Mutiara Ayunda nama nya, seorang gadis cantik dan pintar ini hanya tinggal bersama sang ayah. Ibu nya meninggal saat dia masih berumur sepuluh tahun.
Dia merupakan salah satu siswa ber beasiswa di sebuah SMA terfavorit di kota nya. Sekolah yang berisikan anak - anak orang kaya di kota.
Kejadian saat malam perpisahan membuat nya harus menjadi seorang ibu muda dari anak kembar nya di usia yang masih 18 tahun.
Alexander Wiratama adalah laki - laki paling tampan dan kaya di skolah. Putra dari pem bisinis nomer satu di ibukota. Pembawaan nya yang cool, cuek dan dingin itu membuat para gadis sesekolah mengidolakan nya.
Dapatkah Tiara menghadapi keras nya hidup sebagai seorang ibu muda di tengah - tengah hujatan dan celaan dari orang - orang sekeliling nya?
Apakah dia juga mampu untuk menemukan ayah dari anak kembar nya yang dia sendiri tidak mengetahui siapa?
Yuks....mari kepoin di karya novel ku yang kedua ini🤗 Jangan lupa dukungan nya selalu 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Kehancuran Tiara
Mobil sedan hitam itu pun melaju dengan cepat menuju bandara.
Selama dalam perjalanan sang supir selalu kepikiran tentang nasib supir angkot tadi. Bagaimana pun dia iku andil dalam terjadi nya kecelakaan itu, karena dia mengemudi dari arah berlawanan dengan sangat kencang sekali dan menyalakan lampu tembak jelas membuat pengemudi di depan nya akan merasakan silau.
Dia berjanji dalam hati nya setelah selesai mengantarkan majikan nya ke bandara dia akan langsung mencari informasi tentang keadaan supir angkot tersebut.
**
"Cepat bawa korban ke rumah sakit, kondisi nya sangat parah," ucap salah satu orang yang berhasil mengeluarkan ayah Tiara dari dalam angkot.
Akhir nya ayah Tiara langsung di bawa ke rumah sakit terdekat menggunakan mobil bak terbuka dari salah satu orang yang menyelamatkan nya.
Kondisi ayah Tiara sangatlah memprihatinkan luka dalam tubuh nya sangat parah, terutama di bagian kepala. Salah satu warga yang membawa ayah Tiara ke rumah sakit berusaha mencari identitas ayah Tiara di dalam dompet yang dia temukan. Karena ponsel ayah Tiara sudah hancur tidak berbentuk lagi. Sehingga membuat orang yang telah menolong ayah Tiara membuka dompet ayah Tiara untuk mencari identitas nya guna diserahkan kepada pihak berwajib supaya bisa dicari sanak keluarga nya.
**
"Engh....." Tiara berusaha mengerjapkan mata nya. Perlahan tapi pasti dia membuka mata nya dan memindai sekeliling yang menurut nya sangat asing.
"Ssh....kepala ku kenapa terasa berat sekali, aku ada di mana sekarang?" tanya Tiara pada diri nya sendiri.
Dia belum menyadari dengan apa yang sudah terjadi pada diri nya saat ini. Yang dia rasakan saat ini hanya kepala nya yang terasa berat dan pusing, seluruh badan nya terasa remuk redam.
Tiara merasa aneh dengan tubuh nya, seketika perasaan nya tidak enak, dia kemudian memberanikan diri melihat ke arah tubuh nya. Betapa syok gadis cantik itu melihat tubuh nya sekarang ini hanya terbalut sebuah selimut tebal tanpa sehelai benang pun. Tiara langsung menutup mulut nya karena terlalu syok.
"Ya Allah.....apa yang terjadi pada ku," ucap Tiara dengan linangan air mata yang sudah bercucuran di pipi nya. Gadis itu menjerit histeris setelah melihat sekujur tubuh nya penuh dengan tanda merah keunguan. Walaupun dia masih anak sekolahan akan tetapi dia tahu betul apa yang terjadi dengan diri nya saat ini. Apa lagi dia melihat gaun yang dia pakai semalam sudah berceceran di bawah ranjang yang ditempati nya saat ini.
"Hiks....ya Allah apa yang terjadi pada ku, ini tidak mungkin, aaaaaaa....." lagi-lagi Tiara menjerit histeris dengan air mata yang sudah berlinangan. Dia beberapa kali menggelengkan kepala nya berharap ini hanya sebuah mimpi, tapi pada kenyataan nya ini adalah nyata terjadi pada diri nya.
Dia berusaha keras untuk mengingat segala kejadian saat di pesta tadi, tapi dia tidak mengingat apa pun. Yang dia ingat hanya setelah mengobrol dengan David dia meminum jus yang diberikan pelayan hotel tersebut, setelah itu dia tidak ingat sama sekali.
"Siapa yang tega melakukan ini semua pada ku, hiks..." lirih Tiara sambil menyeka air mata nya.
Tidak mau lama-lama di dalam kamar laknat itu, dia berusaha untuk turun dari ranjang naas itu. Tapi saat dia mencoba untuk berdiri, dia merasakan nyeri di area sensitifnya. Seketika mata nya tertuju pada noda merah yang berada di seprai. Tiara langsung lunglai, karena dia tahu kehormatan nya harus terenggut di usia nya yang masih terlalu muda sekali dan sial nya dia tidak tahu siapa yang tega melakukan semua ini. Dia merasa seperti wanita yang mu****han, yang ditinggalkan begitu saja.
Tiara langsung memunguti pakaian nya yang sudah tidak berbentuk itu, dia langsung memakai gaun yang sudah tidak layak di paka itu karena sudah koyak di beberapa bagian. Gadis itu merasa bingung, tidak mungkin dia keluar dengan keadaan yang seperti itu, Tiara melihat ke sekeliling berharap ada sesuatu yang bisa dia pakai untuk menutupi tubuh nya. Pandangan dia tertuju pada sebuah kemeja putih yang ada di sebelah lemari kecil dekat ranjang.
Dia langsung mengambil kemeja putih itu yang dia yakini milik laki-laki yang telah tega merenggut kehormatan nya. Mata nya menatap nyalang kemeja itu, tangan nya terulur untuk merobek-robek baju milik orang yang telah menghancurkan hidup nya itu. Tapi dia urungkan setelah melihat label baju yang tertera di kerah kemeja itu. "AW Collection" sebuah brand ternama di kota itu, setelah melihat label kemeja itu Tiara berpikir untuk mencari informasi tentang siapa pemilik kemeja itu nanti supaya dia bisa meminta penjelasan tentang apa yang terjadi semalam.
Dengan terpaksa Tiara menggunakan kemeja itu untuk menutupi tubuh bagian atas nya. Sedangkan gaun nya dia gunakan sebagai bawahan. Tiara langsung meninggalkan kamar hotel yang telah menghancurkan hidup nya itu, dia bersumpah tidak akan memaafkan orang yang telah tega melakukan itu pada nya .
Tiara berjalan meninggalkan hotel laknat itu dengan berjalan tertatih-tatih. Jalanan masih dalam keadaan sepi, karena saat itu masih pukul empat pagi. Gadis cantik itu tidak henti-henti nya meneteskan air mata nya sepanjang perjalanan pulang. Dia merasa bingung apa yang harus dia jelaskan pada ayah nya nanti, dan bagaimana jika ayah nya sampai tahu jika dia sudah tidak suci lagi saat ini.
"Ayah maafkan Tiara...hiks, Mutiara mu sekarang sudah kotor, sudah tidak suci lagi..."
**
"Sssh.....kepala ku sakit sekali," lirih Alex saat dia membuka mata nya. Dia melihat ke sekeliling kamar, dia merasa jika dia sekarang bukan berada di kamar pribadi nya.
"Aku di mana sekarang? aku merasa seperti sedang berada di sebuah kamar hotel," kata Alex.
Laki-laki tampan itu berusaha untuk mengingat sesuatu, dia ingat jika malam tadi dia menghadiri pesta yang di adakan oleh Jesika di hotel ini, dia juga ingat merasa kesal saat melihat Tiara sedang mengobrol dengan David, dan ingatan nya seketika tertuju pada saat dia setelah meminum minuman yang ditawarkan oleh salah satu pelayan hotel di pesta itu dia merasa seketika tubuhnya ada yang tidak beres. Alex pun ingat jika dia memang benar masuk ke dalam kamar hotel, dan...
"Astaga....wanita itu," seketika Alex sedikit mengingat rangkaian-rangkaian kejadian yang terjadi pada nya malam tadi.
Dia mengusap wajah nya dengan kasar, karena ingat betul dia telah me***dai seroang wanita semalam. Tapi dia sedikit bingung karena saat ini dia masih berpakaian lengkap dan utuh. Bahkan sepatu nya pun masih menempel di kaki nya.
"Arrggh......'