EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!!
Geana adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya. Ia menikah dengan seorang pria bernama Bion.
Awal pernikahan mereka baik-baik saja, kedua orang tua Bion menerima Geana dengan senang hati. Tapi sampai akhirnya, Geana melahirkan 2 buah hati yang di mana kedua anak itu cacat.
Mulai saat itu Mama mertuanya selalu menyinggungnya secara terang-terangan, bahwasanya jika ia malu punya cucu cacat.
Pada akhirnya, ia pun meminta anaknya untuk menikah dengan anak temannya yang saat itu janda anak satu.
Geana merasa sakit hati dan ia pun terpaksa memutuskan hubungan ayah kepada kedua anaknya karena dari Bion maupun keluarga besarnya tidak menyukai keberadaan kedua anaknya yang cacat itu. Geana akhirnya bertemu dengan pria lain, tapi siapa sangka jika pria itu adalah seorang pengusaha kaya dan kedua anaknya disembuhkan dan keduanya menjadi anak Genius.
Akhirnya Bion melihat kedua anaknya di TV dan su
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
...☃️☃️☃️☃️ Happy reading ☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
Pagi ini Geana panik, tiba-tiba saja Zeco tubuhnya panas, bibir pucat dan tubuhnya lemas.
"Ya ampun Nak, kenapa kamu mendadak demam sih, kita ke rumah sakit sekarang ya," ucap Geana cepat.
Geana keluar dari kamar dengan mengendong Zeco dan Zeky. Saat itu ia buru-buru ke rumah sakit.
"Geana tunggu!" panggil Angelista.
Saat itu Angelista dan Bion sedang duduk di sofa.
Geana terpaksa memberhentikan langkahnya dan melihat ke arah Angelista.
"Cepat katakan, aku ingin pergi!" ucap Geana ketus.
"Oh, kau ingin pergi? Baguslah kalau begitu, pergilah untuk selama-lamanya. Bion sudah bilang pada ku kalau kau akan pergi dari rumah ini dan memutuskan hubungan kalian dengan Bion dengan uang 200 juta bukan. Kalau begitu ambil uang ini dan pergi jauh dari kehidupan ku dan Bion. Dengan begitu anakmu dan Bion tidak punya hubungan lagi karena aku sudah membeli hidup Bion dari mu dengan harga 200 juta. Kau boleh pergi sekarang tanpa membawa apa-apa dari rumah ini kecuali baju mu," ucap Angelista melemparkannya sebuah cek di lantai.
Bion yang saat itu hanya melihat Angelista melemparkan uang tersebut ke lantai, ia diam seribu bahasa. Lagian Bion sudah setuju jika mereka berpisah setelah Angelista memberikan uang 200 juta untuk Geana.
Tanpa pikir panjang lagi, Geana mengambil cek tersebut dan menyimpan di tas kecilnya dan saat ini ia lebih memikirkan Zeco. Geana terlihat seperti seorang wanita matre, tapi jika di bandingkan sakit hatinya, itu tidak ada apa-apanya.
"Baiklah, ini adalah terakhir kalinya aku menginjak rumah ini dan aku tidak akan pernah datang lagi ke sini. Aku hanya ingin berterima kasih kepada Bion karena sudah memberikan anak yang istimewa ini yang keluarga mu tidak inginkan. Terima kasih banyak sudah menerima ku dulu. Terima kasih," ucap Geana buru-buru pergi dari rumah tersebut.
"Ya udah kalo pergi ya pergi aja sana! Nggak usah pake acara terima kasih segala! Nggak penting tau nggak," ucap Angelista kesal.
Akhirnya ia bisa pergi dari rumah ini meskipun dalam keadaan mendadak. Ia bersyukur bisa pergi secepatnya dari rumah yang menyebalkan itu.
Kini saatnya ia harus memulai hidup baru tanpa gangguan dari siapa pun.
Meskipun Bion ada di rumah, karena satu langkah kakinya sudah keluar, itu artinya ia dan Bion sudah berpisah.
Geana buru-buru, terutama ia harus ke rumah sakit terlebih dahulu agar Zeco mendapat perawatan terlebih dahulu.
Akhirnya, ia pun sampai di rumah sakit dan langsung ke UGD.
"Dokter! Dokter! Tolong anak ku! Anakku sakit!" teriak Geana berlari ke dalam rumah sakit pontang panting.
"Silakan letakkan anak Anda di brankar," ucap dokter itu.
Geana meletakan Zeco ke atas ranjang di bantu oleh dokter tersebut. Dokter pun memeriksa.
"Buk, panasnya ini cukup tinggi, dia harus di rawat di rumah sakit, apa Ibuk setuju?" tanya Dokter itu.
"Iya saya setuju." angguk Geana cepat.
"Baiklah, anak ibuk kami pasang infus ya," ucap Dokter itu.
"Iya dokter, tolong lakukan terbaik untuk anak saya," ucap Geana.
"Papa! Papa!" panggil Zeco dengan mata yang terpejam dan gelisah.
Dokter dan beberapa perawat memegang tangan Zeco agar mereka bisa memasang infus di tangan Zeco lalu menyuntik obat penurun panas.
"Buk, Papanya di mana? Sepertinya anak Ibuk rindu dengan Papanya, mungkin kalau di temukan dia pasti akan sembuh. Ini demi kebaikan anak ibu," saran dokter itu.
"Anu itu Dok ...."
Geana diam kebingungan, ia tak mungkin bilang kepada dokter itu jika yang di rindukan anaknya bukalah Papanya, melainkan direktur rumah sakit ini. Jika Geana mengatakannya, mereka pasti terkejut.
...☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️ Bersambung☃️☃️☃️☃️...
yang satu staff rendah, gaji aja pas-pasan.
satunya jutawan tajir mlintir.
gak saling kenal tapi kok bisa dapat undangan