Kiara Pratiwi menangis didalam kamarnya, setelah mengetahui pernikahan suaminya Devan Kalandra,tidak pernah terpikirkan oleh Kiara kalau Devan akan mengkhianatinya.
Kiara sangat terkejut dengan apa yang dia alami sekarang seperti disambar petir disiang bolong,
Sera sahabat yang sangat dia sayangi, mereka telah mengkhianati Kiara, Devan pernah mencintai Sera tapi Sera memilih dan menikah dengan Haris.
Apa dulu mereka saling mencintai tapi jodoh nggak berpihak pada mereka berdua, apa aku yang jadi orang ketiga diantara mereka.
kejadian yang tadi siang dia lihat di sebuah restoran membuat Kiara ragu akan semua kata cinta Devan padanya.
Kiara menepuk dadanya yang terasa sesak dan menarik nafas panjang “aku ihklas menolong mu Sera dan juga Kafi anakmu tapi kenapa kalian menikam ku dari belakang, ini balasan yang aku dapatkan dari mu”
Kiara mengepalkan kedua tangannya, pengkhianatan Devan dan Sera membuat dunianya hancur, apa Kiara sanggup menghadapinya atau Kiara akan pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19 Rahasia Sera
Sera dengan segala yang ada didirinya adalah wanita yang cantik dan baik hati, kematian Haris suaminya membuat Sera merasa sangat kehilangan sandaran hidupnya.
Kematian yang tiba tiba karena kecelakaan meninggalkan luka yang dalam di dirinya, Dia menikah dengan Haris karena mereka memang saling mencintai.
Sera tau kalau Devan dulu ada rasa suka dengannya tapi Sera memilih untuk menikah dengan Haris karena dia tau Kiara sahabatnya menyukai Devan.
walau telah ditutupi dengan rapi oleh Kiara tetap saja Sera mengetahuinya, dari buku catatan diary Kiara yang tidak sengaja tertinggal dirumah Sera saat menginap disana.
Sera awalnya juga ada rasa suka dengan Devan tapi dia melihat cinta Kiara pada Devan sangat lah besar akhirnya Sera memilih mengalah, mereka berdua selalu begitu pasti ada salah satu diantara mereka yang mengalah demi kebahagiaan sahabatnya.
Begitupun yang dilakukan Sera terhadap Devan dia tidak menanggapi perasaan suka dari Devan , Sera menambatkan hatinya pada Haris dosen tampan yang memikat hatinya.
Setelah berpacaran tdak terlalu lama akhirnya mereka menikah, Sera berharap setelah dia menikah Devan bisa memberikan perhatiannya pada Kiara, dan doa Sera terjawab akhirnya Devan dan Kiara menikah. Dan merek berdua hidup bahagia.
Sampai musibah itu datang yang membuat hidup sera sangat sedih dan merasa sendirian karena kepergian Haris suami yang dia cintai setelah Devan
Perhatian dan kebaikan Devan pada Sera menimbulkan lagi benih benih cinta diantara mereka, yang pada akhirnya membawa mereka ke pernikahan siri yang diam diam mereka lakukan
Perbuatan mereka membuat hati Kiara sakit dan hancur, tidak tau diantara mereka bertiga siapa yang tersakiti, Sera melepas kan Devan demi kebahagiaan Kiara sahabatnya tapi dia juga yang telah menghancur kan kebahagiaan itu.
“maafkan aku Kia, aku harus bicara denganmu secepatnya sebelum penyakitku menggerogoti hidup ku lebih lama lagi” gumam sera dalam hatinya.
“aku mau menitipkan Kafi padamu Kia, hidup ku tidak akan lama lagi” rintih Sera dalam hatinya.
Sera menyembunyikan penyakitnya dari siapapun , dia tidak mau mereka tau takut menyusahkan sahabatnya itu.
Sera mengidap leukemia yang sudah parah harusnya dia dirawat tapi dia masih sibuk mencari keberadaan Kia, kalau dia dirawat Kafi dengan siapa.
Pagi harinya di kediaman Sera terjadi kehebohan karena Sera ditemukan pingsan dikamarnya semalam, pagi pagi Devan pulang ke rumah Sera Ketika membuka kamar dia melihat Sera tidur dilantai segera saja Devan membawa Sera kerumah sakit.
“Bik Asih titip kafi ya, Sera pingsan saya mau bawa kerumah sakit dulu” ucap Devan terburu buru pada art nya itu.
“iya tuan” jawab bik asih membantu Devan membuka pintu belakang mobil untuk meletakkan Sera disana.
Selanjutnya devan melajukan mobilnya dnegan kencang kerumah sakit, karena hari minggu jadi tidak terlalu banyak mobil dan kendaraan yang ada di jalan.
Sesampai dirumah sakit Sera dibawa ke UGD dan diperiksa oleh dokter, setelah melakukan pemeriksaan akhirnya Sera dipindahkan ke kamar pasien vip karena harus dirawat.
Dokter yang memeriksa Sera lalu memanggil Devan untuk bicara empat mata mengenai penyakit yang di idap oleh Sera, betapa terkejutnya Devan mendengar penyakit Sera yang sudah parah.
Setelah bicara cukup banyak dengan dokter akhirnya Devan pamit dan kembali ke kamar istrinya itu yang saat ini sedang tidur.
“sayang kenapa kamu tidak pernah bicara kalau kamu mengidap penyakit mematikan ini, kamu harus cuci darah sampai mendapatkan ginjal yang cocok dengan tubuh mu” gumam Devan sambil mencium kening Sera.
“apa yang harus aku lakukan sekarang? Sera sakit sedangkan Kia belum ditemukan padahal 1 bulan lebih lagi mau melahirkan”.
Devan keluar sebentar untuk menelpon papanya mau mau meminta tolong pada papanya untuk mencari Kiara karena dia tidak bisa disebabkan Sera sakit parah di rumah sakit.
Mendengar cerita Devan barusan Tuan Kalandra menjadi termenung setelah sambungan telpon dimatikan.
“malang sekali nasib Devan punya dua istri tapi bermasalah keduanya” gumam tuan kalandra, dia segera mencari istrinya yang saat ini Tengah berada di kediaman Kiara.
Mereka lagi berbincang sambil ketawa mengingat semalam Kiara kelaparan minta makan nasi goreng.
“lagi cerita apa? Papa tidak diajak” ucap Tuan Kalandra yang baru datang lalu duduk disebelah istrinya.
“ini pah , cucu papa semalam lapar minta makan nasi goreng “ ucap Nyonya Ningrum
“haaah nasi goreng lalu siapa yang bikin?” tanya Tuan Kalandra
“bik tini pah, untung bangun jadi Kia ada teman nya” jawab Kiara
“untung tidak minta yang aneh aneh ya mah” ucap Tuan Kalandra
“tunggu aja pah kalau cucunya minta makanan yang aneh aneh papa siap siap aja” sahut Nyonya ningrum tergelak melihat kepanikan diwajah suaminya itu.
“papa kenapa ? trauma ya waktu mama ngidam dulu?” canda Nyonya Ningrum
“jangan kayak oma ya sayang ngidamnya, opa kapok” ucap Tuan Kalandra pada cucunya yang masih didalam perut Kiara.
“oke opa” jawab Kiara dengan suara anak kecil mereka tertawa bersama Kiara kelihatan segar sekali mukanya, karena tidurnya pulas sekali semalam.
“periksa kedokternya kapan sayang, mama mau liat cucu mama?” tanya Nyonya ningrum pada Kiara
“kalau menurut jadwalnya sih besok mah, Kia mau kerumah sakit mana ya mah besok?” tanya Kiara pada mertuanya itu.
“di rumah sakit tempat teman papa aja ya pah?” ucap Nyonya Ningrum pada suaminya, Tuan Kalandra langusng mengangguk
“nanti papa hubungi dokter dewi kita datang pagi saja agar antriannya sedikit, jadi tidak terlalu lama menunggunya” jawab Tuan Kalandra
Kiara tiba tiba meringis kesakitan karena si kembar lagi berantem didalam tersa sekali tendangan mereka yang membuat Kiara meringis menahan sakit dan ngilu.
“kenapa sayang?” tanya Nyonya ningrum cemas melihat Kiara meringis
“ini mah cucu mama lagi main tendang tendangan didalam” ucap Kiara yang masih mengelus perutnya agar anak anak nya berhenti untuk menendang.
“sayang, cucu oma mau apa nanti biar opa yang belikan, ayo tidak apa apa” ucap Nyonya ningrum sambil mengusap perut Kiara, tiba tiba tendangannya berhenti membuat Kiara terkejut.
“kamu mau makan apa sayang, bilang aja “ ucap Nyonya ningrum pada Kiara, Kiara jadi malu ketahuan kalau lagi ingin makan sesuatu.
“lagi pengen makan kentang goreng mah, tapi papa yang beli sendiri” ucap Kiara sungkan karena sudah menyuruh mertuanya itu.
“ha ha ha ha , pah cucunya sudah mulai tau bagaimana menghadapi opanya” ucap Nyonya ningrum sambil ketawa Tuan Kalandra hanya bisa tersenyum melihat kelakuan cucunya itu
“siap sayang, opa akan pergi sekarang beli kentang ya” tukas Tuan kalandra berdiri dari duduknya
“pah kentangnya yang kayak ini pah” kata Kiara sambil melihatkan gambar yang ada di handphonenya
“maaf ya pah” ucap Kiara sungkan
“Tidak apa apa sayang, papa sudah lama menunggu momen seperti ini, papa senang bisa membelikan untuk kalian, tunggu ya papa pergi beli dulu” ucap tuan kalandra
“pah mama ikut pah, mama mau beli kue yang ada bias akita beli untuk Kiara makan kalau lagi pengen ngemil” terang Nyonya ningrum
“mama sama papa pergi bentar ya sayang, kamu baik bak dirumah” pamit Nyonya ningrum pada Kiara
Nyonya ningrum mengerti dengan kode yang diberikan suaminya tadi makanya dia ikut dengan alasan mau beli kue.