daniel dan Ricko.
Dibalas tatapan tajam Mathew pada ketiga temannya itu.
Miranda memeluk lengan Mathew. Menenangkan laki-laki itu. Ternyata tindakan Miranda berhasil membuat hati Mathew tenang.
*
Waktu telah menunjukkan pukul tengah malam.
Mathew mengajak Miranda masuk ke kamar Presidential suite.
Mathew ingin menghabiskan malam bersama Miranda hotel milik Daniel tersebut.
Miranda belum sempat membersihkan dirinya setelah acara perjamuan tadi, tiba-tiba Mathew menciumnya dengan mesra. Ciuman begitu liar dan bergairah membuat tubuh Miranda bergetar hebat. Mathew sangat menuntut.
Kedua manik berwarna coklat terang itu menatap iris Miranda yang sudah berkabut.
Mathew sudah sangat berpengalaman membuat wanita menjerit menginginkan nya, lain halnya dengan Miranda yang belum ada pengalaman sama sekali.
Tangan Mathew membuka gaun yang dipakai Miranda, hingga tak ada satu benang pun menempel di tubuh putih mulus itu.
Sementara pakaian Mathew masih lengkap melekat di tubuh atletisnya.
"Curang", ujar Miranda melihat tubuh Mathew masih tertutup pakaiannya.
"Tidak ada yang curang", jawab Mathew tanpa mengalihkan perhatian dari tubuh polos Miranda yang begitu seksi.
Mathew membuka satu persatu kancing kemeja yang yang ia pakai.Tangannya begitu pelan-pelan membuka satu persatu kancing itu, dengan gerakan begitu seksi.
Berulang kali Miranda menelan salivanya.
Pikiran Miranda sudah berkabut adegan dewasa.
Mathew menatap lembut wajah Miranda yang sudah memerah, bibir Miranda bengkak karena ulahnya.
Rambut Miranda sudah acak-acakan, menambah seksi gadis itu.
Tangan Mathew meremas lembut kedua puncak yang sudah membusung milik Miranda. "Akh Mathew..
"Ahh Miranda...
Bibirnya menyusuri setiap jengkal tubuh Miranda dan berakhir di inti Miranda, berwarna merah muda yang sangat bersih .
Mathew membenamkan wajahnya disana, lidahnya menggelitik kli*oris Miranda. Membuat tubuh Miranda mengelijang sambil meremas sprei berwarna putih.
"Akh Mathew, apa yang kau laku hentikan. Akh aku tidak kuat lagi math.. please", ucap Miranda dengan suara bergetar.
Miranda mengangkat kepalanya dengan bertumpu pada kedua siku tangan nya, menatap Mathew yang berada masih di intinya .
Mathew menghentikan permainannya, ia kembali mencium bibir Miranda yang terbuka. "Milikmu sudah sangat basah", bisiknya ditelinga Miranda.
Mathew mengarahkan miliknya ke inti Miranda yang memejamkan matanya dengan mulut terbuka.
Mathew memasukkan intinya. Tapi...begitu sulit menerobos masuk ke inti Miranda seakan ada tembok penghalang.
"Ahh, hentikan", jerit Miranda sambil mendorong dada Mathew yang berada diatas tubuhnya.
Seakan menulikan pendengaran nya, Mathew masih berusaha memasuki milik Miranda.
Dan pada percobaan yang ketiga baru milik Mathew berhasil masuk.
Miranda menjerit, menahan rasa sakit di intinya yang terasa begitu menyakitkan. Sampai kristal bening di pelupuk matanya menetes.
Mathew menatap lekat wajah Miranda. Bahkan ia melihat Miranda meneteskan air matanya saat milik Mathew berhasil mengoyak intinya.
"Miranda..You're still a virgin, Miranda?".
Mathew menatap lembut mata Miranda.
Miranda membalas menatap kedua netra Mathew. Laki-laki yang pertama yang merenggut kegadisannya.
Miranda menggigit bibir bawahnya, sambil menganggukkan kepalanya pelan.
Mathew segera membingkai wajah Miranda. Iya... Mathew sudah merasakan hal berbeda antara Miranda dari perempuan-perempuan yang pernah di tidurinya. Bahkan Mirabel yang sudah tidak perawan lagi saat pertama kali tidur dengannya.
"Ahh Miranda..
Mathew tidak bisa mengungkapkan rasa bahagia nya sekarang.
Ia yang pertama bagi Miranda.
Mathew mendiamkan miliknya sesaat di inti Miranda. Ia mencium bibir Miranda dengan sangat lembut, untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan Miranda.
Pelan-pelan Mathew menggerakkan miliknya. Pinggul Mathew bergerak maju-mundur dengan pelan. Lama - lama menambah dengan hentakan-hentakan kuat.
"Ahh... Mathew ahh".
Jeritan yang sebelumnya keluar dari mulut Miranda berganti dengan erangan lembut yang memenuhi kamar hotel mewah itu.
"Mathew.. Oh".
Miranda merasakan tubuhnya bergetar hebat, ia menggeliatkan tubuhnya dan membuka mulutnya.
Mathew tahu Miranda mengalami pelepasan nya. Mathew mencium lembut bibir Miranda. Kala merasakan milik Miranda menarik inti nya dengan kencang.
Hingga Mathew merasakan intinya ingin meledak, menumpahkan cairan panas di inti Miranda.
Keduanya terkulai dengan nafas tersengal-sengal.
Mathew mengusap wajahnya. Terlihat sangat bahagia dan puas.
"Tidurlah", bisik Mathew sambil menyelimuti tubuh Miranda.
Dikecupnya dengan lembut kening Miranda, yang sudah tertidur lelap.
*
Sampai menjelang pagi Mathew belum juga bisa memejamkan matanya.
Ia masih memandangi wajah polos Miranda.
Sejenak Mathew menatap langit-langit kamar tempat mereka menghabiskan malam. Dan bercinta yang merupakan malam pertama ia dan Miranda. Perasaannya bercampur aduk.
Saat ini Miranda benar-benar membuatnya bahagia, bagaimana tidak kehadiran gadis yang tidak diduga itu dengan seketika merubah jalan pikirannya.
Yang tadinya ia sangat kecewa dengan keputusan yang diambil kedua orang tua nya lambat laun bisa merubah rasa yang ada pada dirinya.
Bahkan Mathew tidak menanyakan sama sekali surat perjanjian yang sudah dibuatnya.
Secepat itukah dirinya melupakan hubungan setelah dua tahun bersama dengan Mirabel.
Mathew sendiri hanya menjalani saja hubungan itu, tanpa tahu dengan pasti bagaimana perasaan sesungguhnya pada
Mirabel.
Ia melamar Mirabel pun atas desakan ayahnya, yang segera menginginkan cucu sebagai penerus kerajaan bisnis keluarga nya nanti.
...***...
Hi...
Selamat membaca,
Maaf kemarin-kemarin slow update,
Itu semua diluar kemampuan author.
Karena menunggu lolos review.
Harap maklum ya kakak-kakak sayang.
Tetap ikuti kelanjutan PENGANTIN PENGGANTI, kedepannya semakin seru dan banyak konflik.
Jangan lupa Like komen dan vote ya 🙏
𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚕