Alisya gadis yatim piatu yang masih berkuliah di sebuah universitas ternama, karena mendapatkan beasiswa dari kecerdasannya,
Alisya bekerja paruh waktu di sebuah Cafe setelah pulang dari kampusnya.
Dia selalu di bully karena di anggap gadis miskin yang tak layak untuk di jadika teman.
Suatu hari dia di jadikan bahan taruhan oleh pria populer yang ada di kampus tersebut.
Hingga menyebabkan alisya hamil di luar nikah. Namun pria tersebut tidak mau bertanggung jawab.
Erik Putra Dinata, pria berusia 22th yang menghamili Alisya namun tidak mau bertanggung jawab.
Dia anak orang kaya namun memiliki sifat yang sombong dan angkuh.
Arsen Davidson lelaki tampan dan baik hati yang selalu menolong Alisya merupakan seorang CEO dari Global Group namun dia selalu merahasiakan identitasnya.
Penasaran kan siapa yang akan di pilih Alisya?
Yuk simak kelanjutan ceritanya...!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
4 Tahun kemudian.
Di sebuah rumah yang begitu sederhana terlihat wanita cantik sedang berusaha membangunkan anaknya yang berusia 3th.
"Sayang bangun" ucap Alisya sambil menepuk pelan bokong anaknya
"Lima menit ladhi mam" gumam Reva dengan logat cadel nya ,sambil masih memejamkan mata.
Tapi bukan nya bangun putrinya itu malah memeluk gulingnya, Alisya terkekeh dengan tingkah anaknya.
Anak Alisya tumbuh dengan begitu baik, meskipun tanpa Ayah di sisi nya. Alisya bilang kalau papa nya sudah meninggal ketika putrinya masih di kandungan. Reva mengerti apa yang di bilang mama nya, makanya sampai sekarang dia tidak pernah menanyakan papa nya, karena putrinya memilik kecerdasan seperti Alisya.
Namun terkadang Alisya kewalahan dalam mengasuh putrinya, Anak yang super aktif dan jahil itu terkadang suka membuat Alisya pusing dengan keeonaran yang di bikin putri nya itu.
Putri Alisya tidak punya teman, sama seperti dirinya dulu. Dia selalu di ejek tidak punya papa, namun Reva bukanya menangis malah melawan.
Usaha Alisya sudah mulai berkembang sejak dua tahun lalu, kini tak cuma Olshop tapi Alisya juga mempunyai Cafe. Tidak sia-sia dulu Alisya bekerja di cafe. Dia bisa mendapatkan ilmu dari sana.
Tiap weekend Alisya akan mengajak putri nya jalan-jalan, seperti sekarang dia sudah berjanji sama putrinya mau mengajak nya ke taman, namun putri nya itu susah sekali di bangunkan.
"Mama hitung sampai 3, kalau Reva tidak mau bangun mama tidak akan mama belikan mainan lagi" Ancam Alisya. Dia tahu anak nya suka banget jajan di abang-abang gitu, namun Alisya tetap membatasinya, supaya tidak sakit.
"1"
"2"
"Iya mama, ini leva banun "ucap Reva. Reva masih cadel, belum jelas ngomongnya.
"Mama bantuin Leva mau mandi mam teriak Reva.
Alisya tertawa dengan tingkah putrinya, cuma dengar ancaman gitu aja dia sudah panik.
"Sini Sayang mama bantuin" ucap Alisya kemudian membantu Reva mandi.
Setelah tiga puluh menit mereka keluar dari kamar. Dan mereka duduk di meja makan, Alisya menyiapkan makanan buat putrinya.
"Mama hali ini tita jadi jalan ke taman kan" tanya Reva kepada mama nya.
"Jadi Sayang" jawab Alisya tersenyum lembut kepada anak nya
"Asikkkkk... Mama telbaik" Pekik Reva yang begitu girang, sambil ngasih jempol ke arah Mama. Alisya tersenyum dengan kelakuan putrinya.
"Sekarang makan terlebih dahulu. Harus habis, baru kita bisa jalan" ucap Alisya.
"Siap mama" jawab Reva dan memberi hormat ala kepolisian ke pada Alisya, setelah itu mereka tertawa bersama.
Alisya sudah mencoba berdamai dengan masa lalu nya. Namun bukan berarti dia melupakan masa lalunya.
Setelah kejadian itu Alisya menjadi tidak percaya dengan nama nya laki-laki, dia menganggap semua pria itu brengsek. Namun kita tidak bisa menyalahkan Alisya, karena mental seseorang tidak ada yang tahu.
Setelah selesai makan mereka masuk mobil. Alisya duduk di kursi kemudi, sedangkan putrinya duduk di car seat yang ada di belakang kemudi.
"Sudah siap Sayang" tanya Alisya menengok ke arah putrinya
"Sudah Ma. Let's goooo Mama...." teriak Reva bersamaan sambil mengangkat tangan nya ke atas dengan semangat.
*
*
Sedangkan di rumah yang begitu megah bak kastil di negeri dongeng. Keluarga Dinata sedang berkumpul dengan keluarga nya di ruang keluarga.
"Kapan kau akan menikah menyusul adikmu Rik" tanya Siska Mama Erik.
"Apaan sih Mom, Erik itu masih muda" sahut Erik santai.
"Muda gundulmu bang, aku saja yang adikmu sudah mau punya anak" sahut Rani keceplosan, dia menutup mulutnya.
"Apa?" Teriak mereka bersamaan.
"Kamu beneran hamil Sayang, apa Gilang sudah mengetahuinya"cerocos Siska.
"Aku sengaja belum mengatakannya Mom, aku menunggu dia pulang dari luar kota terlebih dahulu." jawab Rani.
"Akhirnya Mommy mau punya cucu juga" ucap Siska begitu antusias.
"Bagaimana kedekatanmu dengan Viona Rik? bukankah gadis itu menyukaimu" tanya David papa Erik tiba tiba.
"Erik hanya berteman Dad, tidak lebih" jawab Erik santai.
"Bukankah kalian sering berjalan bersama? bahkan Viona selalu menempel sama kamu" Tanya Siska.
"Ayolah Mom, bahkan semua wanita tergila-gila dengan anak tampanmu ini" Jawab Erik narsis.
"Apakah kamu tidak iri melihat Irfan sama Andra yang sudah mempunyai tunangan " ucap Mommy Siska.
"Tidak " tegas Erik, Mommy Siska mendengus dengan jawaban putranya itu.
"Apa jangan jangan kamu guy ya kak" seloroh Rani.
"Enak saja kalau ngomong" sahut Erik melempar bantal ke Rani. Adiknya ini kalau ngomong memang suka tak pake filter.
"Kalau kamu tidak bisa mencari pasanganmu, terpaksa nanti Daddy akan menjodohkanmu dengan rekan bisnis Daddy" ucap David.
"No Dad!!, Erik akan memilih sendiri wanita yang akan Erik nikahi" ucap Erik, kemudian beranjak dari ruang keluarga meninggalkan mereka.
Ya kedua teman Erik sudah memiliki tunangan.
Mereka sudah melupakan tentang Alisya, bahkan mereka tidak berusaha mencari Alisya terutama Erik.
Erik pun tidak mencari tahu tentang kehidupan Alisya dan kandungan nya itu.
Mereka sudah lulus dengan kuliahnya tiga tahun yang lalu. Erik masih berhubungan baik sama Viona, mereka tidak mempunyai status apapun cuma Friend with benefit saja.
Namun Viona tidak pernah keberatan dengan status mereka, terlalu sayang kalau melepaskan pria seperti Erik, sudah ganteng, kaya, terlalu sempurna di mata Viona.
Erik masih sering nongkrong bersama kedua temannya itu.
Andra dan Irfan sudah bekerja di perusahaan milik keluarga nya masing masing.
Di sebuah Cafe tiga pria sedang ngobrol sambil menikmati secangkir kopi yang ada di depan nya.
"Gimana Viona Rik" tanya Irfan sambil menatap Irfan.
"Sama kayak orang tua ku saja kamu Fan, nanyain Viona mulu" dengus Erik.
"Nikahin saja napa sih Rik" ucap Andra kesel.
dia kesel sama tingkah Erik yang suka gonta ganti perempuan.
"Ogah, gatel gitu kayak ulet bulu" jawab Erik santai.
"Ulet bulu juga kamu jalan mulu sama dia" sahut Irfan ketus.
"Itu namanya simbiosis mutualisme bray" ucap Erik sambil tertawa kecil.
"Jangan bilang kamu nunggu Alisya Rik" cletuk Andra tiba-tiba.
"Bisa-bisa nya malah lari ke Alisya, bahkan aku saja sudah lupa dengan gadis miskin itu" ucap Erik kesel menatap Andra tajam.
"Rik apa jika memang anak yang di kandung Alisya itu benar anakmu bagaimana?, secara kan yang pertama kali menyentuh Alisya itu kamu, apa kamu tidak kepikiran bagaimana kehidupan Alisya dan anak kamu?, dia pergi dalam keadaan hamil lho Rik, tak mungkin ada yang mau memperkerjakan wanita hamil, yang ada malah merepotkan" Ucap Andra.
"Lagian kamu emang gak kasihan ya Rik, kamu kan punya adik perempuan. Gimana kalau adik kamu itu ada di posisi Alisya, masih mending Rani ada kamu dan kedua orang tuamu yang akan mensupport dia, sedangkan Alisya dia tidak punya siapa-siapa, bahkan dulu hidup sendiri saja dia susah, apa lagi ini ada Anak. Dia harus beli susu hamil, harus makan makanan yang bergizi, belum nanti dia harus mengeluarkan biaya untuk lahiran." sahut Irfan.
**Bersambung
Dukung selalu karya Author guys🙏**
kyk si budiman , paman alisya jadi bondan
ratmi , tantenya alisya jadi hera
koq nama karakternya sering gak konsisten thor ?
coba buat di kertas kosong , biar inget nama2nya jadi yg baca gak pusing 🙄
gak selalu dia di atas , roda itu berputar
bukannya mengarahkan adiknya malah makin nguras uang papanya
ingat!! reva biar bagaimanapun cuma anak tiri , harusnya bersyukur sam arsen yg akuin dia daripada si erik , bukan malah habisin uang papa tirinya
makin besar cara berpikirnya bukan makin dewasa malah mirip "siska" , nenek kandungnya
kalau bangkrut gmn ? mau jadi gila puluhan tahun spt siska ??
bukannya tau diri mlh semakin merugikan arsen
masa dia gak ingat pernah susah hidup ber 2 sama mamanya wkt kecil?
yang ada keluarga pamannya alisya habis sama arsen & erik
mati2 deh sana