Dengan sebilah pedang di tangan, aku menantang takdir, bukan demi menjadi pahlawan tetapi agar terciptanya kedamaian.
Dengan sebilah pedang, aku menantang empat penjuru, langit dan bumi, menjadi tidak terkalahkan.
Dengan sebilah pedang, aku menjelma menjadi naga, menghabisi iblis, menyelamatkan kemanusiaan.
Dengan sebilah pedang, aku menemukan dunia dalam diri seseorang, menjaganya segenap kekuatanku, bersamanya selamanya.
Dengan sebilah pedang, kuukir sebuah legenda, tentang anak manusia menantang langit, legenda pendekar naga!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shujinkouron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 9 – Yue Lian
“Saudari Lian, mohon bantu aku membuatkan identitas untuk muridku.” Fang An berkata demikian sambil mengelus kepala Xiao Chen.
“Oh, Tetua Fang akhirnya mengambil murid?” Gadis tersebut terlihat sedikit terkejut sejenak sebelum mulai melakukan permintaan Fang An.
Xiao Chen tidak akan pernah melupakan gadis di hadapannya, gadis yang bernama Yue Lian. Melihat gadis tersebut membuat Xiao Chen mengingat banyak kenangan yang terpendam lama dalam dirinya.
Yue Lian berasal dari generasi yang sama dengan Fang An. Usia keduanya juga tidak berbeda jauh, Yue Lian lebih muda beberapa bulan dari Fang An.
Bagi Fang An, Yue Lian adalah sosok yang istimewa karena gadis ini satu-satunya yang tidak tergila-gila setelah melihat wajahnya. Sebab itulah pada kehidupan sebelumnya, ketika Xiao Chen mengatakan ingin bekerja di Paviliun Pedang Muda, Fang An menitipkannya pada Yue Lian.
Xiao Chen belajar begitu banyak tentang administrasi serta pengetahuan umum tentang dunia persilatan di bawah bimbingan Yue Lian. Sejauh yang Xiao Chen ketahui, ilmu bela diri Yue Lian juga tinggi hanya saja gadis tersebut tidak suka kekerasan sehingga memilih bekerja di bagian administrasi.
Jika Fang An adalah sosok penganti ayah bagi Xiao Chen dikehidupan sebelumnya, Yue Lian seperti penganti seorang Ibu baginya.
Xiao Chen bisa mengingat saat Fang An meninggal karena sakit, Yue Lian menangis selama beberapa hari tanpa henti dan tidak pernah tersenyum lagi sejak saat itu. Tubuhnya menjadi kurus sampai akhirnya meninggal akibat kelelahan tiga tahun kemudian.
Yue Lian menaikan alisnya ketika menyadari Xiao Chen menatapnya dengan mata berkaca-kaca, “Ada sesuatu yang salah denganku?” tanyanya pada Xiao Chen.
“Ah, tidak. Bibi mengingatkanku pada seseorang.” Xiao Chen segera mengendalikan ekspresi wajahnya.
Yue Lian hanya tersenyum setelah Xiao Chen menjawabnya demikian, Yue Lian kemudian mendiskusikan tentang Xiao Chen pada Fang An.
“Tetua Fang, menurut peraturan Xiao Chen belum bisa berlatih bela diri…” Yue Lian kemudian mengingatkan peraturan sekte pada Fang An.
Xiao Chen mengingat peraturan yang dimaksud oleh Yue Lian. Lembah Seratus Pedang membagi penerimaan murid menjadi dua kategori, pertama adalah mereka yang berasal dari dalam sekte dan kedua adalah yang berasal dari luar sekte.
Perekrutan dalam dilakukan untuk mereka yang merupakan keturunan dari anggota Lembah Seratus Pedang, bagi mereka yang termasuk kategori ini boleh mulai berlatih sejak usia 5 tahun. Dalam kasus Xiao Chen, dia berasal dari luar sekte dan hanya bisa menjadi murid resmi serta memulai latihannya saat berusia 8 tahun.
Xiao Chen tidak terlalu memahami peraturan ini tetapi yang dia ketahui ini demi kebaikan mereka yang ingin belajar bela diri. Mereka yang berasal dari keluarga pendekar memiliki pola kehidupan dan nutrisi yang membuat tubuh mereka lebih siap untuk melakukan latihan bela diri.
Berbeda dengan Xiao Chen yang berasal dari keluarga petani atau keluarga biasa lainnya, tubuh mereka tidak akan kuat menahan latihan keras ilmu bela diri.
“Tidak masalah, Chen’er juga harus belajar membaca dan lainnya terlebih dahulu.” Fang An mengetahui Yue Lian mengingatkan karena dirinya tidak pernah mengambil murid sebelumnya tetapi Fang An tidak akan melupakan peraturan tersebut.
Fang An sendiri sebenarnya merupakan keturunan dari anggota Lembah Seratus Pedang jadi dia mulai berlatih sejak usia 5 tahun. Ibu Fang An meninggal setelah melahirkannya sementara Ayahnya terbunuh saat menjalani sebuah misi ketika Fang An berusia 17 tahun.
Xiao Chen mengaruk kepalanya yang tidak gatal, memang benar di kehidupan sebelumnya karena latar belakang keluarganya, Xiao Chen tidak bisa membaca apalagi menulis padahal keduanya sangat dibutuhkan jika ingin mempelajari bela diri berdasarkan kitab-kitab.
Keahlian dasar lain yang perlu dipelajari adalah berhitung, melukis dan juga pengetahuan umum tentang dunia seperti ekonomi, etika dan lainnya.
Masalahnya Xiao Chen sudah menguasai itu semua dengan ingatan dari kehidupan sebelumnya, lagipula meskipun sekarang kembali berusia 5 tahun tetapi ingatan miliknya adalah seseorang yang berusia 92 tahun.
“Chen’er, simpan baik-baik tanda pengenal ini. Mulai sekarang kau adalah bagian dari Lembah Seratus Pedang.” Fang An memberikan sebuah lencana besi yang bertuliskan nama Xiao Chen, pada sisi lain dari lencana tersebut ada lambang Lembah Seratus Pedang serta nama Fang An.
Yue Lian mengatakan akan ada yang mengantarkan pakaian sekte untuk Xiao Chen nanti di kediaman Fang An. Setelah selesai mendaftarkan Xiao Chen, Fang An kemudian melaporkan misi yang telah dia selesaikan.
“Tetua Fang seperti biasa menyelesaikan misi dengan cepat…”
Seorang pria paruh baya dengan kumis seperti pedang berjalan mendekati meja Yue Lian. Xiao Chen mengerutkan dahinya sementara Fang An dan Yue Lian segera memberi hormat pada pria paruh baya tersebut.
“Wakil Ketua Wang…” Fang An tersenyum canggung sebelum mengenalkan Xiao Chen pada pria paruh baya tersebut.
Xiao Chen sebenarnya sangat tidak senang tetapi bisa menyembunyikan perasaannya tersebut. Xiao Chen tidak akan pernah melupakan sosok di hadapannya, Wang Ergou, Wakil Ketua Lembah Seratus Pedang.
Pada kehidupan sebelumnya Wang Ergou tidak menyukai Fang An, sebab kemunculan Fang An membuat prestasi cucu dari Wang Ergou yang menjadi Tetua Pedang saat berusia 25 tahun menjadi tidak berarti. Wang Ergou kemudian seringkali mempersulit Fang An dengan memberikannya misi-misi yang berbahaya.
Wang Ergou berasal dari keluarga Wang, satu dari lima keluarga bangsawan negeri ini, memang keluarga Wang telah menjadi pendukung Lembah Seratus Pedang sejak lama menggunakan kekayaan mereka sehingga keluarga Wang memiliki posisi penting dalam sekte.
Yang membuat Xiao Chen tidak senang pada Wang Ergou adalah bukan hanya dia mempersulit Fang An dari waktu ke waktu melainkan saat Lembah Seratus Pedang diserang beberapa tahun setelah Era Kekacauan dimulai, Wang Ergou yang sadar musuh terlalu kuat memilih meninggalkan sekte bersama seluruh keturunannya.
Tindakan Wang Ergou tersebut membuat Lembah Seratus Pedang binasa dan dilupakan dalam sejarah dunia persilatan.
“Oh, akhirnya kau mengambil murid setelah tiga tahun menjadi Tetua?” Wang Ergou sedikit terkejut ketika mengetahui Fang An membawa Xiao Chen, tanpa basa basi lebih jauh, Wang Ergou langsung meraih tangan Xiao Chen dan memeriksa nadinya.
Fang An juga bisa melihat tindakan Ergou tidaklah sopan namun posisi maupun kemampuan keduanya jauh berbeda jadi Fang An hanya bisa mengepalkan tangan karena geram. Yue Lian yang menyaksikan semua itu merasa serba salah dan hanya bisa menundukan kepala.
Xiao Chen tentu juga geram tetapi tidak bisa berbuat apa-apa, dia bahkan sudah mengetahui yang akan Wang Ergou ucapkan setelah memeriksa nadinya.