Jika seseorang telah jatuh cinta, bisa membuat orang tersebut lupa diri, dan tidak perduli akan kekurangan orang yang ia cintai. Bahkan terkadang, tidak perduli, apakah orang yang ia cintai itu membalas cintanya atau tidak.
Aleena Catherine mencintai Alan Anderson, sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama, hingga akhirnya mereka menikah.
Tapi, tiga tahun usia pernikahan mereka, Aleena di ceraikan Alan. Ternyata Alan tidak mencintai Aleena.
Setelah menceraikan Aleena, Alan melemparkan Aleena kepada pria miskin, bernama Alfred Stewart.
Aleena tidak menyangka, ternyata ia memiliki kisah dengan Alfred, yang tidak pernah Aleena sadari, sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu.
Pernikahan Aleena dengan Alfred yang di anggap semua orang, pria miskin dan pria sampah, menjadi pernikahan yang tidak terduga bagi Aleena.
Aleena di manjakan bak ratu, dan menjadi Nyonya Stewart, yang sangat mendominasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30.
Aleena menarik lengan Alfred untuk berlalu dari hadapan Alan dan Amber, "Ayo, sayang kita duduk, sepertinya lelang sudah mau di mulai" ujar Aleena dengan nada yang lembut, sedikit manja saat menarik lengan Alfred.
Alan mengepalkan tangannya dengan erat, tidak tahu entah kenapa, ia tidak menyukai cara Aleena yang manja pada Alfred.
Ia menikah selama tiga tahun dengan Aleena, belum pernah di perlakukan Aleena penuh perhatian, dan bicara lemah lembut seperti, yang di lakukan Aleena kepada Alfred.
Tunggu dulu!
Bicara lemah lembut? di perlakukan seperti seorang suami? pikiran Alan tiba-tiba mengingat, kalau dialah yang tidak pernah baik pada Aleena.
Alan tanpa sadar mengacak rambut bagian tengkuknya, karena ia yang tidak pernah memperlakukan dengan baik Aleena.
Karena selama tiga tahun pernikahannya dengan Aleena, ia yang kasar. Aleena dengan sabar dan baik, selalu di perlakukan Aleena dengan lemah lembut.
Sial! sial! teriak Alan dalam hati.
Setelah Aleena tahu, kalau ia yang menipu Aleena, akhirnya Aleena pun melabuhkan cintanya kepada Alfred.
"Tunggu!!" teriak Alan tanpa sadar, ia tidak dapat mengendalikan perasaan amarahnya, karena baru sadar, kalau Aleena wanita yang belum di sentuh oleh pria mana pun.
Aleena terus menarik lengan Alfred, untuk duduk pada sofa di ruang lelang tersebut.
Mereka di persilahkan penyelenggara lelang, untuk duduk pada bangku khusus.
Alan dengan langkah cepat, menghampiri Aleena dan Alfred, tanpa rasa malu di lihat pengunjung lelang, dengan raut wajah keheranan melihat Alan yang terlihat marah.
"Aleena! apa kamu begitu bahagianya dengan pria miskin seperti Alfred! dia tidak akan dapat memberikan apa pun padamu pada lelang ini, ia tidak memiliki uang untuk menawar barang yang kamu inginkan! bukankah kamu sangat mencintai ku! apakah...!"
"Huh!" Aleena mendengus dingin, "Sudah ku katakan! aku tidak mencintai mu! yang ku cintai adalah Alfred, pria penolong ku, yang telah kamu tipu, walau dia miskin, aku tetap menyukainya, dan.. siapa yang datang ke pelelangan ini, tentu saja memiliki uang, jangan kamu kira seseorang yang dulunya miskin, akan selamanya tetap miskin!!" nada suara dingin Aleena, dengan kencang di dengar semua pengunjung lelang.
Dan, mulailah terdengar bisik-bisik dari kalangan elite tersebut, mendengar apa yang di katakan Aleena.
Amber dengan kesal, datang menghampiri Alan, "Alan! apa maksudmu! bukankah kamu mencintai ku, kita sudah saling suka dari sejak duduk di bangku SMP! kenapa kamu mengganggu wanita yang tidak kamu sukai!!"
"Lihat! itu istrimu! jangan ganggu istri orang lain! dasar sampah!!" kata Aleena menunjuk ke arah Amber, membuat Alan menjadi tambah kesal.
Tangan Alan di tarik Amber, dan akhirnya ia di paksa Amber duduk, pada bangku tidak jauh dari tempat duduk Aleena dan Alfred.
Alan sesekali melirik Aleena, dengan perasaan yang semakin tidak rela, atas kebodohannya melemparkan Aleena kepada Alfred.
Melihat Alan melirik terus ke arah Aleena, dengan mesra tangan Alfred melingkar ke bahu Aleena, dan memeluk bahu Aleena dengan mesra.
Alan semakin panas melihat kemesraan Alfred, merangkul bahu Aleena, yang menurut Alan hanya sepertinya memanasi dirinya.
Tidak berapa lama lelang pun di mulai.
Pembawa acara lelang membuka lelang, dengan penawaran barang kuno, sebuah vas bunga dari porselin.
"Apakah kamu mau porselin ini, Aleen?" tanya Alfred berbisik pada Aleena.
"Tidak! aku tidak tertarik" Aleena menggelengkan kepalanya.
"Baik, kita tunggu saja barang yang aku inginkan" bisik Alfred.
Aleena menganggukkan kepalanya.
Tibalah barang yang ditunggu Alfred, sebuah kalung berlian berwarna merah muda.
Raut wajah Alfred langsung terlihat berubah, ia terlihat bersemangat.
Saat ia mengetahui kalung berlian muda itu akan di lelang, ia sangat berambisi ingin mendapatkannya, untuk ia berikan pada Aleena.
"Penawaran puncak pada lelang hari ini, berlian pink dari abad ke delapan belas, di temukan seorang penjelajah dunia dari Afrika, seorang dermawan melelang kalung ini, untuk di sumbangkan ke panti asuhan, di buka dengan harga dua puluh juta, lelang di mulai!!"
Tok!!
Pembawa acara mengetuk palu.
Alfred dengan cepat memberikan penawarannya.
"Lima puluh juta!" sahut Alfred.
"Hah!!" Alan terkejut mendengar penawaran pertama Alfred.
Ia tidak menduga Alfred berani menawar dengan nominal yang fantastis.
"Enam puluh juta!!" sahut yang lain.
"Delapan puluh juta!!" Alfred tidak mau kalah, karena ia sangat menginginkan kalung tersebut.
Alan kembali dikejutkan oleh tawaran Alfred.
Bersambung.....