NovelToon NovelToon
Dokter Bedah Serba Bisa

Dokter Bedah Serba Bisa

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: azmya cute

Dokter yang hampir dipecat tiba tiba mendapatkan kemampuan supranatural, setelah Jason mendapatkan kemampuan itu, dia tidak hanya mengetahui penyakit pasien dengan akurat tapi dia juga bisa melakukan operasi besar dan operasi kecil setiap hari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon azmya cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 26

Operasi yang dilakukan hanya membutuhkan waktu 25 menit. Kedua dokter bedah ortopedi itu mengangguk ngangguk dengan kagum "Direktur Jacob, anda tidak harus pulang, Jason seorang sudah lebih dari cukup untuk rumah sakit ini."

Mungkin Dokter Jacob juga akan tercengang begitu melihat kehebatan Jason saat melakukan operasi.

"Sudah, silahkan pasien antar ke bangsal rawat inap bedah ortopedi."

Sementara itu, sistem mengahadiahi Jason dengan 100 ribu koin. Setelah melakukan operasi Jason pun pergi ke bank untuk membuat rekening baru yang akan di kasih ke pamannya nanti.

Keesokan paginya, Direktur Panji baru tiba di rumah sakit mendengar para asisten membicarakan beberapa peristiwa terakhir. Direktur Panji sudah tahu tentang peristiwa yang di rumah sakit provinsi.

"Oh iya, kemarin saya dengar dari ahli bedah ortopedi bahwa Jason menjadi dokter bedah utama dan melakukan operasi tulang belakang menggunakan metode UBE."

Begitu Direktur Panji mendengarnya ia yang sedang menyeruput teh sontak tersedak dan terbatuk batuk.

"Apa? Bukannya operasi tulang belakang dengan metode UBE itu teknologi baru? Jason bisa melakukan nya?"

"Ya saya dengar sendiri dari dokter bedah tulang."

"Masa depan rumah sakit ini benar benar jadi cerah dengan kehadiran Jason."

Setelah berpikir sejenak, Direktur Panji akhirnya memutuskan untuk mengadakan rapat besar di rumah sakit. Tujuannya untuk memberikan penghargaan kepada Jason.

Pukul tiga sore ada sebuah pesan di grup "Kepada seluruh staf rumah sakit di setiap departemen yang sedang tidak bertugas, harap pergi ke ruang rapat gedung untuk menghadiri rapat pukul 5 sore ini."

Tepat jam 5 sore semua orang sudah berkumpul di dalam ruangan, tepat pada saat Direktur Panji masuk rapat itu di mulai. "Harap tenang semuanya."

Awalnya Direktur Panji membahas tentang kejadian di rumah sakit provinsi dan melakukan pencegahan agar tidak terjadi di rumah sakitnya. Lalu tiba tiba dia memuji orang yang melakukan penyelamatan dan melihat ke arah Jason.

"Orang yang ku maksud adalah Jason dari departemen unit gawat darurat."

"Apa? Dokter yang berlutut dan menyelamatkan direktur itu ternyata Jason?"

"Padahal dia baru magang, kan? Kenapa dia hebat sekali."

Semua orang menatap Jason dengan kagum.

Kemudian Direktur Panji berkata "Setelah kejadian itu Jason menahan sakitnya dan menyelamatkan dokter wanita itu dan akhirnya bisa selamat. Jadi kuharap kita belajar dari mental Jason tetap bisa menyelamatkan pasien dengan tenang walaupun dalam keadaan kritis. Terlebih para dokter internship yang katanya saat melihat darah pusing, bingung harus melakukan apa saat pasien kritis karena terlalu panik. Kalian ini dokter jadi harus tenang dan berpikir jernih."

"Jadi sebagai bentuk pujian atas kehebatan Jason dalam insiden rumah sakit provinsi, aku akan memberikan hadiah sebesar 40 juta rupiah kepada Jason."

Semua orang bertepuk tangan "Cepat naik sana untuk menerima hadiahmu."

Jason pun naik ke atas panggung dan menerima hadiah nya lalu berfoto dan mengucapkan beberapa kata.

Tepat saat Jason berjalan turun direktur panji berbisik "Besok pagi datanglah ke ruanganku. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu."

Setelah memberikan hadiah itu rapat pun selesai. Karena memang tujuan nya itu untuk memberikan penghargaan kepada Jason.

Begitu turun semua orang menggodanya untuk mentraktir mereka makan. Jason pun menyetujui usulan mereka sambil tertawa.

Saat makan Dokter Hendy pun berujar kepada Jason. "Ada seminar tentang aterosklerosis tanggal 17 bulan depan di kota. Aku sudah meminta izin pada direktur nanti kamu ikut ya."

"Tanggal 17?" tanya Jason dengan kaget. Tanggal itu tidak beda jauh dengan tanggal dia harus kembali ke kampus untuk mendapatkan ijazahnya.

"Baiklah Dokter Hendy"

Setelah selesai makan Jason kembali ke asrama. Jason sontak merasa senang begitu melihat 1.100 poin terima kasih yang baru saja di kumpulkan.

"Ting, selamat tuan anda mendapatkan ilmu operasi usus buntu."

"Ting, selamat tuan anda mendapatkan ilmu operasi umum jantung."

Jika dipikir pikir bisa mendapatkan hadiah sebesar ini hanya dengan 1000 poin terima kasih benar benar sebuah diskon besar besaran. Setelah menyerap ilmu ini Jason pun langsung berlatih di ruang simulasi.

Keesokan pagi Jason pergi ke kantor Direktur Panji. "Masuklah saya sudah menunggu."

"Kenapa Direktur Panji menyuruh saya kesini pagi pagi?"

"Aku memanggilmu kesini karena mau memberi mu kenaikan gaji."

"Benarkah?"

"Empat ratus juta setahun." jawab Direktur Panji sambil tersenyum.

Jason benar benar tidak menyangka akan mendapatkan gaji sebanyak ini.

Sebenarnya Direktur Panji sudah berdiskusi untuk menaikan gaji Jason walaupun belum memiliki sertifikat tapi dia lebih hebat dari dokter lainnya. Selain itu, Jason sudah berulang lagi menerima undangan dari rumah sakit provinsi untuk melakukan operasi.

Direktur Panji khawatir pihak rumah sakit provinsi akan merekrutnya dari rumah sakit ini, oleh sebab itu Direktur Panji bertindak lebih dulu. Dengan begitu Direktur Panji tidak perlu khawatir Jason akan mengundurkan diri jiga dia menaikkan gaji Jason.

"Terima kasih atas apresiasi anda Direktur Panji, saya pasti akan bekerja keras." setelah itu Jason kembali ke departemen unit gawat darurat.

Hari ini yang berjaga adalah Dokter Tino dan Jason. Begitu Jason kembali Dokter Tino bertanya "Direktur Panji bilang apa? Kenapa dia memanggilmu pagi pagi?"

"Gajiku naik." jawab Jason tersenyum dengan misterius.

"Gajimu naik jadi berapa?"

"Coba tebak."

Dokter Tino sontak merapatkan bibirnya, dia tahu hal semacam ini tidak boleh dikatakan dengan sembarangan jadi dia memutuskan untuk tidak bertanya lagi.

Perawat pun mulai memanggil pasien masuk. Kali ini pasien seorang siswa SMA, dia berjalan dengan langkah yang lemas ditemani ibunya.

"Apa keluhanmu?" Jason sambil melirik seluruh tubuh siswa ini.

Pembuluh darahnya tidak bermasalah, begitu pula dengan tulang, perkembangan otak dan perkembangan fisiologisnya. Akan tetapi kelenjar tiroid di lehernya bermasalah. Jangan jangan anak ini menderita hipertiroidisme.

Ibu nya menjelaskan "Dokter, kondisi putra saya aneh sekali selama tiga bulan terakhir. Kakinya mati rasa dan lemah, dia bahkan tidak bisa mengangkat tangannya saat pelajaran di kelas." sambil menangis.

Jason pun menyodorkan tisu, "Jangan menangis dulu, bu. Kita periksa dulu anak ibu ya."

"Apa kamu pernah tidak bisa bangun dari kasur setelah bangun tidur?"

"Ya, sering mengalami, rasanya seperti ketindihan."

"Apa bagian tubuhmu yang lemah terasa berkedut saat kamu gerakkan."

"Tidak."

"Apakah kamu sering diare?"

"Ya, cukup sering."

Jason mengetik hasil pemeriksaan di komputer, Dokter Tino melirik agak tercengang. Kenapa Jason terlihat seolah sudah tahu penyakit pasien dengan mengajukan pertanyaan.

Jason yang menyadari kebingungan Dokter Tino lalu menjelaskan "Leher anak ini agak bengkak, tapi aku belum tahu pasti, coba periksa EKG, hipertiroidisme dan kadar kalium dalam darah untuk membuktikan nya."

Akhirnya Dokter Tino memahami sesuatu begitu mendengarnya.

setelah hasil pemeriksaan nya keluar Jason berkata "Anak anda menderita hipertiroidisme dan kelumpuhan berkala akibat kadar kalium yang rendah."

"Penyebabnya bukan sebatas makanan. Istirahat yang tidak benar, trauma, pilek, infeksi, tekanan mental dan lain sebagainya bisa jadi faktor pemicu."

"Apa penyakit anak saya serius dokter? Apa sekolahnya akan terganggu?

"Tidak perlu cemas, penyakit ini ringan, cukup mengkonsumsi vitamin kalium. Dia akan baik baik saja setelah sembuh." Jason pun meresepkan obat nya.

Jason pun menyarankan anak itu mengkonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung kalium seperti rumput laut, jamur, seledri dan daun bawang.

Siang harinya setelah istirahat sebentar, dia pun lanjut merawat pasien. Pasien pertama siang ini adalah seorang wanita hamil.

Dari ukuran perutnya ia memperkirakan usia kehamilan pasien sudah sekitar 25 minggu. Akan tetapi bukan kandungan nya yang bermasalah melainkan usus buntu nya.

"Dokter, perut istri saya sakit. Saya ingin segera diperiksa apakah ada yang salah dengan jabang bayi kami."

Usus buntu yang terjadi selama kehamilan .merupakan masalah yang cukup sulit di tangani. Jason menanyakan beberapa pertanyaan lalu menuliskan pemeriksaan apa saja yang harus wanita itu jalani yaitu USG B dan tes darah.

Setelah hasil tes keluar benar saja yang Jason lihat "Ibu mengalami usus buntu, kondisi kehamilan ibu sekarang pasti sudah enam bulan lebih, tapi ibu terancam keguguran atau melahirkan prematur kalau usus buntu nya tidak di obati sekarang juga."

"Jadi saya saran kan lebih baik ibu segera membuang usus buntu itu secepat nya atau ibu akan kehilangan anak. Ibu perlu di bius untuk menjalani operasi usus buntu tapi ini juga membahayakan si anak."

"Tidak boleh, saya menunggu anak ini begitu lama, saya ingin menyelamatkan anak ini apapun yang terjadi. Apa bisa saya tidak operasi?"

"Tidak usah mendengarkan istri saya dokter, yang terpenting adalah memastikan keselamatan istri saya dulu, soal anak kami bisa pikirkan nanti." ucap suaminya

"Tenang saja, kami sebagai dokter akan selalu memprioritaskan nyawa ibu dalam situasi kritis."

"Tidak, tidak tidak dokter, aku mau melahirkan anak ini." sambil memukul suaminya.

"Masalahnya sekarang bukan soal melahirkan anak ini, tapi Ibu harus menjalani operasi usus buntu. Kalau tidak Ibu bisa keguguran dan malah membahayakan nyawa sendiri."

Wanita hamil itu menyeka air matanya lalu mengangkat kepala "Dokter, apa saya harus benar benar di bius? Saya tidak ingin kehilangan anak ini dan saya tidak mau anak ini mengalami dampak buruk akibat anestesi. Apa ada cara lain? Saya bersedia melakukan apapun!"

"Tidak ada pilihan lain, saya sarankan ibu segera di operasi atau justru akan kehilangan bayi ibu."

Dalam dilema, Jason terpikirkan metode ekstrim. "Jangan panik dulu, ku punya cara."

Jason berkata dengan serius "Anestesi lokal"

"Baiklah, lakukan apapun selama tidak mengancam keselamatan bayi kami."

1
Yusrina Ina
next author 🥰🥰🥰
Yusrina Ina
Dari bab satu hingga bab dua puluh lima jalan cerita mu author tidak mengecewakan sangat bagus saya suka 🥰🥰🥰 Semangat terus rajin-rajin upnya dan sihat selalu 🌹🌹🌹
arya rudi: di fizo udah smape bab 590 tapi penulisnya mnghilang
total 1 replies
Budi Santoso
keren
C
Sangat Bagus Sekali
C
Saya sangat berharap cerita ini diselesaikan sampai tamat ya
arya rudi: gak bakal tamat orang yg di fizo ajh udah 590 bab ajh gak update kagi dri tahun kmrin
total 1 replies
SugaWife
next
SugaWife
sekali kali double up dong kk
SugaWife
♥️♥️♥️
SugaWife
kk up yg banyak dong kyk cerita Zhuang Zhuang
SugaWife
up lebih banyak dong kk
Nino Ndut
Dah fix lupain cewe kek gitu..dia g salah sih coz wajar soalnya itu menyangkut masa depan di, makanya mending dilupain karena bakalan beban buat mc
SugaWife
next
... Silent Readers
⭐⭐⭐⭐⭐
SugaWife
semangat
SugaWife
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!