Novel baru lagi ni,yuk....pantengin.
Tinggal di daerah lokalisasi, membuat kedua kakak beradik itu dianggap sama seperti wanita yang lainnya yang tinggal disana. Mereka tinggal sedari kecil di daerah itu karena memang rumah sederhana yang mereka tempati merupakan peninggalan bapak nya ,sehingga mereka ngak pernah bisa pergi atau menjual rumah itu.
Semua orang menganggap mereka sama dengan warga sekeliling nya ,walaupun sebenar nya sama . Tapi mereka mengerjakan pelayanan yang berbeda ,bukan pelayanan di atas ranjang melainkan pelayanan kebersihan
yuk.....mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seratus juta? cukup?
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
Sofia menatap ke arah ponsel nya dengan tatapan tak percaya, kamar 001. Berarti kamar itu berada dilantai dasar,begitu lah yang dipikirkan oleh Sofia .
Sofia menginjakan kaki tepat didepan pintu masuk,seorang pria berseragam menghampiri nya dan menanyakan kepentingan sofia datang kesana .
"Saya ingin menemui seseorang disini " jawab Sofia dengan ramah
"Apa di resto nona? atau sudah memesan kamar lebih dulu ?" tanya pria berseragam itu lagi
"Hhhmmm.....kamar 001" jawab Sofia membuat pria berseragam itu terkejut dan malah memperhatikan sofia dari atas hingga ke bawah .
"Ah.....baiklah nona,mari saya antarkan " ucap pria itu dan berjalan lebih dulu untuk menunjukan kamar yang dimaksud oleh Sofia
Pria berseragam itu menekan lift sambil memainkan ponselnya ,sesekali dia melirik ke arah Sofia yang masih diam di samping nya. Pria itu menatap tak percaya ,karena memang kamar yang dituju oleh Sofia bukan lah kamar biasa.
Kamar itu khusus untuk pengusaha yang nama nya tidak pernah boleh di beritahukan siapa pun ,dia hanya diberikan perintah bahwa tak ada yang boleh masuk dan menempati kamar itu kecuali pria itu.
Pria berseragam itu hanya tau asisten dan sekretaris nya, dia mencoba memperhatikan sofia yang berdiri dengan gugup disamping nya. Dia penasaran sekali,tapi dia juga ngak ingin bermasalah dengan pengusaha yang memiliki jabatan penting itu.
"Maaf nona? Anda ada urusan apa dengan bos nya pak Revan ?" tanya pria itu dengan tatapan penasaran
Mereka baru saja memasuki lift, pria itu memang mendapatkan tugas untuk mengantarkan orang yang akan menemui pengusaha di kamar 001 hanya saja dia tidak tau kalau orang itu merupakan wanita karena selama ini yang mereka tau pengusaha didalam kamar tersebut menemui rekan bisnis nya di kamar itu . Itu pun kalau mereka rekan bisnis yang penting bukan berasal dari negara,sehingga pria ini terlihat begitu penasaran.
"Pak Revan ? Bos?" tanya Sofia, dia juga ngak begitu tau yang dia pikirkan hanya lah uang untuk mengambil ijazah nya dan adik nya juga sebagian uang itu akan dia gunakan untuk pegangan mereka selama beberapa bulan kedepan nya jika dia belum mendapatkan pekerjaan dalam waktu dekat ini.
Atau sofia ingin membuat usaha kecil bersama dengan Dessy saja lebih dulu, dessy sedang belajar membuat makanan ringan untuk dia jual via online saja sehingga tidak memerlukan uang yang banyak.
"Iya nona ,tidak ada yang bisa masuk kesana kecuali orang penting. Disini juga ngak ada yang tau pengusaha apa yang memiliki kamar itu,tapi yang saya dengar hanya orang penting yang bisa menemui beliau. Apalagi yang saya dengar kalau beliau memiliki setengah saham di hotel ini,sehingga beliau memiliki kamar khusus disini dan saya yakin kalau nona juga termasuk orang yang penting " jelas pria itu dengan tatapan kagum ke arah Sofia.
Sofia hanya bisa meringis mendapatkan tatapan kagum itu,dia merasa kalau dirinya lebih rendah dan ngak penting. Dia jadi ikut penasaran dengan pria yang sudah mentransfer uang seratus juta ke rekening nya, tanpa embel embel apa pun.
"Tapi kebanyakan dari mereka adalah pria ,rekan bisnis dari pengusaha itu non dan biasa nya merupakan pria asing bukan seperti nona saat ini " jelas pria itu lagi dan Sofia hanya bisa mengangguk
Ting
Tak lama lift berhenti di lantai 10,dimana itu merupakan lantai paling atas . Sofia menatap ke arah pria yang menemani nya ,pria itu tidak keluar sama sekali sehingga membuat nya bertanya tanya .
"Pak,kenapa ngak keluar ?" tanya Sofia dengan tatapan bingung
"Saya hanya bisa mengantar sampai disini saja non,di depan sana ada pintu kaca. Anda bisa langsung masuk saja ,saya juga ngak pernah masuk kesana karena tugas saya hanya sampai disini "jawab pria itu dengan senyuman canggung
"Yang saya dengar,pengusaha itu selalu memakai topeng untuk menutupi wajah nya. Tak ada yang tau siapa beliau " jelas pria itu lagi dan Sofia hanya mengangguk saja kemudian dia keluar dari dalam kotak besi itu .
Sofia pun berjalan dengan pelan menuju pintu besi ,disana dia melihat dua orang pria lainnya yang sedang menjaga pintu itu . Mereka langsung membuka pintu dan menyuruh sofia untuk masuk,karena memang sudah mendapatkan perintah dari pria penting didalam.
Tubuh sofia menegang saat melihat seorang pria bertopeng duduk santai di sofa yang tak jauh dari pintu kaca itu,terlihat pria itu sibuk dengan ponsel ditangan nya.
"Hhmmm.....malam pak" sapa Sofia ,karena sudah hampir semenit pria itu tidak bersuara.
Terlihat pria itu mengangkat kepala nya, dia memperhatikan sofia dari atas hingga ke bawah. Penampilan sederhana dan sedikit seksi menurut nya ,membuat nya tersenyum tipis di balik topeng nya.
Wajah sofia juga terlihat alami,tidak seperti wanita kebanyakan yang dia kenal . Di dunia bisnis dan dunia pertemanan nya selama ini,dia malah tertarik melihat nya.
"Aku menyukai nya, berarti aku ngak menyimpang kan ?" tanya Max dalam hati,dia masih sibuk memperhatikan sofia dengan seksama.
Ada dorongan dalam hati nya yang ingin segera menyalurkan hasrat nya, padahal dia baru saja melihat wanita didepan nya ini tapi sesuatu didalam dirinya seolah bangkit dan ingin mendapatkan pelepasan.
"Seratus juta ? Cukup ?" tanya Max,membuat Sofia melotot.
Suara serak dan berat terdengar lembut di telinga nya, jantung nya yang sedari tadi berdetak tak karuan karena takut kini mulai santai . Ucapan pria bertopeng didepan nya ini terdengar berwibawa ,pantas saja tak ada yang berani mengganggu nya.
Mungkin juga kedudukan pria itu,apalagi pertanyaan itu . Seratus juta ? Cukup ? Untuk dirinya yang merupakan orang biasa,seratus juta adalah nilai tertinggi karena setau Sofia kalau kesucian para tetangga nya dulu hanya di hargai puluhan juta.
Awalnya Sofia ragu untuk memberikan mahar seratus juta karena dia takut di anggap tidak tau diri,tapi pria didepan nya ini malah menanyakan hal itu .
"Hei .....kenapa melamun ? apa itu cukup ? Jika pelayanan mu memuaskan ,aku akan menambahkan nya lagi . Tapi aku tak ingin mengeluarkan nya di luar ,aku ingin nembak didalam dan kau tidak hamil " ucap pria itu dengan tatapan dingin dan Sofia melihat dengan jelas tatapan itu .
"Aku ngak ingin kau hamil anak ku,aku ingin kau menggugurkan nya jika kau hamil " ucap pria itu lagi dan Sofia hanya bisa mengangguk karena memang dirinya tidak bisa mundur lagi,apalagi kini dia ditawarkan lebih untuk pelayanan nya.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘😘