Rayner Morrigan , mantan dosen universitas XX sekaligus CEO perusahaan MORRIGAN GRUP dan ia juga seorang pimpinan mafia yang terkenal dingin dan kejam ,tapi sayang dirinya harus menelan pil pahit lantaran Dokter menyatakan jika dirinya 'Mandul' .
Mariska sang istri pun langsung meminta cerai darinya ,pasalnya ia terus didesak oleh orang tuanya untuk segera memiliki momongan , sedangkan Rayner jelas tak mungkin bisa memberikannya keturunan .
Sakit hati juga kecewa membuat Rayner kalut sampai melampiaskannya dengan pergi keclub dan minum hingga mabuk berat bahkan tanpa sadar dirinya meniduri wanita yang tak lain adalah mantan mahasiswi nya sendiri .
"Bapak harus tanggungjawab , saya gak mau sampai hamil anak bapak ". - Agatha Prameswari
"Kau tak akan hamil , karena aku mandul "- Rayner Morrigan
Bagaimana kisah kedua nya berlanjut ? Simak cerita selanjutnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 30
Pemilik mata hazel itu perlahan mengerjap menyesuaikan cahaya lampu ruang rawatnya yang begitu menyilaukan matanya .
Sang asisten yang begitu setia menunggui nya pun sampai tak sadar jika tuannya sudah sadar dari koma nya , hingga suara panggilan dari sang majikan seketika membuat asisten yang tengah mengangkat telepon dari seseorang itu langsung menolehkan kepala nya dan menatap tuannya .
"Tuan , anda sudah sadar ?" ujar nya lalu segera mematikan telepon dan berjalan mendekati sang tuan .
"Sebentar saya panggilkan dokter dulu ".
Tak lama berselang lama seorang dokter dan juga perawat yang menangani operasi nya itu masuk kedalam ruang rawat nya .
"Tuan Rayner anda sudah sadar ? Apa yang anda rasakan ? Apa ada yang sakit ?" cecar dokter tersebut sembari memeriksa keadaan nya
Rayner menggeleng pelan , kemudian ia mencoba untuk bangun dari tidur nya sembari memegangi dada kirinya yang terasa sakit .
Asisten Jery dengan sigap segera membantu tuannya itu untuk duduk .
"Baik tuan , semua nya normal . Tekanan darah anda pun juga normal tak ada yang perlu dikhawatirkan , hanya saja luka tusukan didada kiri anda lumayan dalam . Jadi anda harus lebih banyak beristirahat sampai pulih , saya saran kan untuk anda jangan banyak bergerak dan mengangkat beban berat dahulu ". Ucap Dokter menjelaskan setelah ia selesai memeriksa kondisi Rayner .
"Hmm... Terimakasih ". Sahut Rayner dingin seraya menggigit bibir bawahnya dan meringis pelan saat luka bekas tusukan itu benar-benar terasa menyiksa nya .
"Kalau begitu saya pamit permisi tuan , jika ada apa-apa segera panggil kami ".
Rayner mengangguk , setelah itu dokter dan juga asisten perawatnya bergegas melangkahkan kakinya keluar dari ruang rawat Rayner .
"Jer .." panggil nya
"Ya tuan ?"
"Dimana Agatha ?"
"Nona berada diruang rawatnya tuan , bersama Niki ".
"Aku ingin satu ruang rawat dengannya , secepatnya kau urus semua nya ". Titah Rayner
"Baik tuan , akan saya urus segera ". Sahut Asisten Jery
"Ah .. Wanita tua sialan ! Sakit sekali ". Umpat Rayner pelan seraya terus meringis menahan sakit .
.
.
Ruang Rawat Agatha ...
Niki menatap sinis kearah Rakhes yang terus berusaha mencari-cari perhatian pada Agatha . Jujur saja rasanya Niki ingin muntah melihat Rakhes yang bersikap berpura-pura lemah lembut dihadapan mommy baby A .
"Cantik , setelah keluar dari rumah sakit tinggal sama aku . Aku gak mau kejadian seperti kemarin terulang lagi .." ujar Rakhes sembari duduk dikursi samping ranjang dan menatap wajah cantik Agatha .
Agatha tersenyum tipis mendengar nya ."Tak perlu kak , aku gak mau repotin kak Rakhes ".
"Aku gak merasa direpotin , kan aku sendiri yang minta ,hmm?"
Niki yang mendengar itu berdecih tak suka . Ia pun langsung mengeluarkan suara sarkas nya pada Rakhes .
"Maaf ya tampan , sejak awal Agatha hamil sampai sekarang dia akan tetap tinggal sama aku . Kecuali kalo Daddy nya baby A mau menikahi nya , sudah tentu Agatha akan ikut tinggal bersama nya ". Ucap Niki sinis
"Dan lagi , Niki cuma mau ingetin kamu ya tampan .. Sesuatu yang didapatkan dengan cara merebut pasti tidak akan berakhir menyenangkan , kau dengarkan tampan ?" imbuh nya dengan santai seraya memainkan kuku-kuku panjang nya yang cantik .
"Kau !" geram Rakhes tertahan sambil menunjuk Niki dengan jari telunjuk nya .
"Niki .." tegur Agatha
Niki yang ditegur justru malah menggendikkan bahu nya lalu beranjak dari duduknya dan melenggang keluar dari ruang rawat Agatha .
Agatha menghela nafas kasar melihat tingkah Niki , bagi yang tidak mengenal Niki pasti akan sakit hati mendengar ucapan sarkas nya . Tapi berbeda dengan Agatha yang sudah mengenal lebih dalam dengan pria rupa-rupa itu , ia tak mau ambil pusing setiap ucapan sarkas yang keluar dari bibir tebal berlipstik merah jambu tersebut .
"Kak Rakhes , maaf ya atas sikap Niki ". Ucap Agatha tak enak hati pada Rakhes .
"it's okay cantik ..." sahut Rakhes seraya mengembangkan senyum terpaksa nya .
...
"Apalah dia itu , apa tak ada wanita lain selain Agatha . Padahal dia tampan dari penampilannya pun juga seperti orang kaya .. Cih ! Kelakuannya tak mencerminkan rupa yang tampan ". Niki terus menggerutu sembari duduk dikursi depan ruang rawat Agatha .
"Kenapa kau diluar ? Dimana Agatha ?" Suara bariton itu tiba-tiba mengejutkan Niki yang tengah duduk melamun sambil menyilangkan tangannya didepan dada bidang nya dan juga bertumpuan kaki .
Niki menoleh kearah sumber suara , matanya seketika membulat ketika melihat siapa pemilik suara bariton tersebut .
Sontak Niki langsung berdiri dari duduknya dan menatap Rayner yang duduk dikursi roda dan didorong oleh Asisten Jery .
"T-tuan Rayner , a-anda --?"
"Kutanya dimana Agatha ? Kenapa kau meninggalkan nya .. Aku sudah menyuruhmu untuk menemani nya sampai aku kembali ". Tegas Rayner memotong ucapan Niki
"A-agatha ada didalam tuan , dia bersama ? Siapa tadi ya nama nya lupa aku .." ucap Niki melirihkan suara nya diakhir kalimat seraya mengetuk dagu nya mengingat-ingat nama Rakhes .
"Khes ... Khes .. Khes siapa ya ? Akhes ? Lukhes ?"
Rayner menaikkan sebelah alis nya seraya berkata ."Rakhes ?"
"Nah , iya Rakhes .. Betul Rakhes nama nya , Agatha bersama Rakhes didalam tuan ". Ujar Niki
Mendengar itu seketika darah Rayner kembali mendidih , ia langsung berdiri dari kursi roda nya dan melangkahkan kakinya masuk kedalam ruang rawat Agatha .
Braak ..
Rayner menendang kuat pintu ruang rawat itu , membuat Rakhes dan Agatha terperanjat kaget .
"P-pak Rayner ?" gumam Agatha lirih
Rayner segera melangkahkan kakinya mendekati Rakhes yang masih duduk santai disamping ranjang . Ia langsung menarik kerah kemeja adiknya itu dan mencengkeram nya kuat .
"Jaga batasan mu Rakhes ! Hanya karena aku tengah koma kau bisa seenaknya mendekati Agatha ". Sentak Rayner
"Keep calm brother ... Kau baru saja dioperasi dan sadar dari koma . Aku masih waras untuk tak mengajak mu bersaing dalam keadaan mu yang seperti ini ". Sahut Rakhes santai seraya melepaskan cengkeraman tangan Rayner dari kemeja nya .
Agatha yang melihat perdebatan itu menjadi bingung sekaligus takut . Ia tidak tau saja jika sumber dari permusuhan mereka adalah memperebutkan dirinya .
"Banyak omong ! Kau pengkhianat Rakhes ! Bedeb*h sialan !" umpat Rayner ,lalu ia mengangkat tangannya dan bersiap akan melayangkan pukulan pada Rakhes tapi tiba-tiba dada kirinya kembali terasa sakit .
Rakhes yang melihat itu hanya bisa menyunggingkan senyum miring nya, meskipun didalam hati nya juga merasakan khawatir akan kondisi kakak nya itu .
"Tolong jangan berkelahi disini .." ujar Agatha melerai kedua nya .
"Maaf". Ucap kedua nya bersamaan .
Rayner memegangi dada kirinya yang kembali mengeluarkan darah , mungkin jahitan didadanya itu sobek saat ia memukul Rakhes tadi .
"Ahh sial ! Sakit sekali ..." Rayner merintih seraya berpegangan pada sisi ranjang .
"Pak Rayner anda baik-baik saja ?"
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih ♥️🌹
sabar ya jery penderitaanmu masih panjang, kayaknya adiknya Arsen cewek ya soalnya suka yg wangi2 😂
jery bau ikan asin......🤣🤣🤣