JAGOAN YANG TERKHIANATI

Dylan tidak terlalu percaya kalau keterampilan medis apapun itu, hanya bisa diwariskan pada pewaris laki-laki.

Itu karena keterampilan akupuntur jarum perak terlalu hebat bagi komunitas pengobatan tradisional dan sangat sulit untuk dipelajari.

Apa bila keterampilan ini disebarluaskan, orang lain mungkin tidak dapat mempelajari dengan benar dan pada akhirnya membawa dampak buruk bagi Dylan.

"Mari kita mulai!" kata Dylan mengajak guru Brian.

"Ambil diagram titik akupunturnya." Kata Dylan

"Baiklah!"

Guru Brian sendiri yang mengambil diagram titik akupuntur nya, lalu kemudian Dylan menjelaskan secara detail kepadanya.

Guru Brian sudah memiliki pengetahuan dasar yang kuat, jadi tidak sulit baginya untuk memahami setiap penjelasan yang dijelaskan oleh Dylan.

Dylan memulainya dengan memberitahu beberapa metode utama, seperti tindakan pencegahan untuk setiap jarum dan gerakannya.

Dia mengajari guru Brian selama tiga jam penuh.

Semakin banyak penjelasan yang dijelaskan Dylan, guru Brian merasakan kalau sebenarnya keterampilan jarum perak ini sangatlah rumit.

Bahkan, walaupun dia telah menjadi dokter selama beberapa dekade, dia masih membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menguasai teknik ini.

Guru Brian meyakini bahwa Dylan telah mempelajari teknik ini sejak kecil dan diajari seorang master hebat. Dia sangat penasaran dengan master yang mengajari Dylan. Namun dia merasa tidak sopan kalau sampai bertanya sedetail itu.

"Apa kamu sudah mengingatnya?" tanya Dylan.

"Ya, aku mengerti tapi masih harus mempelajarinya." Guru Brian memang sangat berbakat dalam ilmu pengobatan tradisional. Karena sejak kecil dia sudah belajar.

Dan kali ini Dylan mengajari teknik jarum perak sangat detail, yang walaupun sangat rumit, namun mudah bagi guru Brian untuk memahaminya. Itu semua karena keinginan dan bakat dokter Brian yang luar biasa.

Guru Brian telah mempelajari sebagian dari inti utamanya. "Tuan Hopkins, tunggu aku disini sebentar!"

Guru Brian keluar sebentar, lalu kembali dalam waktu lima menit kemudian. Dia mengambil sebuah kartu bank dan sebuah kotak.

"Tuan Hopkins, ini adalah sekotak jarum perak yang telah diturunkan dari leluhurku dari generasi ke generasi, selama ini aku merasa belum memenuhi syarat untuk mengunakannya. Jadi hari ini aku memberikan ini padamu, lalu dalam kartu ini ada lima miliar seperti yang sudah disepakati. Mohon diterima!"

Dylan mengambil kartu bank dan kotak itu, "Terimakasih banyak!" kata Dylan sambil membungkuk badan, sebagai penghormatan kepada yang lebih tua.

Dia melihat ada sekitar dua puluhan jarum perak dengan berbagai macam ukuran. Ini seperti barang antik dan pastinya sangat berharga.

"Tuan Hopkins, apa tidak masalah, saya dapat mempelajari keterampilan jarum perak dengan harga semurah ini dan sekotak jarum perak?" terimakasih banyak! kata guru Brian sambil tertunduk malu.

Dalam hatinya dia berpikir bahwa dia memanfaatkan Dylan. Sebenarnya dia ingin memberi lebih banyak uang pada Dylan, tapi dia khawatir Dylan tidak menyukainya.

Dia sebenarnya tidak tahu kalau yang Dylan inginkan sebenarnya adalah uang. Semua orang menginginkan uangkan?

"Tuan Hopkins, sebenarnya aku ingin meminta bantuan anda!"

"Silahkan!"

Jawab Dylan tanpa basa basi.

Mata Dylan berbinar, apakah ini kesempatan lain untuk menghasilkan lebih banyak uang?

Guru Brian menceritakan kondisi temannya, "Seorang teman lama menderita penyakit aneh baru-baru ini. Semua metode sudah saya coba, tapi hasilnya tetap sama. Dan penyebabnya masih belum diketahui. Sekiranya tuan Hopkins bersedia membantu saya mengobati teman saya itu!" guru Brian by memintanya dengan tulus.

"Tapi aku tidak bisa melakukannya sekarang, jemput aku di alamat ini besok pagi!"

sambil menuliskan alamat lalu diserahkan pada guru Brian.

Dylan tinggal di komunitas maple bersama Cindy sekarang.

Bagus sekali ...

Guru Brian pun saling bertukar nomor telpon dengan Dylan. Kemudian mengantar Dylan dari klinik sampa dirumahnya. Dia juga memberi Dylan bahan obat yang telah dipesan sebelumnya secara gratis. Dia juga meminta Dylan mengambil bahan apapun yang dia butuhkan.

Namun Dylan sudah mendapatkan semua bahan yang di butuhkan nya. Saat sampai dirumah, Dylan memasak makan siang untuk Cindy, lalu menyuapnya dengan penuh perhatian.

Setelah menyuapi Cindy, Dylan mulai meracik obat, bahan obat kelas atas seringkali diracik dengan cara yang paling sederhana. Dylan hanya mengunakan panci presto, rice cooker, oven dan alat penggorengan, yang merupakan peralatan dasar.

Dylan mengelompokkan berbagai jenis herbal dengan dosis yang tepat , lalu menuangkan dengan peralatan yang berbeda yang sudah disiapkan.

Setelah lebih dari satu jam merebusnya, akhirnya jadilah sepanci penuh cairan hitam yang lengket.

Lalu Dylan meracik pot obat kedua, ketiga dan seterusnya ...

Setelah melakukan lebih dari tiga jam peracikan, akhirnya Dylan mendapatkan lebih dari 30 pil dan sepanci cairan berwarna hijau zamrud yang lengket.

Benda dan pil ini adalah perekat patah tulang, pil penumbuh tulang dan minuman penyembuh.

Yang pertama, dioleskan pada kaki untuk membantu Cindy mengurangi pembengkakan. Pil penumbuh tulang, dapat menumbuh kembali tulang yang patah dan untuk meregenerasi Meridian, Dylan memberikan pil penyembuh. Dan untuk mengembalikan penampilan Cindy, Dylan memberikan salep alami yang baru dia racik.

waktu terus berlalu, setelah malam tiba, Dylan memasak dan menyuapi Cindy seperti biasanya, lalu mulai memberikan obat, mengoles salep dan memberikan obat penyembuh. Saat obat yang berlendir mengoles di area wajah, Cindy merasakan sensasi kesemutan diarea wajahnya.

Setelah Dylan melakukan pengobatan, Tiba-tiba saja Cindy berkata, "Dylan, ayo kita bercerai!"

Dylan sedikit terkejut mendengarnya.

"Cerai? kenapa?"

"Apa menurutmu aku tidak cukup baik?"

"Bukan Begitu, aku cuma merasa tidak pantas untukmu!" mata Cindy memerah air matanya tak terasa membasahi pipinya.

Dulu dia sangat cantik, bahkan saat dia berjalan, banyak orang tertarik padanya. Pada saat itu, dia bisa menikah sama siapapun yang dia mau. tapi sekarang ...

Wajahnya tidak akan bisa kembali seperti semula. "Aku hanya akan merasa bersalah padamu tiap saat, semua terjadi karena aku dan tidak ada hubungannya denganmu. Aku tidak ingin kamu memikul beban yang seharusnya tidak kamu pikul!"

Cindy mencoba menenangkan dirinya.

"Siapa bilang kamu tidak akan sembuh? Ini semua ramuan bisa menyembuhkan luka diwajah dan tulang yang patah. Percayalah padaku."

"Lagi pula, aku tidak ingin bercerai hanya karena masalah sepele ini." Wajah tampan Dylan memberinya senyuman lembut membuat hati Cindy larut dalam imajinasinya.

"Kamu itu istriku, suami istri itu harus bekerja sama dan saling support bukan minta cerai."

"Saat aku bertemu denganmu, mantan pacarku mengkhianati ku, aku depresi hingga ingin balas dendam. aku ingin membunuh seluruh keluarganya. Kalau bukan karena kamu, mungkin aku sudah dipenjara sekarang!"

Dylan mengatakan yang sebenarnya. Meski dia tidak mengungkapkannya hari itu, dia memang ingin memberitahu Cindy tentang ini. Terutama setelah mengetahui kalau kemampuannya berkembang pesat beberapa hari ini. Dia malah ingin mendatangi keluarga Denny untuk membuat perhitungan.