NovelToon NovelToon
Jejak Cinta Dan Dosa

Jejak Cinta Dan Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Selingkuh / Mengubah Takdir / Kaya Raya / Harem
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lucky One

Hidup Kirana Tanaya berubah dalam semalam. Ayah angkatnya, Rangga, seorang politikus flamboyan, ditangkap KPK atas tuduhan penggelapan dana miliaran rupiah. Keluarga Tanaya yang dulu disegani kini jatuh ke jurang kehancuran. Bersama ibunya, Arini—seorang mantan sosialita dengan masa lalu kelam—Kirana harus menghadapi kerasnya hidup di pinggiran kota.

Namun, keterpurukan ekonomi keluarga membuka jalan bagi rencana gelap Arini. Demi mempertahankan sisa-sisa kemewahan, Arini tega menjadikan Kirana sebagai alat tukar untuk mendapatkan keuntungan dari pria-pria kaya. Kirana yang naif percaya ini adalah upaya ibunya untuk memperbaiki keadaan, hingga ia bertemu Adrian, pewaris muda yang menawarkan cinta tulus di tengah ambisi dan kebusukan dunia sekitarnya.

Sayangnya, masa lalu keluarga Kirana menyimpan rahasia yang lebih kelam dari dugaan. Ketika cinta, ambisi, dan dendam saling berbenturan, Kirana harus memutuskan: melarikan diri dari bayang-bayang keluarganya atau melawan demi membuktika

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucky One, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Waktu Sempit

Pagi itu, Arini terbangun dengan kepala berdenyut hebat. Ia memegangi keningnya sambil mencoba memfokuskan pandangan ke ruangan asing di sekitarnya. "Di mana aku?" gumamnya pelan, bingung dan panik. Ia melihat sekeliling, lalu matanya tertumbuk pada pria yang tidur di sampingnya.

Chandra. Pria yang semalam ia ajak mengobrol lama di klub. Namun hal yang lebih mengejutkan adalah ketika ia menyadari tubuhnya tidak berbalut sehelai pakaian pun.

“Hah?! Apa yang terjadi?!” serunya, semakin panik. Ia segera mengguncang bahu pria itu. “Hei! Bangun! Bangun!”

Chandra membuka matanya perlahan, wajahnya menunjukkan kebingungan yang sama. Ia memegangi kepalanya, mencoba mengingat apa yang terjadi. “Aduh, kenapa kepalaku pusing sekali...” gumamnya, sebelum akhirnya menatap Arini. Matanya melebar ketika melihat situasi di sekitar. “Apa-apaan ini?!”

“Aku juga tidak tahu!” jawab Arini, suaranya mulai bergetar. “Kenapa kita bisa di sini? Apa yang sebenarnya terjadi?”

Chandra menatap Arini dengan curiga. “Jangan bercanda. Kau pasti tahu sesuatu! Apa kau yang membawaku ke sini?!”

“Apa?! Tidak mungkin!” Arini balas berteriak, nadanya penuh keputusasaan. “Aku bahkan tidak ingat apa yang terjadi setelah kita mengobrol semalam! Ini pasti ulah seseorang!”

Chandra bangkit dari tempat tidur, mengambil pakaian yang berserakan di lantai, sambil tetap menatap Arini dengan tajam. “Ah, aku sudah sering melihat wanita sepertimu. Kau pasti merencanakan ini! Kau menjebakku, kan?”

“APA?!” Arini menatap Chandra, matanya membelalak karena tuduhan itu. “Aku tidak melakukan apa pun! Aku juga korban di sini! Aku bahkan tidak tahu kenapa kita ada di tempat ini!”

Chandra mendengus, suaranya penuh sinisme. “Korban? Omong kosong! Kau pura-pura tidak tahu agar aku merasa kasihan. Kau pikir dengan begini aku akan menikahimu karena aku pria kaya, ya?! Itu rencanamu, kan?!”

“Tidak!” balas Arini, wajahnya memerah karena marah dan malu. “Aku tidak tahu apa-apa! Kenapa aku harus melakukan itu?! Aku tidak pernah meminta apa pun darimu!”

“Tapi kenyataannya kita berdua di sini, dalam keadaan seperti ini! Dan entah kenapa, aku merasa kau punya andil dalam semua ini!” Chandra balas berteriak, frustrasi.

Arini menghela napas dalam, matanya mulai berkaca-kaca. “Dengar, aku juga tidak menginginkan ini terjadi! Aku hanya ingin mencari tahu siapa yang menjebak kita! Kau pikir aku senang berada dalam situasi seperti ini?”

...----------------...

Dua hari menjelang pernikahan, Haryo terlihat sibuk membagikan undangan kepada rekan-rekannya, memastikan segala sesuatunya berjalan sempurna. Kirana, di sisi lain, hanya bisa menjalani hari-harinya dengan pasrah. Ia menatap jam dinding di kamarnya, merasa waktu berjalan begitu cepat, membawa ia semakin dekat ke momen yang paling tidak diinginkannya.

Sementara itu, Arzan duduk di kursi kerjanya, menatap layar ponselnya dengan cemas. Sebuah pesan undangan dari Haryo terpampang jelas di sana.

"Pernikahan Kirana dan Haryo. 2 hari lagi."

"Secepat ini?" gumamnya sambil mengusap wajah. "Apa yang harus aku lakukan sekarang? Bagaimana aku bisa membantu Kirana? Aku bahkan belum tahu celah apa yang bisa kugunakan," ujarnya frustrasi.

...----------------...

Di rumah Haryo, Kirana mencoba memberanikan diri meminta sesuatu.

“Haryo,” katanya pelan sambil mendekatinya.

Haryo menoleh dari dokumen-dokumen yang sedang ia periksa. “Ada apa, Kirana?” tanyanya dengan nada lembut, tapi matanya tetap tajam.

“Aku... aku ingin bicara dengan Ibu. Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya,” ujar Kirana hati-hati.

Haryo mengernyit sejenak sebelum mengangguk. “Baiklah. Aku akan menghubungi ibumu sekarang,” jawabnya. Ia mengambil ponsel, menekan nomor Arini, lalu menunggu sambungan.

...----------------...

Di sebuah hotel, Arini masih berada di kamar bersama Chandra. Ia sedang duduk di tepi ranjang dengan ponsel di tangan, tampak gelisah. Pikirannya berkecamuk memikirkan bagaimana memanfaatkan situasi dengan Chandra, yang semalam mabuk bersamanya. Namun, lamunannya terhenti ketika ponselnya bergetar. Nama Haryo muncul di layar.

Arini segera menjawab panggilan itu dengan suara ceria, “Halo, Haryo! Ada apa?”

Di sisi lain, Chandra, yang baru keluar dari kamar mandi, memandang Arini dengan tatapan heran. Nama "Haryo" terdengar akrab di telinganya. Haryo? Jangan-jangan... pikir Chandra, tetapi ia menepis prasangkanya. Tidak mungkin wanita seperti Arini mengenal keponakannya yang ia anggap terhormat.

“Kirana ingin bertemu denganmu,” ujar Haryo singkat.

Arini terdiam sejenak, mencoba mencerna permintaan itu. "Oh, tentu saja, aku juga ingin bertemu dengannya," jawab Arini dengan nada sedikit gugup.

Namun, saat ia masih berbicara, Chandra yang sedang mengamati, mendengar Arini menyebut nama Haryo berulang kali. Ia mulai merasa janggal.

“Siapa yang kau ajak bicara itu?” tanya Chandra curiga.

“Oh, ini... ini putraku!” jawab Arini cepat sambil menutupi ponselnya dengan tangan, berusaha menyembunyikan rasa paniknya.

"Putramu?" Chandra mengangkat alis. "Dan namanya Haryo?"

Arini mengangguk sambil memaksakan senyum. "Iya, namanya Haryo. Kenapa? Kau kenal seseorang bernama Haryo?" tanyanya balik, mencoba mengalihkan perhatian Chandra.

Chandra hanya mendengus kecil sambil melipat tangan di dada. Nama itu terlalu mirip... tapi tidak mungkin. Wanita seperti dia tidak mungkin punya hubungan dengan keponakanku yang begitu terhormat, pikirnya. Ia akhirnya menggelengkan kepala. “Tidak. Hanya kebetulan, mungkin,” ujarnya dingin.

...----------------...

Setelah keluar dari hotel, Arini berjalan cepat menuju klub malam tempat Mirna bekerja. Amarahnya menguasai pikiran, dan ia merasa perlu meminta penjelasan atas kejadian semalam. Sesampainya di sana, ia langsung masuk tanpa peduli dengan suasana bising di sekitarnya. Ia melihat Mirna tengah sibuk memberikan arahan kepada beberapa wanita pekerjanya.

Dengan langkah tegas, Arini menghampiri Mirna dan berteriak, “Mirna! Aku butuh bicara denganmu sekarang!”

Mirna menoleh, sedikit terkejut, namun segera memasang senyum santai. “Arini? Kenapa teriak-teriak begitu? Ada apa?” tanyanya sambil berjalan mendekat.

“Apa kau yang melakukannya?” Arini menuding Mirna dengan penuh emosi.

Mirna mengernyitkan dahi, berpura-pura tidak mengerti. “Melakukan apa?” tanyanya.

“Jangan pura-pura bodoh, Mirna! Kau menjebakku dengan Chandra, kan? Itu semua ulahmu, ya?” seru Arini, hampir menangis karena frustrasi.

“Oh, Chandra maksudmu? Ya, memang aku yang melakukannya,” jawab Mirna santai sambil melipat tangan di dada. Tidak ada rasa bersalah sedikit pun di wajahnya.

Arini terpaku. “Kenapa kau melakukannya, Mirna? Apa kau sudah gila?” tanyanya dengan nada marah.

Mirna mendesah, lalu mendekat. “Dengar, Arini. Aku melakukannya untuk kebaikanmu sendiri,” jawabnya.

“Kebaikan apa? Aku tidak minta kau melakukan ini!” balas Arini dengan nada tinggi.

“Ya, tapi coba pikir, Arini. Hidupmu sekarang jauh dari kata glamor. Kau bahkan harus bertahan dengan uang yang pas-pasan dari Haryo. Kalau kau bisa mendapatkan Chandra, hidupmu akan lebih terjamin. Kau tahu siapa dia, kan? Dia itu politikus besar, kaya raya, punya banyak koneksi. Kau bisa memanfaatkan itu semua,” ujar Mirna sambil tersenyum licik.

“Tapi aku tidak mau bersama pria seperti dia! Chandra itu sudah tua! Dan aku yakin dia juga sudah punya istri. Aku tidak mau terlibat dengan pria beristri, Mirna!” Arini balas dengan tegas, suaranya dipenuhi rasa jijik.

Mirna mendengus dan mengangkat bahu. “Ya ampun, Arini. Dunia ini keras. Kamu harus pintar-pintar memanfaatkan peluang. Jadi wanita simpanan bukan hal yang buruk kalau kamu pintar memainkan peranmu. Lagipula, tidak perlu publik tahu. Kau bisa menjalani kehidupan yang mewah lagi tanpa perlu menikah dengan siapa pun,” katanya, mencoba mempengaruhi.

“Aku tidak mau! Kau salah besar kalau berpikir aku ingin hidup seperti itu, Mirna!” ujar Arini, matanya memerah karena marah.

Mirna menatap Arini dengan tatapan dingin. “Kau ini naif sekali, Arini. Hidup itu tentang bertahan. Aku sudah membuka jalan untukmu. Kalau kau pintar, kau akan manfaatkan situasi ini. Tapi kalau kau mau terus jadi pecundang, ya terserah. Aku hanya mencoba membantu.”

1
🦆 Wega kwek kwek 🦆
udah lama GK update yh Thor aku beneran kangen sama novel mu ini
Ida Faridah
lama nunggu nya...
Ida Faridah
keras kepala bgt nih kirana... Haryo kan mau tanggung jawab... daripada udah gak perawan.. mending terima jadi istri HRyo.. gass keunn
🦆 Wega kwek kwek 🦆
langsung tanya aja Kirana ke Haryo kalo perlu sebelum pernikahan bebas kan ayahmu sebagai syarat biar kapok ibumu itu
Sartika tika
Luar biasa
Sartika tika
ceritanya bagus kok....saking terlalu serius bacanya smpe melewtkn tuk komen
🦆 Wega kwek kwek 🦆
kenapa harus marah .... salahmu kau yg begitu naif ingin hidup mewah mencoba mendekati pria kaya dan mempunyai sahabat Dajjal kek Mirna. GK sadar kamu Arini kamu seolah di permainkan.
🦆 Wega kwek kwek 🦆
arzan bakal tidak enak hati karena yg memenjarakan ayah nya Kirana itu adalah ayah arzan sendiri
🦆 Wega kwek kwek 🦆
next update nya Thor 😘
🦆 Wega kwek kwek 🦆
ayo Kirana semangat setelah ini kamu bisa menyewa orang untuk membuktikan ayahmu tidak bersalah,,,,aku yakin nih novel kedepannya pasti buat darah tinggi,tapi mohon yh Thor Kirana dibuat tegar kuat setelah ini ( wonder woman)mencari keadilan dan kebenaran
Vebi Gusriyeni: Hai kak, mampir di novelku ya, jika berkenan, berikan dukungannya untuk setiap karya aku 😊 terimakasih
total 1 replies
Ninik
arini manusia gila iblis berbentuk manusia kata apa lagi yg pas untuk Arini
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
🦆 Wega kwek kwek 🦆
boleh GK sih aku habisi ibunya,,,, sumpah gregetan lihatnya
🦆 Wega kwek kwek 🦆
kasih syarat Kirana kau mau menikah asal ayahmu dibebaskan dari semua tuduhan , jangan mau rugi minta bagi harta juga sebagai mas kawin
🦆 Wega kwek kwek 🦆
semoga kirana itu darah daging mu Haryo biar kapok
🦆 Wega kwek kwek 🦆
ayo semangat kak author,,,,kita tunggu updatenya
Lucky One: makasih udah mampir
total 1 replies
Uti Enzo
kok yh like dikit ya
Vebi Gusriyeni: Hai kak, mampir di novelku ya, jika berkenan, berikan dukungannya untuk setiap karya aku 😊 terimakasih
Lucky One: makasih ya, udah mampir
total 2 replies
Uti Enzo
Luar biasa
Uti Enzo
hadir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!