Mutiara Sang CEO
"Tiaraaaaa....."
Terdengar suara lantang dari arah pintu kelas.
"Astaga Rani.....bisa tidak kalau manggil itu tidak dengan teriak - teriak," ucap Tiara dengan menutup telinga nya.
"Hehe Hehehe ...."
Rani hanya nyengir kuda dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal. Dia kemudian menghampiri Tiara yang sedang asik membaca buku di kelas.
Tiara memang terkenal dengan julukan si kutu buku. Tapi untuk penampilan dia tidak seperti kutu buku pada biasa nya yang identik dengan kaca mata besar dan rambut kepang dua.
Walaupun dia berasal dari keluarga yang sederhana dan pas - pas an. Tapi dia selalu menjaga penampilan nya supaya tetap rapih. Dia memang tidak menggunakan barang - barang yang branded dan berpenampilan yang wah seperti teman nya yang lain tapi kalau di lihat secara intens kecantikan nya tidak kalah dengan teman - teman nya yang selalu melakukan perawatan dan memakai skincare ternama dan mahal.
Tiara termasuk bukan tipe wanita yang lemah atau menerima jika tertindas. Dia selalu bisa membela diri nya sendiri, memang dia anak yang pendiam dan jarang ikut dalam kegiatan non akademik. Karena dia merupakan salah satu siswa penerima beasiswa di sekolah itu jadi dia selalu memanfaatkan waktu luang di sekolah untuk membaca di mana pun dan saat apa pun.
Beberapa siswa selalu memandang rendah Tiara, bahkan dengan terang - terangan menghina nya. Tapi dia sama sekali tidak menggubrisnya. Niat dan tujuan dia sekolah d sini supaya bisa mendapatkan beasiswa kembali untuk melanjutkan pendidikan nya di perguruan tinggi. Saat ini Tiara memang sudah kelas dua belas tinggal hitungan bulan dia akan lulus dari sekolah ini.
"Ra...tahu tidak di lapangan basket sekarang ini sedang heboh tahu, ada yang mau nembak sang pangeran sekolah kita," kata Rani dengan menggebu - gebu.
Mendengar nama Alex di sebut oleh sahabat nya, Tiara kemudian mendongakkan kepala nya yang tadi nya sedang asik membaca buku kimia.
"Iya Tah...memang cewe dari kelas mana lagi yang mengutarakan perasaan nya pada tu cowok angkuh"?
"Kamu pasti syok kalau tahu siapa cewe itu? dia dari kelas kita tahu Ra..."
Tiara menautkan kedua alis nya, sebenarnya dia sangat penasaran dengan apa yang akan diutarakan oleh sahabat karib nya itu tapi sebisa mungkin dia memasang wajah yang datar seperti biasa.
"Emang siapa cewe itu?" jawab Tiara menutup buku nya.
"Jesika Ra.....cewe sok kecantikan dan kecentilan itu yang akan menembak Alex saat ini."
Deg,
Seketika dada Tiara menjadi bergemuruh mendengar jika salah satu cewe terpopuler dan kaya di sekolah ini akan menembak laki - laki yang diam - diam dia sukai.
Selama hampir tiga tahun Tiada memang memendam rasa terhadap Alexander Wiratama yang terkenal sebagai pangeran nya sekolah di tempat Tiara menimba ilmu. Selain terkenal dengan ketampanan nya Alex juga merupakan siswa yang berprestasi, baik di bidang akademik maupun bidang olahraga. Dia selalu mendapat nilai yang bagus dan peringkat pertama setiap ujian akhir semester. Sedangkan Tiara selalu berada di posisi ke dua. Untuk posisi ke tiga di isi oleh Jesika cewek populer yang akan menyatakan perasaan nya pada Alex hari ini.
Tiara tahu, perasaan nya ini tidak akan terbalas karena dia sadar diri siapa diri nya. Tidak mungkin seorang Alexander Wiratama akan melirik pada nya. Hubungan mereka juga tidak akrab, karena memang Tiara selalu menjaga jarak dengan nya.
Perasaan itu muncul berawal dari sebuah kejadian, saat itu sepeda yang Tiara gunakan untuk berjualan keripik pisang sedang rusak, dan entah kebetulan atau apa Alex melintas dan berhenti tanpa di minta pertolongan Alex langsung membatu Tiara membenarkan sepeda nya. Alex juga terlihat sangat ramah pada nya, dia bahkan membantu Tiara untuk menjajakan keripik pisang nya.
Bagi Tiara ini sifat Alex sangat berbeda dengan apa yang dia lihat selama di sekolah, yang cool dan angkuh. Banyak hal yang mereka lakukan saat itu, mengobrol bersama, bahkan mereka juga makan bersama di warung pinggiran jalan. Kalau orang lain melihat hubungan mereka terlihat seperti pasangan muda mudi yang sedang kasmaran. Sejak itu lah Tiara menaruh hati dengan Alex.
Akan tetapi setelah kejadian itu Alex seolah - olah tidak mengenal Tiara saat mereka bertemu di sekolah. Bahkan pernah sekali Tiara menegur Alex niat hati ingin mengucapkan terima kasih karena Alex membantu nya dengan membawa sebungkus keripik pisang jualan nya, tapi yang terjadi Alex palah cuek dan mengucapkan kata - kata yang kasar seperti yang dia lakukan pada setiap cewe di sekolah itu memberikan hadiah untuk nya dan sengaja membuang keripik pisang itu ke tempat sampah. Sudah dipastikan bagaimana perasaan Tiara saat itu, malu iya, sakit hati pasti nya. Karena saat itu juga Tiara menjadi bahan tertawaan dan ejekan teman - teman nya.
Semenjak kejadian itu Tiara berusaha untuk membuang jauh - jauh perasaannya kepada Alex. Dan dia benar - benar menjauh dari laki - laki itu, menjaga jarak, dia juga menutup diri dari segala informasi yang berhubungan dengan laki - laki itu. Sekalipun mereka duduk di bangku yang berdekatan, tapi sedikitpun Tiara tidak pernah menjalin komunikasi dengan Alex, melirik pun dia tidak.
"Ooh....." Tiara hanya ber oh ria mendengar cerita Rani sambil berjalan membawa buku kimia nya keluar dari kelas.
"Kamu mau kemana Ra kok aku di tinggal seh," tanya Rani.
"Ke perpus..."
"Dasar kutu buku, emang tidak ada tempat lain apa yang ingin kamu kunjungi selain perpustakaan," protes Rani sambil merangkul sang sahabat.
Tiara yang mendengar protes sang sahabat hanya tersenyum tipis. Dia sudah kebal dengan protes sahabat nya itu.
"Ayolah Ra.....ke lapangan basket dulu, kamu tidak penasaran apa dengan huru hara yang sedang terjadi saat ini, lihat tuh rame banget tau Ra..." ucap Rani menunjuk ke lapangan basket yang kebetulan berada di depan kelas mereka.
Tiara melihat ke arah yang Rani tunjuk, dan benar saja lapangan itu sudah penuh dengan siswa siswi yang bersorak - sorak seperti sedang menonton sebuah pertandingan. Dan dia juga melihat sosok wanita cantik yang membawa seikat bunga mawar merah dan boneka beruang besar sedang menunggu kedatangan seseorang di tengah lapangan.
Kebetulan saat itu memang tidak ada kegiatan belajar mengajar karena pada siswa baru saja menyelesaikan ujian akhir semester.
Tiara yang merasa penasaran akhirnya mengikuti ajakan sang sahabat untuk ikut bergabung bersama siswa - siswi yang lain di tengah - tengah lapangan.
Dia dan Rani menerobos beberapa kerumunan siswa dan berada di barisan paling depan jadi bisa melihat jelas pada orang yang menjadi pusat perhatian saat itu. Ya...walaupun Rani sempat adu mulut dengan siswa lain nya karena telah main menerobos saja. Bukan Rani nama nya jika tidak bisa mengatasi nya.
Saat mereka tiba di barisan depan, saat itu juga bertepatan dengan kedatangan Alex di tengah - tengah lapangan basket dengan ditutup mata nya dan dituntun oleh beberapa teman se gank nya. Seperti nya semua nya sudah dipersiapkan oleh Jesika secara matang.
Ikatan penutup mata Alex dilepaskan oleh salah satu teman nya, dan seketika pandangan Alex dan Tiara bertemu. Secara Alex saat ini menghadap ke arah Tiara bukan menghadap ke arah Jesika.
Deg,
Tatapan mereka terkunci untuk beberapa saat. Alex menatap Tiara dengan tatapan yang sangat sulit diartikan, sedangkan Tiara menatap Alex dengan tatapan yang sendu.
Tiba - tiba tatapan mereka terputus karena terdengar sorakan dari semua siswa yang memadati lapangan itu.
"Alex.... maukah kamu menjadi pacarku?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
ganti nama
menarik...💜🌹🌈💃
2024-10-27
0
Safa Almira
syuka
2024-10-18
0
Anonymous
k
2024-10-08
0