Seorang wanita desa bernama Kirana Naraya akan dinikah dengan pria tua kaya yang punya istri 4, untuk membayar hutang orang tua nya. Kirana kabur ke kekota dan bekerja sebagai pelayan pria yang anti dengan wanita. bagaimana Kirana akan menjalani kehidupan nya,
nantikan kisah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WAHILDA YANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16 . BMS
"makanya punya istri, jadi kau bisa manja-manja dengannya"sindir oma.
"Oma saja yang menikah denganku" ucap Barra sambil cengengesan.
"dasar sinting" Oma menoyor kepala Barra yang ada di bahu nya.
"bagaimana kabar Daddy? sudah lama Barra tidak bertemu dengan nya?" tanya Barra pada Oma nya, karena kesibukkan Barra ,ia belum sempat bertemu dengan keluarga nya.
"kau masih ingat dengan ku?" suara bariton seorang pria menggema di seluruh ruangan.
"Daddy"
"kenapa kalian meninggalkan ku dirumah sendirian " ALDRIC memandang istri dan ibu nya.
ia kesal saat pulang tadi tidak ada orang di mansion, jadi ia menyusul. Aldric itu tidak bisa jauh dari istri nya.
Aldric duduk di samping istrinya.
tiba-tiba terlihat seseorang berlari dari arah tangga menuju paviliun belakang dengan kepala tertutup handuk. Barra mengerutkan keningnya.
"siapa itu"refleks Barra bertanya.
"oh, sepertinya itu Kiran" jawab Lilyana .
Barra seperti melihat tubuh seorang wanita saat orang itu berlari , tidak mungkin pikir nya.
setelah berbincang sebentar Barra izin untuk membersihkan diri, begitupun Daddy nya.
tak lama mereka pun turun untuk makan malam.
kini mereka semua berkumpul di meja makan.
"Barra kenapa kau seperti tak semangat makan, apa kau sakit?" tanya Lilyana yang dari tadi memperhatikan Barra .
" tidak mommy, Barra hanya tidak berselera saja" ucap Barra sambil memandangi makanan di atas meja. ia jadi teringat masakan Kirana. nasi goreng saja seenak itu apalagi masakan lain nya. Barra sudah mengkhayal memakan masakan Kirana .
mereka pun akhirnya makan malam bersama. setelah selesai Lilyana, Aldric dan Oma izin pulang.
" Barra mommy pulang dulu ya, lain kali jangan lupa mengunjungi kami, ingat kami semua sudah mulai tua jangan kau lupakan" Lilyana memeluk Barra.
"cucu nakal, jangan lupakan Oma mu ini" Oma menjewer telinga Barra.
"iyaa Oma" Barra meringis di pelukan, saat Oma menjewer nya.
"Daddy pulang son" Aldric memeluk Barra sekilas.
setelah mereka semua pulang, Barra beranjak pergi ke kemar nya. saat ia akan menaiki tangga, Barra melihat Kirana yang sudah mengubah tampilan nya menjadi pria.
Barra tidak jadi menaiki tangga ,ia malah mendekati Kirana yang sedang membersihkan meja makan.
"ehemm" Barra berdehem tapi Kiran tidak menoleh, ia terus mengelap meja makan tapi pikiran nya sedang memikirkan perkataan nyonya besar.
"Kiran" Barra menepuk pundak Kiran.
Kirana yang terkejut pun reflek melempar lap yang ia pegang ke muka Barra.
"astaga" terkejut dan menutup mulutnya melihat muka Barra yang terkena kain lap yang ia lempar tadi .
"Kiran" Barra menggeram marah.
"maaf tuan, maaf saya tidak sengaja" Kirana terus membungkuk kan tubuh nya.
"kau harus tanggung jawab" ucap Barra.
"hah" Kirana bengong sesaat.
"baik tuan , saya akan bertanggung jawab" ucap Kiran tanpa pikir panjang.
"memang tanggung jawab yang bagaimana tuan" Kirana menjadi bingung.
"kau harus memasakkan aku nasi goreng, sekarang" ucap Barra.
"tapi tuan kan habis makan malam, jadi nasi goreng buat siapa?" tanya Kirana bingung, tuan nya baru saja makan malam sekarang minta makan lagi, perut atau karet pikirnya.
"kau jangan banyak tanya, buatkan saja terus antar ke kamar ku, ingat nasi goreng spesial kalau tidak enak aku akan menghukum mu" Barra menatap tajam Kirana.
Kirana yang takut dengan ancaman Barra, menundukkan wajah nya.
'serem amat'.
Barra meninggalkan Kirana di ruang makan menuju kamar nya. ia berjalan sambil bersiul. akhirnya ia bisa makan makanan enak. biasa nya ia makan makanan yang hambar tanpa MSG. menurut standar kesehatan. Barra merasa bosan. setelah mencicipi masakan Kiran. ia jadi ketagihan.
Kirana bergegas ke dapur dan segera memasakkan nasi goreng untuk tuan nya.
setelah selesai ia bawa ke kamar tuan nya.