HIGH SCHOOL SON OF A CEO
kota Batam adalah kota yang cukup besar dan di sebut sebagai kota industri.
karena dengan adanya negara tetangga, yaitu Singapura. hal ini sangat bagus untuk menjalin kerjasama antar negara.
siang itu saat matahari sedang terik-teriknya.
sebuah mobil berhenti di rumah lantai 2 yang cukup besar dengan halaman yang cukup luas dan ada kolam kecil di sudut kanan halaman, dan di kiri di isi bagasi mobil.
pintu mobil terbuka, keluar seorang anak muda berumur 16 tahun tinggi 170 cm dan badan cukup kekar/berotot keluar dari dalam mobil. kacamata di lepasnya ia melihat rumah yang ada di hadapan nya.
"rumah ini cukup bagus. untuk di tempati.
ibu memang terbaik dalam memilih rumah yang aku sukai."anak itu masih memandang rumah dengan seksama."
"Tuan muda, cuaca di sini cukup terik mari kita masuk kedalam rumah untuk melihat isi nya"anak itu menganggukan kepala dan berjalan masuk kedalam rumah, sambil mengikuti lelaki tua yang sedang membukakan pintu gerbang rumah tersebut.
anak itu bernama Rehan tianra Fauzan.
anak ketiga atau anak paling bungsu dari tuan Raharjo dan nyonya Risa Alexander. ayah nya adalah pemilik perusahaan multinasional dan sekaligus pejabat tinggi di ibu kota Jakarta.
sedangkan ibunya adalah pebisnis yang cukup terkenal. bayak perusahaan yang berada di bawah naungan nya. Rehan Tianra baru saja tiba di kota Batam. dia pindah dari kota Jakarta. alasan kepindahan nya adalah karena pertengkaran dengan sang ayah yang tak kunjung membaik, dan memutuskan untuk tinggal sendirian dan hidup mandiri di kota Batam. ibu nya yang sangat menyayangi semua anak nya tidak akan membiarkan begitu saja anak nya tinggal sendiri, dan mengutus orang yang bernama paman bara.
di dalam rumah Rehan Tianra sedang berkeliling melihat rumah secara keseluruhan.
"ia bergumam, ibu sangat pandai dalam memilih rumah yang aku inginkan."
"begitulah nyonya Risa Alexander yang menyiapkan rumah untuk anak nya.
walaupun dia sibuk, dia tidak akan pernah melupakan anaknya. dan ia selalu ingin mematuhi keinginan anak anak nya " balas lelaki tua paman bara yang tadi membukakan pintu gerbang di depan rumah. paman bara adalah asisten nyonya Alexander, sekaligus kepercayaan nya ibu Rehan. untuk membimbing Rehan selama tinggal di kota Batam.
"begitu yah, baiklah kalo begitu"
apakah paman bara akan tinggal bersama ku.?
"hmmm... tidak tuan muda, saya mempunyai tempat tinggal sendiri bersama keluarga tidak jauh dari dekat sini. jadi di rumah ini akan di tinggali tuan muda sendiri saja, jawab paman bara Pramana." baiklah paman, jadi bagaimana agenda hari ini.?
hari ini tidak ada agenda apapun,
tuan muda bisa beristirahat dengan tenang.
saya akan memindahkan barang barang tuan muda sekarang juga.
"baiklah paman, mohon maaf merepotkan mu.
"sudah menjadi tugasku untuk melayani tuan muda."
Rehan akhirnya pergi ke lantai dua untuk menuju kamarnya. ia duduk di lantai balkon di kamarnya, dan melihat daerah sekitar kamarnya. sementara itu paman bara, memindahkan barang barang milik Rehan kedalam rumah. sore hari nya saat matahari mulai terbenam. paman bara telah selesai memindahkan semua barang milik rehan ke dalam rumah. ia pun telah merapikannya sehingga Rehan tidak perlu bersusah payah untuk merapikannya lagi dan siap di gunakan kapan pun.
"tuan muda semua barang sudah selesai saya pindahkan dan sudah saya rapikan.
aku mohon undur diri dulu untuk beristirahat."
teriak paman bara dari lantai satu." baik lah terimakasih bayak paman, teriak Rehan dari lantai dua. paman Bayu meninggalkan rumah itu lalu mengendari mobil dan pergi. Rehan turun dari lantai satu untuk mengunci pintu dan pergi ke dapur untuk memasak karena sudah terasa lapar.
"Rehan bergumam , aku lupa beli bahan makanan meski dapur sudah siap jika tidak ada bahan sama saja tidak akan bisa memasak." yasudah aku akan beli di sekitar daerah sini saja."
Rehan pergi keluar menggunakan motor milik nya untuk membeli makanan. setelah ia pulang dan makan malam, hari itu selesai begitu saja. keesokan pagi nya, sebelum matahari terbit Rehan sudah bangun dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, setelah itu ia lari pagi di depan rumah.
" selamat pagi, sapa seorang perempuan di depan di balik pagar rumah." Rehan menoleh kearah Suara yang memanggil nya. dia melihat seorang perempuan sekitar 22 tahun dengan rambut panjang yang terurai dan tertiup angin menambah kesan kecantikan.
"selamat pagi juga, balas Rehan terseyum.
"apa kamu orang baru.?
Rehan bejalan mendekati gerbang pagar tempat wanita tersebut, lalu membukanya.
"ia saya baru pindah kemarin siang.
"oh, begitu perkenalkan nama aku rara.
aku tinggal di sebelah rumah mu, ujar perempuan muda itu menunjukkan rumah nya, Rehan melihat rumah yang di tunjukkan tersebut dan menggunakan kepalanya. "oh iya perkenalkan nama saya Rehan Tianra Fauzan , panggil saja saya Rehan. sembari mengulurkan tangan nya untuk bersalaman.
tanda perkenalan.
"nama yang sangat bagus. sambil berjabat tangan dengan Rehan. kedua nya kemudian berbicara sebentar. dan masuk kedalam rumah masing masing.
"Ting."
bunyi notifikasi dari hp nya, dan segera Rehan mengambil hp nya tersebut.
"SMA NEGERI 5 BATAM." yang terletak di dekat Batam city, lumayan dekat juga dari sini.
Rehan meletakkan hp dan bergegas bersiap siap untuk berangkat ke sekolah baru nya.
jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.
Rehan sudah siap dan siap berangkat.
ia kemudian keluar rumah dan mendorong motor. tak lama kemudian datang mobil mewah, yang tak lain adalah mobil paman bara.
"selamat pagi tuan muda, hari ini agenda masuk ke sekolah baru. ujar bara sambil membukakan pintu gerbang."
"siang juga paman. tolong uruskan mobilku
agar bisa di bawa kesini agar aku bisa menggunakan nya."
" baik tuan muda akan segera saya uruskan, ujar paman bara."
"ok baik lah paman saya akan menunggunya".
oh iya tuan muda. lusa nyonya akan ke kota ini untuk melihat kondisi tua muda. dan akan ada agenda besar pada hari tersebut. tentu saja agenda pada hari itu tidak akan mengganggu jadwal sekolah tuan muda.
"IBU. agenda besar.? baiklah, aku ikut aturan mu saja."
"baik tuan muda. saya akan antar kan anda kesekolah baru Anda.
"aku sudah besar paman, jadi paman tidak perlu mengantarkan aku. lagi pula aku sudah tau lokasi sekolah baru. dan tidak jauh dari daerah ini, jadi paman tenang saja." bara pun menghela napas.ia tahu Rehan memang sudah besar, dan bukanlah anak anak lagi jadi dia tidak perlu lagi mengantarkan nya. namun tugasnya mengawasi harus tetap di lakukan.
"baiklah jika begitu mohon tuan muda berhati hati."
Rehan menganggukan kepala segera ia memakai helm dan menghidupkan motor nya dan berangkat kesekolah. setelah 15 menit di jalan ia akhirnya Samapi kesekolah, di depan gerbang satpam yang melihat menyuruh Rehan memarkirkan motor nya di pojok sebelah kiri. setelah memarkirkan motor Rehan, setalah itu ia berjalan di koridor sekolah menyusuri setiap ruangan yang ada di sana. keadaan sekolah pada saat itu cukup sepi, karena jadwal masuk nya adalah jam 7.15 bisa di bilang di sedikit terlambat. ia trus berjalan di koridor sekolah dan mecari kelasnya.
di sebuah koridor kelas yang lurus dia ber pas-pasan dengan seorang wanita yang membawa cukup bayak buku. sebuah buku di tumpukan paling atas terjatuh ke lantai tempat saat Rehan berada di samping wanita tersebut.
"duh bukunya jatuh lagi."
ia berjongkok untuk mengambil buku nya rok nya yang pendek dan ketat susah buat mengambil buku tersebut. namun sebuah tangan yang cepat mengambil buku yang terjatuh tersebut. siswi itu melihat orang yang mengambil buku tersebut.
nampak seorang siswa dengan wajah yang tampan kulit putih bersih, dengan rambut yang panjang bewarna hitam dan ada gradasi biru nya sedikit di bagian poni menambah kesan yang menarik.
wajah siswa itu yang tidak lain adalah rehan.
dan membuat siswi yang melihat wajah Rehan menjadi terpana dan hati nya berdegup kencang dan melihat seolah olah Rehan adalah sebuah tokoh fiksi dalam film Korea.
"ini bukumu.ujar Rehan sembari memberikan buku tersebut kepada siswi itu."
"ah iya.balas siswi itu sambil tergagap menjawab, dan dia bangkit berdiri.
"oh perkenalkan nama ku Rehan Tianra Fauzan, dan bisa di panggil Rehan."
"ngomong ngomong nama mu siapa."
nama ku Lisa adriyani, kamu bisa panggil aku dengan sebutan Lisa.
"ok baik Lisa. boleh kah aku bertanya.?
di mana kelas 11 B, tanya Rehan .
"oh, kelas 11 B ada di lantai dua Deket lapangan basket. jika dari sini maka harus kearah belakangmu, begitu Samapi di persimpangan belok kanan, trus lurus Samapi di ujung koridor, kemudian naik tangga yang ada di sana.
pada deretan itu kelas 11 B ada di bagian ke 2
jelas Lisa.
ah baik lah makasih sudah memberi tahu.
Rehan berjalan dan menelusuri koridor sekolah berdasarkan arahan yang Lisa beritahukan tadi.
dan sesampai nya di depan kelas di mengetuk pintu untuk meminta izin masuk.
di dalam kelas para siswa telah mempersiapkan diri untuk belajar.
di dalam kelas seorang guru tengah menulis di papan tulis.
guru wanita itu sedang melihat siswa laki laki itu , iya baru pertama kali melihat siswa itu masuk kelas 11 B ini .
"oh. iya Bu perkenalkan saya murid baru di sini
pindahan dari jakarta."
guru dan siswa yang mendengarkan suara Rehan terkejut. baru kali ini mereka mendengarkan suara yang sopan dan merdu dan terlihat berwibawa.
Rehan memberikan sebuah kertas ke guru tersebut dengan gustur tubuh yang tegap, guru tersebut menerima nya deng agak menunduk.
seolah iya sedang di perlakukan orang yang sangat penting.
bagi Rehan itu adalah hak yang biasa ia lakukan.
guru kelas itu membaca dan terseyum lebar kearah Rehan.
dan memperkenalkan Rehan kepada seluruh siswa yang ada di ruangan tersebut.
"baiklah anak anak sekalian, ibu lupa memperkenalkan murid baru hari ini.
"silakan nak perkenalkan diri mu kepada para siswa. Rehan terseyum kepada para siswa.
hallo semuanya, selamat pagi, perkenalkan nama ku Rehan Tianra Fauzan kalian biasa memanggilku dengan sebutan Rehan.
aku pindahan dari jakarta, dan aku harap bisa berteman baik dengan kalian semua.
"ujar rehan."
"suara memperkenalkan diri Rehan membuat ruangan itu menjadi sunyi seolah terhipnotis dengan suara rehan. Untung guru wanita itu cepat tersadar dari lamunannya.
tepuk tangan untuk menyambut teman baru kita ini. "sontak saja para siswa memberikan tepuk tangan yang meriah kepada Rehan.
dan di kelas itu menjadi riuh seolah sedang nonton sebuah konser."
"baiklah nak Rehan, silahkan duduk di kursi di pojok kiri yang kosong itu."
"baiklah Bu Anna, wanita tersebut terkejut mendengar Rehan menyebutkan nama nya
padahal ia belum memperkenalkan dirinya.
padahal Rehan kenal nama guru tersebut dari nam tag yang tertempel di baju guru wanita tersebut. pelajaran pun di mulai. meskipun pelajaran di sekolah ini tertinggal jauh dengan pelajaran yang ada di sekolah lama nya di Jakarta.
perbedaan kurikulum di wilayah ibukota dan pinggiran juga mengalami perbedaan.
bagi siswa pindahan dari ibukota bahkan sangat mudah beradaptasi. namun bagi siswa pinggiran pindah ke ibukota sangat susah beradaptasi karena perbedaan kurikulum. tak jarang siswa tersebut bayak yang menyerah dan kembali kesekolah asalnya. karena tak sanggup mengikuti pembelajaran yang ada di ibukota.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Jade Meamoure
koq dendam sama ayah aq kurang setuju sih sebagaimanapun buruknya orang tua kita tetap harus menghormati karena tak ada satupun orang tua yg mau anaknya jadi buruk dan di agama apapun tak memperbolehkan dendam kecuali di novel kultivasi 🤣🤣🤣
2024-10-13
2
Masumi Hayami
bayangan gw 'Wanita' itu berarti seorang guru atau seseorang yg sudah tua.
tapi klo tulis seorang gadis ,, pas klo di bilang Siswi..
walau gadis n wanita itu sama2 perempuan. tapi konteks nya beda.. itu menurut aye.
2024-09-26
0
KATAK MELOMPAT
bagus😎 jngn lupa mampir juga
2024-09-07
3