Mengisahkan tentang seorang wanita bernama Arlinda yang tanpa dia sadari sudah masuk ke dunia lain, yang Dimana Arlinda sendiri harus menjalankan bermacam tugas yang diberikan oleh seorang nenek. yang sudah berumur ratusan tahun. namun nenek tersebut tetaplah memiliki wajah yang begitu cantik. maka dari itu untuk bisa pergi ke dunia asalnya, Arlinda akan mengikuti arahan dari nenek tersebut. namun hal yang terjadi, didunia tersebut yang membuat. Arlinda terus saja menunda tugasnya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iroiron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 5
Selama perjalanan menuju, Academy school. Mereka mengendarai sebuah, kereta kuda agar perjalanan menuju sekolah dapat, secepat mungkin. Arlin tampak sedikit merasa senang. Terlebih pada akhirnya dia akan menjadi, salah satu siswa di sekolah sihir. Namun lain dari wajah Erina, yang merasa sedikit khawatir kepada Arlin, apalagi dia akan masuk ke sekolah akademi. Dengan wajah yang kebingungan. Arlin pun sedikit bertanya kepada Erina.
"ada apa, kenapa wajah mu terlihat, sangat khawatir?" tanya Arlin.
"tidak, aku hanya saja sedikit merasa kasian kepada mu"? Jawab Erina.
"disini, kau harus bersikap sopan, terlebih lagi dari kerajaan Kingsley" ucap Erina.
"apa, kerajaan Kingsley?" tanya Arlin.
"Ya.. Sedikit aku jelaskan lagi, ini adalah kota Reven, yang dijalankan oleh kerajaan Kingsley", disini kau harus mematuhi peraturan dari kerajaan Kingsley, kerajaan Kingsley, terletak di pertengahan kota Reven, sebenar nya aku akan mengajakmu ke sana, akan tetapi kau malah pingsan selam dua jam, jadi waktu kita terbatas, esok hari kita melanjutkan perjalanan" jelas Erina yang sedikit panjang, kepada Arlin.
"jadi, pangeran yang kau bicarakan tadi, dia adalah putra dari seorang raja dari kerajaan Kingsley"? Tanya Arlin.
"Ya.. Maka dari itu kau jangan terlalu banyak membuat masalah" ucap Erina.
"aa..kenapa kau baru sekarang mengatakannya, kepada ku"? Kesal Arlin.
"hemmm.....maaf kan aku, baru menceritakan semua nya, dan ini belum sepenuhnya aku ceritakan kepadamu, masih banyak yang lain nya." jadi aku minta kepada mu, untuk berhati-hati terhadap siapapun yang ada didunia ini" jelas Erina yang menghelai nafas panjang.
"jadi, apakah kita akan mendaftar kan diri?" tanya Arlin.
"Ya, Karena pembukaan sekolah di akademi ini, tidak lah seperti sekolah mu, kau bisa saja masuk ke sekolah, akan tetapi, mereka meminta mu untuk, menunjukan sihir apa yang ada didalam tubuh mu"? Jelas Erina, yang sedikit panjang. Perkataan Erina membuat, Arlin menjadi khawatir, apalgi mereka sudah sampai di gerbang sekolah, yang tampak begitu seram dari arah luar, dengan dipenuhi kabut, serta beberapa patung burung elang, di samping pakar sekolah.
"Apakah kita bisa menunda dulu" tanya Arlin.
"tidak bisa, kau harus mendaftar terlebih dahulu" jawab Erina, yang masih khawatir.
"baiklah, kalau begitu. Erina kau tidak perlu khawatir, aku akan menjaga diri ku dengan baik, dan juga tidak akan berurusan dengan siapapun" jelas Arlin.
"aku mengerti, kalau begitu ayo turun, dan daftarkan diri segera" ajak Erina. Yang telah memegang tangan Arlin, lalu keluar dari kereta kuda. Disana Arlin sedikit terkejut melihat gedung sekolah yang seperti castle yang sangat megah. Setelah itu Erina menarik tangan kanan Arlin, untuk segera masuk ke dalam. Disana banyak terdapat para siswa siswi yang tampak, sedang beristirahat. Mereka melihat kearah Arlin dengan, tatapan yang seperti menyukai nya, Bahakan ada yang, melihat seperti bertanya-tanya siapakah dia?.
"apa yang mereka lihat"? Tanya Arlin kepada Erina yang terus saja, memegang tangan kanan Arlin.
"sudahlah, jangan terlalu diperhatikan, kita harus fokus, ke ruang kepala sekolah" ajak Erina. tidak butuh begitu lama, mereka akhirnya sampai diruang para guru, disana Erina bertanya, letak rumah kepala sekolah, setelah mengetahui tempat yang dituju, dengan segera ,mereka berdua menuju ruang yang dimaksud. Disana Erina mengetuk pintu, Lalu masuk kedalam, dan menyapa kepala sekolah itu. Kepala sekolah meminta mereka untuk duduk di sofa, Lalu menjelaskan maksud dan tujuan mereka datang kemari.
"baik bu, kedatangan kami disini, untuk mendaftar kan, anak sayang yang bernama Arlinda Erinn, menjadi salah satu siswi di sekolah ini"? Jelas Erina. Kepala sekolah yang bernama Alice ini pun, tersenyum kearah Arlin.
"baiklah, sihir apa yang dikuasai oleh nya"? Tanya Alice (kepala sekolah). Alice adalah seorang wanita, yang berusia sekitar 35 tahun, karir nya menjadi kepala sekolah, sudah semenjak usia nya 20 tahun, hal itu dikarenakan Alice, sendiri adalah seorang wanita yang penuh dengan talenta, serta sihir yang sangat kuat, dia bahkan bisa mengalahkan beberapa monster, yang berdarah iblis.
"untuk sekarang ini, saya tidak terlalu mengetahui sihir apa yang dimiliki oleh anak saya ini, jadi saya meminta untuk ibu yang melihat sihir apa yang dimiliki oleh anak saya"pinta Erina.
Dengan wajah yang sedikit santai.
"baiklah, mari kita menuju ruang tes" ajak Alice.
mereka bertiga, berjalan menuju sebuah ruangan, yang terdapat di samping. Sesampai nya mereka didalam ruangan tersebut. Arlin sedikit takjub dengan, keunikan tempat tersebut, yang begitu banyak tongkat sihir, bahkan ada beberapa buku, dan juga alat-alat yang sesuai dengan tongkat sihir milik mereka.
"letakkan, tangan mu dibola ini, lalu pejamkan kedua matamu, hingga aku mengatakan bahwa sudah selesai" jelas Alice kepada Arlin . Dengan wajah yang sedikit heran, Arlin pun mengikuti apa yang diminta oleh Alice. Lalu perlahan memejamkan kedua mata nya. tidak lama kemudian Alice pun berkata.
"berhenti, cukup sampai disini saja, kau diterima" ucap Alice. Erin yang mendengar nya, sedikit merasa senang, namun lain dari pada Arlin, yang tampak kebingungan apa yang terjadi. Dengan wajah yang berseri-seri, Alice pun berkata kepada Arlin.
"kau memiliki kemampuan sihir yang langka" ucap Alice.
"langka, seperti apa itu"? Tanya Arlin yang tampak kebingungan.
Erina yang mendengar nya pun, tampak tersenyum lebar, yang dimana sihir langka, tidak akan pernah di buang.
"sihir langka, itu bernama sihir waktu, seperti biasa menjelajah waktu, bahkan menghentikan waktu. Itu akan aktif ketika kau sudah menguasai nya " jelas Alice, yang membelai rambut Arlin, dengan begitu lembut.
"baiklah, jika dia sudah diterima, maka kapan dia bisa masuk ke sekolah"? Tanya Erina kepada Alice, Lalu mendekati Arlin.
"besok, datang lah ke sekolah, dan sebelum kalian pergi, meninggalkan sekolah, ikut lah sebentar dengan ku" ajak Alice.
"baiklah" jawab Erina.
mereka bertiga, segera berjalan ke arah keluar, lalu menuju ruang pakaian. Disana Arlin diminta untuk memilih, pakaian sihir.
"kau boleh memilih, pakaian sihir yang menurut mu sangat cocok, akan tetapi setiap siswa-siswi di sekolah ini, harus menggunakan jubah hitam, yang sudah tersedia di lemari, dan untuk tongkat sihir, kau boleh menerima nya, saat kau sudah bisa menggunakan sihirmu" jelas Alice kepada Arlin.
dengan wajah yang berseri-seri, Arlin segera mengambil seragam sekolah, dengan dasi berwarna biru, serta jubah berwarna hitam. Disana dia mengambil, sepatu serta kaos kaki yang cantik. Setelah mengambil perlengkapan untuk sekolah, Arlin dan Erina pun, pamit kepada Alice. Dan segera meninggalkan sekolah tersebut.
Dalam perjalanan, mereka menuju toko, dan menggunakan kereta kuda. Arlin sedikit bertanya kepada Erina.
"sekarang apa yang harus aku lakukan"? tanya Arlin. Erina pun melihat kearah Arlin, lalu berkata. "ayo pergi melihat kerajaan Kingsley, dan sedikit akan ku jelaskan" jawab Erina.
"sebentar, apakah mendaftar kan diri, disekolah ini, hanya dengan begitu saja, dan tidak memerlukan sesuatu seperti formulir pendaftaran"? Tanya Arlin.
"Arlinda, ini adalah sekolah sihir, bukan sekolah yang kau tempati, jelas berbeda kau layak, masuk sekolah hanya, saja sihir mu yang dilihat" ucap Erina. Dengan wajah yang paham Arlin pun, mengangguk kan kepala nya. Lalu kembali melihat ke berbagai arah. Tak butuh begitu lama, Arlin dan Erina telah sampai di toko, lalu disana mereka berdua segera masuk, ke dalam dan duduk di sofa, untuk beristirahat.
"simpan perlengkapan sekolah mu, dimeja itu. dan mulai sekarang kau tinggal di toko" ucap Erina. Hal itu tentu saja membuat Arlin segera bertanya.
"apa..dimana kamar ku, terus bagaimana dengan mu"? Tanya Arlin.
"tentu saja aku, aku tinggal disini. Kamar mu, baiklah kalau begitu, ikut aku sekarang" ajak Erina. Yang membuka sebuah pintu menuju,rumah bawah tanah. Ketika mereka sudah sampai di ruang yang dimaksud. Disana Arlin tampak sangat takjub, terlebih lagi dengan ruangan yang begitu mewah.
"disinilah, kamar mu" jelas Erina yang menunjuk sebuah ruangan, yang tidak lain isi nya, seperti kamar Arlin yang ada dihutan.
"kau membuat kamar ku seperti, berada di rumah hutan itu" kata Arlin.
"yaa, beristirahat lah sejenak, malam nanti kita akan pergi ke istana Kingsley" ucap Erina, yang segera meninggalkan Arlin sendirian dikamar.
"huh....tampak nya, Erina sangat lelah denganku" gumam Arlin yang, langsung berbaring diatas kasur nya.
"tapi, bagimana dengan pangeran yang, Erina katakan, apakah dia akan dendam, dan siapa nama nya, Erina tidak mengatakan nya lagi kepadaku" kesal Arlin. Tak lama kemudian rasa kantuk mulai mendatangi Arlin. Yang membuat Arlin tertidur pulas diatas kasur nya. Menjelang malam hari, Arlin yang tertidur pada akhirnya dibangunkan oleh, Amy.
"Arlinda, Arlinda, bangun kau harus pergi bersama nona Erina" kata Amy, yang perlahan menggoyangkan tubuh Arlin. hingga pada akhirnya Arlin pun, terbangun.
"baiklah, aku akan segera menyusul, sampaikan pesan ini kepada Erina" pinta Arlin kepada Amy.
"baiklah, kalau begitu aku permisi" jawab Amy, yang segera keluar dari kamar Arlin.
Arlin, yang baru saja terbangun pun segera,
pergi menuju kamar mandi, lalu segera mengganti kan pakaian serta mengikat rambut nya, dengan rapi. Saat berjalan ke arah luar, Arlin yang tampak begitu cantik, pun segera menghampiri Erina. Mereka kemudian berangkat menuju istana. Dengan menggunakan kereta kuda, yang telah disiapkan oleh Erina. Dalam perjalanan menuju istana, arlin sempat bertanya kepada Erina.
"kenapa, kita ke istana. Apakah ada sebuah acara disana"? Tanya Arlin.
"Ya, kita baru saja mendapatkan undangan. Maka dari itu, aku mengajak mu, untuk mengikuti pesta yang ada di istana," jelas Erina.
"lagi-lagi kau tidak memberitahuku, apa saja yang terjadi" ketus Arlin.
"oke, maafkan aku, karena sedikit membuat kesalahan," dengan wajah menyesal Erina meminta maaf kepada Arlin.
"sekarang, jelaskan kepada ku, apa yang terjadi ,dan apa yang harus aku lakukan pada saat di pesta nanti nya" pinta Arlin.
"oke, sampai di pesta kita, menggunakan sebuah topeng yang diberikan oleh penjaga, disana kau harus bersikap sopan, dikarenakan disana adalah perkumpulan para bangsawan", kita diundang dikarenakan aku adalah seorang wanita yang, dikenal sebagai seorang penyihir, yang satu-satunya memiliki buku, maka dari itu aku dapat undangan" jelas Erina.
"baiklah, disana kita hanya menikmati makanan serta minuman, dan juga bersikap sopan saat, sedang menyapa" tanya Arlin.
"Yaa. Kau pasti nya sudah paham, bukan"? Tanya Erina.
"hanya saja, sedikit yang ku pahami, oke kalau begitu aku sudah siap" jawab Arlin.
"baiklah, jangan terlalu jauh, saat berkeliling" pinta Erina.
"Yaa. Aku mengerti" jawab Arlin.
mereka yang telah sampai di istana pun, disambut dengan meriah, disana mereka menggunakan topeng, sebelum memasuki istana. Dan mereka juga diminta untuk, menunjuk kan kartu undangan.