Larasati berjalan dengan lemah menuju kamarnya,dia tidak menyangka kalau suami nya memiliki kelainan seperti itu. Pantas saja suaminya tidak pernah menyentuh nya sama sekali Selama menikah dengan nya, dia pikir karena pernikahan mereka merupakan perjodohan.
Saat berjalan mendekati kamar nya,laras mendengar suara yang tidak pernah dia dengar sebelum nya. Suara papa David,papa dari suami nya Sandres. Memang tidak baik untuk nya mengintip papa mertuanya ,tapi suara papa mertuanya yang mendesah dan seperti menikmati sesuatu membuat nya semakin penasaran.
Laras celingukan melihat keadaan disekitar nya,kemudian dia membuka sedikit pintu kamar milik papa mertua nya hingga dia melihat dengan jelas apa yang dilakukan oleh papa mertua nya itu.
Mata laras membulat sempurna,dia melihat papa mertua nya sedang menatap bingkai foto didepan nya sambil menikmati pergerakan dari alat yang melekat diatas bagian inti miliknya. Alat itu menyerupai milik kewanitaan,bergerak ke atas dan kebawah seperti s
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20
💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙
Sandres menghela nafas nya dengan kasar,dia tidak bisa mengejar papa nya lagi. Hanya bisa melihat punggung papa nya dan seorang wanita di dalam mobil,karena mobil David sudah melaju didepan nya.
"Sial....Harus nya aku menemui papa dulu tadi,siapa wanita itu ?" batin Sandres dengan kesal,dia sangat ingin tau siapa wanita yang dimaksud oleh karyawan tadi.
Sandres kembali masuk,bisa saja dia mengejar mobil David tapi ngak mungkin karena ada Alex yang berada didalam ruangan nya. Dia yakin jika Alex tidak membawa mobil nya karena akan selalu pulang dengan nya nanti ,sudah menjadi tradisi Alex melakukan hal seperti itu.
Sementara itu,mobil David sudah berada di jalanan. David masih penasaran dengan apa yang dipikirkan oleh Laras,dari tadi laras terus tersenyum tanpa sadar dengan keberadaan nya .
"Kau masih memikirkan mengenai anak itu?" tanya David yang penasaran.
"Hmmm.....Aku jadi ingin cepat-cepat punya anak,seperti nya sangat enak memiliki anak. Bisa bermain dan melihat tumbuh kembang nya setiap hari " jelas Laras dengan nada senang nya ,bibir nya masih terus melengkung di wajah nya.
"Ya,kau benar. Saat pertama kali melihat Sandres kecil,entah kenapa kami merasa sangat senang sekali. Setelah Sandres dewasa,ada keinginan ingin mengadopsi anak perempuan lagi tapi saat itu Senna sedang sakit parah sehingga keinginan itu terlupakan " jelas David yang mengingat kembali wajah Senna yang pucat.
"Maaf pa,aku ngak bermaksud membuat papa ingat dengan mama mertua hanya saja aku memang benar-benar menginginkan seorang anak . Apalagi kalau perempuan,bisa aku dandani dan aku buatkan pakaian yang lucu-lucu" ucap Laras yang merasa bersalah pada David,dia tidak bermaksud untuk membuat David sedih.
"Membuat pakaian ? Kau pandai menjahit ?" tanya David yang kembali penasaran dengan ucapan Laras.
Laras menganggukan kepala nya,dia memang senang sekali menjahit dan merajut. Tapi dulu dia lebih sering merajut,karena ngak terlalu ribet dengan mesin jahit. Dia pernah belajar di ajarkan oleh mama nya ,karena memang mama nya adalah seorang ibu rumah tangga yang baik. Hanya mengurus anak dan suami saja di rumah,sejak menikah dengan papa nya -mama nya memang tidak pernah bekerja lagi.
Lebih tepat nya,sang papa ngak mengijinkan istrinya untuk mencari nafkah . Karena menurut sang papa,hak dan kewajiban seorang suami yang bekerja bukan istri.
"Ya....memang enak memiliki anak,apalagi membuat nya. Kau tau cara membuat anak ?" tanya David yang membuat wajah Laras memerah,dia benar-benar terlihat sangat malu.
Laras tidak menjawab nya, tapi dia mengerti bagaimana cara membuat anak. Karena sewaktu disekolah dia pernah mempelajari nya, hanya saja belum mengerti bagaimana melakukan nya. Dia jadi mengingat benda pribadi pria didepan nya ini,dia semakin merasa malu .
"Ha...ha...kita sama-sama dewasa,hal biasa membahas seperti ini Laras. Kau bisa belajar membuat nya nanti, jika ingin menanyakan sesuatu yang tidak kau mengerti . Kau bisa tanya suami mu,dia pasti akan mengajarkan mu " ucap David yang mulai menetralkan suasana karena Laras terlihat kembali canggung dan gugup.
Laras hanya menganggukan kepala nya saja,dia merasa kalau David terlalu berlebihan pada nya tapi dia suka. David terlihat lebih baik dari Sandres,harus nya Sandres bisa meniru sikap dan perilaku papa nya yang ramah dan sopan ini. Begitu lah yang dipikirkan oleh Laras, tapi dia baru menyadari kalau dia belum begitu mengenal Sandres.
"Jadi kau ingin anak berapa hhmm?" tanya David dengan santai.
"Sebanyak-banyak nya,biar saat tua nanti aku ngak akan kesepian seperti mama dan papa" jawab Laras dengan tenang juga,membuat David tertawa terbahak-bahak.
"Ha....ha....ha....ya ampun laras,ini buat anak bukan buat cemilan ha ha ha. Lagi pula kau akan merasa sakit jika melahirkan nanti,kau juga akan kesulitan merawat anak banyak" tawa David belum juga berhenti saat mengatakan hal itu.
"Yang jelas ada anak laki-laki dan perempuan,jadi aku bisa merasakan bagaimana memiliki anak yang berbeda kelamin " jawab Laras dengan lembut dan senyuman mengembang dibibir nya,dia sudah membayangkan memiliki anak seperti Venna.
David hanya menganggukan kepala nya saja,dia tidak ingin merusak khayalan dan impian Laras makanya dia tidak ingin mengatakan mengenai hubungan Alex dan Sandres. Biarkan semua berjalan dengan baik,apalagi pernikahan kedua nya akan di adakan minggu ini.
Tak lama mereka sampai didepan perusahaan milik Laras,Laras langsung keluar dan berjalan menuju perusahaan nya setelah permisi pada David. Sedangkan David kembali ke perusahaan nya yang berada tak jauh dari perusahaan milik Laras,dia mulai mengerjakan pekerjaan nya hingga sore hari tiba.
Pulang bekerja,David juga menjemput Laras. Mereka pulang bersama seperti sepasang kekasih,tapi tidak dengan pemikiran kedua nya . Mereka tidak menganggap kalau mereka adalah pasangan,Laras malah merasa senang memiliki papa mertua seperti David.
Waktu berjalan begitu cepat ,besok adalah pernikahan Laras dan Sandres. Pagi-pagi sekali Karin sudah datang kerumah David bersama kedua orang tua nya ,mereka menginap di hotel dimana Laras akan melangsung kan pernikahan nya nya
David sudah mengatakan pada keluarga Laras untuk menginap dirumah nya tapi mereka merasa ngak enak hati dan memilih menginap di hotel agar lebih mudah ,karena tidak perlu terburu-buru untuk ke tempat resepsi.
"Karin.....kenapa ngak menginap disini saja ?" tanya Laras dengan wajah cemberut nya, Dia sangat ingin tidur berdua dengan adik nya ini .
"Hi...hi...kakak bisa aja,sebentar lagi kakak akan menikah. Mana mungkin aku mengganggu kesempatan kakak tidur sendirian " jawab Karin tapi kemudian dia menarik tangan Laras untuk masuk kedalam rumah itu.
"Dimana kamar kakak,ada yang mau aku sampaikan. Penting " ucap Karin lagi dengan cepat,dia meninggalkan kedua orang tua nya yang sudah bersama dengan David dan Sandres.
Sudah dua hari baik David,Sandres dan Laras sudah mengambil cuti. Mereka menyibukkan diri untuk mengurus pernikahan, walaupun yang mengurus nya adalah WO tapi mereka harus melihat hasil nya dengan baik.
Ceklek
Laras membawa Karin masuk ke kamar nya ,dia sudah tau apa yang akan di katakan oleh adik nya itu. Karena sudah hampir setiap hari karin menyuruhnya untuk tidak menikah dengan Sandres,dia selalu mengatakan hal itu.
"Ada apa? Jangan katakan hal yang sama lagi,kakak capek denger nya " ucap Laras dengan tenang ,dia sudah duduk di pinggiran tempat tidur nya.
Bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘