NovelToon NovelToon
HASRAT SANG TUAN MUDA

HASRAT SANG TUAN MUDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Cinta Paksa / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Pembantu
Popularitas:17.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Follow My IG : @mae_jer23

Geyara, gadis kampung berusia dua puluh tahun yang bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga Cullen. Salah satu keluarga terkaya di kota.

Pada suatu malam, ia harus rela keperawanannya di renggut oleh anak dari sang majikan.

"Tuan muda, jangan begini. Saya mohon, ahh ..."

"Kau sudah kupilih sebagai pelayan ranjangku, tidak boleh menolak." laki-laki itu terus menggerakkan jarinya sesuka hati di tempat yang dia inginkan.

Tiga bulan setelah hari itu Geyara hamil. Masalah makin besar ketika mama Darren mengetahui sang pembantu di hamili oleh sang anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mirip Bubble

"Kamu tinggal di mana?" tanya papa Arka lagi. Namanya Calvin.

Calvin Camaro, pemilik rumah sakit tempat Arka bekerja sekarang. Keluarga mereka tidak hanya memiliki rumah sakit. Almarhum kakek Arka juga merupakan pendiri hotel bintang lima yang memiliki banyak cabang di beberapa negara. Sekarang di kelola oleh bundanya.

Arka lebih memilih bekerja sebagai dokter di rumah sakit karena itu adalah cita-citanya dari dulu.

"Mm, biasanya saya tinggal dengan kakak saya di kos-kosan. Tapi kalau hari kerja saya tinggal di rumah majikan."

Calvin dan istrinya Ainun saling bertukar pandang.

"Kamu kerja sayang? Nggak kuliah?" tanya Ainun.

"Iya bunda."

"Kenapa nggak kuliah?"

"Mm,"

Drrrt ... Drttt ...

Telpon Yara berbunyi di saat yang tepat. Karena dia akan merasa canggung kalau menceritakan alasan kenapa dirinya tidak kuliah. Apalagi dia baru kenal orang-orang ini.

"Maaf, saya angkat telpon sebentar."

Yara pun berdiri dan berbicara dengan si penelepon. Yang menelpon adalah tuan muda Darren jadi dirinya sedikit menjauh dari meja makan.

"Kau kemana saja hari ini? Tidak datang ke tempatku? Kau masih ingin tinggal dengan kakakmu yang suka memanfaatkanmu itu?"

Darren langsung menyemburnya dengan pertanyaan bertubi-tubi dari seberang sana. Hari ini memang jadwal off kerjanya. Dan laki-laki itu pernah bilang kalau dia sedang libur kerja, tinggal di rumah laki-laki itu saja. Yang di area pantai, rumah tempat dia menyerahkan keperawanannya pada pria itu.

"O ... Orang tuaku ada di kosannya kakakku. Aku akan menginap malam ini saja. Papa dan mamaku nggak lama lagi akan balik ke kampung, jadi aku ingin menghabiskan waktu dengan mereka." sahut Yara tak kalah panjang lebarnya.

Hening sesaat. Kemudian Darren bicara lagi.

"Ya sudah kalau begitu. Ingat, langsung telpon aku kalau kakakmu itu mengata-ngataimu lagi." Yara tidak bicara. Namun ia merasa Darren cukup perhatian padanya beberapa hari terakhir ini.

"Sweety, kau ingat besok kau sudah janji akan ikut denganku kan?"

"Jam berapa tuan muda?'

"Sore. Aku akan menjemputmu."

"Baik. Tapi jemputnya di halte saja dekat kosan kakakku."

"Hm."

Lalu sambungan terputus. Ketika ia berbalik ke belakang, Arka dan bunda Ainun sedang menatapnya, sedang papanya dokter Arka sudah tidak ada di sana.

"Siapa yang telpon kamu sayang?" tanya bunda Ainun.

"Ka_kakak aku bunda." sahut Yara berbohong. Akan aneh kalau dia bilang yang telpon barusan adalah anak dari majikannya kan?

Ia melihat dokter Arka terus menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Apakah pria itu tahu kalau dia sedang berbohong?

"Bunda, dokter Arka, aku harus segera pulang. Terimakasih untuk makanannya." kata Yara sekalian pamitan.

Padahal Ainun masih ingin melihat Yara. Wanita itu membuatnya teringat akan masa lalu, pada gadis kecil yang dia besarkan sebagai putrinya. Bukan putri kandung memang, tapi ia menyayangi gadis itu seperti putri kandungnya sendiri.

"Kamu masih mau main-main ke sini kan lain kali?" tanya Ainun penuh harap.

Yara sedikit bingung. Sebenarnya tidak ada alasan lain lagi baginya untuk datang ke sini. Tapi perlakuan baik mamanya dokter Arka membuatnya terenyuh.

"Aku akan bawa dia ke sini lagi kapan-kapan bun," ucap Arka mewakili Yara.

"Ayo kuantar," kata pria itu lagi menatap wanita itu.

Ainun terus menatapi kepergian mereka dengan wajah sedihnya. Kenapa gadis itu terlihat begitu mirip dengan bubble? Putri dari almarhum sahabatnya yang dia dan suaminya besarkan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Di sini saja dok." Yara berkata kepada Arka ketika mereka sampai di depan halte. Dekat halte itu ada gang kecil yang biasa Yara lewati menuju kosan kakaknya.

"Di mana kosannya?"

"Di dalam gang."

Arka tak mengatakan apa-apa lagi. Setelah ia memarkirkan mobilnya di pinggir jalan dan dipastikan tidak mengganggu kendaraan lain, ia ikut turun bersama Yara yang sudah turun duluan.

"Ayo ku antar," katanya. Mata Yara melebar.

"N ... Nggak usah dok. Udah dekat banget kok. Saya sendiri saja." tolak Yara halus. Sayangnya Arka tidak peduli. Laki-laki itu sudah berjalan mendahului Yara.

Yara menggigit bibirnya lirih. Ia terpaksa mengikuti langkah pria itu. Mereka berjalan berdampingan dalam diam. Arka tak mengatakan apapun. Yara juga tidak tahu mau bicara apa, akhirnya hanya diam. Sesekali dirinya mengamati lelaki yang memiliki status sebagai dokter itu.

Tampan sekali. Dan keliatan sekali dia adalah pria baik-baik. Sorot matanya saat menatap Yara tidak mesum seperti cara Darren menatapnya. Laki-laki yang ini sepertinya adalah sosok pria yang akan setia pada pasangannya. Seandainya tuan mudanya memiliki karakter yang sama dengan pria ini, Yara akan senang sekali.

Tapi tetap saja pria mesum itu berhasil membuat Yara tak berkutik di bawah kungkungannya dan menginginkan lagi-lagi. Tuan mudanya itu berhasil membuatnya jatuh hati.

"Itu kosannya," ucap Yara menunjuk ke depan mereka.

Pandangan Arka berhenti ke sebuah rumah kecil di depan sana. Terlalu kecil di mata Arka, bahkan ruang tamu rumahnya jauh lebih besar. Kalau saja hubungannya dengan gadis di sebelahnya ini lebih dekat, ia bisa dengan leluasa membelikan gadis ini tempat tinggal yang jauh lebih layak. Sayang sekali mereka tidak dekat. Gadis ini pasti akan merasa aneh jika tiba-tiba dia memberinya rumah yang baru.

"Makasih dok sudah anterin saya." ucap Yara. Arka membalas ucapan terimakasih itu dengan senyuman tipis.

"Mana ponselmu,  katanya. Yara sempat bingung namun ia tetap mengeluarkan ponselnya dan memberikan ke pria itu tanpa bertanya. Ia melihat pria itu menekan tombol-tombol nomor di layar lalu menelpon. Ternyata menelpon nomornya sendiri karena setelah itu ia mengeluarkan ponselnya dan mematikan panggilan.

"Simpan nomorku. Langsung hubungi aku kalau terjadi sesuatu pada papamu. Aku juga akan menghubungimu kalau mamaku ingin melihatmu. Kau tidak akan menolak undangan makan dari mamaku kan?"

Yara yang sempat ragu akhirnya menganggukan kepala.

"Masuklah," tangan Arka terangkat mengacak rambut Yara lalu mendorong pelan wanita itu. Ia pergi setelah melihat Yara menghilang masuk ke dalam rumah.

Pandangan Arka mengitari tempat itu. Gang yang terlalu sempit, rata-rata rumahnya kecil, bahkan tak ada lampu di jalan. Hatinya tidak begitu tenang. Tanpa sadar ia memperlakukan Yara seperti memperlakukan bubble-nya.

Aku merasa dia sangat akrab

Arka menatap langit.

Bubble, apa kamu mengirim sosok yang sangat mirip denganmu untuk mengobati kerinduanku? Atau dia memang ...

Sadar Arka. Gadis itu punya keluarga.

Sorot mata Arka penuh kesedihan. Ia kembali menatap rumah kecil di depan sana kemudian berlalu pergi.

1
Eka Bundanedinar
kasihan udah dicuekin msih aja ngarep
Anitha Ramto
Si Vira tidak tahu malu sudah di Cuekin sama Arka terus saja banyak bertanya,dasar cerewet😅
Ita Rosdiana
lanjuut
Rita
bkn orang asing tp batasan kmu yg dksh batasan aja sakarep dewek aplg klo ngga ntar salah gunain
yuning
dia tidak akan tersentuh olehmu
My Rosse
si vira ini kn yg nakut2in taya n arka wkt itu.... ksh stempel jari aja lah arka org bgni mah.... prlu bantuan ga? dh siap nih....
Rita
coba aja klo berani
Tuti Tyastuti
makanya jangan suka kepo vira
Atik Marwati
wis to vir cari aman aja jangan ganggu Taya arka
Dian Rahmawati
kepo banget si Vira
mang tri
kepo banget sih vira🙄
Maharani Rani
lanjuttt
Salim ah
hmmm.. mungkin arka marah sama vira pas didesa dia menakut-nakuti taya jadinya masih kebawa sampai skrg dan apalagi vira terlalu kefo dgn kehidupan arka, untuk vira kamu wanita jgn terlalu agresif sm cowok buatlah kamu seolah-olah cuek jadinya klu cowok liat penasaran dan menantang untuk mendapatkan kamu, ubahlah dr sekarang vira
Dewi Soraya
cwek g tw malu.dh g pny urat malu x y
nyaks 💜
Udahlah Vira... gak capek kamu? mau rahasia kamu malam itu terbongkar?,,udah buat Taya takut,arka was²,,reder sport jantung...
lebih baik fokus dgn pekerjaan Vir jgn cari masalah deh...
Putri Winda Sari
rasaakan kau vira haha
Fitria Syafei
Hadeh si vira ngeselin juga yeee 😏 Kk yang baik kereen banget 😍😍
Dwi Winarni Wina
Vira kepo bingit dan sok khawatir sm arka dan arka sikap dinginnya jgn sok ikut campur urusan pribadinya...

Arka tahu vira lah yg menakuti2 taya pas tinggal didesa terpencil...
makanya arka sangat dingin dan tidak suka sm vira yg sok peduli...

taya sangat khawatir sm arka dan ingin bertemu om arka dan liam telah melihat taya sangat mencintai arka,,putri kecil telah td dewasa tp bagi liam taya msh putri kecilnya sangat manja skl...

Brandon berdoa smg liam dpt merestui hubungannya dgn taya krn brandon tahu arka banyak menderita dan berhak bahagia bersama wanita dicintainya...

Arka tidak suka vira terlalu agresif dan berani,,tipe arka wanita lemah lembut dan tidak agresif...

lanjut thor...
semangat sll....
sehat sll....
Dwi Winarni Wina: Semangat2💪💪💪 arka berjuang meluluhkan hati liam dpt restu....
total 1 replies
Anna
gud job Arka.
jangan kasi kesempatan buat wanita lain..
Esti Wulan
Arka bakal usut si vira yg nakut2in taya mlm2 itu... tunggu aj ya vir😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!