Eric adalah seorang pria yang dingin, dia selalu bersikap dingin dengan semua wanita terkecuali dengan adik dan mamanya. karena rasa sakit hatinya dengan kekasihnya dulu. suatu saat eric bertemu dengan elsa, seorang wanita yang membuatnya penasaran.
Sayangnya elsa sudah mempunyai kekasih, dan Eric terjebak dengan cinta segitiga di antara elsa dia dan kekasih elsa. Apakah elsa dan Eric akan bisa bersatu…? Jika penasaran dengan ceritanya, silahkan baca novel ini…
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Bersamamu.
"sudah hampir jam 12, gue mending ke atas aja, dari pada nanti kena semprot manusia es."
Elsa membereskan semua berkas di atas meja, tak lupa dia mematikan komputernya.
Elsa berjalan keluar dari ruang kerjanya, dia menuju ke arah lift yang akan mengantarnya ke lantai atas, dimana letak lantai kerja tempat CEO perusahaan tempat elsa bekerja.
"duh... Kenapa gue jadi deg deg gini ya."
Elsa memegang dada kirinya, dia merasakan jantungnya yang berdebar tidak karuan.
"huft... Semua akan baik baik saja elsa, semua akan berjalan lancar." batin elsa.
Setelah tiba di depan pintu lift, elsa menunggu sejenak.
tak lama pintu lift pun terbuka, muncul beberapa orang yang akan keluar dari dalam lift, setelah terlihat kosong elsa masuk ke dalam lift tersebut dan dia menekan tombol 15, dimana letak tempat kerja eric.
Ting...terdengar bunyi dari dalam lift, tanda bahwa elsa sudah sampai di lantai yang dia tuju, elsa menghela nafasnya.
"tidak apa apa elsa tidak apa apa."
Berulang kali dia menenangkan hatinya yang tidak baik baik saja, elsa keluar dari dalam lift dan berjalan menuju ke ruang kerja CEO.
Setelah dia sampai di depan pintu ruang kerja eric, tampak meja kerja aldo tampak kosong.
"ternyata pak aldo sudah pergi, ayo semangat elsa anggap tidak pernah terjadi apa apa antara kamu dan pak eric." monolog elsa
Tok.. Tok... Tok...
Elsa mengetuk pintu di ruang kerja eric, sayup sayup elsa mendengar eric menyuruhnya masuk kedalam.
Elsa menarik tuas pintu di ruang kerja eric, yang pertama kali di lihat elsa ketika masuk ruang kerja eric adalah, ruang kerja yang terlihat mewah.
Tampak eric sedang membaca beberapa berkas di mejanya.
"OMG kenapa dia terlihat tampan sekali"
Elsa menatap wajah tampan eric yang baginya terlihat tampan pagi ini, padahal sih sama aja dari kemarin seperti itu, tapi memang kenyataannya wajah eric memang tampan oh bukan tampan lagi tapi sangat tampan, tapi kenapa elsa baru menyadarinya sekarang.
"kenapa masih berdiri disitu."
Eric melihat elsa yang masih berdiri di depan pintu yang terbuka, elsa tampak gugup saat eric menatapnya.
"oh iya pak, baik eh.. mm... Saya masuk."
Elsa berjalan dan bersiri sedikit jauh dari eric.
"kita berangkat sekarang."
Tanpa banyak basa basi, eric mengambil jas kerjanya yang dia letakkan di sandaran kursi kerjanya.
eric mendekat ke arah elsa, elsa yang mengetahui kalau atasannya akan pergi, dia segera memiringkan tubuhnya, mempersilahkan eric untuk jalan terlebih dahulu.
Eric berjalan mendahului elsa, elsa yang mengikuti langkah eric sedikit kesusahan, karena langkah lebar eric di depannya.
Eric yang menyadari elsa yang berjalan sedikit berlari mengikutinya, dia memperlambat langkahnya.
"aduh kaki gue kayaknya lecet nih, tuh orang kalau jalan nggak kira kira, mana langkahnya cepet bener, mentang mentang tinggi jadi jalannya lebar banget." gerutu elsa di belakang eric.
Eric menghentikan langkahnya, menunggu elsa sampai di sebelahnya.
"apa perlu saya gendong kamu, kenapa jalannya lambat sekali."
ucap eric yang membuat elsa speechless.
Setelah elsa sampai disebelah eric, tiba tiba eric mengenggam tangan elsa.
"what, ngapain nih orang pake genggam tangan gue segala."
elsa memandang wajah eric yang terlihat biasa saja.
Tapi entah kenapa elsa tidak bisa menolak genggaman tangan eric saat ini, dia menuruti apa yang eric perbuat ke dirinya.
Mereka berjalan sambil bergandengan tangan menuju ke pintu lift, setelah pintu lift terbuka mereka masuk ke dalamnya.
" Mmm... Maaf pak,bisa lepasin tangan saya."
Eric yang menyadari kalau dia dari tadi mengenggam tangan elsa, langsung melepaskan tangannya saat elsa menegurnya.
"kenapa gue bisa sebodoh itu sih genggam tangan nih cewek."
eric berpura pura cuek atas kelakuannya tadi, elsa mengerucutkan bibirnya, tapi sialnya eric tahu akan kelakuan elsa saat ini, eric dapat melihat tingkah elsa karena pantulan dari dalam lift tersebut.
ting... Bunyi dari dalam lift, menandakan kalau mereka telah sampai di lantai yang mereka tuju.
eric berjalan terlebih dahulu disusul elsa di belakangnya, kali eric melangkah pelan, dia tidak ingin membuat elsa kesusahan mengikuti langkahnya.
Mereka berjalan menuju basemen, setelah sampai di depan mobil eric. elsa mengulurkan tangannya ke arah eric, eric mengeryit heran dengan tingkah elsa saat ini.
"biar saya yang menyetir pak."
Eric mengeleng cepat, dia masih merasa trauma dengan peristiwa malam itu, penasaran dengan rasa trauma eric, bisa kalian baca di bab ke 6 ya..
"biar saya yang mengemudi."
Dengan cepat eric masuk ke dlaam mobilnya, sedangkan elsa berjalan meuju ke samping pintu kemudi, dia duduk di sebelah eric.
Elsa yang sedikit kesusahan menarik safety beltnya, eric yang tidak tega dengan elsa berusaha membantunya, dia mendekatkan tubuhnya ke arah tubuh depan elsa, eric menarik tali di safety beltnya yang memang sedikit macet.
"OMG wangi banget nih cowok."
Elsa memejamkan matanya saat tubuh eric ada di depannya, saat akan menarik tali sefety beltnya eric tak sengaja menatap elsa yang memejamkan matanya.
"ngapain kamu...?" Tanya eric singkat.
Elsa terkejut mendengar ucapan eric, refleks dia membuka matanya, dan yang pertama kali elsa lihat adalah wajah tampan eric, elsa dapat merasakan nafas berat eric di depan wajahnya.
Elsa mengedip ngedipkan matanya, menatap kedua netra eric, pikirannya membayangkan kejadian tadi pagi saat di basecamp.
tanpa elsa ketahui eric juga memikirkan hal yang sama seperti dirinya, kedua mata netra mereka bertemu, terasa deru nafas mereka semakin memburu, dengan perlahan eric mendekatkan wajahnya mendekati wajah elsa dan akhirnya....